Anda di halaman 1dari 10

NILAI NILAI DAN HUBUNGANNYA

DENGAN ETIKA PROFESI


1. Pengertian Nilai :
Ada beberapa pengertian tentang nilai / value, yaitu sebagai berikut :
1) Sesuatu yang baik, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang berharga,
sesuatu yang bermanfaat, dan menurut kodratnya bersifat positif (K. Bertens).
2) Secara umum : sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian
rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya.
3) Seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang : kebenaran,
keindahan, dan penghargaan terhadap suatu pemikiran, obyek atau perilaku
yang berorientasi pada tindakan dan memberikan arah serta makna bagi
kehidupan seseorang (Simon, 1973)
4) Keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau
keyakinan mengenai ide-ide, objek atau perilaku khusus (Czimowski,1974)
5) Pilihan bebas, keyakinan atau sifat yang menetap mengenai penghargaan
terhadap sesuatu : pribadi, benda, ide, atau tindakan. (Barbara Kozier, Glenora
Erb, Kathleen Blais. P. 87)
2. Pengertian Nilai Sosial Budaya.
Pengertian kebudayaan : berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Istilah lain
dari kebudayaan adalah Culture (Inggris).
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
(Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, hal 188-189).
Inti kebudayaan setiap masyarakat adalah sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Sistem nilai tersebut
mencakup konsepsi-konsepsi abstrak tentang apa yang dianggap buruk harus
dihindari dan apa yang dianggap baik harus selalu diikuti (Soerjono
Soekanto, Pengantar Sosiologi. Hal. 208).
Sistem nilai tersebut perlu lebih dikongkritkan kedalam norma-norma, yang dapat
dijadikan patokan atau pedoman dalam berperilaku secara pantas : Norma moral,
norma hukum, norma sopan santun
3. Cara Pembentukan/ Pembelajaran Nilai.
1) Memberi contoh/ teladan tingkah laku yang dapat diterima orang lain.
2) Meyakinkan dengan membujuk atau memberi motivasi.
3) Pendidikan budaya/ kultural dan agama.
4) Memberikan kesempatan atau memilih secara bertanggung jawab.
5) Menetapkan peraturan
6) Memberikan ganjaran hal yang baik/ benar dan hukum untuk hal yang tidak
baik/ salah.
4. Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut :
1) Nilai bersifat pribadi dan berkembang dari pengalaman.
2) Nilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang.
3) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang
konsisten.
4) Nilai-nilai menjadi kontrol internal untuk perilaku seseorang.
5) Nilai-nilai mempunyai komponen intelektual dan emosional.
5. Macam-Macam Nilai :
1) Nilai Personal : adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing individu
yang merupakan internalisasi dari beberapa atau semua nilai-nilai yang
dipelajari dan diterima dari nilai-nilai yang ada. Nilai-nilai tersebut dipelajari
di rumah sejak kecil oleh anak-anak serta berkembang sepanjang
kehidupannya.
KONSEP ETIKA DAN MORAL KEPERAWATAN[ akper ngestiwaluyo ]
10
Contoh :
Kejujuran, Keterbukaan, Kemandirian, Menghargai orang lain, Rasa humor,
Waktu senggang, Teliti, Perhatian, Religius, Cinta, Damai, Keindahan,
Tanggung jawab.
2) Nilai Sosial Budaya : adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh
sebagian terbesar masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan
Contoh :
Kehidupan, hak-hak individu, Otonomi, Kebebasan, Kekuasaan, Kesehatan,
Kekayaan, Pendidikan, Kenyamanan, Belas kasih, Keadilan, Kesopanan,
Ramah.
3) Nilai Profesional : adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima
oleh semua anggota profesi yang bersangkutan.
Contoh : untuk profesi keperawatan nilai yang mendasar/pokok/utama adalah
: Caring.
Kurtz dan Warry (1991) mengemukakan bahwa caring dapat merupakan
pengobatan/ penyembuhan.
Nilai profesional sering merupakan cerminan dan pengembangan dari nilainilai
personal. Perawat memperoleh nilai-nilai profesional ketika ia
bersosialisasi dalam keperawatan dari (kode etik, pengalaman merawat,
pendidik/pembimbing, dan sesama perawat).
Secara garis besar Watson mengemukakan empat nilai penting yang perlu
dalam perawatan yaitu :
1) Komitmen yang kuat terhadap pelayanan.
2) Meyakini dan menghargai martabat setiap pribadi.
3) Komitmen terhadap pendidikan.
4) Otonomi.
6. Nilai-nilai Esensial Perawat Profesional :
(Essensial Of college and University Education For professional Nursing
(1986), Washington DC. American Assosiation Of College Of Nursing)
mengemukakan nilai-nilai profesional sebagai berikut :
1. Aesthetics : Menciptakan sesuatu yang indah/menarik yang dapat memuaskan
dan menyenangkan klien/orang lain.
Sikap/Kualitas kepribadian Contoh
Appreciation : menghargai orang
lain dengan keindahan/ hal-hal yang
menarik/menyenangkan
Creativity : kreatifitas menciptakan
suatu hal yang menarik/
menyenangkan
Imagination : imajinasi tentang
keindahan/ hal-hal yang menarik
Sensitivity : kepekaan tentang halhal
yang tidak menyenangkan/
menarik
Menyesuaikan lingkungan
sehingga menyenangkan klien.
Menciptakan lingkungan kerja
yang menyenangkan bagi diri
sendiri dan bagi orang lain.
Menghadirkan/ menampilkan diri
sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan image positif
terhadap keperawatan.
Melihat gorden lepas, dibetulkan,
barang-barang yang tidak pada
tempatnya dan mengganggu
pemandangan dikembalikan dan
dirapikan
2. Altruism : Kepedulian terhadap kesejahteraan atau keselamatan orang lain
Sikap/kualitas pribadi Contoh
Caring : semangat untuk membantu/
menolong orang lain dengan penuh
kasih sayang
Commitment : memenuhi janji
untuk .
Compassion : perasaan kasihan/
Memberikan perhatian penuh kepada
klien saat mermberikan pelayanan
keperawatan
Membantu orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan
bila mereka tidak dapat melakukan
KONSEP ETIKA DAN MORAL KEPERAWATAN[ akper ngestiwaluyo ]
11
mudah terharu
Generosity : kemurahan hati untuk

