Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARGIA ANJANI

NPM : 1102013041
KELAS : FK-A

ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM

Anemia adalah suatu keaadaan yang ditandai dengan penurunan kemampuan


angka eritrosit dalam tubuh untuk membawa oksigen kedalam jaringan sehingga
akibatnya apabila oksigen menurun didalam jaringan dapat menyebabkan hipoksia.
Keadaan Anemia biasanya ditandai dengan: penurunan hemoglobin, penurunan nilai
hematocrit, dan penurunan jumlah eritrosit per ml darah. Hal-hal ini dapat
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, serta letak geografis. Secara umum, anemia
disebabkan oleh :
1. Gangguan dalam produksi eritrosit
2. Kehilangan darah (akut atau kronik)
3. Peningkatan destruksi eritrosit

Anemia berdasarkan morfologi dibagi menjadi tiga:


1. Anemia Mikrositik Hipokrom
2. Anemia Normositik Normokrom
3. Anemia Makrositik

Sebelumnya untuk membantu menegakkan diagnosis pada kasus Anemia, diharuskan


untuk mengetahui Nilai Eritrosis Rata-rata (Mean corpuscular values) atau disebut
juga Indeks eritrosit yang merupakan bagian dari pemeriksaan laboratorium hitung
darah lengkap (Complete blood count), dapat memberikan keterangan mengenai
ukuran rata-rata eritrosit dan mengenai banyaknya hemoglobin (Hb) per eritrosit.
Indeks yang biasanya dipakai antara lain :
1. Mean Corpuscular Volume (MCV) = Volume Eritrosit Rata-rata (VER),
yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit disebut dengan fermatoliter/ rata-
rata ukuran eritrosit. Normal: 82-2 femtoliter.
2. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) = Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata
(HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan
pikogram. Normal: 27-31 picograms.
3. Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) = Konsentrasi
Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang
didapat per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih
tepat adalah gram hemoglobin per dL eritrosit). Normal: 32-37 gram/ dL.
Pada kasus Anemia Miksrositik Hipokrom maka akan didapatkan hasil:
Anemia mikrositik : nilai MCV kecil dari batas bawah normal
Anemia hipokrom : nilai MCH kecil dari batas bawah normal

Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan ialah SI, TIBC, Saturasi transferin, feritin
serum dan elektroforesis Hb. Biasanya elektroforesis Hb lebih menunjukan untuk
sindrom talasemia.
Anemia mikrositik hipokrom adalah anemia yang dapat disebabkan karena
defisiensi zat besi, dan talasemia. Sel-sel darah merah kecil mengandung
Hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Anemia Defisiensi karena
kekurangan faktor pematangan eritrosit (besi, asam folat, vitamin B12, protein,
piroksidin, eritropoetin, dan lain sebagainya)

Anemia Defisiensi Fe
Adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
eritropoeis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada
akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia
defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering dijumpai, terutama di
Negara-negara tropic atau Negara dunia ketiga, oleh karena sangat
berkaitan erat dengan taraf sosial ekonomi.

Etiologi:
1. Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun dapat berasal
dari: Saluran cerna (tukak peptic, pemakaian salisilat dan NSAID,
kanker lambung, kanker kolon, diverticulosis, hemoroid, dan infeksi
cacing tambang), Saluran genitallia perempuan (menorrhagia atau
metrohagia, Saluran kemih (hematuria), Saluran nafas (hemoptoe)
2. Faktor nutrisi: akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan,
atau kulaitas besi (bioavailabilitas) besi yang tidak baik (makanan
banyak serat, rendah vitamin C, dan rendah daging)
3. Kebutuhan besi meningkat: seperti pada prematuritas, anak dalam
mas apertumbuhan, serta pada masa kehamilan.
4. Gangguan absorbs besi: gastrektomi, tropical sprue atau colitis
kronik.

Anemia defisiensi besi terjadi dalam 3 tahap


Tahap 1 (tahap prelaten), dimana yang terjadi penurunan hanya kadar feritin
(simpanan besi)
Tahap 2 (tahap laten), dimana feritin dan saturasi transferin turun (tetapi Hb
masih normal)
Tahap 3 (tahap def. besi), dimana feritin, saturasi transferin dan Hb turun
(eritrosit menjadi mikrositik hipokrom)

Pada sediaan hapusan Anemia Defisiensi Fe, akan ditemukan morfologi sebagai
berikut:

A.1 A.2

Keterangan gambar: A.1 Ukuran eritrosit berbeda-beda (anisopoikilositosis),


cenderung lebih kecil dari eritrosit normal, oleh karena itu dikategorikan
mikrositik, A.2 Pada pembesaran 1000x dapat ditemukan anisopoikilositosis:
sel pensil, sel target, dan ovalosit/eliptosit.

A.3 A.4

Keterangan gambar: A.3 Pemeriksaan BMP yang perlu


dilihat adalah cadangan Fe, penderita anemia defisiensi besi cadangan Fe nya
negatif. Pada hapusan di bawah bisa kita lihat tidak ada warna kebiruan atau
kehijauan yang menandakan cadangan Fe. A.4 Pemeriksaan BMP pada orang
normal.

Thalassemia
Thalassemia adalah kelompok
kelainan bawaan metabolisme
hemoglobin, yang menghasilkan
penurunan produksi jumlah
hemoglobin. Thalassemia merupakan
penyakit bawaan terpaut dengan
kromosom tubuh yang resesif dari
salah satu orangtua kepada anaknya
sejak masih dalam kandungan.

Thalasemia dibedakan menjadi


Thalassemia alfa, Thalassemia beta,
dan hemoglobin varian.

Anda mungkin juga menyukai