Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK DARI PENDANAAN MELALUI HUTANG (DEBT FINANCING) TERUTAMA OLEH

PEMEGANG SAHAMNYA

Keputusan pendanaan baik hutang maupun modal (ekuitas), memiliki


indikasi pengenaan pajak, sehingga pajak seharusnya menjadi pertimbangan
potensial. Hal ini dikarenakan perusahaan berusaha untuk membayar beban pajak yang
rendah dengan menanggung beban bunga yang tinggi, dan memunculkan penghematan
pajak yang dapat digunakan untuk investasi dan pembagian dividen.

Hutang merupakan salah satu bentuk pendanaan yang dipilih oleh pemisahaan
untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Para pemilik pemisahaan (pemegang saham)
cenderung menghindari hutang yang ekstrim baik hutang jangka pendek maupun
jangka panjang, karena akan menurunkan nilai perusahaan. Jika dipaksakan,
memungkinkan munculnya biaya kebangkrutan yang terdiri dari legal fee dan distress
price (aset perusalaan yang dihargai murahsewaktu dinyatakan bangkrut).

Pendanaan berupa hutang dibagi menjadi dua yaitu (1) hutang jangka
pendek (kurang dari 1 tahun) lazim digunakan untuk kebutuhan jangka pendekter diri
atas hutang dagang dan kewajiban yang masih harus dibayar seperti upah dan pajak,
dan (2) Hutang jangka panjang adalah hutang dengan yang memiliki jatuh tempo lebih
dari satu tahun, biasanya berbentuk hipotek dan obligasi. Jika terjadi Iikuidasi, kreditor
akan dibayar terlebih dahulu dari hasil penjualan aktiva tetap yang dipergunakan sebagai
agunan dalam perjanjian kreditnya.

Pendanaan berupa hutang diproksikan ke dalam (Debt to Equity Ratio) DER.


Rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total
modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya
ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban
perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak
pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER (Debt to Equity Ratio)
selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu,
karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak
beban hutang. Dengan kata lain, DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan.

Struktur modal optimal perpaduan terbaik antara utang dan modal bervariasi
berdasarkan industri dan dari waktu ke waktu. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, beberapa industri dikarakterisasi oleh margin keuntungan kecil, jadi
pembiayaan eksternal lebih diinginkan. Berikutnya, peminjam dapat membuat patokan
terhadap norma industri dan menyediakan peminjaman lebih kepada perusahaan dalam
industri tertentu. Juga, perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi memperoleh
keuntungan dari utang karena perlindungan pajak. Sebagai tambahan, secara strategis
ada interaksi antara status pajak pesaing dan struktur modal optimal perusahaan.
Pembayaran bunga dapat mengurangi pajak, sedangkan pembayaran deviden
hampir selalu tidak. Hal yang sama terjadi, jika perusahaan gagal dalam berutang, sisa
saldo menjadi kerugian dari biaya yang dikurangkan dari peminjam. Jika peminjam
adalah perusahaan pembuat pinjaman biasanya pinjaman jangka waktu tertentu atau
pendanaan jangka pendek kerugian dibebankan tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai