Disusun Oleh :
Duta Prima Putra (061540421938)
Febby Dwi Kania (061540421942)
Isma Uly Maranggi (061540421944)
Lastiko Whisnu Bramantyo (061540421945)
Novia Sundari (061540421946)
Nur Annisa Yuliasdini (061540421947)
Nuraldyla Suciaty Saputri (061540421948)
Ricki Noufal Hadi (061540421951)
Suci Utami Putri (061540421952)
Putu Yoga Andre S (061540422263)
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengisolasi minyak
atsiri dari tumbuh tumbuhan
- Mengekstraksi minyak atsiri dengan menggunakan metode soxhlet.
Sifat-sifat minyak atsiri tersusun bermacam-macam komponen senyawa yang memiliki bau khas,
umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya. Bau minyak atsiri satu dengan yang lain berbeda-
beda, sangat tergantung dari macam dan intensitas bau dari masing-masing komponen
penyusunnya. Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi kesan
hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di kulit, tergantung dari jenis komponen
penyusunnya.
Dalam keadaan murni (belum tercemar oleh senyawa lain) mudah menguap pada suhu kamar.
Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari
(terutama gelombang ultra violet) dan panas, karena terdiri dari berbagai macam komponen
penyusun. Bersifat optis aktif dan memutar bidang polarisasi dengan rotasi yang spesifik karena
banyak komponen penyusunnya memiliki atom C asimetrik, juga mempunyai indeks bias yang
tinggi. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, dapat larut walaupun kelarutannya
sangat kecil, tetapi sangat mudah larut dalam pelarut organik.
Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta mempunyai bau
dan aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar sebagai obat. Komponen penyusun
minyak atsiri dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1. Minyak atsiri hidrokarbon
Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri dari senyawa-senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak terpentin diperoleh dari tanaman-tanaman golongan pinus (famili
Pinaceae). Komponen terpentin sebagian besar berupa asam-asam resin (hingga 90%), ester-ester
dari asam-asam lemak, dan senyawa inert yang netral disebut resena. Terpentin larut dalam
alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif. Kegunaannya dalam
farmasi adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh darah kapiler, dan merangsang keluarnya
keringat. Terpentin jarang digunakan sebagai obat dalam.
Dalam industri farmasi minyak atsiri digunakan sebagai antibakteri, antifungi, antiseptik,
pengobatan lesi, antinyeri, dapat digunakan sangat luas dan spesifik, khususnya dalam berbagai
bidang industri. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri, antara lain dalam industri kosmetik
(sabun, pasta gigi, sampo dan losion) dalam industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap
atau penambah cita rasa dalam industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai produk minyak
wangi, dalam industri bahan pengawet bahkan digunakan pula sebagai insektisida. Oleh karena
itu, tidak heran jika minyak atsiri banyak diburu berbagai Negara.
IV. LANGKAH KERJA
- Menimbang 10 gram daun pandan yang sudah dihaluskan/dihancurkan
- Membungkus sample tersebut dengan kertas saring dan memasukkannya ke dalam
soxhlet apparatus
- Mengisi labu soxhlet dengan pelarut etanol sebanyak 2/3 dari isi labu
- Memasang peralatan soxhlet
- Memanaskan di atas pemanas air pada suhu 80oC
- Ekstraksi dilakukan selama 6-8 kali ekstraksi
- Mengeluarkan ampas dalam soxhlet
- Larutan ekstrak dilakukan distilasi untuk memisahkan ekstrak dari pelarutnya
- Menimbang berat oleoresin di dalam labu
- Menghitung rendemen oleoresin