PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
juta orang pada tahun 2013 dan diperkirakan pada tahun 2035 akan menjadi
sebanyak 592 juta orang, dari 382 juta orang yang hidup dengan mengidap
DM 175 juta dari mereka belum mengetahui jika dirinya adalah salah satu
[Depkes RI], 2014) dan khususnya Riau dengan jumlah penduduk usia >14
dengan 1.0% (41.071) jiwa pernah terdiagnosis dan sebanyak 0.2% (8.214)
pengembangan obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin. Insulin dan OHO
1
2
namum OHO juga memiliki efek samping yang bisa memperburuk keadaan
dengan cara merangsang sekresi insulin dari sel -pankreas, hal ini efektif
sulfonilurea tidak dianjurkan pada orang tua dan orang dengan insufisiensi
asidosis laktat, gagal jantung dan penyakit paru kronik (Trihadiati et al,
2009) dan oleh sebab itu penggunaan tumbuhan obat kembali menjadi
pilihan.
menyebabkan banyak tumbuhan obat yang bisa tumbuh dengan baik dan
memiliki kegunaan tertentu, salah satu tanaman obat yang belakangan ini
terhadap buah mahkota dewa dengan hasil buah mahkota dewa mempunyai
(Surtisna, 2010), anti kolesterol (Julizar, 2012), antihistamin dan anti radang
berbagai penyakit (Lay et al, 2014). Hasil uji keamanan juga telah dilakukan
oleh (Hendra, 2005) menunjukkan perasan daging buah segar mahkota dewa
tidak mempengaruhi fungsi ginjal pada tikus jantan dan betina setelah
dengan cara direbus kemudian air rebusan diminum, cara pengolahan ini
hampir sama dengan pembuatan infusa buah mahkota dewa. Namun cara
menurunkan kadar glukosa darah yang akan diujikan pada mencit putih
ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian infusa buah
mahkota dewa berbeda terhadap penurunan kadar glukosa pada mencit putih
infusa buah mahkota dewa yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu:
mengetahui penurunan kadar asam urat darah pada mencit putih jantan
kadar asam urat darah dalam serum mencit putih jantan yang diinduksi
potassium oxonate dengan dosis 250 mg/kgBB dan setara dengan kontrol