Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN OPERASI

(EVAPORASI I DAN II )

Tujuan Percobaan
Mengetahui cara simulasi proses evaporasi gula menggunakan software
COFE64
Mengetahui hasil proses evaporasi pada berbagai kondisi proses
Memperkirakan pengaruh perbedaan kondisi feed terhadap hasil proses
evaporasi.
o Mempelajari terjadinya proses evaporasi Dan Menghitung laju evaporasi dan
jumlah kebutuhan bahan bakar untuk proses evaporasi

Landasan Teori
A. Penjelasan dan prinsip proses evaporasi dan perbedaannya dengan distilasi

Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau


menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan
untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan,
menurunkan aktivitas air aw (Praptiningsih 1999).

Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk:

Meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih lanjut.


Sebagai contoh pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan nira tebu
sebelum proses kristalisasi, spray drying, drum drying dan lainnya
Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan,
penyimpanan dan transportasi
Menurunkan aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid terlarut sehingga
bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental manis

(Wirakartakusumah, 1989)

Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang rendah
dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang lebih pekat dan memiliki
konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:

1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.

2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.


3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.

4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan
dan kadar zat tersebut.

5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih

(Admin, 2015)

Evaporasi berbeda dari distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen tunggal, dan
walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk
menghilangkan pelarut-pelarut volatil, seperti air, dari pengotor nonvolatil. Contoh pengotor
nonvolatil seperti lumpur dan limbah radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan
bahan-bahan nonvolatil. Dalam evaporasi, uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun
uap itu

merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkanny
a menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk
yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. (Admin,
2015)

b. Jenis-jenis bahan (bahan makanan) yang dapat dievaporasi


Jenis-jenis bahan (bahan makanan) yang dapat dievaporasi biasanya bahan makanan
yang memiliki kandungan air yang tinggi. Misalnya nira tebu sebagai bahan baku gula pasir,
susu sebagai bahan baku susu kental manis, buah yang diolah menjadi selai, air laut sebagai
bahan baku pembuatan garam, tomat dalam industri pembuatan pasta tomat, dan sebagainya.
(Kumara, 2011)

c. Proses pengolahan gula dengan diagram alir kualitatif

(Anonim, 2013)
Alat dan Bahan Yang Digunakan:

A. Alat Yang Digunakan :

1. Gelas Beaker 1000 ml : 2 buah


2. Evaporator : 2 unit
3. Kompor : 1 buah
4. Timbangan : 1 buah
5. Pengaduk : 1 buah
6. Kondensor : 1 buah
7. Selang : secukupnya
8. Stopwatch : 1 buah
B. Bahan Yang Digunakan:

1. Gula Pasir : 250 gr


2. Air : 2000 ml
3. Kertas Label : Secukupnya

CARA KERJA

A. Teoritis

1. Menimbang gula pasir masing-masing seberat 100 gram (A) dan 150 gram (B).
2. Menimbang berat gelas beaker 1000 ml.
3. Memasukkan gula pasir ke dalam gelas beaker dan menambahkan 1000 ml
kemudian diaduk hingga homogen.
4. Memasukkan kedalam evaporator larutan A dan B tersebut.
5. Merangkai alat dan menyalakan evavorator.
6. Menghentikan evaporator setiap 5 menit (5 menit, 10 menit, dan 15 menit) untuk
mengukur volume embun dan menghitung kadar, laju dan volume yang hilang.
B. Skematis

1. Ditimbang gula pasir masing-masing seberat 100 gram (A) dan 150 gram (B).

2. Ditimbang berat gelas beaker 1000 ml.

3. Dimasukkan gula pasir ke dalam gelas beaker dan menambahkan 1000 ml


kemudian diaduk hingga homogen.

4. Dimasukkan kedalam evaporator larutan A dan B tersebut.

A B

5. Dirangkai alat dan menyalakan evavorator.

------------
------------
----------
---------
----------
6. Dihentikan evaporator setiap 5 menit (5 menit, 10 menit, dan 15 menit)
------------
------------ ----------
----------
----------
---------
----------
---------
------
untuk mengukur volume embun dan menghitung kadar, laju dan volume
---------- -----------
----------
---------
------
-----------
yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai