PENDAHULUAN
sekelompok penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing nematoda yang ditularkan
ke manusia melalui tanah yang terkontaminasi tinja penderita yang terinfeksi. Infeksi
soil transmitted adalah salah satu infeksi yang paling umum di seluruh dunia dan
sangat mempengaruhi masyarakat miskin dan sangat kekurangan. Spesies utama yang
akan mencemari orang adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk
Lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24 % dari populasi dunia , terinfeksi oleh STH
. Infeksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis. Lebih dari 270 juta anak usia
prasekolah dan bahkan 600 juta anak usia sekolah tinggal di daerah di mana parasit
Prevalensi STH di Indonesia, masih tinggi yaitu pada semua umur berkisar
antara 40%-80% dan pada anak sekolah dasar prevalensi berkisar antara 2,2%-
96,3%. Hasil survei Ditjen P2PL tahun 2009 melaporkan bahwa prevalensi cacingan
pada siswa Sekolah Dasar adalah sebesar 31,8%. Dinas Kesehatan tingkat 1 Sumatera
1
2
Utara tahun 2009 melaporkan hasil survey kecacingan pada anak sekolah dasar di 14
tersebut pada usia anak sekolah dikarenakan mereka sering bermain atau kontak
dengan tanah yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya cacing-cacing dan
kebiasaan yang kurang higiene dan oral yang kurang baik (Kemenkes, 2006).
seperti menurunkan kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi kualitas anak di masa yang akan datang (Kemenkes,
2006).
Infeksi dan kekurangan gizi selalu berhubungan erat. Kekurangan gizi adalah
sendiri sangat besar dan sangat dimengerti bahwa parasit itu sendiri dapat
tinggi terjangkit penyakit ini. Penyakit cacingan tersebar luas, baik di pedesaan
maupun di perkotaan. Angka infeksi tinggi dengan intensitas infeksi (jumlah cacing
Juwita (2013) dalam penelitiannya terhadap 125 anak yang positif terinfeksi
STH, menganalisa status gizi anak berdasarkan intensitas infeksi STH tersebut
hasilnya didapati anak yang positif terinfeksi A.lumbricoides terdapat 50 anak dengan
status gizi kurang, dimana sebanyak 12 anak (24%) dengan intensitas berat, 35 anak
(70%) dengan intensitas sedang, dan 3 anak (6%) dengan intensitas ringan. Anak
yang menderita infeksi T.trichiura terdapat 51 anak dengan status gizi kurang,
dimana 9 anak (17,6%) terinfeksi dengan intensitas berat dan 28 anak (54,9%)
penelitian terhadap siswa sekolah dasar guna mengetahui Hubungan Infeksi STH
dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar (SD) di Desa Tandem Hilir I .
Apakah terdapat hubungan infeksi STH dengan status gizi anak di Sekolah Dasar
Untuk mengetahui Hubungan Infeksi STH dengan Status Gizi Anak Sekolah
a. Untuk mengetahui prevalensi anak yang terinfeksi STH di Sekolah Dasar (SD) di
b. Untuk mengetahui status gizi anak di Sekolah Dasar (SD) di Desa Tandem Hilir I.
a. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi pihak sekolah kemungkinan resiko siswa yang terinfeksi Soil-
Transmitted Helminths.
b. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan
c. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi
d. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi