Anda di halaman 1dari 5

1. De'...

saat kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah hanya bisa terpana dengan
menahan nafas sebentar...
2. Aku di matamu bagaikan Nun Mati diantara Idghom Bilaghunnah,..terlihat tetapi di anggap tidak ada
3. Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Izhar jelas dan terang...
4. Jika Mim Mati bertemu Ba disebut Ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu itu disebut cinta
sejati...
5. Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba - tiba semua itu seperti Idghom Mutamatsilain melebur jadi
satu...
6. Cintaku padamu seperti Mad Lazim...paling panjang diantara yang lainnya...
7. Setelah kau terima cintaku hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro...terpantul - pantul dengan keras...
8. Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iklab di tandai dengan dua hati yang
menyatu...
9. Sayangku padamu seperti Mad Thobi 'i dalam Al Qur 'an...buanyaaakkk benerrrr.....
10. Semoga dalam hubungan kita ini kayak Idghom Bilaghunnah...ia cuma berdua Lam dan Ro'
11. Layaknya Waqof Mu "annaqoh, engkau boleh berhenti di salah satunya...dia atau aku ? ?
12. Mesti perhatianku ga terlihat seperti Alif Lam Syamsiyah, cintaku padamu seperti Alif Lam
Qomariyah terbaca jelas...
13. De'...kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain perjumpaan dua huruf yang sama makhrojnya tetapi
berlainan sifatnya...
14. Aku harap cinta kita seperti Waqof Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat...
15. Layaknya huruf Tafkhim namamu pun tercetak tebal di pikiranku...
16. Seperti hukum Imalah yang di khususkan untuk Ro' saja...begitu juga aku yang hanya untukmu...
17. Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridhlissukun.....

1pot..Aku bukanlah
seroang pujangga yang pandai merangkai
kata. Bukanlah filosofis yang mampu
berpikir logis. Namun, apa yang setiap
orang rasakan dan yang mereka sebut cinta,
masing-masing punya definisi tersendiri
akan cinta, tak ada rumusan dan tak ada
batasan akan definisi cinta. Biarkan sang
pecinta menyelami sedalam-dalamnya lautan
cinta yang mereka rasakan. .
Aku ingin tau
beberapa pandangan para ulama salaf
maupun kholaf tentang cinta. Dan jelas bukan
masalah cinta anak muda yang bikin galau
itu saja, tapi mana cinta yang lebih luas,
antara sesama makhluq maupun Tuhannya.
.
..
Saat itu.. aku isim mufrod, tunggal sendiri
saja...
Seperti huruf, sendiri tak bermakna..
Seperti fiil lazim, mencinta tak ada yang
dicinta...
.
Tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus
jadi mubtada, memulai sesuatu.
Menjadi
seorang fail, yang berawal dari fiil...
.
Tapi aku seperti fiil mudhori alladzi lam
yattashil bi-akhirihi syai'un mencari sesuatu,
tapi tak bertemu sesuatupun di akhir. ..
.
Bertemu denganmu adalah khobar
muqoddam, sebuah kabar yang tak
disangka..
Aku pun jadi mubtada muakhkhor, perintis
yang kesiangan..
.
Aku mulai dengan sebuah kalam, dari
susunan beberapa lafadz yang mufid,
terkhusus untuk dirimu dengan penuh
makna. .
.
Dari sini semua bermula. Aku dan kamu,
bagaikan idhofah. Aku mudhof, kamu
mudhof ilaih. Tak bisa dipisahkan. ..
.
Cintaku padamu ber-irob rofa, tinggi.
Bertanda dhommah, bersatu. Cinta kita
bersatu, mencapai derajat yang tinggi. . .
.
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim ber-
irob nashob, susah payah. Bertanda fathah,
terbuka. Hanya dengan bersusah-payah
maka jalan itu kan terbuka.
.
Setelah
mendapatkan cintamu,.
tak mau aku seperti isim yang khofdh, hina
dan rendah. Bertanda kasroh, terpecah-
belah. Jika kita berpecah-belah tak bersatu,
rendahlah derajat cinta kita..
.
Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya
isim yang ber-irob jazm, penuh kepastian.
Bertanda dengan sukun, ketenangan. Kan
kita gapai cinta yang penuh damai saat
semua terikat dengan kepastian tanpa ragu.
.
.
Dan Jika cinta itu Pesantren, maka, akanku
penuhi fikiranku dengan ilmu-ilmu cinta,
agar aku bisa memahami luasnya cinta
sebagaimana luasnya ilmu dalam kitab-kitab Ulama ...
.
Sehingga Jika cinta itu Nahwu, maka, cintaku padamu
akan jazm [mantab], sehingga aku akan
sukun [tenang] di sampingmu selamanya,
seperti halnya i'rob jazm yang salah satu
alamatnya adalah sukun... Yang membuat Cintaku Padamu jelas, tentu dan terarah !!!
... Engkaulah Bidadariku... Yang membuat hatiku Lumpuh...! Aku Jatuh Cinta padamu bagaikan sedang memulai
Kitab Al-Jurumiyyah... Kaku dan terbata-bata...
... !
Aku tak pernah mengerti akan Cintaku padamu... Tapi percintaan kita lah yang mendefinisikannya...! ...
::::
( Gombal Ala Santri Salafy [ Ayat-Ayat Cinta ]
Sastra Santri : Jika Cinta Itu Nahwu, Shorof, Fiqih
dan Ilmu Hadits
Jika cinta itu Pesantren, maka, akanku penuhi fikiranku dengan ilmu-ilmu cinta, agar
aku bisa memahami luasnya cinta sebagaimana luasnya ilmu dalam kitab-kitab kuning
pesantren

Jika cinta itu Nahwu, maka, cintaku padamu akan jazm [mantab], sehingga aku akan
sukun [tenang] di sampingmu selamanya, seperti halnya i'rob jazm yang salah satu
alamatnya adalah sukun

Jika cinta itu Shorof, maka, kita berdua adalah wazan tafaa'ala yang berfaidah
musyarokah, yang kapanpun dan di mana pun akan mengarungi dan menjalani apapun
berdua

Jika cinta itu Fiqh, maka, aku akan memfatwakan pada diriku sendiri bahwa mencintai
keindahan ciptaan Tuhan sepertimu, hukumnya adalah wajib

Jika cinta itu I'lal, maka, aku akan menyembunyikan dan menutup mata terhadap
semua kekurangan-kekurangan mu, seperti halnya binak Naqish yang meletakkan
huruf 'Illat nya di belakang [Lam Fi'il]

Jika cinta itu Ilmu al-Quran, maka, keabadian cinta kita tak kan lekang oleh waktu dan
tak kan berubah sedikitpun oleh perubahan zaman, layaknya keontektikan dan
keabadian isi al-Quran

Jika cinta itu Ilmu Hadith, maka, kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadith shohih
yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian

Jika cinta itu Ushul Fiqh, maka, kita berdua adalah pasangan paling ideal dan serasi,
seperti halnya syarat dan rukun yang saling membutuhkan dan melengkapi untuk
sahnya suatu ibadah

Jika cinta itu Ilmu Falak,


maka, aku akan selalu menunggu dan merindukan hadirmu, mata ini belum terhapus
dahaganya sebelum melihat sosok indahmu, seperti halnya seorang peru-yah yang
selalu menunggu untuk melihat kemunculan hilal 1 Syawal

Jika cinta itu Ilmu 'Arudl, maka, kisah cinta kita berdua adalah simfoni terindah yang
menghasilkan harmoni tak tertandingi di muka bumi ini, seindah dan semerdu harmoni
syair berbahar Rojaz

Jika cinta itu Ilmu Faroidl, maka, kita berdua adalah dua sejoli yang akan selalu berbagi
atas apa yang kita miliki, seperti halnya 'Ashbah ma'a al-ghoyr

Jika cinta itu Ilmu Tauhid, maka, value cintaku padamu adalah kemurnian emas 24
karat, semurni itiqodnya ahli tauhid Rubbiyyah
Jika cinta itu Ilmu Tarikh, maka, romantisme kisah cinta kita berdua adalah kenangan
terindah tak terlupakan yang terukir oleh tinta emas sejarah, seperti halnya masa
keemasan dan kejayaan peradaban islam tempo dulu

Jika cinta itu Diba-an, maka, aku adalah seorang pendaki yang telah sampai di puncak
rindu untuk menantikan detik-detik pertemuan denganmu, seperti halnya para perindu
Rasulullah SAAW yang telah sampai pada adegan mahal al-qiym

Jika cinta itu Manaqiban, aka, hanya dirimulah yang mampu menghapus duka-lara ku
dan menentramkan gundah hati ku dengan kata-kata indah dan janji pastimu, seperti
halnya jaminan kanjeng syekh Ra., yang menentramkan hati murid-muridnya:
"wa-an likulli man 'atsaro markbuHh min jam'i murdy wa muhibby il yawmi al
qiymaHh, khudzu biyadiH kullam hayyan wa maytan, fainna farosy musroj, wa
rumhy manshb, wa sayfy masyhr wa qouwsy mawtr, LIHIFDZI MURDY
WAHUWA GHFIL"

Anda mungkin juga menyukai