Anda di halaman 1dari 33

ASESMEN GERIATRI

PENUGASAN INDIVIDU BLOK 3.6 MASALAH PADA USIA LANJUT

Oleh:
VERLITA UTAMI
14711075
TUTORIAL 13
Tutor : dr. Fajar Alfa Saputra

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2017
ASESMEN GERIATRI
1. IDENTITAS
Nama Pasien Tn. J
Jenis Kelamin Laki-Laki
Umur 79 tahun
Agama Islam
Pendidikan Tidak sekolah
Alamat Padasan, Sleman
Nomor Telepon -
Pekerjaan Sudah tidak bekerja
Kegiatan sekarang Di panti melakukan kegiatan yang ringan
dan sudah tidak melakukan kegiatan yang
berat
Nama orang terdekat Ny.Y
Orang yang tinggal serumah Tinggal di panti bersama dengan 9 orang
temannya
Jumlah anak laki-laki: - perempuan: -
Jumlah cucu laki-laki: - perempuan: -
Jumlah cicit -
Asesmen dibuat tanggal 13 juli 2017
Pengirim pasien Keluarga
10 MENIT PEMERIKSAAN PENYARING TERHADAP
KONDISI GERIATRI
PROBLEM CARA PEMERIKSAAN HASIL POSITIF HASIL
Penglihatan 1. Pertanyaan: apakah Terdapat Tidak. Pasien tidak
anda mempunyai ketidakmampuan mempunyai
kesulitan dalam melihat dalam kesulitan dalam
berkendara, menonton TV jarak >20/40 menonton tv atau
atau membaca atau dengan kartu melakukan aktivitas
melakukan aktivitas Snellen sehari-hari. Namun,
sehari-hari karena pasien memiliki
penglihatan anda? keterbatasan dalam
2. Jika ya, lakukan tes mata membaca karena
dengan kartu Snellen saat pasien tidak pernah
pasien memakai lensa mengenyam bangku
koreksi (bila pendidikan jadi
memungkinkan) atau pasien tidak bisa
jika tidak memungkinkan membaca atau buta
bisa juga dilakukan tes huruf. Pasien masih
membaca koran bisa melihat tulisan
angka karena
kebaiasaan pasien
melihat uang.

Pendengaran Menggunakan audioskop Ketidakmampuan Tidak. Pasien tidak


pada 40 dB, tes untuk mendengar mengalami
pendengaran dengan 1000 frekuensi penurunan fungsi
dan 2000 Hz. Jika tidak 1000-2000 Hz pendengaran. Fungsi
memungkinkan lakukan tes atau tes bisik pada pendengarannya
bisik pada masing-masing kedua telinga atau masih baik terbukti
telinga pasien di salah satu dengan mendengar
telinga bunyi berbisik yang
dilakukan oleh
pemeriksa pasien
masih dapat
menjawab.
Mobilitas Catat waktu yang Tidak mampu Ya. Pasien memiliki
kaki dipergunakan pasien untuk melakukan kesulitan dlam
melakukan instruksi: instruksi dalam 15 berjalan dikarenakan
Berdiri dari kursi, jalan detik dahulu tahun 1995
cepat 10 langkah, kembali pasien pernah
ke kursi, duduk secara mengalami
berurutan kecelakaan dan
kakinya patah jadi
pasien memiliki
keterbatasan dalam
berjalan sehingga
harus dibantu
dengan tongkat.
Inkontinensia Ada 2 bagian: Ya untuk kedua Tidak. Pasien tidak
urin 1. Pertanyaan: tahun lalu pertanyaan pernah mengalami
apakah anda pernah keluhan mengompol
mengompol? dalam setahun
2. Jika ya: pernahkah anda terakhir atau dalam
mengompol dalam waktu waktu 6 hati
enam hari? terakhir.
Nutrisi, Ada 2 bagian: Jika terdapat tidak. Pasien tidak
penurunan 1. Pertanyaan: apakah penurunan berat mengalami
berat badan berat anda turun 10 lb badan dan pada penurunan berat
(pound) dalam 6 bulan berat badan yang badan. Pasien juga
ini tanpa usaha untuk <100 lb tidak mengeluhkan
itu? adanya penurunan
2. Timbanglah berat badan nafsu makan. Saat
pasien ditimbang berat
badan pasien adalah
64 kg, dan 3 hari
sebelumnya saat
pasien menimbang
berat badan adalah
63 kg.
Memori Menyebutkan kembali 3 Tidak dapat tidak. Pasien dapat
benda (pada awal menyebutkan menyebutkan
pemeriksaan pasien diberi kembali setelah kembali 3 benda
perintah untuk mengingat 3 lebih dari 1 menit (bola,melati,kursi)
benda yang diucapkan yang diucapkan oleh
pemeriksa untuk diingat pemeriksa. .
kembali jika ditanyakan
oleh pemeriksa)
Depresi Pertanyaan: Ya untuk Tidak. Dari
apakah anda sering pertanyaan anamnesis yang
merasa sedih? tersebut dilakukan oleh
pemeriksa, pasien
merasa gembira dan
tidak pernah sedih
setelah dibawa ke
panti 2 tahun lalu.
Dahulu saat di
rumah pasien merasa
sedih karena tidak
ada temannya dan
tidak ada yang
mengurusi.
Keterbatasan Ada 6 pertanyaan: Tidak untuk salah Tidak. Pasien tidak
fisik Apakah anda dapat.. satu atau lebih dapat bersepeda
1. melakukan aktivitas dari pertanyaan sejak mengalami
berat seperti jalan cepat tersebut kecelakaan. Pasien
atau bersepeda? juga sudah tidak bisa
2. pekerjaan berat di berjalan cepat
rumah seperti karena harus
membersihkan jendela, menggunakan alat
pintu, dinding? bantu untuk berjalan.
3. pergi belanja ke tempat Pasien masih
grosir atau kain? mampu melakukan
4. pergi ke suatu tempat pekerjaan rumah
yang agak jauh dengan seperti
berjalan? membersihkan
5. mandi, baik dengan jendela, pintu dan
spon, bak mandi, dinding namun
shower? denga hati-hati..
6. berpakaian seperti Pasien sudah tidak
memakai kaos, dapat belanja ke
mengancingkan dan tempat grosir atau
menarik ritsleting, kain karena
memakai sepatu? susahnya berjalan
harus menggunakan
alat bantu. Di tempat
tinggal pasien tidak
ada shower jadi
pasien mandi
menggunakan
gayung dan masih
bisa dilakukan
sendiri. Pasien juga
masih bsia memakai
kaos,
mengancingkan dan
menarik retsleting
sendiri.
2. RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK
A. RIWAYAT MEDIS
1. Keluhan utama pasien
Saat ini, pasien tidak mengeluhkan rasa sakit apapun pada tubuhnya.
Hanya saja, jika pasien selesai melakukan aktifitas seperti mencuci maka
pasien merasa pusing dan merasa cepat lelah. Hanya saja pasien kadang
mengeluhkan perut kembung karena terlalu banyak minum.
2. Riwayat opname di RS dan pembedahan/ operasi
Pasien belum pernah diopname. Pasien juga belum pernah dioperasi
walau dahulu tahun 1995 pasien pernah kecelakaan hingga kakinya patah.
Penanganan yang dilakukan setelah kakinya patah adalah pasien dibawa ke
sangkal putung dan tidka diperiksakan ke dokter sehingga sampai sekarang
kaki pasien yang kanan terlihat lebih kecil dibanding kaki kiri.
3. Riwayat kesehatan lain
Pemeriksaan gigi/ gigi tiruan : pasien sudah tidak memiliki gigi dan
pasien juga tidak menggunakan gigit iruan.

4. Riwayat alergi
Pasien mengatakan bahwa beliau tidak memiliki alergi.
5. Kebiasaan dan lingkungan
Lingkungan tempat tingal pasien cukup aman. Pasien tinggal di panti
yang sudah di desain oleh pemerintah ramah terhadap lansia. Jadi hampir di
semua tembok ada pegangan besi yang memungkinkan pasien memegang
pegangan ketika akan berjalan. Lantai tempat tinggal pasien juga aman karena
tidak licin.
6. Riwayat obat-obatan yang diminum saat ini
Saat ini pasien mengonsumsi obat ambroksol karena beberapa waktu lalu
pasien mengeluhkan batuk, namun sekarang pasien sudah tidak batuk lagi. Selain
itu pasien mengkonsumsi onat kaptopril sesuai petunjuk dokter untuk mengontrol
tekanan darah pasien yang baiasanya tinggi. Pasien juga mengkonsumsi obat
metformin dan glibenklamid untuk mengontrol kadar gula pasien yang cenderung
tinggi.
Berapa banyak obat-obatan yang anda minum, termasuk yang
diresepkan dokter, membeli sendiri, vitamin dan berapa dosisnya ?
Pasien meminum obat yang diberi oleh dokter dan pasien tidak membeli obat
sendiri di warung. Pasien meminum obat ambroksol 2 kali sehari. Untuk obat
metformin diminum 3 kali sehari sedangkan obat glibenklamid diminum setengah
tablet per hari dan obat kaptopril diminum 2 kali sehari.

Bagaimana cara anda meminum obat ? kotak obat/diingatkan


keluarga/daftar/jika ada gejala saja
Obat diminum setiap hari dan setiap malam saat pasien akan tidur. Pasien
meminum obat secara rutin sehingga tanpa diingatkan pasien sudah terbiasa
sendiri.

7. Ringkasan gejala
Gejala Ya/ Tidak Keterangan
Anoreksia Tidak -
Lelah/ capai Ya
BB turun tidak
Insomnia Tidak
Nyeri kepala Ya Kadang-kadang dialami pasien
setelah mencuci terlalu banyak
Gangguan Tidak
penglihatan
Gangguan Tidak
pendengaran
Gangguan gigi tiruan Tidak Pasien tidak punya gigi tiruan
Batuk/ mengi Tidak
Sesak napas Tidak -
Tak enak pada dada Tidak -
waktu kerja
Sesak waktu tidur Tidak -
Sembab di kaki Tidak -
Jatuh ya Sekitar 22 tahun yang lalu
Pingsan Tidak -
Nyeri telan Tidak -
Nyeri perut Tidak -
Gangguan BAB Tidak -
Gangguan BAK tidak
Gangguan kaki Ya Myeri ketika berjalan
Lemah/ lumpuh Tidak
setempat/ gangguan
rasa
Gangguan Tidak -
penglihatan sementara
Sering lupa Tidak -
Depresi Tidak -
Mengembara/ Tidak -
kelakuan aneh

8. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Berapa seringkah bulan lalu anda:
Mengalami gangguan kesehatan yang Jarang sekali
menghalangi kegiatan anda
Merasa gugup Tidak pernah
Merasa tenang dan damai Sering sekali
Merasa sedih sekali Tidak pernah
Bahagia Sering sekali
Sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat Tidak pernah
menghibur
Merasa tidak ada lagi yang diharapkan Tidak pernah

Hasil: tidak ada kecurigaan pada depresi

9. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (> 3 bulan, < 3 bulan, atau tidak ada
keterbatasan) kesehatan anda membatasi kegiatan anda dalam melakukan:
Pekerjaan berat (angkat Ya, ada keterbatasan > 3 bulan.
barang, lari, dll) Pasien mengeluhkan adanya keterbatasan
pada pekerjaan berat yaitu lari dan angkat
barang karena kondisi pasien yang pernah
tabrakan dan kakinya patah. Faktor risiko
lain adalah usia yang semakin menua yang
membuat pasien tidak lagi mampu
melakukan hal yang berat-berat.
Pekerjaan sedang (angkat Tidak, tidak ada keterbatasan
belanjaan, menggeser meja, Pasien masih mampu menggeser meja
dll) walau dilakukan dengan hati-hati
Pekerjaan rumah ringan Tida, tidak ada keterbatasan
(menyapu) Pasien masih mampu melakukan hal yang
ringan seperti menyapu.
Pekerjaan di kantor Ya, ada keterbatasan > 3 bulan.
(membaca, menulis, Asesmen ini tidak dapat dinilai karena
mengetik) pasien tidak bekerja di kantor.
Membungkuk, berlutut, Ya, ada keterbatasan > 3 bulan.
bersujud Pasien mengeluh tidak dapat membungkuk
dan berlutut serta sujud yang terlalu lama.

10. Apa yang anda harapkan dari asesmen ini?


Harapan pasien dari asesmen ini adalah pasien tetap sehat dan mampu
meneruskan sisa usianya dengan bahagia.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Baik, kompos mentis
2. Antropometri
a. TB : 162 cm
b. BB : 64 kg
c. IMT : 24
d. Kesimpulan : Normal
3. Tanda vital
a. TD berdiri : 190/90 mmHg
b. TD duduk : 170/90 mmHg
c. TD berbaring : 190/100 mmHg
d. Nadi : 71x/ menit
e. Respirasi : 25x/ menit
4. Kulit : keriput (+), sisik (+), kendor (+), peradangan(-),
sikatrik (-), benjolan (-), kemerahan (-), kering(+)
5. Pendengaran/ telinga
Inspeksi : aurikula tampak simetris, benjolan (-), sikatrik (-),
kemerahan (-), sekret (-)
Palpasi : pembesaran KGB sekitar aurikula (-), nyeri tekan
tragus (-), nyeri palpasi keseluruhan (-), benjolan
(-), panas (-)
6. Penglihatan/ mata : kedua mata simetris, pertumbuhan bulu mata
teratur, kornea tidak begitu jernih, sekret yang
keluar (-),
7. Mulut, rahang, dan gigi : tidak memiliki gigi. gusi tampak merah muda.

8. Leher
Inspeksi : pembesaran kelenjar tiroid (-), benjolan (-),
sikatrik (-), kemerahan (-)
Palpasi : pembesaran KGB leher (-), nyeri tekan (-),

Dada
Inspeksi : dada kanan dan kiri simetri, bentuk dinding dada
normal tidak ada kelainan atau deformitas,
deviasi tulang belakang (-), retraksi dinding dada
(-), ketinggalan gerak (-), lesi kulit (-),
perbandingan tinggi dinding dada dan dinding
abdomen normal, gerakan pernafasan teratur,
pulsasi ictus cordis (-)
Palpasi : nyeri (-), massa (-), krepitasi (-), pergerakan
dinding dada simetris antara kanan dan kiri,
fremitus taktil normal
Perkusi : batas, ukuran, dan posisi paru dan jantung normal,
cairan (-), massa (-)
Auskultasi : ronkhi (-), wheezing (-), gallop (-), irama teratur,
frekuensi normal, intensitas normal
9. Abdomen
Inspeksi : sikatrik (-), striae (-). bentuk dan lokasi umbilikus
normal, asites (-), distensi (-), penonjolan
suprapubik (-), dinding abdomen simetris,
pembesaran organ (-), massa atau benjolan (-),
gerakan peristaltik normal.
Auskultasi : peristaltik terdengar, bising aorta (-)
Perkusi : redup tanda asites (-), ukuran, posisi, dan batas
hepar dan lien normal
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba namun tidak keras
dan dalam batas normal, ginjal tidak teraba, lien
tidak teraba
10. Muskuloskeletal
Inspeksi : benjolan (-), kulit kering (+), sisik (+), bekas luka
(-),bekas jahitan (-), bengkak genu (-), kemerahan
(-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan keseluruhan (-), benjolan (-), panas (-),
krepitasi genu (-), nyeri tekan genu (-)
C. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
a. Darah rutin : -
b. Urin rutin :-
c. Profil lipid : -
d. Faal hati :-
e. Faal ginjal :-
f. Faal jantung : -
g. Gula darah : pasien pernah melakukan pemeriksaan gula darah namun
lupa. Setelah di cek pemeriksa gula darah sewaktu pasien adalah 454.
2. Radiologi :-
3. EKG :-
4. Lain-lain :-

D. DAFTAR MASALAH
1. Hipertensi derajat 2
2. Diabetus militus tipe 2

KUESIONER KESEHATAN USIA LANJUT

1. Kesehatan umum
a. Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini: cukup
b. Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4 minggu
terakhir: sangat ringan

2. Kemampuan melakukan kegiatan


a. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari/ activity daily
living (AHS/ ADL)
Berjalan I A D
Memakai baju I A D
Mandi I A D
Makan I A D
BAB/ BAK I A D
Berdandan I A D

b. Kemampuan melakukan kegiatan harian instrumental (AHS


instrumental/ IADL)
Menggunakan telepon I A D
Berbelanja I A D
Menyiapkan makanan I A D
Mengerjakan pekerjaan rumah I A D
Meminum obat I A D
Mengatur keuangan I A D
Mencuci I A D
Bepergian (naik bis, taksi, sepeda, dll) I A D

3. Review sistem organ pada usia lanjut


a. Apakah anda kesulitan dalam menyetir kendaraan, menonton TV, atau
membaca karena kurang jelasnya penglihatan anda? tidak
b. Dapatkah anda mendengarkan suara percakapan biasa? ya
c. Apakah anda menggunakan alat bantu dengar? Tidak
d. Apakah anda merasa mudah lupa? Tidak
e. Apakah anda mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan terakhir?
tidak
f. Apakah anda dapat mengotrol BAK? Ya
g. Apakah anda dapat mengotrol BAB? Ya
h. Berapa kali anda jatuh dalam setahun? 0 (nol/ tidak pernah)
i. Apakah anda meminum alkohol? Tidak

4. Apakah anda tinggal dengan seseorang? Ya


Jika ya, siapa? Orang lain
Siapa yang akan membantu anda dalam kondisi darurat? teman
Siapa yang membantu anda memutuskan perawatan kesehatan jika anda dalam
keadaan tidak mampu berkomunikasi? Perawat dan dokter
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
No. Pasien : Nama Pasien : Tn. J
No. CM : Umur : 79 tahun
No. Nilai
1. Tanggal 1
2. Hari 1
3. Bulan 1
4. Tahun 1
5. Musim 1
I Orientasi
6. Ruangan 1
7. Rumah sakit 1
8. Kota 1
9. Propinsi 1
10. Negara 1
REGISTRASI (mengingat 3 kata) 11. Bola 1
II Pasien diminta menirukan 3 kata 12. Melati 1
yang disebutkan pemeriksa. 13. Kursi 1
14. 93 atau U 1
ATENSI/KALKULASI (serial 15. 86 atau Y 1
III 100-7 atau sebut urutan huruf dari 16. 79 atau H 1
belakang kata WAHYU) 17. 72 atau A 1
18. 65 atau W 1
19. Bola 1
REKOL (MEMORI) ) (Mengingat
IV 20. Melati -
kembali 11-13 setelah satu menit)
21. Kursi 1
BAHASA-penyebutan 22. Jam tangan 1
Pasien diperintahkan untuk 23. Pensil
menyebutkan benda yg ditunjuk 1
pemeriksa
V
Pengulangan 24. Namun, tanpa, dan bila 1
Pengertian verbal (perintah kalimat 25. Ambil kertas dengan
1
25-27) tangan kanan
Mengetahui pengertian terhadap 26. Lipatlah menjadi dua 1
suatu permintaan pada pasien 27. Letakkan dilantai 1
Membaca dan pengertian terhadap 28. Tutup mata anda
1
bahasa tulisan
Menulis (kalimat yang dapat 29. (Tulis kalimat lengkap)
-
dimengerti)
KONSTRUKSI Tiru gambar ini
(diperlihatkan gambar dua buah
bangun segi 5 bersinggungan,
VI -
kemudian gambar ditutup dan
diminta menggambar seperti yang
dicontohkan)
NILAI MMSE 27

Hasil : skor 27
SKALA DEPRESI USIA LANJUT

Nama Pasien : Tn. J


Tanggal : 13 juli 2017
Instruksi : pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan
anda

No Pertanyaan Jawaban Skor


1 Apakah anda merasa puas dengan hidup ini? Ya 0
2 Pernahkah anda meninggalkan aktivitas dan hobby anda? tidak 0
3 Apakah anda merasa hidup anda kosong? Tidak 0
4 Apakah anda sering merasa bosan? Tidak 0
5 Apakah anda dalam keadaan semangat hampir setiap Ya
0
waktu?
6 Apakah anda takut akan ada hal buruk yang menimpa anda? Tidak 0
7 Apakah anda merasa gembira hampir setiap waktu? Ya 0
8 Apakah anda sering merasa tidak terbantu? Tidak 0
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi Ya
1
keluar dan melakukan hal baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai masalah dengan daya tidak
0
ingat atau konsentrasi anda?
11 Menurut anda apakah hidup itu indah? Ya 0
12 Apakah anda merasa tidak berharga dengan kondisi Tidak
0
sekarang?
13 Apakah anda merasa penuh dengan energy? Ya 0
14 Apakah anda merasa tidak ada harapan dengan kondisi Tidak
0
sekarang?
15 Apakah anda piker sebagian besar orang lebih baik daripada Tidak
0
anda?
Total 1

Hasil skala depresi usia lanjut: Normal


Pedoman Diagnosis Depresi merujuk pada ICD-10

Gejala utama:
1. Dirinya merasa sedih Tidak
2. Energi tidak ada/ berkurangnya energi Tidak
3. Penurunan minat/ hobi Tidak
Gejala lainnya:
4. Rasa harga diri dan kepercayaan diri turun Tidak
5. Rasa bersalah dan tidak berguna Tidak
6. Tidak mau makan/ nafsu makan turun Tidak
7. Konsentrasi dan perhatian berkurang Tidak
8. Selalu was-was pada masa depan Tidak
9. Seksual/ libido berkurang Ya
10. Sulit tidur Tidak
11. Ingin merusak diri Tidak

Hasil diagnosis depresi: Normal


MINI NUTRITIONAL ASSESMENT
(terjemahan dari Nestle Nutrition Intitute)
Skrining
A. Apakah asupan makanan menurun dalam 3 bulan karena kehilangan selera
makan, masalah pencernaan, pengunyahan atau gangguan menelan ?
0 = penurunan asupan makanan berat
1 = penurunan asupan makanan sedang
2 = penurunan asupan ringan
Skor = 2
B. Apakah terdapat penurunan berat badan dalam 3 bulan
0 = penurunan berat badan lebih dari 3 kg (6,6 Ib)
1 = tidak tahu
2 = penurunan badan antara 1-3 kg (2,2 dan 6.6 Ib)
3 = tidak ada penurunan berat badan
Skor = 3
C. Mobilitas
0 = tergantung kursi atau tempat tidur
1 = dapat bangkit dari tidur/kursi tetapi tidak dapat keluar
2 = dapat keluar
Skor = 2
D. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0 = ya 2 = tidak
Skor = 2
E. Masalah neuropsikologis
0 = demensia atau depresi berat
1 = demensia ringan
2 = tidak ada masalah psikologis
Skor = 2
F. BMI
0 = BMI kurang dari 19
1 = BMI 19-21
2 = BMI 21-23
3 = BMI lebih dari 23
Hasil skor skrining : 14 status nutrisi normal
ASESMEN NUTRISI

A. NUTRISI SUBYEKTIF Naik Tetap Turun


1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan
2. Apakah ada perubahan nafsu makan
Ya Tidak
3. Apakah ada perubahan pembauan
Apakah ada perubahan pengecapan lidah
4. Apakah ada masalah mengunyah
Apakah ada masalah menelan
5. Apakah ada masalah dengan gigi
6. Apakah ada gangguan pencernaan: mencret
Apakah ada gangguan pencernaan: sembelit
Apakah ada gangguan pencernaan: mual
Apakah ada gangguan pencernaan: muntah

B. POLA MAKAN
1. Kebiasaan makan pagi : Ya
2. Kebiasaan makan sore : tidak
3. Kebiasaan selingan/ ngemil : Ya, buah-buahan, roti, makanan ringan,
agar-agar, lemper
4. Alergi makanan : Tidak ada
5. Sebutkan bahan makanan yang biasa dikonsumsi :
a. Makanan pokok : Nasi
b. Lauk hewani : telur, ayam, ikan
c. Lauk nabati : Tahu, tempe
d. Sayuran : Sayur bayam, gori, kacang, bomcis
e. Buah-buahan : jeruk, pisang, semangka
f. Minuman : Air putih
ASESMEN ORAL UNTUK USILA

1. Apakah anda dapat membedakan jenis-jenis rasa makanan? Ya


2. Apakah saat ini memakai gigi tiruan? Tidak
3. Apakah mengalami kesulitan waktu mengunyah makanan? Ya karena sudah
tidak mempunyai gigi
4. Apakah merasakan ada gangguan waktu membuka mulut lebar? tidak
5. Apakah menu makanan sehari-hari dalam bentuk lembek? Ya
6. Apakah merasakan sakit atau ada kelainan di daerah telinga setelah makan? Tidak
7. Apakah ada rasa sakit atau gangguan pada saat menelan? Tidak
8. Apakah mulutnya terasa kering atau air ludahnya berkurang? Tidak
9. Apakah saat ini sedang minum obat-obatan tertentu? tidak
10. Apakah merasakan adanya sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah makan?
Tidak

Hasil asesmen oral untuk usila: skor 3 (gangguan ringan )

REKAPITULASI ASESMEN GERIATRI


1. IDENTITAS
Nama Pasien : Tn. J
Umur : 79 tahun
Alamat : Padasan, Slman, Yogyakarta
Pekerjaan : Sudah tidak bekerja

2. DAFTAR MASALAH
a. Masalah aktif
Hipertensi derajat 2
Diabetus militus tipe 2

b. Masalah pasif
-bungkuk
3. DD
- Tekanan darah tinggi : hipertensi esensial/primer dan hipertensi sekunder
- Gula darah tinggi : diabetus militus tipe 1 dan diabetus militus tipe 2
- Bungkuk : osteomalasia, osteoporosis

4. DIAGNOSA
Hipertensi derajat 2 dan diabetus militus tipe 2

5. TERAPI
a. NONFARMAKOLOGIS
istirahat
kurangi makan tinggi gula
pengaturan gaya hidup

b. FARMAKOLOGIS
Metformin 500 mg
Kaptopril 25 mg
Ambroksol 30 mg
Glibenklamide 5 mg
6. PLANNING/ RENCANA PENATALAKSANAAN
Non farmakologis
-Rutin kontrol ke dokter spesialis saraf

Farmakologis
-pemberian obat anti hipertensi dan anti diabetus militus
PEMBAHASAN

1. ANALISA DAFTAR MASALAH


A. Tekanan darah tinggi
B. Diabetus Militus

2. ANALISA DD
A. Tekanan darah tinggi
I. Hipertensi Sekunder
II. Hipertensi Esensial/Primer
III. White Coat Hipertension
B. Diabetus Militus
I. Diabetus Militus Tipe 1
II. Diabetus Militus Tipe 2
III. Diabetus Mulitus Gestasional
IV. Diabetus Insipidus

1. ANALISA DIAGNOSA
Tekanan Darah tinggi

Dari kemungkinan beberapa diagnosis banding di atas, dapat dikerucutkan


menjadi:
- Penampisan artritis gout
a. Jenis Kelamin
Menurut Soenarto (2009), artritis gout lebih sering terjadi pada laki-laki
dibandingkan dengan perempuan.
b. Usia
Pasien dengan artritis gout tidak mengenal batasan usia. Artritis gout dapat
terjadi sebelum ataupun saat lanjut usia (Soenarto, 2009). Hal ini berbeda pada
hal yang dialami pasien. Pasien mengeluhkan persendiannya nyeri saat usia
lanjut.

c. Sifat nyeri
Menurut pasien, nyeri persendian dialami secara bilateral, sehingga artritis
gout dapat dikeluarkan dari diagnosa. Berdasarkan Soenarto (2009), bahwa
sifat serangan pasien artritis gout adalah secara unilateral.

d. Hasil pemeriksaan fisik


Dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan, tidak ditemukan adanya tofus,
nyeri tekan, peningkatan suhu di sekitar lutut, dan kemerahan sekitar sendi
yang merupakan gejala dari artritis gout. Selain itu, pada hasil vital sign tidak
didapatkan hipertensi, sehingga salah satu faktor risiko terjadinya gout dapat
ditampis. Rosani & Isbagio (2016) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan
salah satu faktor risiko terjadinya artritis gout pada seseorang.

- Penampisan artritis reumatoid


a. Usia
Pasien artritis reumatoid dapat timbul pada usia lanjut sebagai kelanjutan
dari masa mudanya (Soenarto, 2009) sehingga hal ini dapat disingkirkan dari
diagnosa karena pasien mengeluhkan nyeri saat usia dewasa.

b. Lokasi
Lokasi nyeri pada pasien adalah di sendi genu, hal ini bertolak belakang
pada pasien dengan artritis reumatoid yang nyerinya terjadi pada sendi kecil.

c. Sifat nyeri
Artritis reumatoid tidak berhubungan dengan nyeri saat beraktivitas berat
seperti halnya osteoartritis. Soenarto (2009), Rosani & Isbagio (2016)
menyebutkan bahwa nyeri sendi pada pasien artritis reumatoid akan muncul
pada pagi hari. Selain itu, artritis reumatoid juga memiliki sifat nyeri yang
menetap walaupun diistirahatkan, sehingga sangat berbeda dengan osteoartritis
dan artritis gout.

d. Hasil pemeriksaan fisik


Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukannya nodul reumatoid, sehinga tanda
khas dari artritis reumatoid dapat ditampis. Hasil lainnya adalah tidak
ditemukannya pembengkakan, kemerahan, panas, ataupun nyeri. Gejala-gejala
yang seperti disebutkan tersebut merupakan tanda yang biasanya dapat dilihat
pada pasien dengan artritis reumatoid (Rosani & Isbagio, 2016).

- Kriteria Diagnostik Osteoartritis


Berdasarkan kriteria diagnostik osteoartritis Rosani & Isbagio (2016), maka
beberapa gejala pasien yang masuk dalam kriteria diagnostik adalah sebagai berikut:
1. Nyeri lutut
2. Usia > 50 tahun
3. Kekakuan < 30 menit
4. No palpable warmth

Dalam kriteria Rosani & Isbagio (2016), tersebut disebutkan bahwa hasil positif
jika:
1. Nyeri lutut disertai dengan minimal 5 dari 9 kriteria (sensitivitas 92%,
spesivisitas 75%) berikut ini:
a. Usia > 50 tahun
b. Kekakuan < 30 menit
c. Krepitus
d. Bony tenderness
e. Pembengkakan tulang
f. No palpable warmth
g. LED < 40 mm/jam
h. RF < 1:40
i. SF OA
2. Nyeri lutut disertai dengan minimal satu dari 3 kriteria (sensitivitas 91%,
spesivisitas 86%) berikut ini:
a. Usia > 50 tahun
b. Kekakuan < 30 menit
c. Krepitus
d. + Osteofit
3. Nyeri lutut disertai dengan minimal 3 dari 6 kriteria (sensitivitas 95%,
spesivisitas 69%) berikut ini:
a. Usia > 50 tahun
b. Kekakuan < 30 menit
c. Krepitus
d. Bony tenderness
e. Pembengkakan tulang
f. No palpable warmth

Dilihat dari analisa data seperti yang disebutkan di atas, maka kecenderungan
pasien terdiagnosa suspect osteoartritis. Hal ini juga diperkuat dengan penuturan pasien
bahwa beberapa tahun terdahulunya pernah terdiagnosa oleh dokter sebagai pasien
osteoartritis. Namun untuk memastikan lebih lanjut, maka diperlukan pemeriksaan
penunjang lainnya.

Gangguan psikis
Untuk gangguan psikis pasien, maka pasien terdiagnosa suspect ansietas. Hal ini
diperkuat melalui hasil screening depresi pasien yang hasilnya masih normal.

Hasil diagnosa
Dari keseluruhan hasil pembahasan diagnosa, maka diagnosa lengkap pasien
adalah suspect osteoartritis disertai dengan suspect ansietas.

2. ANALISA TERAPI
Pasien menuturkan bahwa setiap kali nyeri sendinya kambuh, dokter akan
menyuntikkan obat ke lututnya yang sakit. Setelah disuntikkan, pasien merasa nyerinya
berkurang dan dapat beraktivitas rutin lagi. Kemungkinan obat yang disuntikkan ke
lutut pasienpun beragam, namun kemungkinan besar obat yang disuntikkan tersebut
adalah obat golongan chondroprotective agent. Obat golongan ini merupakan jenis
obat untuk menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada pasien
osteoartritis. Contoh obat golongan ini sangat beragam, seperti tetrasiklin, asam
hyaluronat, kondroitin sulfat, dan sebagainya. Salah satu cara pemberian pengobatan
jenis ini adalah dengan cara injeksi intra artikular pada sendi yang sakit (Soeroso, et al,
2014).

3. ANALISA PLANNING/ RENCANA PENATALAKSANAAN


Rencana penatalaksanaan pada pasien tidak dapat dilakukan dengan hanya
berlandaskan teori. Pengambilan rencana penatalaksanaan juga harus melihat dari
kondisi kehidupan pasien. Pasien merupakan seseorang tanpa pendidikan formal
dengan keterbatasan yang ada, dan tergolong ekonomi menengah ke bawah. Oleh
karena itu rencana penatalaksanaan yang dirasa cukup tepat diusulkan adalah sebagai
berikut:

a. Foto rontgen genu


Foto rontgen genu direncanakan karena untuk mengetahui tingkat keparahan
dari keluhan pasien. Selain itu, hal ini juga dapat digunakan untuk bahan evaluasi
pasca terapi yang telah dilakukan bertahun-tahun.

b. Cek kadar asam urat rutin


Menurut pasien, beliau pernah memeriksakan kadar asam urat dan cek darah
lainnya, dan hasilnya normal. Namun, melihat dari seringnya pasien mengonsumsi
sayur bayam dan kangkung yang merupakan jenis makanan penyebab tingginya
asam urat, maka pengecekan kadar asam urat secara rutin dirasa perlu dilakukan
untuk mengetahui kemungkinan hiperurisemia. Hiperurisemia ini berkaitan dengan
DD artritis gout. Putra (2014) menyebutkan bahwa hiperurisemia yang
berkepanjangan dapat menyebabkan gout. Maka pengecekan asam urat ini dapat
menyingkirkan DD artritis gout.

c. Rujuk ke dokter spesialis kejiwaan


Keluhan pasien yang beragam pada gejala yang dialami, seperti adanya
gangguan tidur, gangguan pencernaan, dan sebagainya seperti yang disebutkan
dalam daftar gejala diatas, disebutkan pasien berasal dari gangguan psikis yang
beliau alami. Oleh karena itu, untuk menghilangkan gejala-gejala yang
mengganggu kesehariannya dan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, maka
pemeriksa mengusulkan agar pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis kejiwaan.
Diharapkan dengan demikian masalah penyebab kecemasan pasien dapat teratasi
dengan baik.

d. Memperbaiki gaya hidup


Diketahui pasien akan mengalami kekambuhan nyeri sendi ketika beraktivitas
berat, maka pemeriksa mengusulkan agar pasien dapat membatasi kegiatannya.
Kegiatan yang dimaksud pemeriksa disini adalah kegiatan yang menopang badan.
Menurut Hochberg, et al (2012) bahwa salah satu terapi non farmakologi dari
pasien osteoartritis adalah dengan meminimalisir berat badan menumpu pada sendi.
Melihat aktivitas pasien yang sangat tinggi, maka hal ini sangat dapat memicu
kekambuhan dari nyeri sendinya. Pasien juga bukan pasien obesitas, sehingga
pasien tidak perlu mengeluarkan usaha untuk menurunkan berat badannya lagi. Hal
ini berkaitan dengan teori Soeroso, et al (2014) yang menyebutkan bahwa aktivitas
yang sering digunakan dan tubuh bagian bawah sebagai penopangnya akan
meningkatkan risiko terjadinya osteoartritis pada ekstremitas bawah.
DAFTAR PUSTAKA

Elvira SD, Hadisukanto G. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.
Hochberg MC, Altman RD, April KT, et al. 2012. American college of rheumatology
2012 recommendations for the use of nonpharmacologic and pharmacologic
therapies in osteoarthritis of the hand, hip, and knee. Arthritis Care Res. 64 (4):
465-474.
Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, et al. 2012. Harrisons Principles of Internal
Medicine. Ed 18. New York: McGraw-Hill.
Putra, TR. 2014. Hiperurisemia. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 6. Jakarta:
Interna Publishing.
Rosani S, Diatri H. 2016. Ilmu Kesehatan Jiwa. Dalam: Arifputera A, Calistania C,
Klarisa C, et al. 2016. Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius.
Rosani S, Isbagio H. 2016. Reumatologi. Dalam: Arifputera A, Calistania C, Klarisa C,
et al. 2016. Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius.
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2014. Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry:
Behavioural/ Clinical Psychiatry. Ed 11. New York: Lippincott William &
Wilkins.
Soenarto. 2009. Reumatik pada Usia Lanjut. Dalam: Darmojo RB, Martono HH. 2009.
Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Ed 5. Jakarta:
Badan Penerbit FK UI.
Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, et al. 2014. Osteoartritis. Dalam: Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Ed 6. Jakarta: Interna Publishing.
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Alamat :
Menyetujui untuk menjadi responden dalam penugasan PPK Blok Masalah Pada Usia
Lanjut yang dilakukan oleh :
Nama :
NIM :
Asal Institusi :
Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan oleh mahasiswa bersangkutan, bersama
ini saya menyatakan tidak keberatan untuk menjadi responden penugasan mahasiswa.
Demikian pernyataan ini saya buat, tanpa adanya tekanan ataupun paksaan.

Boyolali, 29 Juni 2017

Mahasiswa Responden Saksi

( ) ( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai