Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker adalah suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar

yang dapat terjadi pada setiap bagian tubuh (ratna Mahdiana, 2010).

Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat

kaitannya dengan fungsi reproduksi dan kewanitaan (kecantikan)

(Bustan, 2007). Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh

didalam jaringan payudara.

Diindonesia, diperkirakan insiden kanker payudara kira-kira 18

per 100.000 penduduk (Sukardja IDG, 1993). Di Negara Negara

berkembang jumlah kasus kanker payudara mencapai 220.000 pada

tahun 1980an menduduki urutan ke5 dari sepuluh jenis kanker yang

paling banyak ditemukan sementara itu laporan dari RSCM Jakarta

pusat menyebutkan bahwa kanker payudara di Indonesia mencapai

angka 16.000 lebih pada tahun 1994,dan jumlah ini berada di urutan

ke dua setelah kanker rahim. Di Amerika saja, setidaknya 178.000

wanita mengidap kanker payudara pada tahun 2008. Angka ini

diperkirakan telah mengalami penurunan dari tahun tahun

sebelumnya.

Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling

sering menyerang kaum wanita. selain itu kecenderungan peningkatan

1
prevalensinya tidak dapat dihindari ditambah lagi kematian karena

kanker payudara masih tinggi , terutama pada Negara negara

berkembang, karena keterlambatan diagnosis, yang berarti juga

keterlambatan pengobatan.

Secara umum kanker payudara lebih banyak ditemukan dinegara

maju dibanding Negara sedang berkembang. Hal ini dikaitkan dengan

tingkat social dan gaya hidup masyarakat dimasing.- masing negara

berbeda. Satu diantara 10 wanita amerika terserang kanker payudara.

kanker ini menempati urutan pertama banyaknya penderita kanker

diAS.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah kanker payudara itu?

2. Bagaimanakah gambaran klinik dari kanker payudara?

3. Apa sajakah gejala dan diagnosis terhadap kanker payudara?

4. Apa sajakah yang menjadi factor resiko terserang kanker

payudara?

5. Apa sajakah bentuk pencegahan dari penyakit kanker payudara?

6. Bagaimanakah bentuk pengobatan untuk penderita kanker

payudara?

2
C. TUJUAN

1. Untuk diketahui, apa yang dimaksud kanker payudara

2. Untuk diketahui, klinik kanker payudara

3. Untuk diketahui, gejala dan diagnosis kanker payudara

4. Untuk diketahuifaktor resiko kanker payudara

5. Untuk diketahui, bentuk pencegahan kanker payudara

6. Untuk diketahui bentuk pengobatan penderita kanker payudara

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah suatu kondisi dimana sel telah

kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga

mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak

terkendali, selain itu, kanker payudara (carcinoma mammae)

didefenisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang

berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization

(WHO) dimasukkan ke dalam kategori internasional classification of

deseases (ICD) dengan kode nomor 17.

B. Klinik Kanker Payudara

1. Fisologi

Payudara terdiri dari kumpUlan kelenjar dan jaringan lemak

yang terletak diantara kulit dan tulang dada. Kelenjar-kelenjar

susu disebut lobule yang membentuk lobe atau kantung

penghasil susu. Terdapat 15 sampai 20 kantung penghasil susu

pada setiap payudara, sisa bagian dalam payudara terdiri dari

jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan,

yang mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran.

Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening pada

payudara.

4
Payudara dewasa secara fisiologis mempunyai fungsi-fungsi:

Estetika, kecantikan baik pada gadis maupun wanita

dewasa, bahkan juga untuk wanita tua.

a. Fungsi seks, merupakan organ sensual dalam hubungan

seksual.

b. Fungsi reproduksi, menghasilkan ASI yang sangat berguna

untuk bayi.

2. Penyakit-penyakit Payudara

Sebagai organ penting, payudara tidak lepas dengan

berbagai kemungkinan terkena penyakit . selain kanker payudara

sendiri berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang payudara

dapat berupa :

a. Radang payudara (mastitis)

b. Fibroadenoma

c. Kiste payudara

d. Sisto sarcoma filoides

e. Galactocele

f. Kelainan fibrokistic

3. Jenis Kanker Payudara

a. Karsinoma in Situ. Kanker yang masih berada pada

tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau

menyusup keluar dari tempatnya.

5
b. Karsinoma duktal, bersal dari sel-sel yang melapisi saluran

yang menuju keputing susu. Sekitar 90% kanker payudara

merupakan karsinoma duktal.kadang kanker ini draba dan

pada pemeriksaan mammogram, kanker ini tampak sebagai

bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi).

c. Karinoma lobuler, mulai tumbuh didalam kelenjar susu,

biasanya terjadi setelah menopause.

d. Kanker invasive, kanker yang telah menyebar dan merusak

jaringan lainnya, bisa terlokalisasi (terbatas pada payudara)

ataupun metastatic ( menyebar kebagian tubuh lainnya)

e. Karsinoma meduler, kanker ini berasal dari kelenjar susu

f. Karsinoma tubuler, kanker ini berasal dari kelenjar susu.

4. Penentuan Stadium Kanker

Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan

pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis.

Staging kanker payudara (American Joint Committee on

Cancer) :

a. Stadium 0

Kanker In situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya

didalam jaringan payudara yang normal

b. Stadium I

Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum

menyebar keluar payudara

6
c. Stadium IIA

Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke

kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah

kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah

bening ketiak.

d. Stadium IIB

Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum

menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan

garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah

bening ketiak.

e. Stadium IIIA

Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah

menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai

perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur

lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan

sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.

f. Stadium IIIB

Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu kedalam kulit

payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke

kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada.

g. Stadium IV

Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding

dada, misalnya kehati, tulang atau paru-paru

7
C. Gejala Dan Diagnosis Kanker Payudara

1. Gejala-gejala kanker payudara

Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak

merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali.

Namun, ketika tumor semakin membesar, gejala-gejala ini

mungkin muncul :

a. Benjolan yang tidak dapat hilang atau permanen, biasanya

tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan pada

kulit payudara atau disekitar ketiak.

b. Perubahan ukuran atau bentuk payudara

c. Kerutan pada kulit payudara

d. Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah

e. Pembengkakan atau adanya tarikan pada putting susu.

2. Diagnosis Kanker Payudara

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan

fisik, dan hasil pemeriksaan berikut:

a. Biopsy ( pengambilan contoh jaringan payudara untuk

diperiksa dengan mikroskop).

b. Mammografi

Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk

menemukan daerah yang abnormal pada payudara. Para ahli

menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diats 40

tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2

8
tahun dan pada usa 50 tahun keatas mammogram dilakukan

sekali setiap tahun

c. USG payudara

USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi

cairan) dengan bemjolan padat

d. Temografi

Pada temografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan

pada payudara

e. Rontgen dada

f. Ductografi

Memeriksa adanya ketidak beresan pada saluran susu

menggunakan foto sinar X.

g. Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan

pembesaran kelenjar getah bening)

D. Faktor Resiko Terkena Kanker Payudara

Kanker payudara, sebagaimana kelainan sel kanker lainnya

disebabkan oleh banyak hal yang kadang-kadang sulit dipastikan

detail penyebabnya para ahli telah melakukan penelitian saksama

bertahun-tahun dan menyaring berbagaio macam hal yang berpotensi

menjadi pemicu timbulnya sel kanker dipayudara.

Sel kanker dapat dipicu oleh bermacam bahan-bahan

karsinogenik yang terurai menjadi radikal bebas didalam tubuh kita.

Bahan-bahan tersebut bisa masuk kedalam tubuh dari makanan,

9
udara yang tidak sehat, lingkungan industry kimia, dan sebagainya.

Bahkan radiasi ultraviolet sinar mataharipun dapat menjadi factor

pendukung kanker payudara.

Beberapa factor resiko atau factor pemicu tumbuhnya sel kanker

payudara antara lain:

1. Factor umur

Dikatakan bahwa umur penderita kanker di Indonesia lebih

mudah dibandingkan dengan umur dinegara-negara maju dan

japan. Kebanaykan penderita kanker payudara di Indonesia

kurang dari 45 tahun sedangkan pada negra maju setalh usia 40

tahun.

Khusus keadaan Indonesia yang menemukan relative usia

muda penderita kanker payudara, maka kemungkinan

penyebanya adalah:

1) Life expentacy ; usia harapan hidup bangsa Indonesia masih

lebih rendah dari Negara maju sehingga penderita kanker juga

cenderung lebih muda dibandingkan dengan Negara maju

dengan harapan hidup yang lebih panjang

2) Kekurang tepatan pernyataan umur : penderita kanker

payudara kebanyakan datang dari daerah pedesaan dengan

social-ekonomi rendah dan pendidikan yang rendah pula.

Mereka kebanyakan menaksir umur yang salah, dan

cenderung lebih muda dari usia sesungguhnya.

10
2. Faktor Riwayat Keluarga Kanker Payudara

Factor riwayat keluarga dengan kanker payudara merupakan

salah satu factor risiko penting kanker payudara. Factor keluarga

ini terutama dari pihak ibu pada tingkat pertama meliputi ibu, bibi,

dan saudara. Jika seseorang memiliki jejak keluarga pengidap

kanker payudara, maka ia perlu segera mengatur pola hidup sehat

sebab ia berpotensi dua kali lebih besar untuk terjangkit kanker

payudara dari pada orang yang keluarganya tidak memiliki jejak

sebagai pengidap kanker.

3. Usia Reproduksi

Payudara seseorang mengalami perkembangan dan juga

kemunduran sesuai umurnya. Wanita memiliki usia efektif untuk

hamil dan menghasilkan ASI pada usia 20-35 tahun. Kehamilan

pertama yang dialami pada usia yang sudah tidak efektif (diatas

35) sangat berpotensi memunculkan kelainan sel didalam

payudar. Hal ini juga berlaku pada kehamilan yang terlalu muda

(dibawah 20 tahun)

4. Faktor Laktasi

Menyusui merupakan salah satu factor penting yang

memberikan proteksi terhadap ibu. Hal ini perlu dikampanyekan

kepada kaum ibu sehingga upaya laktasi akan memberi dampak

ganda, meningkatkan kesehatan bayi dan juga dapat

menghindarkan ibu dari kanker payudara. Sementara wanita yang

11
menyusui pertama pada usia diatas 30 tahun, dan atau tidak

memiliki anak sehingga tidak menyusui lebih berpotensi mengidap

kanker payudara

5. Penggunaan Hormon Buatan

Hormone adalah sebuah senyawa yang dihasilkan oleh

tubuh kita dan digunakan dalam mekanisme pmeliharaan tubuh

secara otomatis. Para peneliti didunia telah menyatakan bahwa

hormone buatan yang ditambahkan kedalam tubuh ini berpotensi

menghasilkan tumpukan radikal bebas atau berhentinya kelenjar

hormone asli yang jika terus terjadi dapat memicu kelainan

pertumbuhan sel . hal semacam ini juga bisa terjadi pada

pengguna pil KB karena di dalamnya berisi hormone.

6. Kebiasaan merokok

Ketika seseorang merokok, kandungan nikotin dan berbagai

zat lain yang terbakar bersama tembakau akan menghasilkan

serangkaian zat radikal karsinogenik yang sangat aktif. Sebuah

penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan seseorang merokok

berisiko menumbuhkan sel kanker disetiap bagian tubuh. meski

paru-paru sering disebut sebagai organ yang paling banyak

mendapat resiko buruk dari asap rokok, tetapi radikal bebas dari

asap tembakau yang tersebar oleh sel darah ke seluruh tubuh

berpotensi mengganggu kionerja sel diberbagai organ, termasuk

dipayudara.

12
E. Pencegahan Kanker Payudara

Berikut beberapa langkah pencegAHAN Yang harus kita

lakukan:

1. Sadari (Periksa Payudara Sendiri)

Bentuk payudara biasanya berubah-ubah . Sebeum

memasuki masa menstruasi, biasanya payudara terasa membesa,

lunak atau ada benjolan dan kembali normal ketika masa

menstruasi selesai. Yang terpenting adalah mengenali perubahan

mana yang biasa terjadi dan mana yang tidak. Karena itu, dari

se3mula setiap perepuan bagaimana keadaan normal dari

payudarnya sendiri. Perlu diingat bahwa tujuan dari pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) secara rutin adalah untuk merasakan

dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi

perubahan dapat secara diketahui.

Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai

10hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara tersa

lunak,. Pemeriksaan tidak tepat dilakukan pada menjelang dan

sewaktu menstruasi.

Sadari hendaknya dilakukan sendiri dengan penuh

kedisiplinan tiap bulan. Jika ada yang terasa lain, bergegaslah ke

klinik untuk pemeriksaan Saranis.

Cara Melakukan SADARI:

1) Amati!

13
Lakukan pemeriksaan didepan kaca .Brdiri di depan

kaca , lengan terletak disamping badan. Perhatikan bentuk

dan ukuran payudara. Normal ika ukuran satu dengan yang

lain tidak sama. Kemudian, perhatikan juga bentuk putting dan

warna kulit. Lakukan hal yang sama dengan posisi tangan

yang berbeda-beda (kedua tangan diikat, tanagan diletakkan

dipinggang, atau badn sedikit membungkuk). Lakukan hal ini

waktu mandi atau sedang bercermin sehingga seorang

perempuan dapat mengenali bentuk payudara.

2) Rasakan!

Berbariing dengan bantal dibawah pundak kiri. Letakkan

tangan kanan dibelakang keoala membentuk sudut 90 derajat.

Gunakan 3 jari tqngan kiri anda untuk merasakan benjolan

atau penebalan kulit pada payudara. Tekan dengan baik

payudara anda. Pelajari bagaimana rasa payudara anda pada

biasanya.

3) Saranis (pemeriksaan payudara klinis) oleh dokter atau bidan

2. Mengatur usia Reproduksi

Jika anda belum menikah, pastikan anda menikah dan

melakukan hubungan seksual pertama setelah anda berusia 20

tahun, dan hamil sebelum anda berusia 30 tahun

3. Berikan ASI pada Anak Anda

14
Pemberian ASI pada anak terbukti menjaga alur dan

aktivitas normal payudara wanita.

4. Menjaga Berat Badan

Berolahraga secara teratur, dan jaga berat badan anda agar

tetap ideal. Penumpukan lemak tubuh yang berlebihan seperti

pada penderita obesitas berisiko sangat tinggi memunculkan sel

kanker. Pastikan anda mengonsumsi makanan yang sehat, tidak

berlemak tinggi, dan melakukan olahraga yang cukup.

5. Hindari Alkohol dan Rokok

Orang yang mengonsumsi alcohol mempunyai resiko tinggi

mengidap sel kanker. Alcohol akan berikatan dengan senyawa-

senyawa radikal bebas sehingga dapat memengaruhi kinerja sel

tertentu yang berakibat pada munculnya sel kanker.

Sedangkan rokok adalah penghasil zat karsinogenik dan

radikal bebas yang sangat reaktif dab berpotensi amat besar

untuk memicu kanker.

6. Diet makanan sehat

Mengidentifikasi makanan apa saja yang dapat

meningkatkan resiko terserang kanker, dan makanan apa saja

yang dapat mendukung pencegahan kanker. Contohnya adala

makanan yang digoreng dengan minyak goreng bekas .

15
7. Menghindari stress

Stress dapat melemahkan kekebalan tubuh sehingga orang

yang stress rentan terhadap berbagai penyakit. Jadikan hidup

sebagai sumber kebahagiaan.

F. Pengobatan Kanker Payudara

Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara

menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar satu minggu atau

lebih setelah biopsy. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi

penyinaran, kemoterapi, dan obat penghambat hormone.

Terapi penyinaran digunakan membunuh sel-sel kanker di

tempat pengangkatan tumor dan dan daerah sekitarnya, termasuk

kelenjar getah bening. Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk

membunuh sel-sel yang berkembang biak dengan cepat atau

menekan perkembangan biaknya ) dan obat-obat penghambat

hormone ( obat yang memengaruhi kerja hormone yang menyokong

pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel

kanker.

1. Pembedahan breast-conserving

a. Lumpektom, pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan

normal di sekitarnya.

b. Eksisi luas atau mastektomi parsial, pengangkatan tumor dan

jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak.

c. Kuadratektom, pengangkatan seperempat bagian payudara

16
Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal

disekitarnya memberikan peluang terbaik untuk mencegah

kambuhnya kanker. Keuntungan utama dari pembedahan breast-

conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik. Biasanya

efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan

berlangsung tidak lama. Kulit tampak merah atau melepuh.

2. Mastektomi

a. Mastektomi simplek: seluruh jaringan payudara diangkat,

tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan

kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi.

Rekontruksi payudara lebih mudah dilakukan jika otot dada

dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.

Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati bkanake

rinvasif yang telah menyebar luas kedalam saluran air susu.

Sebab, jika dilakukan pembedahan breast-conservin, kanker

sering kambuh.

b. Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening

atau modifikasi mastektomi radikal: seluruh jaringan payudara

diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai

pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.

c. Mastektomi radikal: seluruh payudara, otot dada, dan jaringan

lainnya diangkat.

17
3. Rekontruksi payudara

Untuk rekontruksi payudara, bisa digunakan implant silokon

atau salin, ataupun jaringan yang diambil dari bagian tubuh

lainnya. Rekontruksi bisa dilakukan dikemudian hari. Akhir-akhir

ini pemakaian silicon telah dipertanyakn. Silicon terkadang

merembes dari kantongnya sehingga implant menjadi keras,

menimbulkan nyeri, dan bentuknya berubah. Selain itu, silicon

kadang masuk kedalam aliran darah.

4. Kemoterapi Dan Obat Penghambat Hormon

Kemoterapi dan obat penghambat hormone seringkali

diberikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan selama

beberapa bulan atau tahun. Pengobatan ini menunda kembalinya

kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.

Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebihefektif dibandingkan

dengan kemoterapi tunggal. Namun, tanpa pembedahan ataupun

penyinaran, obat-obat tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker

payudara.

Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah,

muntah, luka terbuka dimulut yang menimbulakan nyeri, atau

kerontokan rambut yang sifatnya sementara. Pada saat ini muntah

relative jarang terjadi karena adanya obat ondasetron. Tanpa

ondasetron, penderita akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3

hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi,

18
tergantung kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan

penderita. Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih

peka terhadap infeksi dan perdarahan, tetapi pada akhirnya efek

samping tersebut akan menghilang.

Tamoxifen adalah obat penghambat hormone yang bisa

diberikan sebagai terapi lanjutan setalah pembedahan.

Tamonxifen secara kimia berhubungan dengan estrogen dan

memiliki beberapa efek yang sama dengan terapisulih hormone

(mislnya mengurangi risiko terjadinya osteoporosis dan penyakit

jantung, serta meningkatkan risiko terjadinya kanker rahim).

Namun, tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun

mengubah kekeringan vagina akibat menopause.

Kanker payudara bisa menyebar keberbagai bagian tubu.

Bagian tubuh yang paling sering diserang adalah paru-paru, hati,

tulang, kelenjar getah bening, otak, dan kulit. Kanker muncul pada

bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan

berpuluh-puluh tahun setelah kanker terdiagnosadan diobati.

Penderita kanker payudara yang telah menyebar, tetapi tidak

menunjukkan gejala, biasanya tidak akan memperoleh

keuntungan dari pengobatan. Akibatnya, pengobatan sering kali

ditunda sampai timbul gejala, biasnya tidak akan memperoleh

keuntunagn dari pengobatan. Akibatnya, pengobatan sering kali

ditunda sampai timbul gejala (misalnya nyeri) atau kanker mulai

19
memburuk. Jika penderita merasakan nyeri, diberiakn obat

penghambat hormone atau kemoterapi untuk menekan

pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. namun, jika kanker

hanya ditemukan ditulang maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran merupakan pengobatan yang paling efektif

untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar keotak.

Obat penghambat hormone lebih sering diberikan kepada:

a. Kanker yang didukung oleh estrogen

b. Penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama

lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis

c. Kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita

Obat tersebut sangat efektif jiak diberikan kepada penderita

yang berusia 40 tahun dan masih mengalami menstruasi serta

menghasilkan estrogen dalam jumlah besar, atau kepada

penderita yang 5 tahun lalu mengalami menopause. Tamoxifen

memiliki sedikit efek samping sehingga merupak obat pilihan

pertama. Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen,

bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung

telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.

Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau

bertahun-tahun setelah pemberian obat penghambat hormone

maka digunakan obat penghambat hormone yang lain.

Aminoluglutetimid adalah obat penghambat hormone yang banyak

20
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri akibat kanker didalam

tulang. Hydrocortisone (suatu hormone steroid) biasanya diberikan

pada saat yang bersamaan karena aminogluetimid menekan

pembentukan hydrocortisone alami oleh tubuh.

Kemoterapi yang paling efektif adalah cyclophosphamide,

doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin, dan mitomycin C.

obat-obat ini sering kali digunakan sebagai tambahan pada

pemberian obat penghambat hormone.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Latar Belakang

a. Diindonesia, diperkirakan insiden kanker payudara kira-kira 18

per 100.000 penduduk (Sukardja IDG, 1993).

b. Di Negara Negara berkembang jumlah kasus kanker payudara

mencapai 220.000 pada tahun 1980an menduduki urutan ke5

dari sepuluh jenis kanker

c. laporan dari RSCM Jakarta pusat menyebutkan bahwa kanker

payudara di Indonesia mencapai angka 16.000 lebih pada

tahun 1994

d. Di Amerika saja, setidaknya 178.000 wanita mengidap kanker

payudara pada tahun 2008. Angka ini diperkirakan telah

mengalami penurunan dari tahun tahun sebelumnya.

2. Defenisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah suatu kondisi dimana sel telah

kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga

mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak

terkendali, selain itu, kanker payudara (carcinoma mammae)

didefenisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang

berasal dari parenchyma.

22
3. Fisologi

Payudara dewasa secara fisiologis mempunyai fungsi-fungsi :

a. Estetika, kecantikan vbaik pada gadis maupun wanita dewasa,

bahkan juga untuk wanita tua.

b. Fungsi seks, merupakan organ sensual dalam hubungan

seksual.

c. Fungsi reproduksi, menghasilkan ASI yang sangat berguna

untuk bayi.

4. Penyakit-penyakit Payudara

a. Radang payudara (mastitis)

b. Fibroadenoma

c. Kiste payudara

d. Sisto sarcoma filoides

e. Galactocele

f. Kelainan fibrokistic

5. Jenis Kanker Payudara

a. Karsinoma in Situ. . Kanker yang masih berada pada

tempatnya,

b. Karsinoma duktal, bersal dari sel-sel yang melapisi saluran

yang menuju keputing susu.

c. Karinoma lobuler, mulai tumbuh didalam kelenjar susu,

biasanya terjadi setelah menopause

23
d. Kanker invasive, kanker yang telah menyebar dan merusak

jaringan lainnya

e. Karsinoma meduler, kanker ini berasal dari kelenjar susu

f. Karsinoma tubuler, kanker ini berasal dari kelenjar susu.

6. Gejala-gejala kanker payudara

a. Benjolan yang tidak dapat hilang atau permanen, biasanya

tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan pada

kulit payudara atau disekitar ketiak.

b. Perubahan ukuran atau bentuk payudara

c. Kerutan pada kulit payudara

d. Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah

e. Pembengkakan atau adanya tarikan pada putting susu.

7. Diagnosis Kanker Payudara

a. Biopsy ( pengambilan contoh jaringan payudara untuk

diperiksa dengan mikroskop).

b. Rontgen dada

c. Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran

kanker

d. Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan

pembesaran kelenjar getah bening)

e. Mammografi

f. USG payudara

g. Temografi

24
h. ductografi

8. Faktor Resiko

a. Factor umur

b. Faktor Riwayat Keluarga Kanker Payudara

c. Usia Reproduksi

d. Faktor Laktasi

e. Penggunaan Hormon Buatan

f. Kebiasaan merokok

9. Pencegahan Kanker Payudara

a. Sadari (pemeriksaan payudara sendiri atau BSE

b. Mengatur usia Reproduksi

c. Berikan ASI pada Anak Anda

d. Hindari Alkohol dan Rokok

e. Diet makanan sehat

f. Menjaga Berat Badan

g. Menghindari stress

10. Pengobatan

a. Pembedahan breast-conserving

b. Mastektomi

c. Rekontruksi payudara

d. Kemoterapi dan obat penghambat hormon

25
B. Saran

Tips Cegah Kanker Payudara Dengan Makanan

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui dapat mengurangi

resiko seseorang terkena kanker payudara. Dan, berikut adalah

beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk menurangi resiko

terjangkit kanker payudara.

1. Pertahankan asupan makanan rendah lemak, tidak melebihi 30

gram lemak perhari

Hal ini akan membantu mempertahankan diet seimbang yang juga

membantu menjaga berat badan. Tubuh kita menyimpan estrogen

dilemak yubuh, jadi lebih sedikit lemak yang kita bawa akan lebih

baik

2. Libatkan brokoli ke dalam menu harian anda

Kira-kira dalam sehari anda hanya membutuhkan secangkir brokoli.

Tahukah anda, brokoli mengandung senyawa sulfuraphane yang

secara ilmiah terbukti mengurang rsiko kanker.

3. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian. Pilihlah

sayuran berwarna hijau dan orange

4. Makanlah tomat yang kaya akan likopen. Likopen juga agen yang

berfungsi memerangi kanker.

5. Makanlah dalam porsi yang sedikit, namun terjaga kontinuitasnya.

Hal ini membantu saluran cerna anda dan memperbaiki

metebolisme dalam tubuh.

26
6. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan

7. Kudaplah dark chocolate sesekali, karena secara ilmiah cokelat

terbukti sebagai agen yang memerangi kanker.

27
DAFTAR PUSTAKA

Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita.


Yogyakarta: Andi Offset.

Astana, Mahesa. 2009. Bersahabat dengan Kanker. Yogyakarta: Araska.

S Naga, Sholeh. 2012. Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: DIVA Press.

Mahdiana, Ratna. 2010. Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini.


Yogyakarta: Tora Book.

Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas Bahaya Kanker Rahm dan Kanker Payudara.
Yogyakarta: wahana Totalita Publisher.

TR, Sekar. 2011. Wanita dan Penyakit Autoimmune Selama Hidupnya.


Yogyakarta: Siklus.

Rahayu U, Wahyu. Mengenali, Mencegah dan Mengobati 35 Jenis


Kanker. Victory Inti Cipta.

28

Anda mungkin juga menyukai