Anda di halaman 1dari 3

Nama : Verannita Octaviani

NIM : 4301414059
Rombel :4
Makul : Kimia Dasar II
Soal Koloid
1. Sebutkan perbandingan antara koloid dengan larutan !
Jawab:
Larutan (Dispersi Molekuler)
Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra.
Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal )kurang dari 1 nm.
Satu fase.
Stabil.
Tidak dapat disaring.
Contoh:
Larutan gula, larutan garam, spirtus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang
bersih, dan bensin.
Koloid (Dispersi Koloid)
Secara makroskopis bersifat homogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm.
Dua fase.
Pada umumnya stabil.
Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra.
Contoh:
Sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayonase.
2. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang
bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Bagaimanakah memisahkan
asam-asam amino dengan cara elektroforesis?
Jawab:
Dengan cara mengatur pH larutan asam amino maka pada pH tertentu ada asam amino
bermuatan negatif, positif, dan netral. Kemudian, asam-asam amino tersebut
ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan menuju anode, sedangkan asam
amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.
3. Sebutkan 5 jenis koloid yang diketahui !
Jawab:
Sol : merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi berupa zat padat dalam
medium pendispersi zat cair. Contohnya sol sabun, sol deterjen, sol kanji.
Aerosol : merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam
medium pendispersi gas. Contoh produk yang dibuat dalam bentuk aerosol,
hairspray, semprot obat nyamuk, farfum, cat semprot.
Emulsi : merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium
pendispersi cair.
Buih : merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium
pendispersi cair.
Gel : merupakan koloid yang setengah kaku ( antara padat dan cair).Contohnya
agar-agar, dan lem kanji.
4. Sebut dan jelaskan secara singkat 2 aplikasi dari sifat koloid yaitu koagulasi di dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Penggumpalan karet dalam lateks dengan penambahan asam cuka.
Penjernihan air.
Air tanah yang biasa digunakan di rumah, kadang-kadang mengandung ion
Fe2+ yang mudah teroksidasi menjadi Fe3+. Ion Fe3+ berwarna coklat
sehingga menyebabkan dinding kamar mandi atau bak air menjadi coklat
bahkan pakaian putih pun lama-lama menjadi agak coklat kalau dicuci
dengan air ini. Untuk mengetahui adanya ion Fe3+ dalam air, biasanya
digunakan tawas. Tawas berfungsi sebagai koalgulan. Dengan tawas, ion
Fe3+ akan mengendap sebagai Fe(OH)3 sehingga jika air tersebut disaring
akan didapatkan air jernih
5. Jelaskan mengapa campuran gas-gas tidak dapat membentuk sistem koloid melainkan
disebut sebagai larutan sejati ?
Jawab:
Hal ini terjadi karena fase terdispersi gas dalam medium pendipersi gas tidak akan bisa
menghasilkan koloid dengan sifat yang heterogen. Tetapi masih bisa membentuk
larutan sejati dengan sifat homogen. Salah satu contohnya adalah udara. Kita semua
tidak bisa membedakan udara. Apakah udara yang kita hirup termasuk nitrogen,
oksigen, atau jenis gas lainnya. Sehingga tidak bisa disebut sebagai koloid melainkan
merupakan larutan sejati.
6. Jelaskan salah satu cara pembuatan koloid dengan kondensasi yang Anda ketahui !
Jawab:
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi . Contoh
pembentukan sol emas. Koloid sol emas dibentuk melalui proses reduksi emas (III)
klorida dengan formalin. Reaksinya sebagai berikut :
2AuCl3 + CH3COH + 3H2O 2Au + 6HCl + CH3COOH
Emas pertama-tama terbentuk dalam keadaan atom bebasnya, kemudian membentuk
agregat seukuran koloid yang selanjutnya distabilkan oleh adanya ion OH- dari
hidrolisis air yang teradsorpsi dipermukaan koloid
7. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan koloid ?
Jawab:
Gaya tarik menarik yang dikenal dengan gaya London Van der Waals. Gaya
ini menyebabkan partikel partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan
akhirnya mengendap.
Gaya tolak menolak. Gaya ini terjadi karena pertumpangtindihan lapisan ganda
listrik yang bermuatan sama. Gaya tolak menolak tersebut akan membuat dispersi
koloid menjadi stabil.
Gaya tarik menarik antara partikel koloid dengan medium pendispersinya.
Terkadang, gaya ini dapat menyebabkan terjadinya agregasi partikel koloid dan
gaya ini juga dapat meningkatkan kestabilan sistem koloid secara keseluruhan.
Muatan permukaan koloid. Besarnya muatan pada permukaan partikel dipengaruhi
oleh konsentrasi elektrolit dalam medium pendispersi. Penambahan kation pada
permukaan partikel koloid yang bermuatan negatif akan menetralkan muatan
tersebut dan menyebabkan koloid menjadi tidak stabil.
8. Mengapa sol As2S3 bersifat stabil ?
Jawab:
Hal ini disebabkan partikel-partikel koloid yang terbentuk bermuatan sejenis, yakni
muatan negatif. Menurut konsep fisika, muatan sejenis akan saling tolak-menolak
sehingga partikel-partikel As2S3 tidak pernah berkoagulasi menjadi endapan.
9. Apakah tujuan proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap larutan koloid?
Jawab: :
Membuang kelebihan ion-ion elektrolit dari larutan koloid. Proses ini dapat dibantu
dengan menggunakan arus listrik.
10. Jelaskan cara dispersi busur Bredig pada pembuatan sol-sol logam?
Jawab :
Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam
medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula
atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami
kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan
gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.

Anda mungkin juga menyukai