Anda di halaman 1dari 3

A.

Analisis Biaya

No Jenis Pengeluaran Kuantitas Harga Jumlah


Satuan
1 Jar ukuran kecil 100 buah Rp. 7000/ Rp. 700.000
buah
2 Kain flanel hitam 5 lembar Rp. 3000/ Rp. 15.000
lembar
3 Kain flanel putih 10 lembar Rp. 3000/ Rp. 30.000
lembar
4 Harga stiker 20 lembar Rp. 9000/ Rp. 180.000
labelling lembar
Sub Total Rp. 925.000

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KEMASAN KACA


Kelebihan kemasan gelas adalah :
1. Kedap terhadap air, gas , bau-bauan dan mikroorganisme
2. Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan
3. Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng
4. Sesuai untuk produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara
hermetis
5. Dapat didaur ulang
6. Dapat ditutup kembali setelah dibuka
7. Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias
8. Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna
9. Memberikan nilai tambah bagi produk
10. Rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan
Kelemahan kemasan gelas :
1. Berat sehingga biaya transportasi mahal
2. Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah
3. Dimensinya bervariasi
4. Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.
5. Sangat peka terhadap paparan sinar ultra violet
Makanan yang dikemas dengan gelas dapat dirusak oleh sinar. Sinar yang
menembus dan masuk ke dalam gelas dapat melunturkan warna produk di
dalamnya, sehingga mengakibatkan kerusakan citarasa, serta turunnya
kandungan gizi zat akibat reaksi yang terkatalis oleh sinar.

C. KELEBIHAN KEMASAN RE-USE


Semakin maraknya gerakan penghijauan guna melindungi alam
merupakan faktor pendorong untuk memanfaatkan sebaik mungkin barang sisa
pakai disekeliling kita. Produksi bersih merupakan salah satu pendekatan untuk
merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan
produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara
keseluruhan, dan menciptakan produk-produk yang aman. Waktu urai
kaca1juta tahun, tapi sampahnya berpeluang besar untukdi-reuse. Baik
digunakan kembali oleh produsennya maupun sebagai bahan bakugelas yang
artistik, bahkan pecahan gelas pun bias disulap menjadi aneka kerajinan. Proses
pembuatan kaca mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi kelangsungan
hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua
ekosistem akan berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak
langsung terjadi sangat cepat tetapi secara perlahan-lahan Botol gelas dapat
digunakan ulang (reuse) tanpa mengalami pengolahan atau perubahan bentuk,
akan tetapi harus melalui proses pencucian dan strerilisasi dengan cara yang
baik (Pasqualino et al., 2011). Kemasan reuse yaitu menggunakan kembali
wadah/ kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Cara ini juga
untuk mengurangi penumpukan sampah botol kaca, serta meningkatkan nilai
ekonomisnya menjadi barang barang yang berguna dan mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru. Sampah kemasan gelas atau kaca dapat
digunakan kembali menjadi barang lain seperti vas bunga, cindera nata atau
hiasan lain yang emmiliki nilai artistik dan ekonomis (Moran dan
Masciangioli, 2010). Dengan adanya penggunaan kembali kemasan kaca ini
maka energi dan penghematan bahan baku seperti mengganti banyak produk
penggunaan tunggal dengan satu satu reusable mengurangi jumlah yang harus
diproduksi, kebutuhan pembuangan berkurang dan biaya, penghematan biaya
untuk bisnis dan konsumen sebagai produk dapat digunakan kembali sering
lebih murah daripada banyak menggunakan produk tunggal yang
digantikannya, ramah lingkungan, zero waste serta menciptakan suatu
kegunaan atau fungsi yang baru.

Pasqualino, J., Meneses, M., and Castells, F. 2011. The carbon footprint and
energy consumption of beverage packaging selection and disposal. Journal of
Food Engineering 103. 357365.
Moran dan Masciangiolo. 2010. Chemical Laboratory Safety and Security A Guide
to Prudent Chemical Management. Washington DC: The National Academies
Press.

Anda mungkin juga menyukai