PENDAHULUAN
keluarga yang lain (Friedman, 1998). Agar dapat memberikan pengetahuan dasar
tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada anggota keluarga lainnya diperlukan
pengetahuan yang memadai dari orang tua.
Pengetahuan merupakan hasil proses pembelajaran dengan melibatkan indra
pengelihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan
memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap pengambilan keputusan dan
dalam berprilaku (Dermawan dan Setiawan, 2008). Pengetahuan juga merupakan
domain yang sangat penting untuk terbetuknya prilaku sesesorang (over behavior),
karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoadmodjo, 2007).
Untuk dapat mengukur derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa
indikator, seperti : Kecukupan gizi didalam rumah, tentang pemilihan dan
pembuangan sampah, merokok tidak dalam rumah, dan cuci tangan dengan sabun.
Sehingga akan mencegah terjadinya penyakit. Oleh karena itu intervensi yang tepat
dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah satu
intervensi yang tepat adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan memotivasi
untuk perubahan perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dapat dimulai dari komunitas
terkecil di masyarakat yaitu keluarga.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan
masyarakat serta mampu melakukan asuhan keperawatan guna
meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang PHBS dengan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1. Mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat tentang
kesehatan khususnya terkait PHBS.
2. Meningkatkan cara mengenali masalah kesehatan dan menentukan
langkah penyelesaiannya.
3. Meningkatkan komunikasi, kerjasama dan koordinasi dengan warga
masyarakat untuk penyelesaian masalah di masyarakat terkait PHBS.