Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI LEMBAGA ZIS

Oleh : Nur Khasanatun Nafiah (145020301111007)


Zakat adalah kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak,
sehingga kita tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. Zakat adalah salah
satu rukun islam yang hukumnya wajib bagi setiap muslim yang merdeka dan
memiliki harta kekayaan sampai dengan jumlah tertentu yang telah mencapai nisab.
Secara umum fungsi zakat meliputi bidang moral, sosial, dan ekonomi (M.A.
Mannan, 1993). Dalam bidang moral zakat mengikis ketamakan dan keserakahan
hati, bidang sosial menghapuskan kemiskinan dari masyarakat, di bidang ekonomi
zakat mencegah penumpukan kekayaan di tangan sebagian kecil manusia dan
merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk perbendaharaan negara. Di
Indonesia, pengelolaan zakat diatur dalam Undang-Undang No. 38 Tahun 1999.
Hubungan antara Zakat, Infak, dan Shadaqah
Infak berarti membelanjakan. Sedangkan menurut terminologi adalah mengeluarkan
harta karena taat dan patuh kepada Allah SWT dan menurut kebiasaan yaitu untuk
memenuhi kebutuhan. Pengeluaran infak dapat dilakukan sebagai wujud rasa syukur
atas rezeki dan nikmat yang diberikan Allah SWT.
............dan tetaplah kaum berinfak untuk agama Allah dan janganlah kamu
menjerumuskan diri dengan tanganmu sendiri ke lembah kecelakaan (karena
menghentikan infak itu).
Jenis infak yaitu:
a. Infak wajib. Terdiri atas zakat dan nazar, yang bentuk dan jumlah
pembayarannya telah ditentukan
b. Infak sunnah. Infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridha
Allah, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.
Shadaqah adalah segala pemberian/kegiatan untuk mengharap pahala dari Allah
SWT. Shadaqah memiliki dimensi yang lebih luas dari infak, karena shadaqah
memiliki 3 (tiga) pengertian utama
1. Shadaqah merupakan pemberian kepada fakir miskin yang membutuhkan
tanpa mengharapkan imbalan (azzuhaili). Shadaqah bersifat sunnah
2. Shadaqah dapat berupa zakat, karena dalam beberapa teks Al-Quran dan AsSunnah ada yang tertulis dengan shadaqah padahal yang dimaksud adalah
zakat

3. Shadaqah adalah sesuatu yang maruf (benar dalam pandangan syariah).


Pengertian ini yang membuat definisi atas shadaqah menjadi luas, hal ini
sesuai hadis nabi Muhammad SAW setiap kebajikan adalah shadaqah
Dari pengertian di atas, maka shadaqah memiliki dimensi yang sangat luas, tidak
hanya berdimensi memberikan sesuatu dalam bentuk harta tetapi juga dapat berupa
kebajikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Manfaat infak dan shadaqah adalah:
1. Mencegah datangnya bala (kesulitan)
2. Memelihara harta dari hal-hal yang tidak diinginkan
3. Mengahrapkan keberkahan harta yang dimiliki
Walaupun zakat merupakan dimensi yang paling sempit dari infak dan shadaqah,
namun dia mengikat setiap muslim. Oleh sebab itu, para ahli fikih biasa menyebut
zakat sebagai infak wajib dan infak sebagai shadaqah tathawwu (shadaqah sunnah).
Perbedaan dan Persamaan Zakat dengan Pajak
a. Perbedaan
1. Zakat merupakan manifestasi ketaatan ummat terhadap Allah SWT dan
Rasulullah SAW sedangkan pajak merupakan ketaatan seorang warganegara
kepada ulil amri (pemimpin)
2. Zakat telah ditentukan kadarnya di dalam Al-Quran dan Hadis, sedangkan
pajak dibentuk oleh hukum negara
3. Zakat hanya dikeluarkan oleh kaum muslimin sedangkan pajak dikeluarkan
oleh setiap warga negara tanpa memandang agama dan keyakinannya
4. Zakat berlaku bagi setiap muslim yang telah mencapai nisab tanpa
memandang di negara mana ia tinggal, sedangkan pajak hanya berlaku dalam
batas garis teritorial suatu negara
5. Zakat adalah ibadah yang didahului oleh niat, sedangkan pajak tidak
6. Zakat harus dipergunakan untuk kepentingan mustahik yang berjumlah
delapan asnaf , sedangkan pajak dapat dipergunakan dalam seluruh sektor
kehidupan
b. Persamaan
1. Bersifat wajib dan mengikat atas harta yang ditentukan dan ada sanksi jika
mengabaikannya
2. Zakat dan pajak harus disetorkan kepada lembaga resmi agar tercapai
optimalisasi penggalangan dana maupun penyalurannya
3. Zakat dan pajak memiliki tujun yang sama yaitu untuk membantu
penyelesaian masalah ekonomi dan pengentasan kemiskinan
4. Tidak ada janji akan memperoleh imbalan materi tertentu di dunia

5. Zakat dan pajak dikelola oleh negara pada pemerintah Islam.


Syarat dan Wajib Zakat
Syarat wajib zakat adalah:
a. Islam. Orang yang beragama Islam baik anak-anak atau sudah dewasa,
berakal sehat atau tidak
b. Merdeka. Bukan budak dan memiliki kebebasan untuk melaksanakan dan
menjalankan syariat islam
c. Memiliki satu nisab dari salah satu jenis harta yang wajib dikenakan zakat
dan cukup hasil.
Objek zakat
a. Halal. Harta yang dikenakan zakat adalah harta yang halal dan didapatkkan
dengan cara yang baik pula
b. Milik penuh. Kepemilikan berupa hak untuk penyimpanan, pengelolaan,
pemakaian yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan di dalamnya tidak
terdapat hak orang lain
c. Berkembang. Harta merupakan objek yang produktif
d. Cukup nisab. Nisab adalah jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena
kewajiban zakat
e. Cukup haul. Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta di tangan si
pemilik (sudah melampaui dua belas bulan Qamariyah).
f. Bebas dari utang. Harta harus bersih dari utang
g. Lebih dari kebutuhan pokok.

Jenis Zakat
1. Zakat Jiwa/Zakat Fitrah. Zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim
setelah matahari terbenam akhir bulan Ramadhan. Lebih utama dibayarkan
sebelum shalat idul fitri, karena jika dibayarkan setelah shalat Ied, maka
sifatnya seperti sedekah biasa
2. Zakat Harta. Zakat yang dibayarkan pada waktu yang tidak tertentu. Zakat
ini mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil
ternak, harta temuan, emas dan perak, serta hasil kerja (profesi) yang masingmasing memiliki perhitungan sendiri.
Objek Zakat Harta
Zakat Binatang Ternak

1. Unta
Nisab Unta
Banyaknya Zakat
5-9 ekor
1 ekor kambing
10-14 ekor
2 ekor kambing
15-19 ekor
3 ekor kambing
20-24 ekor
4 ekor kambing
25-35 ekor
1 ekor unta 1 tahun (bintu makhad)
36-45 ekor
1 ekor unta 2 tahun (bintu labun)
46-60 ekor
1 ekor unta 3 tahun (hiqqah)
61-75 ekor
1 ekor unta 4 tahun (jadzaah)
76-90 ekor
2 ekor unta 2 tahun (bintu labun)
91-120 ekor
2 ekor unta 3 tahun (hiqqah)
Keterangan :
a. Unta > 120 ekor yang kelebihannya 50 ekor unta, zakatnya 1 anak
unta betina (umur 3 tahun lebih)
b. Unta > 120 ekor yang kelebihannya 40 ekor unta, zakatnya 1 anak
unta betina (umur 2 tahun lebih
2. Sapi/Kerbau
Nisab Sapi
Banyaknya Zakat
30-39 ekor
1 tabii atau tabiah
40-59 ekor
1 musinnah
60 ekor
2 tabii atau tabiah
70 ekor
1 tabii atau 1 musinnah
80 ekor
2 musinnah
90 ekor
3 tabii
100 ekor
2 tabii dan 1 musinnah
Keterangan:
a. Tabii dan tabiah: sapi jantan dan betina 1 tahun
b. Musinnah: sapi betina 2 tahun
c. Setiap 30 sapi zaktnya 1 tabii
d. Setiap 40 sapi zakatnya 1 musinnah
3. Kambing/Domba
Nisab kambing/domba
1-39 ekor
40-120 ekor
121-200 ekor
201-300 ekor
Selanjutnya setiap kenaikan 100 ekor
Zakat Emas dan Perak

Banyaknya zakat
0
1 ekor kambing
2 ekor kambing
3 ekor kambing
Akan ditambah 1 ekor kambing

Jumhur ulama menyepakati pengenaan zakat untuk perhiasan (emas dan perak) yang
disimpan dan tidak dipergunakan, seperti: untuk koleksi dan hiasan rumah, untuk
perhiasan yang dipakai laki-laki atau untuk peralatan makan dam minum. Jumhur
ulama juga menyepakati bahwa tidak wajib zakat untuk perhiasan di luar emas dan
perak yang dipakai perempuan, seperti: intan, mutiara, dan permata, karena dianggap
tidak berkembang. Menurut Yusuf al Qardhawi nisab zakat emas adalah sama dengan
85 gram emas murni sedangkan perak adalah dua ratus dirham atau setara dengan
595 gram. Haul cukup dengan tarif zakat 2,5 %
Zakat Pertanian
Menurut Dewan Fatwa Saudi Arabia, zakat pertanian dikenakan atas semua hasil
tanaman dan buah-buahan yang ditanam dengan tujuan untuk mengembangkan dan
menginvestasikan tanah. Zakat ini dikenakan pada saat panen dengan syarat dapat
disimpan sebagaimana QS 6:141 dan tunaikanlah hak nya di hari memetik hasilnya
(dengan dikeluarkan zakatnya). Nisab pertanian adalah sebesar 5 wasaq atau
sebanyak 653 kg. Dimana 1 wasaq = 60 sha = 2,175 kg x 60. Pengenaan atau tarif
zakat tergantung penggunaan irigasi. Jika menggunakan air hyjan/tadah hujan
sebesar 10% dan 5% untuk yang menggunakan irigasi. Jika setengah tahun
menggunakan irigasi dan setengah tahun lagi tanpa irigasi maka zakatnya 7,5%.
Zakat Barang Temuan (Rikaz) dan Barang Tambang (Almaadin) serta Hasil
Laut
Zakat barang tambang adalah 2,5 %.
Zakat Perdagangan (Tijarah)
Apabila waktu pembayaran zakat telah tiba, maka pedagang harus menggabungkan
seluruh kekayaan dengan cara menghitung nilai semua barang dagangan ditambah
dengan uang yang ada (baik yang digunakan untuk perdagangan maupun tidak),
ditambah lagi dengan piutang yang diharapkan bisa kembali dikurangi utang
lancarnya. Apabila cukup nisab maka zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5%
Zakat Produksi Hewani
Besar zakat adalah 2,5% seperti zakat perdagangan. Khusus madu zakatnya adalah
10% dengan syarat nisbah sebesar 653 kg dan tidak harus mencapai haul.
Zakat Investasi

a. Investasi dalam saham. Jika saham diperdagangkan dan bergerak di bidang


industri atau perdagangan, maka dikenakan zakat 2.5% atas harga pasar
saham. Sedangkan jika saham bergerak di bidang non industri atau non
perdagangan, maka tidak dikenakan zakat, tetapi keuntungannya harus
dizakati 10% karena dianalogikan dengan zakat pertanian.
b. Investasi dalam obligasi. Zakat dikenakan atas obligasi dan keuntungannya
sebesar 2.5% sesuai dengan zakat perdagangan.
c. Investasi pada aset. Zakat dikenakan pada penghasilan bersih atau
keuntungan yang diperoleh atas aset tersebut sebesar 10% atau kalau dari
penghasilan kotor sebesar 5% setelah memenuhi haul dan nisab.
Zakat Profesi dan Penghasilan
Zakat atas Uang
Zakat Perusahaan/Institusi
a. Pendekatan Aset Bersih (Net Assets Method).
= Kas dan Setara kas + Piutang Bersih + Aset yang Dapat Diperdagangkan
(sebesar nilai pasar) (Liabilitas Lancar + Modal Investasi Tak Terbatas +
Ekuitas Minoritas + Ekuitas yang dimiliki Pemerintah + Ekuitas yang
Dimiliki Dana Abadi + Ekuitas yang dimiliki Lembaga Sosial + Ekuitas yang
Dimiliki Lembaga Nirlaba di luar yang Dimiliki Individu).
b. Pendekatan Dana Investasi (Invested Fund Method).
= Modal Disetor + Cadangan + Provisi yang Tidak Mengurangi Aset + Laba
Ditahan + Laba Bersih + Liabilitas yang tidak harus dipenuhi dalam 1 tahun
sejak tanggal posisi keuangan (Aset Tetap Bersih + Investasi yang bukan
untuk diperdagangkan + Akumulasi Rugi).
Perlakuan Akuntansi
Akuntansi untuk Zakat
a. Saat menerima zakat
Kas
Aset Nonkas (nilai wajar)
Penerimaan zakat
b. Saat menyalurkan zakat
Piutang Penyaluran zakat
Kas
Akuntansi untuk Infak/Sedekah
a. Saat menerima infak/sedekah
Kas

Aset Nonkas (nilai wajar)


Penerimaan infak/sedekah
b. Saat menyalurkan infak/sedekah
Penyaluran infak/sedekah
Kas

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai