Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

DEPRESI

I. Landasan Teori Medis

A. Pengertian

1. Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang di sertai komponen
psikologik : rasa haus, sedih, murung, putus asa, dan tidak bahagia serta
komponen somatik, anoreksia, konstipasi, kulit lembab, tekanan darah dan
nadi menurun (www.ilmukeperawatan.com)

2. Gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan


fungsi social dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan (www.ilmukeperawatan.com)

B. PENYEBAB
Penyebab suatu kondisi depresi, meliputu :
1. Factor organ biologis karena ketidak seimbangan neurotransmitter di otak
terutama serotonim
2. Factor psikoedukasi karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran
perilaku terhadap suatu situasi social.
3. Factor social lingkungan misalnya, kehilangan pasangan hidup, kehilangan
pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, pasca bencana, dampak situasi
kehidupan sehari-hari lamanya.

Depresi adalah kesedihan atau duka cita yang lebih hebat dan bertahan terlalu
lama. Ada berbagai penyebab depresi yaitu :
1. Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
2. Perubahan kimia dalam obat
3. Efek samping obat
4. Beberapa penyakit fisik

C. TANDA DAN GEJALA


1. Perasaan : sedih, tidak bahagia, tangisan (tidak pada semua depresi)
2. Pikiran negative, pesimistik terhadap masa depan, pikiran bersalah,
mengucilkan diri, kehilangan minat/perhatian, kehilangan motivasi/keinginan,
turun nya efisiensi dan kemampuan konsentrasi
3. Perilaku : energy hilang, lambat, adakala tidak dapat diam, penampilan tidak
terpelihara
4. Jasmani : kehilangan nafsu makan dan nafsu seks, berat tubuh berkurang,
susah BAB, tidak dapat tidur/terlalu banyak tidur
5. Kecemasan : rasa takut, cemas, tegang, tidak yakin dan tidak dapat mengambil
keputusan
D. KLASIFIKASI DEPRESI
Klasifikasi Depresi menurut DSM-IV yaitu :
1. Gangguan depresi mayor unipolar dan bipolar
2. Gangguan mood spesifik lain nya :
a) Gangguan siklotimik depresi dan hipomatik saat ini atau baru saja berlalu
(secara terus menerus selama setahun)
b) Gangguan depresi atipik
c) Gangguan depresi post partum
d) Depresi menurut musim
3. Gangguan depresi akibat kondisi medic umum dan gangguan depresi akibat
zat.
4. Gangguan penyesuaian dengan mood depresi. Depresi di sebabkan oleh
stressor psikososial

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1. Kesedihan pada masa dini, yang di sebabkan oleh kurang nya kasih saying,
kesedihan yang di alami pada masa kanak-kanak, secara psikologis dapat
member kecenderungan kepada seseorang untuk lebih mudah terkena depresi
2. Kehilangan pada masa dini yang membuat seseorang lebih sensitive kehilangan
yang biasa
3. Kecemasan yang pada masa dini di timbulkan oleh keadaan-keadaan yang
mengecam keberadaan dirinya seperti kelahiran adik, perceraian orang tua.

F. PENATALAKSANAAN
Ada dua cara untuk menangani depresi yaitu :
1. Perubahan pola hidup dengan cara :
a) Olahraga teratur
b) Berjemur pada sinar matahari
c) Konseling
d) Tidur teratur
e) Relaksasi
f) Medikasi
g) Penanganan stress

2. Obat-obatan anti depresan


Obat anti depresan pilihan, yaitu :
a) Amiparamin
b) Desiparamin
c) Amitapilin
d) Doksepin

II. Landasan Teori Keperawatan Harga Diri Rendah

A. Pengertian

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri


dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian
ideal diri atau cita cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia.
(Budi Ana Keliat, 1998).
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang
dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

Tanda dan gejala :


Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap
penyakit (rambut botak karena terapi)
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya ( Budi Anna Keliat,
1999).

Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan
Sundeen, 1998 :227). Menurut Townsend (1998:189)

B. Tanda dan gejala

Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain:

Data subjektif:
1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
2. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
3. Perasaan tidak mampu
4. Rasa bersalah
5. Sikap negatif pada diri sendiri
6. Sikap pesimis pada kehidupan
7. Keluhan sakit fisik
8. Pandangan hidup yang terpolarisasi
9. Menolak kemampuan diri sendiri
10. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
11. Perasaan cemas dan takut
12. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
13. Mengungkapkan kegagalan pribadi
14. Ketidak mampuan menentukan tujuan

Data objektif:
1. Produktivitas menurun
2. Perilaku destruktif pada diri sendiri
3. Perilaku destruktif pada orang lain
4. Penyalahgunaan zat
5. Menarik diri dari hubungan social
6. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
7. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
8. Tampak mudah tersinggung/mudah marah

C. Penyebab

Teori penyebab :
1. Situasional
Yang terjadi trauma secara tiba-tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai,
putus sekolah, PHK, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan,
dipenjara, dituduh KKN) dll.

2. HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh : Privacy yang kurang
diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat
yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter). Harapan akan
struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit
atau penyakitnya. Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal
berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa
pemeriksaan.

3. Kronik
Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit
atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit
yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak
belajar mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak
dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang
berlebihan.

Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional.
Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam
menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui
proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

Tanda dan gejala :


o Rasa bersalah
o Adanya penolakan
o Marah, sedih dan menangis
o Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas
o Mengungkapkan tidak berdaya

Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang
tidak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system
pendukung, kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang
negatif, disfungsi system keluarga serta terfiksasi pada tahap perkembangan awal
(Townsend, M.C, 1998: 366).

Menurut Carpenito, L.J (1998: 82) koping individu tidak efektif adalah
keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami suatu
ketidakmampuan dalam menangani stressor internal atau lingkungan dengan
adekuat karena ketidakadekuatan sumber-sumber (fisik, psikologis, perilaku atau
kognitif).

Sedangkan menurut Townsend, M.C (1998: 312) koping individu tidak


efektif merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan
masalah seseorang dalam memenuhi tuntunan kehidupan dan peran.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan, individu yang


mempunyai koping individu tidak efektif akan menunjukkan ketidakmampuan
dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap
tututan hidup serta peran yang dihadapi. Adanya koping individu tidak efektif
sering ditunjukkan dengan perilaku (Carpenito, L.J, 1998:83; Townsend, M.C,
1998:313) sebagai berikut:

Data subjektif :
1. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta
bantuan
2. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan
3. Mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran

Data Objektif :
1. Perubahan partisipasi dalam masyarakat
2. Peningkatan ketergantungan
3. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi
keinginan sendiri
4. Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku
5. Perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri dan orang lain:
6. Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola komunikasi
7. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
8. Penyalahgunaan obat terlarang

D. Akibat

Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri.
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).

Tanda dan gejala :


Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
Menghindar dari orang lain (menyendiri)
Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain/perawat
Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari. (Budi Anna Keliat,
1998)
E. Pohon masalah

Resiko perilaku Kekerasan

Isolasi sosial : menarik diri (efek)

Gangguan konsep diri :


Core Problem
Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif (causal)

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEPRESI

I. Identitas Klien
a. Inisial Klien : Nn. N
b. Umur : 27 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tanggal Masuk RS : 16-11-2010
e. Tanggal Pengkajian : 04-12-2010 / pukul 08.00 WIT
f. Diagnosa Medis : Depresi
g. No. RM : 01-56-65
h. Ruangan : Bangsal wanita
i. Penanggung Jawab : Keluarga klien

II. Alasan Masuk Rumah Sakit

Pasien masuk di RSK di antar oleh keluarga dengan keluhan sering ngamuk di rumah,
diam dan mengurung diri di kamar, tidak mau makan, serta melempar barang.

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

III. Faktor Predisposisi


a. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
b. Pasien merasa kecewa (merasa kehilangan), karena kekasih nya menikah dengan
orang lain
c. Pasien tidak mau berkomunikasi dan mengurung diri di kamar kurag lebih 5
bulan yang lalu sebelum masuk RSK

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri

IV. Faktor Presipitasi


Pasien ditinggalkan oleh pacarnya, sehingga menyebabkan pasien selalu mengurung
diri di kamar, dan tidak mau berkomunikasi dengan orang lain.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri

V. Keadaan Fisik
Tanda-tanda vital
Tanggal : 03-12-2010
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
Respirasi : 20 x/m
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36 0C

Pada klien tidak terlihat adanya gangguan fisik

Masalah Keperawatan : tidak ada

VI. Psikososial
Genogram pasien tidak diketahui, saat dianamnese pasien hanya diam

GENOGRAM 3 GENERASI

X X X X

50 46 2 X 24 ? 1 4 4 4 X 4 X
3 X
8

16

Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

X = meninggal

------ = tinggal serumah

= pasien

? = tidak mengetahui usianya

Dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan klien

a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa dirinya tidak
cantik
2) Identitas diri
Pasien mengatakan namanya novita, senang di panggil novi mempunyai
keluarga yang bertempat tinggal di Galunggung (lorong Almuqadam).
3) Peran diri
Pasien mengatakan dia membantu orang tua (menjaga kios)
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan dapat berkumpul dengan keluarga
5) Harga diri
Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya, pasien lebih banyak
diam dan sulit memulai pembicaraan kecuali di ajak atau ditanya oleh perawat.
Masalah Keperawatan : gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

b. Hubungan social
Pasien jarang berinteraksi dengan teman-temannya , pasien kurang bicara dengan
orang lain.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

c. Spiritual
1) Nilai keyakinan
Pasien mengatakan dia beragama islam, bisa berdoa dan bisa mengucapkan dua
kalimat syahadat.
2) Kegiatan ibadah
Waktu di rumah pasien rajin beribadah (solat lima waktu), tetapi selama masuk
RS tidak pernah solat hanya pasien selalu berdoa sebelum dan sesudah makan.

Masalah keperawatan : tidak ada

VII. Status Mental


a. Penampilan
Penampilan pasien sehari-hari rapid an bersih, kuku tangan dan kaki
pendek,dan menggunakan alas kaki

b. Pembicaraan
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan kecuali di ajak atau di Tanya, dan
pembicaraan pasien kadang nyambung, kadang tidak serta mampu menjawab
pertanyaan yang di ajukan.

c. Aktivitas motorik
Pasien sering nonton TV, jalan-jalan di taman, dan dapat melakukan kegiatan
olahraga (main Volly).

d. Suasana perasaan (emosi afek)


Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.

e. Interaksi selama wawancara


Kontak mata kurang, terkadang mengalihkan perhatian

f. Proses pikir
Kemampuan berfikir pada saat menjawab pertanyaan dari perawat dapat di
jawab dengan baik

g. Tingkat kesadaran
Pasien dapat menyebutkan nama dan tempat tinggalnya dengan jelas.

h. Memori
Memory jangka panjang : pasien dapat mengingat bahwa dulu ia pernah
sekolah di SMPN 14 Ambon
Jangka pendek : pasien dapat mengingat nama perawat yang berkenalan
dengan nya 15 menit yang lalu

i. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah dialihkan : perhatian pasien mudah beralih
Kemampuan berhitung : pasien mampu menghitung jumlah tempat tidur di
ruangan nya, jumlahnya ada 10 buah.

j. Daya tilik diri


Pasien menganggap bahwa dirinya tidak berada di RSK, tetapi berada di
tempat lain.

Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri Harga Diri Rendah

VIII. Mekanisme Koping


a. Adaptif
Dapat berkenalan dengan orang lain
Pasien masih bisa menyesuaikan diri dan bisa berbaur dengan teman-
temannya saat makan
b. Maladaptif
Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau ditanya.

Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif

IX. Aspek Medik


Diagnosa medis pasien : Skizofrenia Afektif
Terapi medis :
a. Nodiril = 2 mg 2x1 tab
b. Nudep = 20 mg 1x1 tab
c. Diazepam = 5 mg 1x1 tab (malam)

X. Daftar Masalah Keperawatan


a. Resiko Perilaku kekerasan
b. Isolasi Sosial : Menarik Diri
c. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
d. Koping individu tidak efektif

XI. Klasifikasi data

Ds : pasien mengatakan
o Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa dirinya tidak
cantik

Do :
o Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya, pasien lebih
banyak diam dan sulit memulai pembicaraan kecuali di ajak atau ditanya oleh
perawat.
o Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.
o kontak mata kurang
o Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau ditanya.
o sering mengalihkan perhatian bila ditanya

XII. Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan


1. DS : Pasien mengatakan
o Pasien merasa anggota tubunya
tidak lagi berguna, dan merasa
dirinya tidak cantik

DO :
o Pasien tidak mau
berkomunikasi dengan teman-
teman nya, pasien lebih banyak
diam dan sulit memulai Gangguan konsep diri Harga Diri
pembicaraan kecuali di ajak Rendah
atau ditanya oleh perawat.
o Ekpresi pasien terlihat sedih
dan murung.
o kontak mata kurang
o Sering berdiri disisi tempat
tidur, dan berbicara jika diajak
atau ditanya.
o sering mengalihkan perhatian
bila ditanya

XIII. Pohon Masalah


Isolasi sosial : Menarik diri (efek)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah (CP)

Coping individu tidak evektif (causal)

XIV. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan konsep diri Harga Diri Rendah Yang ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan

o Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa dirinya
tidak cantik

DO :
o Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya, pasien lebih
banyak diam dan sulit memulai pembicaraan kecuali di ajak atau ditanya
oleh perawat.
o Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.
o kontak mata kurang
o Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau ditanya.
o sering mengalihkan perhatian bila ditanya

XV. Prioritas Masalah

a. Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah


RENCANA KEPERAWATAN JIWA

Nama pasien : Nn. N No. RM : 01-56-65


Jenis kelamin : Perempuan Diagnose medis : Depresi
Ruangan : Bangsal wanita

Perencanaan
No Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tindakan Keperawatan
1. Jumat Gangguan Konsep Diri 1. klien dapat berhubungan SP I P : Bina hubungan saling percaya
03-12-2010 Harga Diri Rendah. dengan orang lain secara dengan cara:
optimal. a Sikap terbuka dan empati
b Teri ma pasien apa adanya
c Tepati janji
d Jelaskan tujuan pertemuan
e Pertahankan kontak mata selama
berkomunikasi

Sabtu 2. Menilai kemampuan klien yang SP II P : Nilai kemampuan klien yang masih
04-12-2010 masih dapat digunakan dapat digunakan :
a Identifikasi kemampuan dan aspek
positif yang di miliki klien.
b Bantu klien menilai kemampuan klien
yang masih dapat digunakan.
c Bantu klien memilih kegiatan yang akan
di latih sesuai dengan kemampuan klien.
d Latih klien sesuai kemampuan yang
dipilih.
e Berikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan klien.
f Anjurkan klien memasukkan kedalam
jdwal kegiatan harian.

Senin 3. Melatih kemampuan kedua SP III.P : Latih kemampuan kedua :


06-12-2010 a Evaluasi kegiatan harian klien.
b Latih kemampuan kedua.
c Anjurkan klien memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian

No Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan Perencanaan


Tujuan Tindakan Keperawatan Keluarga
2. Senin Gangguan Konsep Diri Perawat dapat membina hubungan Bina Hubungan Saling Percaya dengan cara :
06-12-2010 Harga Diri Rendah. saling percaya dengan keluarga a. Berkenalan dengan keluarga (ibu pasien)
b. Jelaskan tujuan kedatangan

SP I K :
a. Mendiskusikan masalah yang di rasakan
keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala
HDR yang di alami klien beserta proses
terjadinya
c. Menjelaskan tentang cara cara merawat
klien harga diri rendah
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP I P)

Hari Pertama : Jumat, 03-12-2010

1. Strategi Komunikasi

a. Fase awal / Perkenalan

1) Salam teraupetik
Perawat : selamat pagi kakak.

2) Evaluasi/ validasi
Perawat : bagaimana perasaan kakak hari ini?

