Anda di halaman 1dari 2

Perenungan I (seorang siswa): ( berdiri).

Segala puji dan hormat bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.
Dua ribu tahun silam, Sang Pencipta berkenan menyapa bahkan mengulurkan tangan
kuasa dan kasih-Nya datang dalam kerendahan, bahkan dengan kenistaan menjadi sama
dengan manusia. Dalam ukuran manusia, Ia lebih rendah dari orang-orang yang punya
kemuliaan dalam status buatan dan ukuran kemuliaan manusia. Ia menjadi manusia yang
sama dengan kita. Namun kelahiran-Nya itu telah membuktikan kemuliaan dan kebesaran
Allah. Keheningan dan dinginnya padang belantara serta di tengah kegelisahan para
gembala telah dipecahkan dengan suara gegap gempita dari para malaekat dan balatentera
sorga yang turun dengan sinar sorgawi memaklumkan ke dunia: Jangan takut karena hari ini
telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Mari, saudaraku, secara pribadi, kita sambut Dia; Sang Raja Sorga, Raja Damai, Raja
Pembebas. Karena Dialah yang akan membebaskan umat manusia dari kuasa iblis, dosa,
penderitaan, kesengsaraan dan kebinasaan yang kekal.
Terpujilah Dia kekal selama-lamanya.

Perenungan II (duduk)
Allah mengubah malam penuh kesunyian, kesengsaraan dan kenajisan, menjadi malam
penuh kekudusan dan suka cita. Allah mengubah malam yang penuh kejahatan dan
pergolakan menjadi malam penuh kedamaian dan kebajikan. Allah mengubah
penderitaan dan siksaan neraka menjadi sebuah kehidupan kekal dalam rumah Bapa di
sorga, yang terjamin dalam kelahiran Sang Putra, Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia
ini.
Dia datang dan menyapa kita : Aku mau singgah dan makan di rumahmu.
Jangan pernah mengatakan, tidak ada tempat bagi-Mu; dalam hati dan kehidupan kita. Ia
mau singgah serta menjama hati dan kehidupan masing-masing kita dan keluarga kita.
Adakah tempat bagi Sang Bayi Kudus dalam hati dan kehidupan saudara dan saya?

Perenungan III
Benarkah Sang Mesias juga hadir dalam diri dan kehidupan kami. Bagaimana dan apakah
yang dimaksud dengan damai sejahtera di bumi, bagi orang yang berkenan kepada-Nya ?
Adakah itu juga bagi kami para generasi muda Gereja-Nya. Kami butuh bimbingan dan
kepercayaan untuk pengabdian kami bagi Dia. Seperti kata para malaekat dan balatentara
Surga kepada para pemuda yang sedang menggembalakan ternak mereka di padang
belantara. Mereka ditugaskan untuk mengunjungi dan menyaksikan serta memberitakan
kebenaran berita sorgawi itu.
Sayang, sering kami harus berjalan di atas kerikil-kerikil tajam bahkan berhadapan
dengan bongkahan batu menggunung yang hampir-hampir sulit untuk ditembus.
Tuhan Yesus datang dalam kerendahan, tapi kita menyambut Dia dalam kesombongan
dan kepongahan, seolah-olah keselamatan dan kemuliaan Tuhan itu ditentukan oleh
kehendak dan kekuatan pribadi-pribadi tertentu saja.
Buka, lembutkan hati dan pikiran kami Tuhan, agar hidup dan kehidupan kami ini boleh
Kau jadikan berharga untuk kemuliaan dan kebesaran-Mu, dalam menjadi berkat bagi sesama
kami, khususnya bagi mereka yang miskin, menderita dan tertindas.
Sub Tema : dengan menanamkan nilai-nilai kebersamaan sebagai keluarga Allah, akan
membentuk karakter generasi muda yang berkualitas dan berdampak bagi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai