pengukuran dan ukuran yang digunakan. (7) Pengecekan BAB 7 Pengetesan reliabilitas biasannya dilakukan anggota KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA melalui replikasi sebagaimana yang dilakukan Keteralihan (8) Uraian rinci terhadap pengukuran butir-butir ganjil-genap, Kebergantungan (9) Audit ALASAN DAN ACUAN dengan tes-retes, atau dalam bentuk paralel. kebergantungan Validitas dan reliabilitas harus dilakukan secara Kepastian (10) Audit kepastian Mengenai keabsahan data, setiap keadaan harus tepat dan benar supaya tidak mengotori hasil penelitian. memenuhi kriteria (1) mendemonstrasikan nilai yang Namun yang perlu dipahami adalah bahwa ukuran pada (1) Perpanjangan keikutsertaan benar; (2) menyediakan dasar agar hal itu diterapkan; (3) suatu tingkatan tertentu mempunyai kelemahan dan Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat ketepatan pengukuran yang sangat terbatas. Paradigma tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari alamiah dalam penelitian kualitatif menggunakan kriteria pengumpulan dapat tercapai. Apabila hal itu temuan dan keputusan-keputusannya. Dari segi yang disesuaikan dengan tuntutan inkuirinya sehingga dilakukan maka akan membatasi: konstruknya, penelitian kualitatif memiliki sejumlah pendefinisian kembali kriteria tersebut merupakan a. Gangguan dari dampak peneliti pada perbedaan dengan penelitian kuantitatif, sebagai berikut: tuntutan yang tidak dapat dielakkan. Pendefinisian konteks KONSTRUK KUANTITATIF KUALITATIF kembali itu jelas mengarah pada teknik kontrol atau b. Kekeliruan (bias) penelitian Nilai benar Validitas Kredibilitas pengawasan terhadap keabsahan data yang perlu pula c. Mengkompensasi pengaruh dari kejadian- internal direformulasikan. kejadian yang tidak biasa atau pengaruh Aplikabilitas Validitas Transferabilitas KRITERIA KEABSAHAN DATA sesaat. eksternal (keteralihan) Penetapan keabsahan data harus dilakukan Konsistensi Reliabilitas Dependabilitas melalui teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik Perpanjangan keikusertaan peneliti akan (kebergantungan) pemeriksaan didasarkan pada sejumlah kriteria tertentu. memungkinkan peningkatan derajat Netralitas Objektivitas Konfirmabilitas Kriteria yang digunakan yaitu (1) derajat kepercayaan kepercayaan data yang dikumpulkan. (kepastian) (credibility), (2) keteralihan (transferability), (3) (2) Ketekunan/keajegan pengamatan kebergantungan (dependability), dan (4) kepastian Keabsahan data merupakan konsep penting yang Keajegan pengamatan berati mencari secara (confirmability). diperbarui dari konsep validitas dan reliabilitas menurut konsisten interpretasi dengan berbagai cara TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA versi positivisme dan disesuaikan dengan paradigma. dalam kaitan dengan proses analisis yang Sebelum menentukan teknik dalam pemeriksaan Alasan klonsep ini diperbarui dapat dilihat dari dari konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha keabsahan data, terlebih dulu harus diuraikan ikhtisar. pandangan dan pendapat seorang ahli paradigma membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa Ikhtisar terdiri dari kriteria yang diperiksa oleh satu atau alamiah, yakni Egon Guba ( Lincoln dan Guba, 1981; 291- yang dapat diperhtungkan dan apa yang tidak lebih teknik pemeriksaan tertentu. 294). dapat. KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN 1. Validitas internal yang dinyatakan sebagai (3) Triangulasi Kredibilitas (1) Perpanjangan variasi yang tejadi pada variabel terikat dapat (Derajat keikutsertaan Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang ditandai sejauh variasi pada variabel bebas Kepercayaan) (2) Ketekunan memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu dapat dikontrol. pengamatan untuk keperluan pengecekan atau sebagai 2. Validitas eksternal, menurut Cook dan (3) Triangulasi pembanding terhadap data itu. Teknik Campbell (1967:37), ialah perkiraan validitas (4) Pengecekan triangulasi yang paling banyak digunakan ialah yang diinferensikan berdasarkan hubungan sejawat pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin sebab-akibat yang diduga terjadi, dapat (5) Kecukupan (1978) membedakan empat macam triangulasi digeneralisasikan pada dan diantara ukuran referensial sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan alternatif sebab-akibat dan diantara jenis (6) Kajian kasus orang, latar, dan waktu. penggunaan sumber, metode, penyidik, dan Dalam penelitian kualitatif hal itu dilakukan teori. dengan cara uraian rinci (thick description). (4) Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi Keteralihan bergantung pada pengetahuan Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos seorang peneliti tentang konteks pengirim dan hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh konteks penerima. Dengan demikian peneliti dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan bertanggung-jawab terhadap penyediaan dasar sejawat. Teknik ini mengandung beberapa secukupnya yang memungkinkan seseorang maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan merenungkan suatu aplikasi pada penerima keabsahan data. sehingga memungkinkan adanya (5) Analisis Kasus Negatif pembandingan. Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan (8) Auditing jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang Auditing adalah konsep bisnis, khususnya tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan dibidang fiskal yang dimanfaatkan untuk informasi yang telah dikumpulkan dan memeriksa kebergantungan dan kepastian data. digunakan sebagai bahan pembanding. Dalam Hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun suatu latihan kepemimpinan perusahaan, terhadap hasil atau keluaran. sebagian perserta berhasil dengan baik dan telah menduduki kedudukan yang baik. Peserta Pemanfaatan Pemeriksaan Keabsahan Data dalam yang tidak menyelesaikan program dan Proposal dan dalam Skripsi, Tesis, dan Disertasi meninggalkan latihan sebelum waktunya diambil sebagai kasus untuk meneliti Sewaktu menulis proposal penelitian bagi para kekurangan progam latihan tersebut. Kasus peneliti kualitatif, pemeriksaan keabsahan data ini sudah negatif demikian digunakan sebagai kasus harus dinyatakan pada bagian akhir proposal. Hal ini negatif untuk menjelaskan hipotesis kerja penting karena pertanggung-jawaban kepercayaan alternatif sebagai upaya meningkatkan terletak pada kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan argumentasi penemuan. data. Jadi sejak proposal penelitian Pemeriksaan Keabsahan data ini sudah harus dinyatakan dan (6) Pengecekan Anggota direncanakan teknik apa saja yang digunakan. Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam Sewaktu menyelenggarakan penelitian setiap proses pengumpulan data sangat penting dalam langkahnya sebaiknya dilakukan teknik pemeriksaan pemeriksaan derajat kepercayaan. Pengecekan keabsahan data. Hasil pencatatan teknik pemeriksaan dengan anggota yang terlibat meliputi data, data tersebut harus dipertanggung-jawabkan dalam kategori, analitis, penafsiran dan kesimpulan. penulisan skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Pada Para anggota yang terlibat yang mewakili rekan- bagian atau bab tentang metodologi penelitian apa yang rekan merekan dimanfaatkan untuk dirancang dalam proposal penelitian diceritakan secara memberikan reaksi dari segi pandangan dan singkat tentang proses yang digunakan dalam rangka situasi mereka sendiri terhadap data yang telah pemeriksaan keabsahan data. Beberapa contoh hasil diorganisasikan oleh peneliti. pemeriksaan data itu kemudian dicantumkan sebagai (7) Uraian Rinci lampiran dalam penelitian. Usaha membangun keteralihan dalam penelitian kualitatif jelas sangat berbeda dengan nonkualitatif dengan validitas eksternalnya.