Perseverance : ketekunan untuk ......


Menunjukkan kepedulian terhadap
trend dan masalah-masalah sosial yang
berimplikasi pada pelayanan kesehatan
3. Equality : memperlakukan klien tanpa diskriminasi (sama hak, sama
kehormatan ataupun tidak membedakan status individu).
Sikap/ kualitas pribadi Contoh
Acceptance : menerima orang lain
apa adanya
Assertiveness : ketegasan untuk
tidak membeda-bedakan (lugas)
Fairness : adil terhadap semua
orang
Self-esteem : mempunyai harga diri
untuk tidak
Tolerance : mempunyai sikap
toleransi terhadap orang lain yang
berbeda.
Memberikan pelayanan
keperawatan berdasarkan pada
kebutuhan klien tanpa
mempedulikan karakteristik
individu
Berinteraksi dengan teman sejawat
tanpa diskriminasi
Menyatakan ide-ide yang
berhubungan dengan peningkatan
perawatan dan pelayanan kesehatan
4. Freedom : Kemampuan dan kebebasan untuk melakukan pilihan
Sikap/kualitas pribadi Contoh
Confidence : mempunyai
kepercayaan diri untuk ..
Hope : selalu mempunyai harapan
yang positif
Independence : memiliki
kemandirian untuk memutuskan hal
yang baik untuk orang lain
Openness : memiliki keterbukaan
terhadap saran dan kritik
Self-direction : mampu
mengarahkan diri untuk selalu
melakukan hal yang positif
Self-disiplin : mampu menguasai
diri untuk tidak melakukan hal-hal
yang negatif.
Menghargai hak individu untuk
menolak tindakan
Mendukung hak anggota tim lain
untuk mengusulkan alternatif
rencana perawatan.
Mendukung diadakannya diskusi
terbuka tentang masalah-masalah
yang kontroversial dalam profesi.
5. Human Dignity : menghormati/ menghargai martabat dan hak klien sebagai
individu yang unik.
Sikap/kualitas pribadi Contoh
Consideration : perhatian terhadap
kebutuhan orang lain
Empaty : ikut merasakan perasaan orang
lain tanpa dirinya sendiri terhanyut
Humanness : manusiawi
Respectfulness: penuh hormat pada orang
lain
Trust:mempertahankanhubungansaling percaya
Melindungi hak individu untuk
mendapatkan privasi
Memanggil nama klien sesuai
dengan nama yang diingini klien
Menjaga rahasia klien dan staf
Memperlakukan klien dengan
sopan/hormat tanpa memperhatikan
latar belakangnya.
6. Justice : memegang teguh prinsip-prinsip moral dan hukum secara adil
Sikap/kualitas pribadi Contoh
Courage : keberanian hati
Integrity : integritas
Morality : moralitas
Obyektivity : obyektivitas
Berperan sebagai advokad klien
dalam pelayanan kesehatan
Mengalokasi sumber-sumber
(sarana dan prasarana serta
ketenagaan) yang ada secara adil
Melaporkan praktik-praktik yang
tidak kompeten, tidak beretika dan
tidak illegal secara obyektif dan
KONSEP ETIKA DAN MORAL KEPERAWATAN[ akper ngestiwaluyo ]
12
sesuai dengan sebenarnya/ fakta
yang ada.
7. Truth : Dapat dipercaya, bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada (fakta)
yang sebenarnya (realitas).
Sikap/kualitas pribadi Contoh
Accontability : bertanggung jawab
Autenticity : sesuai dengan yang
sebenarnya
Honesty : jujur
Inquisitiveness : keingintahuan
Rationality : rasionalitas
Reflectiveness : selalu introspeksi/
bercermin diri.
Mendokumensikan asuhan
keperawatan secara akurat dan
jujur
Mendapatkan data-data yang cukup
untuk membuat keputusan yang
logis sebelum melaporkan
pelanggaran-pelanggaran terhadap
kebijaksanaan organisasi
Berpartisipasi secara profesional
dalam usaha melindungi
masyarakat terhadap informasi
yang salah tentang keperawatan.
Nilai etis yang mendasari praktek keperawatan tidak selalu merupakan bagian dari
sistem nilai personal perawat. Oleh karena itu perawat perlu terus belajar untuk
menjadi peka terhadap perasaan dan kebutuhan pasien.
7. Pertentangan Nilai.
Dengan berubahnya lingkup praktek keperawatan dan teknologi medis, maka
tanggung jawab keperawatan dapat menimbulkan konflik dengan nilai-nilai
personal/pribadi perawat, misalnya :
Atasan membutuhkan bantuan aborsi terapeutik, akan tetapi hal ini
bertentangan dengan nilai-nilai personalnya.
Memperpanjang kehidupan pasien yang tidak responsive menggunakan
mesin.
Tidak memasukkan darah karena keyakinan agamanya.
Tidak membantu melakukan KB dengan cara sterilisasi atau pengguguran
karena keyakinan agamanya.
Dengan kemajuan IPTEK, terjadinya konflik semakin tinggi, untuk itu perlu
melakukan klarifikasi nilai.
8. Klarifikasi Nilai
Klarifikasi nilai adalah : proses dimana individu mengidentifikasi, menguji dan
mengembangkan nilai individu mereka sendiri. Dengan klarifikasi nilai,
seseorang dapat meningkatkan pertumbuhan pribadi melalui perkembangan
kesadaran, empati dan wawasan.
Teori klarifikasi dikembangkan oleh (Raths, Harmin dan Simon pada tahun
1978). Proses klarifikasi nilai meliputi komponen : kognitif, afektif dan perilaku
yang ditunjukkan dengan tiga kegiatan utama yaitu : memilih, menghargai dan
bertindak.
PROSES KLARIFIKASI NILAI
Memilih (kognitif) Memilih yang diyakini
Dengan bebas tanpa tekanan
Memilih dari antara beberapa alternatif
Memilih setelah mempertimbangkan dengan cermat
konsekuensi-konsekuensinya.
Menghargai (afektif) Keyakinan yang dipilih
Dihargai dengan rasa bahagia
Ditegaskan/diteguhkan oleh orang lain/masyarakat
Bertindak (perilaku) Keyakinan yang dipilih :
Diwujudkan dalam perilakunya.
Dilakukan secara konsisten dan berulang-ulang
KONSEP ETIKA DAN MORAL KEPERAWATAN[ akper ngestiwaluyo ]
13
9. Membantu Klien Mengidentifikasi Nilai.
1) Buat daftar alternatif tindakan dan segala konsekuensinya. Tanyakan pada
pasien apakah pasien sudah mempertimbangkan cara tindakan lainnya ?
2) Periksa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan tersebut.
Tanyakan keuntungan apa yang diperoleh dengan pilihan tersebut..
3) Pilihlah secara bebas. Tanyakan : Apakah ada yang ingin anda katakana
sehubungan dengan pilihan tersebut ? apakah anda sudah punya pilihan ?
4) Merasa baik, tenang, mantap dengan pilihannya. Tanyakan bagaimana
perasaan pasien setelah menentukan pilihannya, apakah ia merasa pilihannya
baik, tenang, dan mantap ?
5) Tegaskan pilihan tersebut. Tanyakan, apa yang akan dikatakan kepada orang
lain (keluarga, teman) tentang pilihannya itu.
6) Bertindaklah atas dasar pilihan itu. Untuk menguji apakah klien sudah siap
bertindak dengan keputusannya itu, tanyakan : Apakah keputusannya itu sulit
dikatakan kepada isterinya/ suaminya/ orang tuanya ?
7) Bertindak dengan suatu pola dan konsisten. Untuk mengetahui apakah klien
bertindak secara konsisten atau tidak, tanyakan : Berapa kali pasien telah
melakukan, dan bagaimana tindakan selanjutnya ?
10. Hubungan Sosial Budaya dengan Etika Profesi
Salah satu bentuk kongkrit dari sistem nilai yang dijadikan norma bagi
masyarakat profesi adalah Kode Etik Profesi.
Kode Etik Profesi, merupakan pedoman dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Kode Etik merupakan
bagian dari nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Nilai-nilai sosial
budaya yang sesuai dan perlu untuk tetap dilaksanakan antara : ramah, baik hati,
dapat dipercaya, tanggung jawab, cakap dan terampil, gotong royong/kerjasama,
saling menghormati terutama kepada yang lebih tua, baik dalam usia,
pengalaman, pendidikan maupun kedudukan dalam masyarakat. Penghormatan
kepada orang lain dengan sopan santun misalnya dengan : mendahulukan mereka
untuk lewat, memberi tempat duduk, memberi kesempatan berbicara lebih dahulu,
mengucapkan salam, dan ucapan terima kasih pada setiap jasa sekecil apapun.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut berlaku tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di
Negara lain seperti Asia, Eropa, dan Amerika. Nilai-nilai sosial budaya yang
sesuai dengan etika Profesi tersebut diharapkan oleh masyarakat untuk tetap
dimiliki, diwujudkan dalam perilaku para perawat profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Dimanapun perawat profesional tersebut bertugas
melaksanakan asuhan keperawatan, disitu pulalah perawat juga perlu
menjunjung dan menghormati nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat
setempa
KOD

Hubungan Nilai Sosial Budaya dengan Etika Profesi Keperawatan

Pengertian Nilai
Keyakinan seseorang ttg sesuatu yg berharga, kebenaran, atau keyakinan ttg ide-ide,
objek/perilaku khusus (Znowski, 1974)
Sekumpulan keyakinan & sikap sorang ttg kebenaran, keindahan, penghargaan dari suatu
gagasan, objek atau perilaku yg berorientasi pd tindakan & memberikan arah serta makna pd
kehidupan seseorang (Simon, 1978)
Sesuatu yg berharga, keyakinan yg dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dgn
tuntutan hati nuraninya (pengertian umum)

Pengertian Sosial segala sesuatu yg berhubungan dgn orang lain sbg objek nyata ataupun
abstrak
Pengertian Budaya hasil budidaya manusia KARYA, KARSA, CIPTA dan RASA

Nilai-nilai Sosbud Bangsa Indonesia


Harga diri
Kerja keras
Rajin & disiplin
Hidup hemat & produktif
Menghargai/ saling menghormati (>tua)
Empati
Sabar & bersyukur
Solidaritas
Keadilan & budi pekerti luhur/tinggi

Perawat:
Memiliki nilai pribadi masing-masing
Kode etik membawa perubahan perilaku personal profesional & menjadi tg jawab
porangan sbg anggota profesi, warga negara.
Perawat hrs bertg jawab meningkatkan kes, mengurangi penderitaan, mencapai tujuan
berdasarkan kebut klien individu (sehat & sakit), keluarga, masyarakat.
Etika kep merujuk pd standar etik yg menentukan dan menuntun perawat dlm praktek sehari-
hari (Fry, 1994) :
Kejujuran
Menghargai harkat & martabat manusia
Kepatuhan pd rahasia jabatan
Bersikap adil
Kebijaksanaan & kesabaran
Disiplin dlm melaksanakan kewajiban

Tanggung Jawab & pelaksanaan Etika dlm Keperawatan


Perawat .
Melaksanakan pelayanan dg mhargai derajat manusia, tdk mbedakan kebangsaan.
Melindungi hak klien, rahasia klien, melibatkan diri hanya thd hal yg relevan dg askep
Mempertahankan kompetensi dlm praktik kep., mengenal & menerima tg jawab unt tindakan
dan keputusan yg diambil.
Melindungi klien bila kep dan keslamatan diganggu orang yg tdk berwenang, tdk etis, atau tdk
legal.
Bila mendelegasikan tugas mtimbangkan kriteria tertentu (sesuai kompetensi)
Berpartisipasi dlm kegiatan riset bila hak individu klien yg menjadi subyek dilindungi
Berpartisipasi meningkatkan standar praktik & penddk kep.
Melalui PPNI berperan serta dlm mengadakan & mtahankan kondisi kerja yg memungkinkan
kualitas askep yg tinggi
Bekerja sama dg anggota profesi kes & orang lain dlm upaya meningkatkan kes masyarakat
Menolak tawaran unt menjadi subyek advertensi atau promosi komersial.
Hubungan Nilai Sosbud Dg Etika Keperawatan
Perawat diharapkan: ramah, baik, lemah lembut, jujur, dpt dipercaya, cerdas, cakap, terampil,
& tg jawab, moral baik.
Berperilaku yg dpt dihargai orang lain
Menyadari perilakunya akan mpengaruhi klien, teman, keluarga, masyarakat.
Perilaku yg tdk benar dpt membahayakan orang lain.
Bila salah dibicarakan dg orang yg tepat.

Sikap Profesional Perawat dikaitkan dg Nilai Sosbud


Jujur & sabar
Menghargai harkat & maratabat manusia
Bersikap adil
Disiplin dan bertanggung jawab
Memegang rahasia jabatan
Menjaga kehormatan perawat bersikap & bertutur kata baik/sopan
Mempunyai wawasan & ilmu pengetahuan kep yg memadai (kompeten).

PROFESI PERAWAT MASA KINI


PROFIL PERAWAT PROFESIONAL
Profil / Citra = penampilan Tampilan perawat secara utuh dlm melakukan aktivitas
keperawatan yg berdasarkan Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap profesional yg sesuai
dgn kode etik keperawatan

Aktivitas Keperawatan
Aktivitas keperawatan adl aktivitas yg mencakup perannya sebagai:
Pelaksana
Pengelola
Pendidik
Peneliti

Profil / Citra Perawat


Citra perawat di mata masy.berasal dr bbp sumber:
Pengetahuan pribadi
Kontak dlm situasi sakit
Media komunikasi masy: buku, majalah, surat kbr, radio, TV

PROFIL PERAWAT MASA KINI


Berijazah dan ahli di bidangnya
Mengerti pasiennya dan permasalahanya
Sopan dan ramah tamah
Bertanggung jawab
Dpt bekerja sama dengan orang lain
Terlihat gembira yg tdk berlebihan, ttp dpt menikmati hidupnya.
Berada di samping pasien bila diperlukan unt mberikan support (dorongan)
Menyediakan waktu unt mdengarkan keluhan pasien
Dpt mengekspresikan dirinya sendiri dgn baik
Bila pasien merasa tdk nyaman, ia dpt mantisipasi kebut. pasien psn nyaman
dpt mjelaskan mengapa, bagaimana tugasnya hrs dijalankan
Selalu rapi dan bersih
Pd waktu tertentu, ia merasa empati atas keadaan pasien.
PENAMPILAN PERAWAT YG DIHARAPKAN (Ismani, N, 2000)
Sehat dgn postur tubuh yg ideal shg dpt mberikan pertolongan dgn baik.
Uniform: bersih, rapi, sesuai ukuran tubuh
Make up: sederhana, tdk berlebihan
Anggun, murah senyum
Ramah dan sopan santun
Memberi perhatian kpd pasien
Jujur dan selalu menepati janji
Bertg jawab thd tugas yg diberikan dan bertg gugat atas akibat yg mungkin tjadi
Dpt bekerja sama dgn pasien & kel., teman sejawat, teman sekerja.
Tegas dlm bertindak sesuai dgn pengetahuan kebijakan, ptimbangan yg matang.
Bekerja dgn mgunakan sarana dan fasilitas yg ada secara efektif & efisien.
Sabar, penuh perhatian, percaya diri
Menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional kep.

Hubungan Perawat-Pasien-Dokter
Hubungan Dokter-Pasien (Szasz & Hollander)
Model Aktivitas-Pasivitas
- dokter berperan aktif, otoriter & paternalistik
- pasien berperan pasif
- model ini tepat unt bayi, pasien koma, dibius, keadaan darurat
Model hubungan membantu
- dokter memberi bantuan sesuai kemampuannya terkait dgn kebutuhan pasien
- pasien mentaati anjuran dokter (kerjasama)

Pola Hubungan Perawat dgn Pasien


Dasar hubungan: saling menguntungkan (mutual humanity)
Perawat mpunyai hak & kewajiban unt melaksanakan asuhan kep seoptimal mungkin dgn
pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual, sesuai dgn kebutuhan pasien.
Perawat dpt berperan sbg: konselor, pengganti ortu, saudara kandung, teman bagi pasien dlm
mengungkapkan perasaannya.

Hubungan Yang Baik Terjadi Bila:


Ada rasa saling percaya
Perawat benar-benar memahami hak-hak pasien & melindungi hak tsb.
Perawat hrs sensitif/PEKA thd perubahan yg terjadi pd pasien krn penyakitnya, shg pasien tdk
dpt mgunakan hak & kewajibannya dgn baik.
Perawat hrs memahami keberadaan pasien shg dpt bersikap sabar dan tetap mhatikan
pertimbangan etis dan moral
Dpt bertg jawab & bertg gugat atas segala risiko yg mungkin timbul selama pasien dlm
perawatannya
Perawat berusaha mhindari konflik antara nilai pribadi pasien/kel, tim hub tetap baik unt
kepentingan pasien.

Pola Hub.Perawat-Perawat
Hubungan dlm tugas hrs selalu baik
Hindari sikap saling curiga / mbenci
Pupuk rasa persaudaraan dgn:
- Silih Asuh: saling mbimbing, mnasehati, mhormati, mingatkan bila ada yg salah.
- Silih Asih: saling mhargai, mengasihi, tenggangrasa, toleransi
- Silih Asah: berbagi ilmu tanpa pamrih.

Pola hubungan perawat dgn profesi lain


Setiap tenaga profesi mpunyai tg jawab thd kes pasien, sesuai profesi masing2
Dlm menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut unt mtahankan kode etik
Kelancaran tugas masing2 profesi tergtng dr ketaatan mjalankan & mtahankan kode etik
profesinya.
Setiap profesi saling mhargai hub baik

Anda mungkin juga menyukai