Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

Pokok Bahasan

Pengertian variable, jenis-jenis variable, hubungan variable, dan dasar operasional


variabel

Dosen Penanggung Jawab,

Aisjah Fitri ,APP.,M.P.H

Oleh,

Kelompok 5,

1. Maharani Anugrah

2. Lorenza Retno Pratiwi

3. Mariani

4. Melinda Nur Amalina Putri

1
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

PRODI DIII KEBIDANAN

2015/2016

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Metodeologi Penelitian dengan materi pokok Pengertian variable, jenis-jenis variable,
hubungan variable, dan dasar operasional variabel dengan baik. Shalawat serta salam juga tim
penulis haturkan kehadirat Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya sampai
akhir zaman.

Tim penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, tim penulis mohon maaf atas segala kekurangannya. Kritik dan saran yang
bersifat membangun akan tim penulis terima dengan senang dan berbangga hati.

Dalam penulisan ini apabila ada kebaikan dan kebenaran semata-mata hanyalah milik
Allah SWT, adapun kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan diri tim penulis.

Akhir kata tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini dan tim penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

2
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pontianak, 24 September 2015

Tim Penulis

Kelompok 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Pendahuluan ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI .. 3

2.1 Pengertian variabel ... 1

3
2.2 Jenis- jenis variable ..

2.3 Sifat Variabel ..

2.4 Pengukuran Variabel 8

2.5 Definisi Operasional .. 11

2.6 Macam-macam Hubungan Antar Variabel . 14

BAB III PENUTUP .. 22

3.1 Kesimpulan .... 22

BAB VI DAFTAR PUSTAKA 23

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan
variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian
tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai
apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang
menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel akan menjadi suatu hal
yang sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Variabel dalam suatu penelitian ?
2. Jenis - jenis variabel ?
3. Definisi operasional dasar ?
4. Macam-macam hubungan antar variable?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian
2. Menjelaskan definisi variabel dan penggunaannya di dalam penelitian
3. Menolong dalam mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data nantinya

5
4. Mempersiapkan metode analisis/pengolahan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Variabel


Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Variabel merupakan anggota dari sebuah
konsep , seperti SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi dalam konsep tingkat pendidikan. Variabel
merupakan gejala yang bervariasi dan gejala merupakan obyek penelitian. Jadi variabel adalah
obyek penelitian yang bervariasi. Konstruk adalah konsep yang diciptakan atau digunakan
dengan sengaja dan kesadaran penuh untuk suatu maksud ilmiah tertentu (misalnya untuk diteliti
atau dikaji).

Contoh :

Pada penelitian dengan judul pengaruh penghargaan terhadap peningkatan prestasi mahasiswa di
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, maka konsep penghargaan dan prestasi, harus
dijabarkan dalam bentuk konstruk. Konstruk ini selanjutnya disebut variabel. (Saryono, S. Kp,
M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 33-34)

Variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas. Konsep merupakan penggambaran /


abstraksi dari suatu fenomena tertenrtu, sehingga padas akhirnya variabel merupakan segala
sesuatu yang bervariasi. Oleh karena itu terdapat jenjang yang menurun dari Teori -Konsep
- Konstruk - Variabel. Variabel merupakan konstruk / ciri/ sifat yang dikaji/ diteliti, suatu
sifat yang dapat memiliki bermacam-macam nilai (sesuatu yang bervariasi).

Contoh perbedaan konsep dan variabel :

6
Konsep Variabel

Derajat kontraksi

Kekuatan kontraksi

Kemampuan kontraksi otot Ketahanan kontraksi

Luas luka

Sekresi luka

Penyembuhan luka Tingkatan granulas

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 33-34)

Kegunaan variabel penelitian yaitu :

1. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data


2. Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
3. Untuk pengujian hipotesis
(Ig. Dodiet Aditya. Handout Mata Kuliah : Metodologi Research Untuk Prodi D III Kebidanan
Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

Variabel penelitian yang baik adalah :

1. Relevan dengan tujuan penelitian


2. Dapat diamati dan dapat diukur
(Ig. Dodiet Aditya. Handout Mata Kuliah : Metodologi Research Untuk Prodi D III Kebidanan
Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

7
Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi dan didefinisikan secara operasional dengan
jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta
dalam pengujian hipotesis. (Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : Metodologi
Research Untuk Prodi D III Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008
/ 2009)

2.2 Jenis-jenis Variabel


Variabel dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Kuantitatif
Contoh : Luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dll.

