Anda di halaman 1dari 2

LO.2.

Memahami dan Menjelaskan Transplantasi Organ Menurut Pandangan Agama Islam

a. Transplantasi Organ Dari Donor Yang Masih Hidup


Seseorang diperbolehkan pada saat hidupnya mendonorkan sebuah organ tubuhnya kepada orang
lain yang membutuhkan organ yang disumbangkan itu, seperti ginjal. Akan tetapi mendonorkan
organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian si pendonor, seperti mendonorkan jantung, hati
dan otaknya. Maka hukumnya tidak diperbolehkan (haram), berdasarkan firman Allah SWT dalam
Al-Quran
surat (Al-Baqorah ayat 195) dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan
(An-Nisa ayat 29) dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri
(Al-Maidah ayat 2) dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

b. Hukum Transplantasi Dari Donor Yang Telah Meninggal


Sebelum mempergunakan organ tubuh orang yang telah meninggal, harus mendapatkan kejelasan
hukum transplantasi organ dari donor tersebut. Adapun beberapa hukum yang harus kita tahu,
yaitu :
1. Dilakukan setelah memastikan bahwa si pendonor ingin menyumbangkan organnya setelah dia
meninggal. Bisa dilakukan melalui surat wasiat atau menandatangani kartu donor atau yang
lainnya.
2. Jika terdapat kasus si pendonor organ belum memberikan persetujuan terlebih dahulu tentang
menyumbangkan organnya ketika dia meninggal maka persetujuan bisa dilimpahkan kepada pihak
keluarga pendonor terdekat yang dalam posisi dapat membuat keputusan atas penyumbang.
3. Organ atau jaringan yang akan disumbangkan haruslah organ atau jaringan yang ditentukan
dapat menyelamatkan atau mempertahankan kualitas hidup manusia lainnya.
4. Organ yang akan disumbangkan harus dipindahkan setelah dipastikan secara prosedur medis
bahwa si pendonor organ telah meninggal dunia.
5. Organ tubuh yang akan disumbangkan bisa juga dari korban kecelakaan lalu lintas yang
identitasnya tidak diketahui tapi hal itu harus dilakukan dengan seizin hakim.
Boleh hukumnya memindahkan organ tubuh mayit kepada orang hidup yang sangat bergantung
keselamatan jiwanya dengan organ tubuh tersebut

c. Keadaan Darurat
*Donor anggota tubuh yang bisa pulih kembali
Disimpulkan bahwa darah, kulit hukumnya boleh selama hal itu sangat darurat dan dibutuhkan.
(Fatwa Kibar Ulama Ummah, hal. 939) Adapun dalil-dalilnya adalah sebagai berikut :
Firman Allah swt :
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. " ( Qs Al Maidah : 32 )
Dalam ayat ini, Allah swt memuji setiap orang yang memelihara kehidupan manusia, maka dalam
hal ini, para pendonor darah dan dokter yang menangani pasien adalah orang-orang yang
mendapatkan pujian dari Allah swt, karena memelihara kehidupan seorang pasien, atau menjadi
sebab hidupnya pasien dengan izin Allah swt.
*Donor anggota tubuh yang bisa menyebabkan kematian.
Dalam transplantasi organ ada beberapa organ yang akan menyebabkan kematian seseorang,
seperti: limpa, jantung, ginjal, otak. Maka mendonorkan organ-organ tubuh tersebut kepada orang
lain hukumnya haram karena termasuk dalam kategori bunuh diri. Dan ini bertentangan dengan
firman Allah swt :
"dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. " (Qs Al Baqarah : 195)
Juga dengan firman Allah swt : "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri , sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. ( Qs An Nisa : 29 )
**Donor anggota tubuh yang tunggal
Organ-organ tubuh manusia ada yang tunggal dan ada yang ganda ( berpasangan ). Adapun yang
tunggal, diantaranya adalah : mulut, pankreas, buah pelir dan lainnya. Ataupun yang aslinya ganda
(berpasangan) karena salah satu sudah rusak atau tidak berfungsi sehingga menjadi tunggal, seperti
: mata yang tinggal satu. Mendonorkan organ-organ seperti ini hukumnya haram, walaupun hal itu
kadang tidak menyebabkan kematian. Karena, kemaslahatan yang ingin dicapai oleh pasien tidak
kalah besarnya dengan kemaslahatan yang ingin dicapai pendonor. Bedanya jika organ tubuh tadi
tidak didonorkan, maka maslahatnya akan lebih banyak, dibanding kalau dia mendonorkan kepada
orang lain.
**Donor anggota tubuh yang ada pasangannya.
Sebagaimana yang telah diterangkan di atas, bahwa sebagian organ tubuh manusia ada yang
berpasangan, seperti : ginjal, mata, tangan, kaki, telinga. Jika donor salah satu organ tubuh tersebut
tidak membahayakan pendonor dan kemungkinan besar donor tersebut bisa menyelamatkan
pasien, maka hukumnya boleh. Sebaliknya jika donor salah satu organ tubuh yang ada
pasangannya tersebut membahayakan atau paling tidak membuat kehidupan pendonor menjadi
sengsara, maka donor anggota tubuh tersebut tidak diperbolehkan, apalagi jika tidak membawa
banyak manfaat bagi pasien penerima donor.

Anda mungkin juga menyukai

  • Penghinaan Terhadap Nabi Dari Masa Ke Masa
    Penghinaan Terhadap Nabi Dari Masa Ke Masa
    Dokumen2 halaman
    Penghinaan Terhadap Nabi Dari Masa Ke Masa
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Fishbone
    Fishbone
    Dokumen3 halaman
    Fishbone
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Soal Neurologi
    Soal Neurologi
    Dokumen7 halaman
    Soal Neurologi
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Ayat
    Ayat
    Dokumen1 halaman
    Ayat
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Ini
    Ini
    Dokumen1 halaman
    Ini
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen1 halaman
    TUGAS
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • PR Jurnal
    PR Jurnal
    Dokumen9 halaman
    PR Jurnal
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurding Cita
    Cover Jurding Cita
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurding Cita
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Asal Asalan
    Asal Asalan
    Dokumen4 halaman
    Asal Asalan
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Metode
    Metode
    Dokumen1 halaman
    Metode
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Thalasemia 1
    Thalasemia 1
    Dokumen12 halaman
    Thalasemia 1
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen2 halaman
    Daftar Tabel
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • MK
    MK
    Dokumen1 halaman
    MK
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Patient Safety Topik Q
    Patient Safety Topik Q
    Dokumen49 halaman
    Patient Safety Topik Q
    Rs93
    Belum ada peringkat
  • 103 203 1 SM
    103 203 1 SM
    Dokumen11 halaman
    103 203 1 SM
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • MIDAZOLAM
    MIDAZOLAM
    Dokumen22 halaman
    MIDAZOLAM
    NiSa
    100% (2)
  • Cover Axitas
    Cover Axitas
    Dokumen1 halaman
    Cover Axitas
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Skizo
    Etiologi Skizo
    Dokumen2 halaman
    Etiologi Skizo
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Kata Sulit
    Kata Sulit
    Dokumen2 halaman
    Kata Sulit
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen7 halaman
    Kuesioner
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Cover Axitas
    Cover Axitas
    Dokumen1 halaman
    Cover Axitas
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Kata Sulit SK 2 Kedkel
    Kata Sulit SK 2 Kedkel
    Dokumen2 halaman
    Kata Sulit SK 2 Kedkel
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • MK Dan Diagnosis SK 1
    MK Dan Diagnosis SK 1
    Dokumen4 halaman
    MK Dan Diagnosis SK 1
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Cover Axitas
    Cover Axitas
    Dokumen1 halaman
    Cover Axitas
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • EBM Diagnosis Kedkel
    EBM Diagnosis Kedkel
    Dokumen17 halaman
    EBM Diagnosis Kedkel
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Ada Aja
    Ada Aja
    Dokumen1 halaman
    Ada Aja
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Agama Neoplas
    Agama Neoplas
    Dokumen4 halaman
    Agama Neoplas
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat
  • Judul Hal Persetujuan Daftar Isi
    Judul Hal Persetujuan Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Judul Hal Persetujuan Daftar Isi
    FarahFakhriyah
    Belum ada peringkat