Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RAPAT KOORDINASI SIKN DAN JIKN TAHUN 2015


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019:


Pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan
Nasional sebagai Prioritas Nasional

Direktur Aparatur Negara


Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 8 Oktober 2014

1
OUTLINE

Arah Kebijakan Pembangunan Bidang


1 Aparatur Negara dalam RPJMN 2015-2019

Pengarusutamaan Tata Kelola


2 Pemerintahan Yang Baik

3 RKP 2016 Bidang Aparatur Negara

4 ANRI dalam RKP 2016

2
I. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG APARATUR NEGARA DALAM
RPJMN 2015-2019

3
ARAH KEBIJAKAN DAN TAHAPAN APARATUR
NEGARA DALAM RPJPN 2005-2025
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui REFORMASI BIROKRASI untuk meningkatkan
profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat
maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.

RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 2 (2010-2014) RPJMN 3 (2015-2019) RPJMN 4 (2020-2025)

Pemb. di bidang aparatur


Pembangunan di Pembangunan di
negara diarahkan pada
bidang aparatur Pembangunan di bidang aparatur
pelayanan kpd masy. yang negara diarahkan
negara diarahkan bidang aparatur
semakin membaik dg pada terwujudnya
pada kualitas negara diarahkan
meningkatnya pelayanan publik tata
penyelenggaraan pada kepemerintahan
yang lebih murah, profesionalisme
desentralisasi dan otda yang cepat, transparan, yang baik, bersih,
tercermin dgn terjaminnya dan akuntabel aparatur negara dan berwibawa
konsistensi seluruh serta makin di pusat dan yang berdasarkan
peraturan pusat dan daerah meningkat yang daerah yang hukum, serta
ditandai dengan makin mampu birokrasi yang
dan tdk bertentangan dgn
terpenuhinya mendukung profesional dan
peraturan dan perundang- netral.
standar pembangunan
undangan yg lebih tinggi,
pelayanan nasional.
serta tertatanya minimum di
kelembagaan birokrasi dlm semua tingkatan
mendukung percepatan pemerintah.
terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik. 4
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin
melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa
menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi
agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan
ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN &


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Kemaritiman dan Desa, (2) Pinggiran, (3)
Perumahan
Kelautan Luar Jawa, (4)
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


5
PENJABARAN DALAM BUKU I RPJMN 2015-2019

Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk


1 memulihkan kepercayaan publik

Membangun Tata Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan


Kelola 2 Perempuan dalam Politik dan Pembangunan
Pemerintahan
Yang Bersih,
Efektif, Membangun Transparansi dan
Demokratis Dan 3 Akuntabiltas Kinerja Pemerintahan
Terpercaya

Menyempurnakan dan Meningkatkan


4 Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN)

Meningkatkan Partisipasi Publik dalam


5 Proses Pengambilan Kebijakan Publik 6
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI:
MEMBANGUN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILTAS
KINERJA PEMERINTAHAN

1. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja, melalui strategi :


a. penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah;
b. penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional; dan
c. pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP).
2. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan,
melalui strategi:
a. penguatan kebijakan e-government yang mengatur kelembagaan e-government,
b. penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi;
c. penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta pengembangan sistem
katalog elektronik; dan
d. penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.
3. Penerapan open government, melalui strategi:
a. Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
b. peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik;
c. publikasi semua proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran ke dalam
website masing-masing K/L/D;
d. penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
publik;
e. pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik;
f. pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional.

7
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI:
MENYEMPURNAKAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS
REFORMASI BIROKRASI NASIONAL (RBN)
1. Restrukturisasi kelembagaan birokrasi pemerintah, melalui strategi:
a. penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah;
b. penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan daerah
c. penguatan sinergitas antar lembaga baik di pusat maupun di daerah.
2. Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional, melalui strategi:
a. penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan RBN
b. penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara;
c. perluasan dan fasilitasi pelaksanaan RB pada instansi pemerintah daerah; dan
d. penyempurnaan sistem evaluasi pelaksanaan RBN.
3. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), melalui strategi:
a. penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif
b. penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif, berbasis TIK
c. penguatan sistem dan kualitas penyelenggaran diklat;
d. penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin
efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN);
e. penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; dan
f. penguatan sistem informasi kepegawaian nasional.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik. melalui strategi:
a. memastikan implementasi UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik secara konsisten;
b. mendorong inovasi pelayanan publik;
c. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik; dan
d. penguatan kapasitas dan efektivitas pengawasan pelayanan publik.

8
INDIKATOR KINERJA SASARAN
No Indikator Satuan Baseline Target 2019
A Sasaran 1:Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
1. Opini WTP atas LaporanKeuangan
a. Kementerian/Lembaga % 74 95
b.Provinsi % 52 85
c.Kabupaten % 30 60
d.Kota % 41 65
2. Tingkat Kapabilitas APIP Skor 1-5 1 3
3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Skor 1-5 1 3
4. Instansi Pemerintah yg Akuntabel (Skor B atas SAKIP)
a.Kementerian/Lembaga % 60,24 85
b.Provinsi % 30,30 75
c.Kabupaten/Kota % 2,38 50
5. Penggunaan E-Procurement terhadap Belanja Pengadaan % 30 (2013) 80
B Sasaan 2: Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
1. Persentase Instansi Pemerintah yang Memiliki Nilai Indeks Reformasi Skor 1-100 33,48
Birokrasi Baik (Kategori B ke atas)
a.Kementerian/Lembaga Skor 1-100 47 75
b.Provinsi Skor 1-100 NA 60
c.Kabupaten/Kota Skor 1-100 NA 45
2. Indeks Profesionalitas ASN Skor 1-100 76 86
3. Indeks e-Government Nasional
a.Kementerian/Lembaga Skor 0-4 2,66 (2013) 3,4
b.Provinsi Skor 0-4 2,2 (2012)
c.Kabupaten/kota Skor 0-4 2,2 (2012)
C Sasaran 3: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1 Indeks Integritas Nasional
a. Integritas Pelayanan Publik (Pusat) Skor 0-10 7,22 9
a. Integritas Pelayanan Publik (Daerah) Skor 0-10 6,82 8,5
2 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) % 80 95
3 Persentase Kepatuhan K/L/Pemda dlm Pelaksanaan UU No. 25 Tahun %
2009 Tentang Pelayanan Publik (Zona Hijau)
a. Kementerian % 64 100
b. Lembaga % 15 100
c. Provinsi % 50 100 9
9
d. Kab/Kota % 5 80
II. KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK

10
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATAKELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK

Memperkuat Peningkatan keterbukaan


kapasitas informasi dan komunikasi
birokrasi publik
dan Public sector
civil
mendorong Peningkatan partisipasi society
partisipasi
masyarakat dalam perumusan
masyarakat
sipil,
kebijakan Private
melalui: sector
Perluasan agenda Reformasi
Birokrasi

Peningkatan kualitas
pelayanan publik Good Governance

11
INDIKATOR PENGARUSUTAMAAN TATAKELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK 2015-2019

Isu/ Kebijakan instansi Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional dalam Renja instansi 2019
Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik

1 Pembentukan Pejabat Pembentukan Pusat - % PPID di tingkat 100%


Pengelola Informasi dan Pelayanan Informasi dan Provinsi
Dokumentasi (PPID) Dokumentasi pada setiap
unit organisasi - % PPID di tingkat
dalam rangka 100%
Kabupaten dan Kota
Keterbukaan Informasi
Publik
Kerjasama dengan media % K/L/D yang 100%
massa dalam rangka public melakukan Kerjasama
awareness campaign dengan media massa
dalam rangka Public
Awareness Campaign
Publikasi semua proses % K/L/D yang 100%
perencanaan dan mempublikasikan
penganggaran ke dalam proses perencanaan dan
website masing-masing penganggaran kepada
K/L/D masyarakat
Publikasi informasi % K/L/D yang 100%
penggunaan/pelaksanaan mempublikasikan
anggaran penggunaan anggaran
12
LANJUTAN...

Isu/ Kebijakan instansi Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional dalam Renja instansi 2019
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan
2 Penciptaan ruang-ruang Pembentukan Forum % K/L/D yang 100%
partisipasi dan konsultasi publik Konsultasi Publik dalammelaksanakan
perumusan kebijakan Forum Konsultasi
Publik
Pengembangan sistem % K/L/D yang 100%
publikasi informasi memiliki sistem
proaktif yang dapat publikasi informasi
diakses dan mudah dan mudah
dipahami dipahami
Pengembangan website % K/L/D yang 100%
yang berinteraksi dengan memiliki website
masyarakat yang interaktif

13
LANJUTAN...

Isu/ Kebijakan instansi dalam Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional Renja instansi 2019
Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi

1 Penyusunan Grand Design dan Penyusunan Grand Design Tersusunnya Grand 100%
Road Map Reformasi Birokrasi dan Road Map Reformasi Design dan Road
Birokrasi Instansi Map Reformasi
Birokrasi Instansi
2 Penataan kelembagaan instansi Melakukan restrukturisasi % Tersusunnya 100%
Pemerintah (K/LPNK/LNS) organisasi dan tata kerja struktur organisasi
yang mencakup penataan fungsi instansi untuk rightsizing di dan tata kerja yang
dan struktur organisasinya dasarkan pada Sasaran dan proporsional, efektif,
Kebijakan RPJMN dan efisien
RPJMD
3 Penataan ketatalaksanaan Penyederhanaan proses % SOP utama telah 100%
instansi pemerintah bisnis dan penyusunan SOP tersusun sesuai
utama khususnya yang dengan proses bisnis
berkaitan dengan pelayanan organisasi/unit kerja
kepada masyarakat
4 Penerapan Sistem Pengendalian Percepatan penerapan % jumlah K/L/D 100%
Internal Pemerintah (SPIP) sistem pengendalian internal yang menerapkan
pemerintah di setiap unit sistem pengendalian
organisasi pemerintah internal pemerintah 14
LANJUTAN...

Isu/ Kebijakan instansi dalam Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional Renja instansi 2019
5 Akuntabilitas pengelolaan Penyusunan laporan
keuangan Negara keuangan yang akuntabel % Opini WTP
dan sesuai dengan Standar Kementerian/Lembag 95%
Akuntansi Pemerintahan a
(PP71 Tahun 2010)
Penggunaan Aplikasi SIMAK % Opini WTP Provinsi 85%
BMN dan SIMDA pada setiap
% Opini WTP
unit organisasi 60%
Kabupaten
% Opini WTP Kota 65%
6 Sistem Seleksi PNS melalui Penerapan Sistem Seleksi % K/L/D yang 100%
CAT System Berbasis CAT system di menggunakan CAT
seluruh instansi pemerintah system
7 Pengembangan dan Pengembangan dan Jumlah K/L/D yang 100%
penerapan e-Government penerapan e-Government membangun dan
menerapkan e-
Government dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
15
LANJUTAN...

Isu/ Kebijakan instansi Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional dalam Renja instansi 2019
8 Penerapan e-Arsip Penerapan e-Arsip di tiap % K/L/D yang telah 50%
unit organisasi menerapan manajemen
pemerintah arsip secara lebih efektif
9 Penyelenggaraan Sistem Penerapan sistem % Penerapan SAKIP 100%
Akuntabilitas Kinerja akuntabilitas kinerja yang efektif dan efisien
Aparatur instansi pemerintah berbasis Teknologi
berbasis Teknologi Informasi
Informasi
Penyusunan Laporan % LAKIP K/L yang 85%
Akuntabilitas Kinerja memperoleh nilai B
Instansi Pemerintah
(LAKIP) yang berkualitas % LAKIP Pemerintah 75%
Provinsi yang
memperoleh nilai B

% Lakip Pemerintah 50%


Kabupaten dan Kota
yang memperoleh B
16
LANJUTAN...

Isu/ Kebijakan instansi Indikator di setiap Sasaran


No.
Kebijakan Nasional dalam Renja instansi 2019
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

1 Perluasan penerapan e-services untuk Pengembangan sistem % Jumlah unit 100%


pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik
berbasis teknologi berbasis teknologi
informasi informasi
2 Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Penerapan Standar % unit penyelenggara 100%
Unit Pelayanan Publik Pelayanan Publik untuk pelayanan publik yang
seluruh unit pelayanan sudah menerapkan
publik Standar Pelayanan
Publik
Penyusunan SOP untuk % unit penyelenggara 100%
berbagai jenis pelayanan pelayanan publik yang
memiliki SOP
3 Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Percepatan Penerapan % Pemerintah Pusat 100%
untuk pelayanan utama, perijinan dan Pelayanan Terpadu Satu dan Pemerintah Daerah
investasi Pintu yang efefktif dan yang menerapkan
efisien Pelayanan Terpadu Satu
Pintu
4 Pembentukan unit Pengaduan masyarakat Penerapan manajemen % Unit Pengaduan 100%
yang berbasis teknologi informasi pengaduan berbasis Masyarakat berbasis
teknologi informasi yang teknologi informasi
efektif pada setiap unit
pelayanan publik 17
LANJUTAN...
Isu/
Sasaran
No. Kebijakan Kebijakan instansi dalam Renja Indikator di setiap instansi
2019
Nasional
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
5 Membangun Penerapan Unit Pelayanan Publik yang - % K/L/D yang memiliki sistem 100%
sistem Berbasis Teknologi Informasi pelayanan publik berbasis IT
100%
pengelolaan
- % Unit Pelayanan/ Pemda yang
dan layanan
berkategori terbaik sesuai penilaian
informasi publik
K/L/D memiliki kebijakan Standar % K/L/D yang memiliki kebijakan 100%
yang andal dan
Pelayanan Minimal Standar Pelayanan Minimal
professional
K/L/D memiliki standar pelayanan % K/L/D yang memiliki standar 100%
yang disusun secara partisipatif pelayanan partisipatif

K/L/D wajib melaksanakan Forum % K/L/D yang melaksanakan Forum 100%


Konsultasi Publik dalam rangka Konsultasi Publik
meningkatkan kualitas pelayanan
publik
K/L/D wajib mengembangkan sistem % K/L/D yang memiliki sistem 100%
publikasi informasi proaktif yang dapat publikasi informasi proaktif yang dapat
diakses, dengan bahasa yang mudah diakses, dengan bahasa yang mudah
dipahami dipahami

K/L/D wajib mengembangkan website % K/L/D yang memiliki website yang 100%
yang berinteraksi dengan masyarakat interaktif
18
III. RKP 2016 BIDANG APARATUR
NEGARA

19
VISI-MISI PEMBANGUNAN

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:


Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:


1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
20
SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

21
TEMA RKP 2016 (1)

RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

MELANJUTKAN MEMPERCEPAT
REFORMASI BAGI PEMBANGUNAN Ditentukan Ditentukan Ditentukan
PERCEPATAN INFRASTRUKTUR
PEMBANGUNAN dalam proses dalam proses dalam proses
UNTUK MELETAKKAN
EKONOMI YANG FONDASI penyusunan penyusunan penyusunan
BERKEADILAN PEMBANGUNAN YANG RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
BERKUALITAS

*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015 22
TEMA RKP 2016 (2)

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur


untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan
yang Berkualitas

Permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi adalah adanya


keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang
harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan berkualitas :
Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan
mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan
dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang
berkelanjutan.
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan
pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran
kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang meningkatkan pemerataan.
23
HIGHLIGHT KONDISI PERLU TAHUN 2016
Tata Kelola & Reformasi Birokrasi
KEGIATAN SASARAN a.l K/L
Penyempurnaan kualitas reformasi birokrasi - Penguatan payung hukum reformasi birokrasi: Revisi Grand Design dan Kementerian PAN
dan perluasan pelaksanaannya pada instansi Road Map RB dan RB
pusat dan daerah - Terlaksananya fasilitasi, asistensi dan bimbingan teknis pelaksanaan RB
- Meningkatnya Indeks Reformasi Birokrasi : KL:58% ; Prov: 30%, dan
Kab/Kota: 30%
Pemantapan implementasi sistem akuntabilitas - Meningkatnya instansi pemerintah yang akuntabilitas kinerjanya baik Kementerian PAN
kinerja instansi pemerintah (Nilai B): KL:70% ; Prov: 48%, dan Kab/Kota: 21% dan RB

Pengawasan intern akuntabilitas kinerja - 9 sektor prioritas pengawasan (infrastruktur, perhubungan, pendidikan, BPKP
program prioritas nasional perlindungan sosial, pariwisata, kesehatan, ketahanan pangan,
kemaritiman dan ketahanan energi)
Integrasi sistem pengadaan dengan e- - 460 LPSE yang terstandarisasi LKPP
government - 24 cloud data center LPSE
Pengembangan dan perluasan e-cataloq - 25.000 produk yang masuk e-cataloq LKPP

Implementasi UU Aparatur Sipil Negara - 200 intansi pemerintah yang telah menerapkan promosi terbuka untuk JPT Kementerian PAN
dan RB/ KASN

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme -50 peserta diklat Reform Leaders Academy LAN
ASN -100 peserta TOT Diklat Revolusi Mental dalam Pelayanan Publik
-120 Peserta Diklatpim I
Penilaian kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi - 1.600 ASN yang memangku JPT yang terpetakan kompetensinya BKN
(Profil Kompetensi)

Peningkatan kualitas pengawasan pelayanan - meningkatnya kepatuhan terhadap implementasi UU Pelayanan Publik: Ombudsman RI
publik KL:80%; Lembaga:35%; Prov: 70% ; Kab/Kota: 20%
Penyelarasan pembangunan nasional dan 1 dokumen konsep Pembangunan Wilayah berbasis pengembangan Kementerian
daerah kawasan strategis di 35 Kabupaten di 9 Provinsi PPN/BAPPENAS
Pengembangan eGov di Kemenkominfo secara 20% instansi yang memanfaatkan infrastruktur dan teknologi eGovernment Kementerian
komprehsif, integral yang terkonsolidasi, terintegrasi, aman dan berkualitas untuk kepentingan Komunikasi dan
penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK nasional Informatika 24
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN RKP 2016:
BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL

Target Target
No Indikator Satuan Baseline
2019 2016
ARAH KEBIJAKAN
Opini WTP atas
Laporan Keuangan 1. Penerapan sistem nilai dan
a. K/L % 74 95 82 integritas birokrasi yang efektif.
1. b.Provinsi % 23 85 64 2. Penerapan pengawasan yang
c.Kabupaten % 18 60 34 independen, profesional, dan
d.Kota % 33 65 44 sinergis.
Tingkat Kapabilitas 3. Peningkatan kualitas pelaksanaan
2. % 4,2 79,2 20 dan integrasi antara sistem
APIP K/L (Level 3)
Tingkat Kematangan akuntabilitas keuangan dan kinerja.
3. Implementasi SPIP % 4,2 87,5 25 4. Peningkatan fairness, transparansi
K/L (Level 3) dan profesionalisme dalam
Instansi Pemerintah pengadaan barang dan jasa.
dg Akuntabilitas
Kinerja Baik (Skor B
4. atas SAKIP)
a.K/L % 39,3 85 70
b.Provinsi % 27,3 75 48
c.Kab/Kota % 0,8 50 21
Penggunaan E-
5. Procurement thd % 30 80 50
Belanja Pengadaan 25
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN RKP 2016:
BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

Target Target
No Indikator Satuan Baseline
2019 2016
ARAH KEBIJAKAN
1. Nilai Indeks
1. Penguatan agenda Reformasi Birokrasi Nasional
Reformasi dan peningkatan kualitas implementasinya.
Birokrasi Baik
2. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang
(Kategori B ke tepat ukuran, tepat fungsi dan sinergis.
atas)
3. Penataan bisnis proses yang sederhana,
a.K/L % 47 75 58 transparan, partisipatif, dan berbasis e-
b.Provinsi % na 60 30 Government.

c.Kab/Kota % na 45 15 4. Penerapan manajemen ASN yang transparan,


kompetitif, dan berbasis merit untuk
2. Indeks mewujudkan ASN yang profesional dan
Skor 1- bermartabat.
Profesionalitas 76 86 80
100
ASN 5. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional
3. Indeks e- yang efektif.
Government 6. Peningkatan kualitas kebijakan publik.
Nasional 7. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan
a.Kementerian/L Skor 0-4 2,66 3,4 3,0 dalam birokrasi untuk mewujudkan
kepemimpinan yang visioner, berkomitmen
embaga (2013)
tinggi, dan transformatif.
Skor 0-4 2,2
b.Provinsi 8. Peningkatan efisiensi (belanja aparatur)
(2012)
penyelenggaraan birokrasi.
c.Kabupaten/kot Skor 0-4 2,2
9. Penerapan manajemen kearsipan yang
a (2012) handal,komprehensif, dan terpadu. 26
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN RKP 2016:
BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS

Target Target
No Indikator Satuan Baseline
2019 2016 ARAH KEBIJAKAN
1 Indeks Integritas
Nasional 1. Penguatan kelembagaan dan
a. Integritas Skor 0- 7,22 9 7,9 manajemen pelayanan:
Pelayanan Publik 10 a. Implementasi UU Pelayanan
(Pusat) Publik
b. Integritas Skor 0- 6,82 8,5 7,3 b. Pemanfaatan ICT
Pelayanan Publik 10
c. Integritas dan kualitas SDM
(Daerah)
2 % 80 95 86 Pelayanan
Survey Kepuasan d. Budaya pelayanan
Masyarakat (SKM) e. Quick Wins
3 Tingkat Kepatuhan % 2. Penguatan kapasitas pengelolaan
K/L/Pemda dlm kinerja pelayanan publik.
Pelaksanaan UU No. 25 a. Penguatan monev kinerja
Tahun 2009 Tentang
b. Efektivitas pengawasan
Pelayanan Publik
(Zona Hijau)
c. Sistem pengaduan
a. Kementerian % 64 100 100 d. Penerapan reward and
b. Lembaga % 15 100 100 punishment
c. Provinsi % 50 100 80
d. Kab/Kota % 5 80 35

27
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN TATAKELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RKP 2016

ISU STRATEGIS SASARAN ARAH KEBIJAKAN Kebijakan K/L/Pemda Sasaran 2016

1. Keterbukaan Meningkatnya Peningkatan Pembentukan PPID Prov: 100 %


informasi keterbukaan keterbukaan
informasi publik informasi publik Kab/Kota: 60 %

Public awareness 40 %
campaign
Publikasi proses 30 %
perencanaan dan
penganggaran
Publikasi laporan 30 %
keuangan dan kinerja
2. Partisipasi Meningkatnya Peningkatan Forum konsultasi publik 35 %
masyarakat partisipasi partisipasi
masyarakat masyarakat dalam Publikasi informasi 30 %
perumusan kebijakan program dan kegiatan
prioritas
Sistem publikasi yang 30 %
accessible, interaktif,
dan mudah dipahami

28
Lanjutan . . .

ISU SASARAN ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN K/L/PEMDA SASARAN 2016


STRATEGIS
3. Kapasitas Meningkatnya Reformasi Birokrasi di Penyusunan Grand Design dan 50 %
Birokrasi kapasitas K/L/Pemda Road Map RB
birokrasi
Penataan organisasi 40 %
Penyusunan SOP 35 %

Penerapan e-government 40 %
Penerapan CAT System 100%
Penerapan sasaran kinerja 50 %
pegawai
Penerapan SPIP 60 %
Penerapan akuntansi 20 %
pemerintahan berbasis akrual
4. Pelayanan Meningkatnya Peningkatan kualitas Penyusunan standar pelayanan 60 %
Publik kualitas pelayanan publik
Unit Pengaduan Masyarakat 60 %
pelayanan
berbasis IT
publik
Sistem Pelayanan berbasis IT 40 %
Pendirian PTSP 60 %

29
IV. ANRI DALAM RKP

30
ANRI DALAM RKP 2016

KONDISI PERLU ARAH KEBIJAKAN STRATEGI


PEMBANGUNAN
Penataan
Nawacita 2 Kelembagaan 1. ....
2. ....
Penguatan 3. ....
Kapasitas RBN 4. Penguatan
Sistem
Manajemen Kearsipan
ASN Berbasis TIK

Tatakelola Manajemen
dan RB Kinerja
1. ....
E-government 2. ....
3. ....
Open 4. Pengelolaan
JIKN
government

Pelayanan publik
31
KEGIATAN PRIORITAS ANRI RKP 2016

Pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi


Kearsipan Nasional (SIKN dan JIKN);
Implementasi Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD) TIK di Instansi Pusat
(K/L), BUMN, dan Perguruan Tinggi Negeri;
Kemampuan teknis Pengelolaan Arsip Aset
sesuai dengan peraturan perundangan di
tingkat provinsi/kabupaten/kota

32
REKAP KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL/BIDANG
ANRI

Alokasi
No. Program/Kegiatan Indikator Output Anggaran Keterangan
(Milyar Rp.)
Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional
1. Penyelenggaraan Sistem dan Pengelolaan Sistem dan 18 SIMPUL 1,19 Prioritas
Jaringan Informasi Kearsipan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
Nasional Nasional
2. Pembinaan Kearsipan Daerah I Jumlah Pemerintah 3 0,40 Prioritas Bidang
Prov./kab./kota yang Prov/Kab/Kota
Mendapatkan Kemampuan
Teknis Pengelolaan Arsip Aset
sesuai dengan Peraturan
Perundangan
3. Pembinaan Kearsipan Daerah II Jumlah Pemerintah 3 Prov/71 0,24 Prioritas Bidang
Prov./kab./kota yang Kab/Kota
Mendapatkan Kemampuan
Teknis Pengelolaan Arsip Aset
sesuai dengan Peraturan
Perundangan
4. Pembinaan Kearsipan Pusat Jumlah Instansi Pusat yang 25 Unit 1,56 Prioritas Bidang
sudah Menerapkan SIKD-TIK Kearsipan K/L,
BUMN dan PTN

33
TARGET PEMBENTUKAN SIMPUL JARINGAN TAHUN
2015-2019 DAN ANGGARANNYA

Adapun target pembentukan Simpul Jaringan dan


anggaran ANRI adalah sebagai berikut:
1. 2015 = 35 Simpul Jaringan (Rp1.132.424.000)
2. 2016 = 18 Simpul Jaringan (Rp1.192.958.000)
3. 2017 = 40 Simpul Jaringan (Rp1.647.500.000)
4. 2018 = 60 Simpul Jaringan (Rp1.872.250.000)
5. 2019 = 75 Simpul Jaringan (Rp1.924.475.000)

34
CAPAIAN SIMPUL JARINGAN PER 24 SEPTEMBER 2015

35
CAPAIAN SIMPUL JARINGAN PER 24 SEPTEMBER 2015

No Nama Simpul Jaringan Jenis Lembaga Tanggal Keikutsertaan

1 Arsip Nasional Republik Indonesia Instansi Pusat September 2013

2 PT Telekomunikasi Indonesia BUMN September 2013

3 Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten Instansi Daerah Provinsi Februari 2014

4 IPB Perguruan Tinggi Maret 2014

Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Aceh Instansi Daerah Provinsi


5 Juni 2014

6 Badan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Lamongan Instansi Daerah Kab/Kota September 2014

7 BPAD Kota Denpasar Instansi Daerah Kab/Kota September 2014

Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi


8 Instansi Daerah Provinsi September 2014
Daerah Provinsi Sumetera Selatan

9 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor Instansi Daerah Kab/Kota September 2014

10 Kantor Arsip Kabupaten Bantul Instansi Daerah Kab/Kota September 2014

Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota


11 Instansi Daerah Kab/Kota September 2014
Sukabumi

12 KAPPDE Pemerintah Kota Cimahi Instansi Daerah Kab/Kota September 2014

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota


13 Instansi Daerah Kab/Kota September 2014
Bukit Tinggi
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
14 Instansi Daerah Provinsi Januari 2015
Jawa Barat 36
HAMBATAN PELAKSANAAN SIKN dan JIKN

Internal
Ketersediaan sumber daya ANRI yang kurang
memadai (kuantitas dan kualitas).
Keterbatasan frekuensi pendidikan dan pelatihan
(diklat) yang tersedia di Pusat Diklat Kearsipan.
Eksternal
Lokasi SJ yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rendahnya ketersediaan SDM kearsipan di
lingkungan calon SJ (kuantitas dan kualitas).
Rotasi/penempatan SDM kearsipan yang tidak
terencana dengan baik.
Komitmen K/L/D yang masih kurang.

37
TERIMA KASIH
aparatur@bappenas.go.id

38

Anda mungkin juga menyukai