3) Kontrak
Topik : kakak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar.
Waktu : kakak mau berapa lama kita bercerita? Bagaimana kalau 15 menit ??
Tempat : Dimana tempat yang cocok menurut kakak untuk kita bercerita,
bagaimana kalau di ruangan ini saja ?
Apa kakak setuju ?

b. Fase kerja
Kakak, perkenalkan nama saya suster willdya, saya biasa dipanggil ilhen. Saya
mahasisiwi Akper Kesdam XVI/Pattimura yang praktek disini selama 4hari,
suster akan mencoba membantu memecahkan masalah-masalah yang kakak
hadapi, tapi sebelumnya suster boleh tahu nama kakak siapa? (Novita)
Senangnya dipanggil siapa? (novi).

c. Fase terminasi

1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasien menyapa dan memperkenalkan dirinya kepada perawat
Evaluasi objektif
Pasien mau berjabat tangan dan menyebutkan nama, kontak mata dengan
perawat kurang.

2) Rencana Tindakan
suster harap novi dapat mengingat nama suster dan kita dapat melanjutkan
pembicaraan kita lagi.

3) Kontrak yang akan datang.


Topik : novi, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan melanjutkan
percakapan kita tentang masalah yang dihadapi novi.
Waktu :bagaimana kalau besok, jam 09.00-09.30wit kita lanjutkan lagi
pembicaraan kita, Apakah novi setuju?
Tempat :bagaimana kalau besok kita berbincan-bincang di tempat ini lagi?
Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP II P)

Hari kedua : Sabtu 04-12-2010


1. Strategi komunikasi dalam keperawatan

a. Fase orientasi
Salam teraupetik
Perawat : selamat pagi novi. (pagi juga)

b. Fase evaluasi / validasi


Bagaimana perasaan novi hari ini?
Novi masih ingat dengan suster dan apa yang kita bicarakan kemarin tidak?

c. Kontrak
a. Topik : seperti yang saya katakan kemarin kalau hari ini suster akan
mengajukan beberapa pertanyaan untuk novi agar suster dapat menilai
kemampuan novi.
b. Waktu : kita berdua dapat berbicara berapa lama? Bagaimana kalau 30menit
c. Tempat : bagaimana kalau kita berbicara disini saja?

d. Fase kerja

1) Novi tahu tidak kenapa novi bisa berada di sini?


2) Novi biasa suka melakukan aktivitas apa?
3) Karena novi sudah bisa melakukan aktivitas seperti mengambil makan dan
minum sendiri di dapur maka itu merupakan suatu kemampuan novi yang
baik kalau bisa aktivitas yang lain juga harus novi lakukan seperti habis
makan novi mencuci piring.
4) Kegiatan yang novi lakukan sehari-hari harus dapat novi lakukan dengan
senang hati dan bukan itu saja tapi bangun pagi langsung merapikan tempat
tidur, mandi, makan dan minum obat secara teratur karena itu merupakan hal
yang dapat menunjang kesembuhan novi, bagaimana novi apakah bias
dipahami?
5) Bagus novi, kalau memang novi dapat melakukan kegiatan tersebut
6) Dan jangan lupa kegiatan tersebut bisa novi terapkan dalam kegiatan novi
setiap hari.
7) Novi mungkin pembicaraan kita hari ini sampai disini dulu.
semoga novi tidak melupakan apa yang tadi kita bicarakan tadi.

8) Kalau begitu, novi bias berstirahat.. trima kasih atas waktunya!!

e. Fase Terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasien dapat menjawab dan mengulang apa yang di bicarakan perawat
Evaluasi objektif
Pasien mampu melakukan aktivitas dengan baik.

2) Tindak lanjut
suster berharap novi masih ingat dengan apa yang tadi dibicarakan oleh
suster

3) Kontrak yang akan datang


Novi besok suster akan kembali lagi untuk berbicara dengan novi tepat jam 10
pagi di tempat ini lagi.
topik yang akan kita bicarakan tentang kemampuan novi yang lain, bisa tidak?
Kalau begitu terima kasih, permisi.

Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP III P)

Hari kedua : Senin 06-12-2010

1 Strategi komunikasi dalam keperawatan

a. Orientasi
Salam terapeutik
Perawat : selamat pagi novi ? (pagi juga)

b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan novi hari ini?

c. Kontrak
1) Topic : seperti yang kita bicarakan kemarin kalau hari ini kita akan membahas
bagaimana kemampuan novi yang lain
2) Waktu : kira-kira kita bisa berbicara berapa lama? Bagaimana kalau 15menit
saja.
3) Tempat : bagaimana kalau kita berbicara di sini saja!!

d. Fase kerja
1) Novi selain mengambil makanan dan minuman di dapur, kemampuan apa lagi
yang novi miliki?
2) Bagus, kalau novi sudah mampu melakukan kegiatan tersebut dengan baik.
3) Dan kalau bisa kegiatan tersebut dilakukan secara rutin
4) Bagus novi, suster percaya novi pasti bisa.
5) novi, suster berharap semoga apa yang suster ajarkan dapat dimengerti dan
kerjakan, suster akan datang mengontrol novi setiap hari, terima kasih,
selamat siang.

e. Fase Terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasian dapat mengambil makanan dan minuman didapur
Evaluasi objektif
Pasien mamapu melakukan aktivitas lain dengan baik.
2) Tindak lanjut
Suster harap novi masih mengingat apa yang kita bicarakan hari ini. Novi harus
mampu melakukan aktivitas setiap hari.
3) Kontrak yang akan dating
Novi, suster akan selalu datang mengontrol keadaan novi.
Terima kasih, selamat siang !!!!!
Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP I K)

Hari pertama : Senin 06-12-2010

Pukul 13.30 Wit

1. Strategi Komunikasi

a. Fase awal / Perkenalan


1) Salam teraupetik
Perawat : selamat siang ibu.
2) Perkenalan
Ibu, perkenalkan nama saya suster Willdya, saya biasa dipanggil ilhen, kalau
saya suster Wlandari biasa si panggil wulan,dan ini teman saya suster any
kami mahasisiwi Akper Kesdam XVI/Pattimura, bagaimana kalau kita
berkenalan? Nama Ibu siapa? senangnya dipanggil apa? Bagaimana perasaan
ibu hari ini? Adakah yang Ibu pikirkan? Bagaiman kalau kita bercakap-cakap
tentang perasaan/masalah yang Ibu hadapi?

3) Evaluasi/ validasi
Perawat : bagaimana keadaan ibu hari ini?

4) Kontrak

Topic : Ibu bagaimana kalau hari ini kita akan bercakap-cakap tentang
masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat anak ibu?
Waktu : kira-kira kita bisa berbicara berapa lama? Bagaimana kalau 30
menit saja?
Tempat : bagaimana kalau kita berbicara di sini saja!!

b. Fase kerja

a Bagaimana perasaan ibu dengan melihat kondisi anak ibu saat ini?
b Apakah yang ibu harapkan saat ini?
c Adakah harapan atau keinginan ibu yang belum tercapai?
d Sejauh ini apa yang ibu rasakan jika harapan atau keinginan ibu belum
tercapai?
e Bagaimana pandangan orang lain dalam menilai masalah yang ibu hadapi?
f Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala HDR yang di alami klien beserta
proses terjadinya
g Menjelaskan tentang cara-cara merawat klien HDR.
h Mengakhiri pertemuan

c. Fase terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Keluarga (ibu) dapat mengungkapkan masalah-masalah dari kondisi
anaknya saat ini
Evaluasi objektif
Bila anak nya menimbulkan gejala-gejala yang mengarah pada harga diri
rendah misalnya murung, suka mengurung diri dan tidak mau berinteraksi
dengan lingkungan, keluarga (ibu) dapat memberikan motivasi dan
dukungan kepada anaknya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama pasien : Ny. N No. CM : 01-56-65


