Anda di halaman 1dari 8

Modul 5 Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Ideologi


Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

BAB 5
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Capaian Pembelajaran

Kompetensi Umum :
- Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 1 (satu) mampu menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi
- Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 1 (satu) mampu melaksanakan
nilai-nilai yang terdapat dalam setiap sila-sila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
- Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 1 (satu) mampu mengubah sikap
dan perilakunya selama ini yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan menjadi
pribadi yang berkarakter Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Kompetensi Softskills :
Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 1 (satu) mahasiswa yang mampu
mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan
bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal
masyarakat Indonesia.

Kemampuan Akhir:
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Ideologi dan Pancasila sebagai ideologi negara

A. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata ide dan logos, yang mengandung ilmu tentang gagasan.
Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan
yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur (Sastrapratedja).

Menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), ideologi berintikan serangkaian nilai (norma)
atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup
bangsa mereka. Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan cita-cita bangsa.

Menurut Alfian (1990) kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
terkandung di dalam dirinya:

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

Pertama, adalah dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi
itu secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya, terutama karena
nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.
Kedua, dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan, yang memberi harapan tentang masa depan
yang lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya dalam praktik kehidupan
bersama mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
Ketiga, dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi tersebut
memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai
dasarnya (Oesman dan Alfian, 1990: 7-8).

Makna Ideologi bagi Negara merupakan :


a. konsensus tentang nilai-nilai dasar suatu masyarakat bernegara.
b. kesatuan gagasan dasar yang disusun secara sisitimatis dan menyeluruh
tentang manusia, dan kehidupannya termasuk hidup bernegara.
c. pembangkit kesadaran akan kemerdekaan

Fungsi Ideologi:
a. merupakan keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan untuk memahami
dunia dan kejadian dalam alam sekitarnya.
b. memberikan orientasi dasar dengan memberikan wawasan untuk menunjukan tujuan
dalam kehidupan manusia.
c. memberikan pedoman bagi seseorang untuk bertindak.
d. bekal dan jalan seseorang untuk menemukan identitasnya.
e. kekuatan yang mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dalam mencapai
tujuan
f. pendidikan bagi seseorang/masyarakat untuk memahami dan menghayati serta
memolakan perilakunya sesuai dengan norma yang terkandung di dalamnya.

Ideologi dapat terbuka atau tertutup tergantung pada apakah berpijak pada dogmatis atau
berpijak pada realistis. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

perkembangan jaman dan adanya dinamika secara internal. Ideologi terbuka merupakan
bentuk ideologi yang menjadi pandangan hidup bangsa dan memiliki nilai dasar serta
nilai instrumental yang dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman dan adanya
dinamika secara internal.

Dalam ideologi terbuka terdapat :


1. Nilai-nilai dasar yang memiliki sifat tetap, tidak berubah sepanjang zaman.
2. Nilai-nilai instrumental yang memiliki sifat dinamis, dapat berubah sesuai dengan
keadaan dan perkembangan zaman
3. Nilai praksis merupakan interaksi antara nilai instumental dengan situasi konkrit pada
tempat tertentu dan situasi tertentu yang merupakan pertarungan antara nilai dasar dan
Instrumental terdapat dalam kenyataan sehari-hari.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana
yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui
proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya
telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia mengangkat
nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang
luhur, antara lain dalam sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan yang
kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali,
kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI kedua.

Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon
dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18
Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia.

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan


politiknya bangsa Indonesia yaitu sebagai nilai yang digunakan sebagai acuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Semua gagasan yang timbul dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ditata secara sistematis menjadi satu
kesatuan yang utuh.

Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan
aktivitas disegala bidang, dan karena itu sifatnya harus terbuka, luwes, dan fleksibel dan
tidak bersifat tertutup/kaku yang akan menyebabkan ketinggalan jaman.

Pancasila telah memenuhi persyaratan sebagai ideologi terbuka, hal ini dapat dibuktikan
dari adanya sifat yang melekat pada Pancasila sendiri yaitu memiliki nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis. Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan
hidup bangsa Indonesia yang mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap sepanjang zaman
dan nilai instrumental yang mampu berkembang secara dinamis dan dapat dilihat dari
praksisnya.

Nilai Dasar dalam Pancasila yang bersifat tetap adalah cita-cita,tujuan yang tertuang
dalam tatanan dasar dan ciri khasnya misalnya: kebersamaan, persatuan dan kesatuan
atau kekeluargaan. Nilai ini tercantum dalam hukum tertulis meliputi pembukaan, batang
tubuh dan penjelasan UUD 1945.
Nilai instrumental dalam Pancasila yang dapat berubah adalah penjabaran,
pengembangan dan pengamalan dari nilai dasar yang tertuang sebagai arahan
kinerjanya untuk waktu dan kondisi tertentu. Nilai ini konstektual dapat dan bahkan
harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Kandungan nilai instrumental berupa
kebijakan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, yang menindaklanjuti nilai
dasar.
Nilai instrumental terpengaruh oleh perubahan waktu keadaan tempat sehingga secara
berkala memerlukan penyesuaian. Nilai intrumental merupakan kontekstualisasi dari
nilai dasar untuk menjamin nilai dasar tersebut tetap relevan dengan masalah yang
dihadapi masyarakat dalam zaman tersebut.

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

Nilai Praksis dalam Pancasila adalah Interakasi antara nilai instrumental dengan situasi
konkrit pada tempat tertentu dan situasi tertentu dinamis terdapat pada wujud penerapan
nilai-nilai Pancasila baik secara tertulis maupun tidak tertulis baik oleh eksekutif,
legislatif maupun yudikatif oleh orsospol, ormas, pelaku ekonomi, tokoh masyarakat,
warga negara yang dapat terlihat dalam kemyataan sehari-hari yaitu cara bagaimana kita
melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki kekuatan yang sangat tergantung pada
kualitas dari dimensi -dimensi yang dikandungnya, yaitu:
(1)Dimensi Realita, Nilai-nilai dasar secara riil berakar dan hidup dalam budaya dan
pengalaman sejarah masyarakat/bangsa Indonesia.
(2)Dimensi Idealisme, Nilai-nilai dasar ideologi mengandung idelisme yang memberi
harapan masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan
bersama.
(3)Dimensi Fleksibilitas, Ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan
pengembangan pemikiran baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa
menghilangkan jatidiri nilai dasar.

C. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas
terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi
Pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing-masing yang
konsekuensinya aktualisasinyapun juga memiliki aspek yang berbeda-beda, walaupun
hakikat dan sumbernya sama Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian
pula berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila yang lainnya.

Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral pembahasan
adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, hal ini
sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk negara pada
hakikatnya adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

Hendaklah dipahami bahwa asal mula unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada
bangsa Indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena
itu dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan
pada dua macam kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara kausalitas
di antara kedudukan dan Fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut :

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup, sering disebut dengan way of life, pegangan
hidup, pedoman hidup, pandangan dunia maupun petunjuk hidup. Walau ada banyak
istilah mengenai pengertian dari pandangan hidup, akan tetapi pada dasarnya memiliki
makna yang sama. Lebih lanjutnya, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
digunakan untuk petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia baik
dari segi sikap maupun setiap perilaku masyarakat Indonesia yang harus dijiwai oleh
nilai-nilai luhur yang terkandung pada Pancasila.

Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri dengan kokoh dan mengetahui dengan jelas
arah, ke mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan yang namanya
"pandangan hidup". Tanpa mempunyai pandangan hidup, suatu bangsa akan mudah
terombang-ambing untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul, baik persoalan
dari masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.

Pandangan Hidup adalah sebagai prinsip atau asas yang mendasari berbagai jawaban
mengenai pertanyaan dasar untuk apa seseorang itu hidup. Berdasar dari pengertian
tersebut, maka dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam serta gagasan
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.

Pandangan hidup bagi suatu negara menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga
kelangsungan dan lestarinya bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri bangsa seperti bisa

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

kita buktikan pada pidato Mohammad Yamin pada sidang BPUPKI yang pertama. Di
dalam sidang BPUPKI tersebut, Mohammad Yamin menyatakan bahwa :
"... rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara jang berasal dari peradaban
kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kebudajaan timur.
"... kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita
bangsa Indonesia masuk jang beradab dan kebudajaan kita beribu-ribu tahun
umurnya."

Para pendiri negara dengan dilandasi pemikiran dan semangat kebangsaan tinggi telah
sepakat bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Mengapa harus Pancasila?
Para pendiri negara memiliki pemikiran bahwa pandangan hidup bangsa harus tepat
dengan ciri khas Bangsa Indonesia, oleh karena itu diambil dari kepribadian bangsa
yang tertinggi dan konsepsi mendasar dari norma bangsa.

Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa Indonesia memiliki nilai kehidupan yang
paling baik.Disepakatinya, disetujuinya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia telah melalui serangkaian proses yang panjang serta pemikiran mendalam
dan nantinya dijadikan dasar dan motivasi dalam segala bentuk sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
negara sebagaimana yang telah tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan untuk memberikan
kekuatan berdirinya sebuah negara. Sebagai dasar Negara, pancasila merupakan suatu
asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga
merupakan sumber nilai, norma, serta akidah, baik moral maupun hukum Negara.

Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur negara RI, yakni termasuk seluruh unsur-unsurnya pemerintah,
wilayah dan rakyat.

8
Modul 5 Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi
Disusun Oleh: Gadis Ranti, S.H., M.Kn

Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila mempunyai kekuatan mengikat


secara hukum. Dasar formal kedudukan pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yang
berbunyi .. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dakam suatu
Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada : Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil danberadab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Pancasila
sebagai dasar negara ditunjukkan pada kalimat ...yang berdasar kepada hal ini
didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa
Bahwa dasar negara itu disebut dengan Pancasila.

Dalam pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah


sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Fungsi pokok pancasila adalah sebagai
dasar negara. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dlm
pembukaan UUD 1945, ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan No.
IX/MPR/1978.

Anda mungkin juga menyukai