Kegiatan komunikasi yang dihasilkan pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Suatu proses
pengaruh mempengaruhi pencapaian keterkaitan sosial yang dicita-citakan antara individu yang ada
di masyarakat. Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan konsep diri kita, aktualisasi diri,
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat
komunikasi yang bersifat menghibur) dan mempunyai tujuan bersama.
a. Komunikasi terapeutik lebih menekankan pada hubungan interpersonal antara perawat dengan
klien, sedangkan komunikasi social menekankan pada hubungan integrasi social.
b. Dalam komunikasi terapeutik pesan yang disampaikan bersifat pribadi ata privacy sedangkan pada
komunikasi social lebih umum, artinya baik perawat maupun klien tidak mendiskusikan masalah atau
pandangan pribadi secara mendalam.
c. Dalam komunikasi terapeutik perawat dank lien saling mengenal sedangkan dalam komunikasi
social belum tentu saling mengenal.
d. Komunikasi terapeutik melibatkan pengetahuan yang berkaitan, sedangkan komunikasi social
tidak.
e. Orientasi waktu pada komunikasi terapeutik membicarakan masa sekarang, sedangkan pada
komunikasi social membicarakan masa lalu dan masa mendatang.
f. Dalam komunikasi terapeutik pengakuan harkat individu sangat diakui, sedangkan dalam
komunikasi social tidak diakui.
g. Komunikasi terapeutik terjadi antara perawat dengan pasien atau anggota tim kesehatan lainnya,
sedangkan komunikasi sosial terjadi setiap hari antar orang per orang baik dalam pergaulan maupun
lingkungan kerja.
h. Komunikasi terapeutik umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan, berfokus pada pasien
yang membutuhkan bantuan, sedangkan padakomunikasi sosial lebih banyak terjadi ada
pekerjaan,aktivitas sosial, dll.
TAHAP INTERAKSI
Sebelum perawat bertemu atau berkenalan dengan klien dalam menjali hubungan timbal
balik, perawat mulai mengumpulkan informasi data dari klien melalui catatan medis dan
catatan perawat sebagai dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Begitu pula perawat
harus mempunyai rasa empati, artinya perawat melibatkan diri atau mampu menempatkan
diri pada situasi klien.
Misalnya ada ttetangga perawat masuk ruma sakit akibat kecelakaan lalu lintas, klien tidak
sadar, sdangkan keluarganya belum ada yang tahu. Lalu perawat memberi kabar keluarga
klien dengan rasa terharu, bahwa salah satu kleluarganya sekarangdi rumah sakit akibat
kecelakaan lalu lintas.
Dari contoh tersebut perawat telah mempunyai rasa empati. Dan tingkatan-tingkatan empati
itu sendiri ada 4 (empat) tingkatan :
1. Identifikasi : di mana perawat harus memahami situasi dan peasaan klien. Misalnya : ada
seorang ibu menangis tersedu-sedu akibat anaknya yang pa;ing disayangi meninggal dunia.
Bagaimana perasaan ibu yang ditinggal anaknya yang disayangi itu merupakan identifikasi.
2. Penggabungan : pengalaman orang lain dimasukkan sebagai input perawat supaya
mereka mengerti.
3. Pembalikan : perawat mengalami interaksi diantara perasaan-perasaannya sendiri
didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang lampau. Misalnya : tempat tidur yang dipakai
klien meninggal dunia itu adalah bekas tempat tidur yang dipakai bapak 1 tahun yang lalu
juga meninggal dunia.
4. Pemisahan : perawat kembali pada identitas dirinya. Misalnya : ada ibu menangis akibat
anaknya meninggal dunia. Disini perawat tidak boleh ikut menangis, tetapi perawat
membantu.
TAHAP ORIENTASI
Dalam tahap ini mulai perkenalan antara perawat dengan klien, saling mengutarakan identitas
(perawat cukup menyebutkan namanya), nama klien, agama, pekerjaan, alamat dan lain-lain.
Dan perawat mulai mencatat informasi dari klien latar belakang timbulnya stres. Untuk
mencapai agar tujuan ini berhasil, perlu dibicarakan antara perawat dan klien hingga ada
persesusaian pendapat. Pada masa ini dapat juga klien merasa cemas, takut, oleh karena itu
perawat perlu berusaha lebih intim supaya proses ini dapat berhasil.
Misalnya : ada klien baru datang dengan suhu badan
Kemudian dalam anamnese ini (tahap orientasi) kesempatan untuk berunding memerlukan
lokasi/ tempat tersendiri. Aa-apa yang akan dibicarakan dan lamanya pertemuan, tidak terlalu
lama tetapi sesuai dengan kebutuhan dan sura tidak keras tapi perlahan, supaya orang lain
tidak mendengar.
Misalnya : ada klien dengan diagnosis kencing manis (diabetes millitus). Pwnjwlasan yang
dapat diberikan perawat kepada klien antara lain :
Bagaimana cara pemeriksaan kencing/ urine
Bagaimana cara diet/ makan
Tubuh jangan sampai luka dan lain-lain
Maksud perawat memberikan penjelasan tersebut supaya klien bisa pulang dari rumah sakit
dan dapat merawat dirinya sendiri.
b. adanya tenaga perawatan dalam masyarakat, yaitu dengan tenaga CHN (comunity health
nursing)
Tugas Perawat Kesehatan di Puskesmas
1. mengenal kebutuhan kesehatan masyarakat memberi motivasi, untuk ikut menanggulangi
masalah yang ada di masyarakat.
2. memberi penyuluhan kesehatan dan pengembangan masyarakat mengintegrasikan ke
dalam berbagai kegiatan.
a. Diskusi kelompok tentang persalinan, perawatan bayi baru lahir, gizi dan lain-lain
b. Pemeriksaan kesehatan anak. Kunjungan rumah : penyuluhan dan nasihat individu,
keluarga, masyarakat. Peningkatan gizi : penyuluhan gizi kepada ibu-ibu serta domonstrasi
cara memasaknya.
c. Latihan tenaga sukarela dan dukun terlatih.
3. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluwarga Berencana (KB) :perawatan Ibu
hamil, meliputi :
a. Mengirim kasus persalinan yang mengalami kelainan/ kesulitan
b. Diskusi kelompok perawatan ibu hamil
c. Pemeriksaan catatan harian tentang pemeriksaan ibu hamil
4. Perawatan anak :
a. Mencatat semua bayi baru lahir di daeah kerjanya
b. Memeriksa bayi dan anak di KIA
c. Immunisasi dasar dan ulangan
d. Mengobati penyakit ringan
e. mengenal gejala-gejala dari melnutrition serta penanggulanganya
f. memberikan makanan tambahan
5. Pelayanan persalinan
6. pengobatan penyakit menular
7. kunjungan rumah dan pembinaan keluarga
8. catatan dan administrasi di daerah kerja
Pengertian
Menurut Bonner (2004:3) Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau
lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi
individu lain atau sebaliknya.
Menurut S.S. Sargent, Social interation is to consider social behavior always within a group
frame work, as related to group structure and function (Santosa, 2004:11) yang artinya
tingkah laku sosial individu dipandang sebagai akibat adanya struktur dan fungsi kelompok.
Menurut Walgito, interaksi social adalah hubungan antar individu satu dan individu lain,
individu satu dapat mempengaruhi yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang
saling timbal balik.
Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam interaksi social adalah adanya transaksi
transaksi dalam mencapai hubungan timbal balik, dengan harapan sebgaimana tujuan yang
diharapkan mampu diserap dan diaplikasikan sebagai sesuatu yang perlu diterima dan
dijalankan. Untuk itu perlu dorongan agar proses proses tersebut dapat berjalan antara lain:
Hubungan saling percaya diawali dengan saling mengenal diantara keduanya. Dalam
proses hubungan saling percaya ini perlu saling menjaga privacy agar yang didiskusikan
menjadi terbuka dan tidak saling menutupi. Dlm proses keperawatan hubungan saling
percaya menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan,
sehingga data menjadi valid dan perawatan menjadi akurat. Hubungan saling percaya
ditidak lanjuti dengan hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. Keuntungan
menjalin hubungan saling percaya:
Mempunyai potensi untuk saling tergantung pada orang yang dipercayai dan orang
yang mempercayai.
- Suportif
Ada perasaan untuk melindungi diri saat menyampaikan masalah kepada orang lain. Bukan
berarti ada upaya untuk menarik diri akan tetapi upaya untuk melindungi diri dari konsep diri.
Sikap suportif merupakan sikap sikap dimana seseorang berusaha menerima pesan orang lain
dengan mengedepankan hubungan saling menghargai. Beberapa cara untuk mengedepankan
seseorang bersikap suportif a.l:
Berespon secara langsung, jujur dan bebas dari motif yang tersembunyi.
Memahami orang lain, tidak emosional dan menempatkan diri secara imajinatif
pada posisi orang lain.
Ada pengakuan persamaan, tidak membedakan sehingga satu sama lain saling
membuka saluran komunikasi.
- Kerjasama
Menurut Sunaryo (2004) mengatakan kerjasama adalah suatu usaha bersama antar orang
perorang ataupun kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang sama. Syarat
utama kerjasama adalah setiap komponen yang terlibat mengetahui tujuan dan tindakan yang
akan dilaksanakan dan tidak memerlukan komando, akan tetapi tetap dalam konteks saling
berhubungan dan bekerjasama dengan meminimalkan resiko atau kesalahan.
- Persaingan
Suatu proses social dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum dengan cara menarik perhatian public atau mempertajam prasangka yang telah ada.
Suatu proses social dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
Biasanya terdapat unsure paksaan.
- Akomodasi
Terjadi saat dua individu bertemu, walaupun bisa juga pertemuan tersebut tanpa tindakan apa
apa. Disini yang penting individu sadar bahwa ada pihak lain yang menimbulkan perubahan
pada diri individu tersebut, yang dimungkinkankan oleh factor factor tersebut.
Interaksi ini berbeda beda sesuia dengan keadaan. Interaksi jenis ini mencolok apabila
terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Contoh:
perawat menjelaskan kondisi pasien kepada keluarga pasien.
- Imitasi
Proses belajar denga cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
Imitasi positif: imitasi yang mendorong individu untuk mematuhi kaidah atau nilai dan norma
yang berlaku.
Imitasi negative: imitasi yang mendorong individu untuk mencontoh perilaku yang
melanggar kaidah atau nilai dan norma yang berlaku.
- Sugesti
Cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan
cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir
panjang. Sugesti akan berhasil bila yang melakukan adalah orang yang terpandang, dipercaya
atau memiliki tipe otoriter.
- Identifikasi.
- Simpati
Perasaan tertarik yang timbul pada diri seseorang dan membuatnya merasa seolah olah dalam
keadaan yang lain. Dapat dikatakan sebagai suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada
perasaan pihak lain tanpa logika.