Variabel kuantitatif diklasifikasian menjadi 2 kelompok skala variabel yaitu

1. Variabel diskrit, merupakan variabel yang tingkat pengukurannya tidak menunjukkan


urutan atau kesinambungan, melainkan berdiri sendiri secara terpisah. Contoh : jenis
kelamin, golongan darah, suku anggota tubuh.
2. Variabel kontinum, merupakan variabel yang variasi nilainya berurutan atau ada
hubungan satu dengan lainnya. Contoh : tingkat pendidikan, suhu,tingkat kecerdasan,
berat badan, tinggi badan.
(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 36)

1. Variabel Kualitatif
Contoh : Kemakmuran, kepandaian, dll.

(Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, 2006. Hal. 116)

Jenis-jenis variabel menurut fungsinya :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

8
Adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini
dapat merupakan faktor risiko, prediktor, kausa/ penyebab.

2. Variabel Tergantung/ Terikat (Dependent Variable)


Adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel tergantung disebut juga kejadian, luaran, manfaat,
efek atau dampak. Variabel tergantung juga disebut Penyakit/ Outcome.

Contoh :

1. Pengaruh pemberian susu formula (PASI) terhadap timbulnya obesitas pada anak < 2
tahun.
Variabel independent : Susu formula (PASI)

Variabel dependent : Obesitas

1. Hubungan antara kadar kolesteroldengan kejadianpenyakit infark miokard di RSUD


Purwojati, Semarang.
Variabel independent : Kadar kolesterol

Variabel dependent : Infark miokard

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 36)

1. Variabel Penengah (Moderating Variable)


Adalah variabel yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas
hubungan bebas dengan variabel tergantung. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil
pada Kamis, 7 Maret 2013 pukul 06:25)
Contoh : Ada hubungan antara promosi di media TV dengan meningkatnya kesadaran merek Hp
X di kalangan konsumen.

Variabel bebas : Promosi

9
Variabel tergantung : Kesadaran merek

Variabel moderat : Media Promosi

1. Variabel Sela atau antara (Intervening Variable)


Adalah variabel yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu
dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan
pengaruh dan terpengaruh. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 7
Maret 2013 pukul 06:25)
Contoh : Hipotesis adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai.

Variabel bebas : Gaya kepemimpinan

Variabel terikat : Kinerja pegawai

1. Variabel kendali (Controlling Variable)


Adalah variabel yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator.

Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel
moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap
variabel tergantung. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 7 Maret
2013 pukul 06:25)
Contoh : Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka
harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang
sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan
penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

10
1. Variabel Rambang
Adalah variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir tidak diperhatikan
terhadap variabel bebas maupun tergantung. (Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil
pada Kamis, 7 Maret 2013 pukul 06:25)
Contoh : Dari judul penelitian Studi Komperatif Prestasi Brlajar IPA yang pengajarnya
menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa putra-
putri kelas 2 SMP X Solo tahun1994.

Variabel tergantung : Prestasi belajar IPA

Variabel bebas : Metode demonstrasi

Variabel moderat : Siswa putra-putri

Variabel kendali : kelas 2 SMP X

2.3 Sifat Variabel


Variabel Statis adalah varaibel yang tidak dapat diubah keberadaannya.
Contoh : jenis kelamin, tinggi badan,status sosial, tempat tinggal, dll.

Variabel Dinamis adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan,
peningkatan atau penurunan.
Conntoh : kedisiplinan, tingkat pengetahuan, motivasi kepedulian, dll.

(Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta,

11
Pemahaman variabel sangat penting untuk :

1. Menentukan hipotesis
2. Menentukan instrumen penelitian
3. Menentukan ragam data yang dikumpulkan
4. Mencerminkan luas sempitnya kesimpulan
(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 38)

2.4 Pengukuran Variabel


Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran itu penelitian dapat
menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas.

Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana
ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan kepada
penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran
mengandung 4 kegiatan pokok sebagai berikut :

1. Menentukan indikator untuk dimensi dimensi variabel penelitian.


2. Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa item
(pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya.
3. Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah tingkat ukuran
nominal, ordinal interval atau ratio dan
4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik..
Alat pengukur yang baik, apabila alat pengukur itu dapat mengungkapkan realita itu
dengan tepat. Oleh karena itu dalam pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut
adalah berdasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau akan mengukur
intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang intelegen
tersebut.
Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 7 Maret 2013 pukul 06:25.
Ada 4 skala pengukuran, yaitu :

12
1. Skala Nominal
Ukuran nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada
objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa. Objek
dikelompokkan dalam set-set dan kepada semua anggota set diberikan angka. Set-set tersebut
tidak boleh tumpang tindih dan bersisa ( mutually exclusive and exhaustive ). Misalnya, untuk
mengukur jenis kelamin, objek dibagi atas 3 set, yaitu laki-laki, perempuan dan banci. Kemudian
untuk masing-masing anggota set di atas kita berikan angka, misalnya : 1-pria; 2-Wanita; dan 0-
untuk banci. Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat
wanita lebih tinggi dari pria ataupun tingkat pria lebih tinggi dari banci. Angka-angka tersebut
tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai
label saja.

(Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)

Himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai kesamaan setiap anggotanya dan
memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Skala nominal dapat berupa dikotomi dan
politomi.

Contoh :

Jenis kelamin = laki-laki dan perempuan

Pekerjaan = pegawai, petani, pedagang, dll

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 39)

1. Skala Ordinal
Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung
pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah
ke tertinggi atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi

13
hanya memberikan urutan (ranking) saja. (Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan ke-6,
Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)

Himpunan yang beranggotakan menurut ranking, urutan (order), pangkat atau jabatan. Himpunan
tidak hanya dokategorikan pada persamaan atau perbedaan, tetapi juga dari pernyataan lebih
besar atau lebih kecil.

Contoh :

Pendapatan dikategorikan rendah, sedang dan tinggi.

Tingkatan pengetahuan dikategorikan baik, sedang dan buruk.

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 39-40)

2. Skala Interval
Ukuran interval adalah suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-
sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval
memperlihatkan jarak yang sama dari cirri atau sifat objek yang diukur. Ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolute dari objek yang diukur.

Skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval atau jarak urutan kelas.

Contoh :

A B C D

1 2 3 4

Interval A-D = 4-1 = 3


14
Interval B-D = 4-2 = 2

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 40)

1. Skala Ratio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran diatas, ditambah dengan satu sifat
lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Titik
rasio mempunyai titik nol, karena itu interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata
satu kelompok dibandingkan dengan titik nol diatas. Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran
rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. (Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Cetakan
ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005. Hal. 130)

Adalah variabel yang mempunyai perbandingan.

Contoh :

Bila 1 karung beras beratnya1 kuintal, maka 5 karung beras beratnya 5 kuintal (Ratio 1:5).

Tinggi badan, Kadar/ Konsentrasi.

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 40)

2.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik
yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul Hidayat, 2007). (Aditya, Ig. Dodiet.
Handout Mata Kuliah:Metodologi Research Untuk Prodi D III Kebidanan Poltekkes
Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

15
Mendefinisikan variable secara operasional adalah menggambarkan / mendeskripsikan variable
penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat :

1. Spesifik ( Tidak Beinterpretasi Ganda )


2. Terukur ( Observable atau Measurable )
Contoh variable yang berinterpretasi ganda : Status Gizi. Variable ini dapat diukur dan
dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti :

1. Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB)


2. BB TB dengan Usia
3. Kadar Protein serum
4. Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala, dsb.
(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah: Metodologi Research Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

Definisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan
karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang :

1. Nama variable
2. Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian.
3. Hasil Ukur / Kategori
4. Skala Pengukuran.
Contoh :

Suatu penelitian dengan judul Faktor factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
ibu hamil

Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi
Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.

Maka VARIABE DEFINISI HASIL SKAL

16
Definisi
Operasionaln
ya dapat
dibuat UKUR /
sebagai OPERASION KATEGO
berikut : NO L AL RI A

Kelebihan
massa tubuh
responden
yang didapat
berdasarkan
perhitungan
rasio berat
badan dan
tinggi badan
pada kurun 1 : IMT >
waktu tiga 27 kg/m2 Nomin
1 Obesitas bulan terakhir. 2 : IMT al
27 kg/m2

Kebiasaan Intensitas :
responden
dalam 1 : Sering
Diet mengkonsumsi
Tinggi makanan yang 2. Tidak Nomin
2 Garam rasanya asin. Pernah al

(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : Metodologi Research Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

17
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan
perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimasukkan dalam
operasioanal adalah variabel kunci/ penting yang dapat diukur secara operasional dan dapat
dipertanggung jawabkan (refrensi harus jelas). Dengan definisi operasional maka dapat
dietentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel, tidak dapat arti dan istilah-istilah ganda
yang apabila tidak dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda. Definisi operasional
hendaknya memuat batasan tentang :

1. Variabel bebas dan variabel terikat


2. Istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel
(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 41)

Batasan atau arti suatu variabel dilakukan dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan. Definisi
operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk mengukur atau memanipulasi
variabel tersebut. Definisi operasional variabel harus spesifik (tidak berinterpretasi ganda) dan
terukur (measurable dan observable). (Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Hal. 41)

Mendefinisikan variabel secara operasional dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :

1. Secara langsung, dilakukan dengan menjelaskan bagaimana pengukuran dpat


dilakukan. Kalau terdapat bermacam-macam pengukuran, maka definisi yang dipilih
harus sesuai dengan teknik yang akan digunakan.
Contoh :

Status gizi, dapat diukur dengan beberapa macam teknik yaitu :

1. Secara biokimia : kadar albumin darah, protein serum


2. Secara fisik : BB/ TB, BB/ U, TB/ U, tebal kulit
3. Secara klinis : turgor kulit, derajat anemia.

18
4. Secara tidak langsung, dilakukan dengan menjelaskan kriteria manipulasi terhadap
variabel dan cara mengukur efekdari manipulasi tersebut.

Contoh :

urin tampung : jumlah urin yang dikeluarkan pasien selama penampungan 24 jam.

daya tahan tubuh : kemampuan tubuh menahan serangan antigen yang diukur dari ferkuensi
terjadinya penyakit dalam satu bulan.

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 41-42)

2.6 Macam-Macam Hubungan Antar Variabel


Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan
antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel
bebas dan variabel terikat ( Independent variabel dengan dengan dependent variabel).

1. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :

1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.


2. Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
4. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
1. Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan
akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan,
dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.

19
1. Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak
simetris, yakni :

1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan
salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.
6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Konstruk adalah konsep yang
diciptakan atau digunakan dengan sengaja dan kesadaran penuh untuk suatu maksud ilmiah
tertentu.

Variabel kuantitatif diklasifikasian menjadi 2 kelompok skala variabel yaitu

1. Variabel diskrit, merupakan variabel yang tingkat pengukurannya tidak menunjukkan urutan
atau kesinambungan, melainkan berdiri sendiri secara terpisah. Contoh : jenis kelamin, golongan
darah, suku anggota tubuh.

2..Variabel kontinum, merupakan variabel yang variasi nilainya berurutan atau ada hubungan
satu dengan lainnya. Contoh : tingkat pendidikan, suhu,tingkat kecerdasan, berat badan, tinggi
badan. (misalnya untuk diteliti atau dikaji).

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan


karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari


hubungan antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua
variabel bebas dan variabel terikat ( Independent variabel dengan dengan dependent variabel).

1. Hubungan Simetris

21
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris
:

1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.

2. Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.

3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.

4. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

1. Hubungan Timbal Balik

Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab
dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang
menjadi akibat.

1. Hubungan Asimetris (tidak simetri)

Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe
hubungan tidak simetris, yakni :

1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah


merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.

2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk


menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya pengaruh dari
luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.

22
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.

4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.

5. Hubungan Imanen antara dua variabel.

6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

DAFTAR PUSTAKA

23
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi-VI, Cetakan
ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, 2006.

Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ke-4, Yogyakarta : Mitra Cendekia Press,
2011.

Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005.

Aditya, Ig. Dodiet. Handout : Metodologi Research Untuk Prodi D III Kebidanan Poltekkes
Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009 .

Http://navelmangelep.wordpress.com yang dambil pada Kamis, 24 September 2015 pukul 06:25.

24

Anda mungkin juga menyukai

  • Halaman Judul
    Halaman Judul
    Dokumen1 halaman
    Halaman Judul
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Referat Hiv Aids
    Referat Hiv Aids
    Dokumen19 halaman
    Referat Hiv Aids
    nurul_abdullah_34
    Belum ada peringkat
  • Lagu Hynme Guru
    Lagu Hynme Guru
    Dokumen1 halaman
    Lagu Hynme Guru
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 4
    Lampiran 4
    Dokumen5 halaman
    Lampiran 4
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi Pemb I
    Lembar Konsultasi Pemb I
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsultasi Pemb I
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • SKENARIO 7 Perdarahan Antepartum Solusio Plasenta
    SKENARIO 7 Perdarahan Antepartum Solusio Plasenta
    Dokumen5 halaman
    SKENARIO 7 Perdarahan Antepartum Solusio Plasenta
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Askeb Abortus (Fatma) 1
    Askeb Abortus (Fatma) 1
    Dokumen4 halaman
    Askeb Abortus (Fatma) 1
    Yuni Astuti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Lagu Hynme Guru
    Lagu Hynme Guru
    Dokumen1 halaman
    Lagu Hynme Guru
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan HIV 2017
    Perkembangan HIV 2017
    Dokumen8 halaman
    Perkembangan HIV 2017
    Dendy Lauda
    Belum ada peringkat
  • Abortus Komplit
    Abortus Komplit
    Dokumen12 halaman
    Abortus Komplit
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Dokumen7 halaman
    Tugas PKN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Abortus Komplit
    Abortus Komplit
    Dokumen9 halaman
    Abortus Komplit
    Agustin Dewi Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • COVER Gadar
    COVER Gadar
    Dokumen2 halaman
    COVER Gadar
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • BAHAN
    BAHAN
    Dokumen45 halaman
    BAHAN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Lagu Hynme Guru
    Lagu Hynme Guru
    Dokumen1 halaman
    Lagu Hynme Guru
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Dokumen7 halaman
    Tugas PKN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Dokumen7 halaman
    Tugas PKN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Cover Gadar
    Cover Gadar
    Dokumen2 halaman
    Cover Gadar
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • HIVgu
    HIVgu
    Dokumen19 halaman
    HIVgu
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • BAHAN
    BAHAN
    Dokumen45 halaman
    BAHAN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Budidaya Tanaman Sawi
    Budidaya Tanaman Sawi
    Dokumen7 halaman
    Budidaya Tanaman Sawi
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • BAHAN
    BAHAN
    Dokumen45 halaman
    BAHAN
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Oon Sik
    Tugas Bu Oon Sik
    Dokumen5 halaman
    Tugas Bu Oon Sik
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Word Tugas Sik
    Word Tugas Sik
    Dokumen4 halaman
    Word Tugas Sik
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat
  • Dewi Ayu
    Dewi Ayu
    Dokumen1 halaman
    Dewi Ayu
    Dewi Agustiani
    Belum ada peringkat