Jenis kelamin : Perempuan Diagnose Medis : Depresi
Ruangan : Bangsal wanita

DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

1. Gangguan Tanggal :03-12-2010 Tanggal :03-12-2010


Konsep Diri Pukul :09.30 wit
Pukul : 08.30 wit
Harga Diri
Rendah. a. Bina Hubungan saling percaya : S : Px Mengatakan :
Salam Teraupetik Selamat Pagi a. Selamat Pagi Suster.
kakak b. Boleh suster, nama
b. Memperkenalkan diri sambil saya Novita biasa
berjabat tangan kakak dipanggil Novi.
perkenalkan nama saya suster c. Iya suster yuli.
yulianti biasa dipanggil yuli, saya d. Ditaman saja suster.
adalah Mahasiswi Akademi e. Boleh suster, sama-
KeperawatanXVI/Pattimura, di sama.
sini saya praktek selama 4 hari f. Selamat pagi.
untuk merawat kakak , tapi
sebelumnya suster boleh tahu O:
kaka nama siapa? Senang di a. Kontak mata kurang.
panggil siapa? b. Bicara pelan dan agak
c. Saya senang kakak mau lambat.
berkenalan dengan saya, saya
harap kaka dapat mengingat A : Tujuan 1 tercapai
nama saya. dilanjutkan dengan SP I P.
d. kakak , bagaimana kalau besok
kita ketemu lagi untuk P : Pertahankan Tujuan 1,
melanjutkan percakapan yang lanjutkan SP IP
tadi, boleh tidak? Besok kita
akan bercakap-cakap tentang
perasaan yang kakak rasakan
selama berada di sini.
Bagaimana kakak ? Besok bisa
ketemu dengan saya jam berapa?
Kemudian mau ketemu dimana?
Kalau begitu terima kasih
karena sudah mau berkenalan
dengan saya.
DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

2. Gangguan Tanggal : 04-12-2010 Tanggal : 04-12-2010


Konsep Diri Pukul : 11.30 wit
Pukul : 10.30 wit
Harga Diri
Rendah. a. Salam teraupetik Selamat pagi S : Px Mengatakan :
novi a. Selamat pagi siang
b. Bagaimana perasaan novi hari suster.
ini? b. Baik-baik saja suster.
c. Novi tahu tidak kenapa novi bisa c. Tidak tahu suster.
berada di sini d. Mengambil makanan
d. Novi suka melakukan aktivitas dan minuman di dapur
apa? e. Ia suster
e. Karena novi sudah bisa f. Ia suster
melakukan aktivitas seperti g. Ia suster
mengambil makan dan minum h. Ia suster
sendiri di dapur maka itu
merupakan suatu kemampuan O:
novi yang baik kalau bisa a. Kontak mata kurang.
aktivitas yang lain juga harus
novi lakukan seperti habis A : SP I P tercapai dilanjutkan
makan cuci piring. dengan SP II P
f. Kegiatan yang novi lakukan
sehari-hari harus dapat novi P : Lanjutkan SP II P
lakukan dengan senag hati dan
bukan itu saja tapi bangun pagi
langsung merapikan tempat
tidur, mandi, makan dan minum
obat secara teratur karena itu
merupakan hal yang dapat
menunjang kesembuhan novi,
bagaimana novi apakah bisa
dipahami
g. Bagus novi, kalau memang novi
dapat melakukan kegiatan
tersebut
h. Dan jangan lupa kegiatan
tersebut bisa novi terapkan
dalam kegiata novi setiap hari.
i. Mengakhiri pertemuan dan
kontrak waktu
Novi besok saya akan kembali
lagi untuk berbicara dengan novi
tepat jam 10 pagi di tempat ini
lagi, topic yang akan kita
bicarakan tentang kemampuan
novi yang lain, bisa tidak? Kalau
begitu terima kasih, permisi.
DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

3. Gangguan Konsep Tanggal : 06-12-2010 Tanggal : 06-12-2010


Diri Harga Diri Pukul : 10.30 wit Pukul : 11.30 wit
Rendah.
a Salam teraupetik selamat siang S : Px Mengatakan :
novi a Selamat siang suster
b Masih ingat suster
b Mengingatkan kontrak topik novi
c Ia suster
masih ingat tidak dengan topic d Membaca doa
yang kita bicarakan kemari? sebelum dan sesudah
makan
c Menanyakan tujuan 3, serta
e Ia suster
mengajarkan lagi sehingga dapt
diterapkan O : Dapat melakukan nya
dengan baik
d Novi selain mengambil makanan
dan minuman di dapur, A : pasien mampu
kemampuan apa lagi yang novi mengucapkan
kemampuan yang
miliki
dimilikinya, SP II
e Bagus, kalau novi sudah mampu dipertahankan
melakukan kegiatan tersebut
P : Pertemuan selanjutnya
dengan baik.
melakukan observasi
f Dan kalau bisa kegiatan tersebut
dilakukan secara rutin
g Memberikan pujian bagus novi
suster percaya novi pasti bisa
h Mengakhiri pertemuan novi,
suster berharap semoga apa yang
suster ajarkan dapat dimengerti
dan kerjakan, suster akan datang
mengontrol novi setiap hari, terima
kasih selamat siang

DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

4. Gangguan Tanggal : 06-12-2010 Tanggal : 06-12-2010


Konsep Diri Pukul : 14.00 wit
Pukul : 13.30 wit
Harga Diri
Rendah. a Salam teraupetik Selamat siang ibu S : Ibu Mengatakan :
b Bagaimana keadaan ibu hari ini?
c Bagaimana perasaan ibu dengan a. Selamat siang suster.
melihat kondisi anak ibu saat ini? b. Baik-baik saja suster.
d Apakah yang ibu harapkan saat ini? c. Saya merasa sedih
e Adakah harapan atau keinginan ibu dengan kondisi nya
yang belum tercapai? suster.
f Apa yang ibu rasakan jika harapan atau d. Saya berharap agar
keinginan ibu belum tercapai? anak saya bisa
g Bagaimana pandangan orang lain dalam sembuh
menilai masalah yang ibu hadapi? e. Ada suster saya ingin
h Menjelaskan pengertian, tanda dan anak saya cepat
gejala HDR yang di alami klien beserta sembuh dan segera
proses terjadinya : nenikah
Ibu pengertian HDR atau harga diri f. Saya sebagai seorang
rendah merupakan suatu perasaan ibu pastinya merasa
negative yang timbul atau di rasakan kecewa dan putus asa
oleh seseorang, seperti hilang nya karena harapan saya
percaya diri dan merasa gagal belum tercapai
mencapai keinginan. sementara kondisi
Apakah ibu sudah mengerti tentang anak saya sekarang
pengertian HDR? masih seperti ini.
g. Sementara ini belum
HDR ini memiliki tanda-tanda sebagai ada yang mengetahui
berikut : kondisi anak saya
Perasaan malu terhadap diri sendiri suster
(badan terlihat kurus karena karena h. Ia suster!!!!
kurang nafsu makan yang di timbul i. Bisa dimengerti
akibat depresi) suster
Percaya diri kurang j. Ia suster terima kasih
Mencederai diri (akibat dari harga kembali.
diri yang rendah disertai harapan
yang suram, mungkin klien akan O:
mengakiri kehidupannya) a Respon keluarga (ibu)
Apakah ibu sudah bisa mengerti baik dan ramah
tentang tanda HDR?

HDR terjadi karena masalah-masalah A : SP I K tercapai


yang di hadapi seseorang tidak ada
umpan balik positif sehingga tidak ada P : Pertahankan SP I K
pemecahan dari masalah-masalah yang
di hadapi.
Bagaimana ibu, apakah ibu sudah bisa
memahami apa itu HDR?

i Menjelaskan tentang cara-cara merawat


klien HDR.
cara-cara merawat klien dengan HDR
yaitu melatih klien dengan kemampuan
yang di milikinya seperti : berinteraksi
dengan orang lain atau mengajak klien
untuk mengikuti kegiatan/aktivitas
yang ada di lingkungan nya.
Apakah ibu bisa memahami apa yang
kami jelaskan?

j Mengakhiri pertemuan :
Ibu kami senang bisa datang dan
bertemu langsung dengan ibu dan
bercakap-cakap mengenai masalah
anak ibu, kiranya semua yang telah
kami jelaskan dapat ibu mengerti dan
menerapkan nya terhadap anak ibu.
Untuk itu terima kasih atas waktu
nya,kami mohon pamit, permisi selamat
sore ibu!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai