MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN
Pokok Bahasan
Oleh,
Kelompok 5,
1. Maharani Anugrah
3. Mariani
1
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Metodeologi Penelitian dengan materi pokok Pengertian variable, jenis-jenis variable,
hubungan variable, dan dasar operasional variabel dengan baik. Shalawat serta salam juga tim
penulis haturkan kehadirat Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya sampai
akhir zaman.
Tim penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, tim penulis mohon maaf atas segala kekurangannya. Kritik dan saran yang
bersifat membangun akan tim penulis terima dengan senang dan berbangga hati.
Dalam penulisan ini apabila ada kebaikan dan kebenaran semata-mata hanyalah milik
Allah SWT, adapun kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan diri tim penulis.
Akhir kata tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini dan tim penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
2
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tim Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
3
2.2 Jenis- jenis variable ..
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
4. Mempersiapkan metode analisis/pengolahan
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Pada penelitian dengan judul pengaruh penghargaan terhadap peningkatan prestasi mahasiswa di
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, maka konsep penghargaan dan prestasi, harus
dijabarkan dalam bentuk konstruk. Konstruk ini selanjutnya disebut variabel. (Saryono, S. Kp,
M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 33-34)
6
Konsep Variabel
Derajat kontraksi
Kekuatan kontraksi
Luas luka
Sekresi luka
7
Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi dan didefinisikan secara operasional dengan
jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta
dalam pengujian hipotesis. (Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : Metodologi
Research Untuk Prodi D III Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008
/ 2009)
1. Variabel Kuantitatif
Contoh : Luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dll.
1. Variabel Kualitatif
Contoh : Kemakmuran, kepandaian, dll.
(Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, 2006. Hal. 116)
8
Adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini
dapat merupakan faktor risiko, prediktor, kausa/ penyebab.
Contoh :
1. Pengaruh pemberian susu formula (PASI) terhadap timbulnya obesitas pada anak < 2
tahun.
Variabel independent : Susu formula (PASI)
9
Variabel tergantung : Kesadaran merek
Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu
dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan
pengaruh dan terpengaruh. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 7
Maret 2013 pukul 06:25)
Contoh : Hipotesis adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai.
Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel
moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap
variabel tergantung. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 7 Maret
2013 pukul 06:25)
Contoh : Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka
harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang
sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan
penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
10
1. Variabel Rambang
Adalah variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir tidak diperhatikan
terhadap variabel bebas maupun tergantung. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil
pada Kamis, 7 Maret 2013 pukul 06:25)
Contoh : Dari judul penelitian Studi Komperatif Prestasi Brlajar IPA yang pengajarnya
menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa putra-
putri kelas 2 SMP X Solo tahun1994.
Variabel Dinamis adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan,
peningkatan atau penurunan.
Conntoh : kedisiplinan, tingkat pengetahuan, motivasi kepedulian, dll.
(Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta,
11
Pemahaman variabel sangat penting untuk :
1. Menentukan hipotesis
2. Menentukan instrumen penelitian
3. Menentukan ragam data yang dikumpulkan
4. Mencerminkan luas sempitnya kesimpulan
(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 38)
Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana
ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan kepada
penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran
mengandung 4 kegiatan pokok sebagai berikut :
12
1. Skala Nominal
Ukuran nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada
objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa. Objek
dikelompokkan dalam set-set dan kepada semua anggota set diberikan angka. Set-set tersebut
tidak boleh tumpang tindih dan bersisa ( mutually exclusive and exhaustive ). Misalnya, untuk
mengukur jenis kelamin, objek dibagi atas 3 set, yaitu laki-laki, perempuan dan banci. Kemudian
untuk masing-masing anggota set di atas kita berikan angka, misalnya : 1-pria; 2-Wanita; dan 0-
untuk banci. Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat
wanita lebih tinggi dari pria ataupun tingkat pria lebih tinggi dari banci. Angka-angka tersebut
tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai
label saja.
(Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)
Himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai kesamaan setiap anggotanya dan
memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Skala nominal dapat berupa dikotomi dan
politomi.
Contoh :
1. Skala Ordinal
Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung
pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah
ke tertinggi atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi
13
hanya memberikan urutan (ranking) saja. (Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan ke-6,
Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)
Himpunan yang beranggotakan menurut ranking, urutan (order), pangkat atau jabatan. Himpunan
tidak hanya dokategorikan pada persamaan atau perbedaan, tetapi juga dari pernyataan lebih
besar atau lebih kecil.
Contoh :
2. Skala Interval
Ukuran interval adalah suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-
sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval
memperlihatkan jarak yang sama dari cirri atau sifat objek yang diukur. Ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolute dari objek yang diukur.
Skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval atau jarak urutan kelas.
Contoh :
A B C D
1 2 3 4
1. Skala Ratio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran diatas, ditambah dengan satu sifat
lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Titik
rasio mempunyai titik nol, karena itu interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata
satu kelompok dibandingkan dengan titik nol diatas. Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran
rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. (Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan
ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)
Contoh :
Bila 1 karung beras beratnya1 kuintal, maka 5 karung beras beratnya 5 kuintal (Ratio 1:5).
15
Mendefinisikan variable secara operasional adalah menggambarkan / mendeskripsikan variable
penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat :
Definisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan
karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang :
1. Nama variable
2. Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian.
3. Hasil Ukur / Kategori
4. Skala Pengukuran.
Contoh :
Suatu penelitian dengan judul Faktor factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
ibu hamil
Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi
Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.
16
Definisi
Operasionaln
ya dapat
dibuat UKUR /
sebagai OPERASION KATEGO
berikut : NO L AL RI A
Kelebihan
massa tubuh
responden
yang didapat
berdasarkan
perhitungan
rasio berat
badan dan
tinggi badan
pada kurun 1 : IMT >
waktu tiga 27 kg/m2 Nomin
1 Obesitas bulan terakhir. 2 : IMT al
27 kg/m2
Kebiasaan Intensitas :
responden
dalam 1 : Sering
Diet mengkonsumsi
Tinggi makanan yang 2. Tidak Nomin
2 Garam rasanya asin. Pernah al
(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : Metodologi Research Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)
17
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan
perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimasukkan dalam
operasioanal adalah variabel kunci/ penting yang dapat diukur secara operasional dan dapat
dipertanggung jawabkan (refrensi harus jelas). Dengan definisi operasional maka dapat
dietentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel, tidak dapat arti dan istilah-istilah ganda
yang apabila tidak dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda. Definisi operasional
hendaknya memuat batasan tentang :
Batasan atau arti suatu variabel dilakukan dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan. Definisi
operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk mengukur atau memanipulasi
variabel tersebut. Definisi operasional variabel harus spesifik (tidak berinterpretasi ganda) dan
terukur (measurable dan observable). (Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Hal. 41)
Mendefinisikan variabel secara operasional dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
18
4. Secara tidak langsung, dilakukan dengan menjelaskan kriteria manipulasi terhadap
variabel dan cara mengukur efekdari manipulasi tersebut.
Contoh :
urin tampung : jumlah urin yang dikeluarkan pasien selama penampungan 24 jam.
daya tahan tubuh : kemampuan tubuh menahan serangan antigen yang diukur dari ferkuensi
terjadinya penyakit dalam satu bulan.
1. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
19
1. Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak
simetris, yakni :
1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan
salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.
6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Konstruk adalah konsep yang
diciptakan atau digunakan dengan sengaja dan kesadaran penuh untuk suatu maksud ilmiah
tertentu.
1. Variabel diskrit, merupakan variabel yang tingkat pengukurannya tidak menunjukkan urutan
atau kesinambungan, melainkan berdiri sendiri secara terpisah. Contoh : jenis kelamin, golongan
darah, suku anggota tubuh.
2..Variabel kontinum, merupakan variabel yang variasi nilainya berurutan atau ada hubungan
satu dengan lainnya. Contoh : tingkat pendidikan, suhu,tingkat kecerdasan, berat badan, tinggi
badan. (misalnya untuk diteliti atau dikaji).
1. Hubungan Simetris
21
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris
:
3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab
dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang
menjadi akibat.
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe
hubungan tidak simetris, yakni :
22
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
23
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, 2006.
Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ke-4, Yogyakarta : Mitra Cendekia Press,
2011.
Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005.
Aditya, Ig. Dodiet. Handout : Metodologi Research Untuk Prodi D III Kebidanan Poltekkes
Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009 .
24