Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS BELAJAR

MENGAJAR PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI TERAPAN

Irsutami
Politeknik Negeri Batam, Parkway Batam Centre, Batam
e-mail: irsutami@polibatam.ac.id

Abstrak: Untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa Magister Akuntansi Terapan


Universitas Gadjah Mada (MAKSI UGM) terhadap kualitas proses belajar mengajar,
maka penelitan terhadapnya dilakukan dengan menyebarkan 90 kuesioner kepada
mahasiswa program regular yang terdapaftar di trimester I, II, III serta BAWASDA.
Pengukuran tingkat kepuasan dirancang dengan menanyakan persepsi dan ekspektasi
mahasiswa terhadap dimensi-dimensi kualitas/kepuasan. Kuesioner yang berhasil
kembali dan diisi lengkap oleh mahasiswa sebagai responden adalah 50 kuesioner.
Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa merasa cukup puas
terhadap kualitas proses belajar mengajar yang diberikan namun terdapat beberapa
dimensi kualitas/kepuasan yang harus menjadi perhatian penyelenggara MAKSI UGM
untuk menciptakan tingkat kepuasan yang lebih maksimal.

Kata Kunci: Kualitas Proses Belajar Mengajar, Dimensi-dimensi


Kualitas/kepuasan, Persepsi dan Ekspektasi.

Abstract:To measure the level of satisfaction of students of the Magister Akuntansi


Terapan Universitas Gadjah Mada (MAKSI UGM) about quality of teaching and
learning process, then the study of it done by spreading 90 questionnaires to students in
the regular program of trimester I, II, III and BAWASDA. Measurement of the level of
satisfaction had been designed to asking the student about perceptions and expectations
of the dimensions of quality/customer satisfaction. The questionnaires are returned and
completed by students as a respondent is 50 questionnaires. In General, the results
showed that students feel quite satisfied of the quality of teaching and learning process
that is given but there are several dimensions of quality/customer satisfaction should be
attention by MAKSI UGM management to create greater levels of satisfaction.

Keywords: quality of teaching and learning Processes, dimensions of


quality/customer satisfaction, perceptions and expectations.

PENDAHULUAN merupakan pencangkokan dari dua program


Program Magister Akuntansi Terapan yang unggulan yang telah ada, yaitu Jurusan
diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Bisnis Universitas Gadjah Mada adalah salah (FEB) UGM dan Program Magister Sains
satu tujuan sekolah bagi segenap lulusan strata (Akuntansi). Berbagai penghargan kualitas
satu dan juga bagi para pegawai negeri dan tertinggi akademik telah diperoleh oleh dua
swasta. Program Magister Akuntansi (MAKSI) program tersebut. Proses pencangkokan ini
telah dirintis sejak tahun 2002. Proses ini dimaksudkan untuk mempercepat
kemandirian, terutama dari sisi kualitas profesi dan praktisi, seperti KADIN, AMA dan
pendidikan program Magister Akuntansi IAI, telah meminta para pengajar Program
(MAKSI). Selama empat tahun, program ini MAKSI untuk memberikan workshop secara
telah berhasil memberikan kontribusi ke berseri dari satu mata kuliah yang ada. Selain
masyarakat, baik dari sisi keilmuan, itu, pengembangan materi berupa software dan
sumberdaya manusia maupun pengembangan kasus yang dihimpun per konsentrasi telah
organisasi swasta dan publik. Program MAKSI terbukti sangat menguntungkan bagi peserta
telah berhasil mengembangkan lima (5) didik dalam bersimulasi dunia nyata.
konsentrasi, yaitu: Akuntansi Sektor Publik, Dari berbagai sumberdaya yang
Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, disediakan oleh penyelenggara program ini
Manajemen Sistem Informasi, dan Audit, seharusnya mampu memberi kepuasan bagi
dimana masing-masing konsentrasi mampu mahasiswanya yang berakibat adanya
mengembangkan diri sebagai pengajaran peningkatan jumlah mahasiswa yang cukup
terapan, dengan perbedaan isi dan metode signifikan. Namun menurut data yang kami
pengajaran riset. Dari sisi input, mahasiswa peroleh bahwa program ini belum mengalami
yang mengikuti pendidikan Program Magister perkembangan dalam jumlah yang berarti
Akuntansi sebagian besar telah bekerja dan bahkan hasil wawancara kami dari beberapa
mempunyai pengalaman yang memadai, dan mahasiswa secara acak diperoleh informasi
setelah menyelesaikan program ini bahwa terdapat beberapa dimensi kepuasan
alumni/lulusan program memiliki pengetahuan yang menjadi keluhan mahasiswa seperti
yang lebih komprehensif dan mampu tempat penguliahan, kurikulum, fasilitas
menyajikan solusi dalam menangani berbagai berupa ruang diskusi dan perpustakaan, dan
permasalahan organisasi dari perspektif motode penguliahan yang dirasakan tidak
akuntansi. Dalam berbagai survey di lapangan, memiliki perbedaan dengan program magister
kemampuan lulusan program embrionik ini yang berorientasi keilmuan seperti Magister
telah dikenal keandalannya dan kepiawaiannya Science. Dari hasil tanya jawab kami ke
dalam menyelesaikan permasalahan yang beberapa dosen diperoleh data bahwa Magister
dihadapi perusahaan/organisasi. Dari sisi Akuntansi sebaiknya melakukan beberapa
pengembangan organisasi sektor publik dan pembenahan agar lulusan yang dihasilkan
pemerintahan daerah, berbagai alumni dapat sesuai dengan harapan mahasiswa dan
program embrionik ini telah melakukan tujuan diselenggarakannya program
terobosan yang signifikan dalam tata professional ini. Dari data yang kami peroleh
manajerial pemerintahan dan rumah sakit. maka dapat dipastikan bahwa keluhan-keluhan
Kerjasama dengan beberapa lembaga mahasiswa dan komentar dari para dosen
pemerintahan, seperti misalnya Badan tentunya akan berdampak pada tingkat
Pengawas Keuangan (BPK), Pemerintah Kota kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Pemerintah mengajar di program ini. MAKSI UGM
Kota Ambon, telah dilakukan dengan baik. memiliki dua program pendidikan yakni
Praktisi di sekitar Daerah Istimewa program regular dan program weekend. Kedua
Yogyakarta juga telah meminta ijin untuk sit in program ini memiliki beberapa perbedaan
(duduk dan dengar) di dalam kelas. Dari sisi yaitu jadwal kuliah, biaya kuliah, dan fasilitas
pengembangan organisasi sektor swasta, akomodasi namun memiliki lokasi, fasilitas
berbagai alumni telah berhasil dipromosikan belajar mengajar, kurikulum, pelayanan yang
ke jabatan manajerial. Hal ini disebabkan sama. Penelitian ini tidak diarahkan untuk
terjadinya akselerasi kemampuan pemecahan membandingkan antara tingkat kepuasan
masalah manajemen. Berbagai organisasi kedua program tersebut tapi secara umum
penelitian ini diarahkan pada tingkat kepuasan itu, maka penilaian terhadap suatu bentuk
mahasiswa di kedua program tersebut terhadap keistimewaan/kelebihan dari suatu barang/jasa
proses belajar mengajar di MAKSI UGM. Jadi ataupun barang/jasa itu sendiri, dapat
penelitian membatasi area penelitian terhadap memberikan suatu tingkat kenyamanan yang
berbagai bentuk kualitas pelayanan yang berhubungan dengan pemenuhan suatu
diberikan oleh penyelenggara program kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan
MAKSI UGM baik dari segi akademik yang sesuai dengan harapan, atau pemenuhan
maupun non akademik seperti yang diuraikan kebutuhan yang dapat melebihi harapan
dalam variabel penelitian dengan fokus pelanggan.
penelitian adalah pengukuran kualitas proses Kepuasan Pelanggan bersifat
belajar mengajar dari segi persepsi dan temporer dan variatif. Dalam kenyataannya,
ekspektasi yang mempengaruhi kepuasan bahwa kepuasan pelanggan bersifat temporer,
mahasiswa MAKSI UGM. Dari uraian latar karena apa yang dirasakan puas pada satu
belakang di atas, maka dapat dirumuskan situasi, belum tentu menjamin kepuasan pada
masalah sebagai barikut: 1) Bagaimana situasi yang lain. Demikian juga, puas bagi
persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap satu pelanggan dalam menanggapi
kualitas proses belajar mengajar di MAKSI kelebihan/keistimewaan dari suatu produk
UGM dan 2) Dimensi-dimensi apa saja yang pada situasi yang sama, belum tentu dirasakan
menjadi prioritas perbaikan untuk sama dalam memperoleh kepuasan bagi
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pelanggan yang lain. Sehingga dapat
di MAKSI UGM? dinyatakan bahwa kepuasan pelanggan sangat
bervariaf.
Makna Kepuasan Pelanggan. Dengan
KAJIAN TEORI sifat kepuasan yang seperti yang digambarkan
Pengertian Kepuasan Pelanggan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa makna
Pengertian kepuasan pelanggan, tidak mudah dari kepuasan, sebenarnya menggambarkan
untuk dirumuskan, sebab menurut Susan suatu target yang berubah-ubah dalam
Fournier dan David Glen Mick, kepuasan pemenuhan kebutuhan yang dibawa oleh
pelanggan, digambarkan, sebagai: pelanggan pada masing-masing transaksi
1. Merupakan proses yang dinamis. dengan suatu produsen/perusahaan. Masing-
2. Kepuasan memiliki dimensi sosial yang masing pelanggan, akan memasuki pada suatu
kuat. transaksi jual-beli dengan serangkaian
3. Di dalam kepuasan mengandung kebutuhan pada tingkat yang berbeda-beda,
komponen makna dan emosi yang integral. sesuai dengan kondisi mereka. Berkenaan
4. Proses kepuasan bisa bergantung pada dengan target ini, maka memerlukan
konteks dan saling berhubungan antara ukuran/standar tertentu yang terkait dengan
berbagai paradigma, model dengan mode. pemenuhan kebutuhan atas mutu produk
5. Kepuasan produk selalu berkaitan dengan tertentu. Sedangkan mutu produk yang
kepuasan hidup dan kualitas hidup itu dipertaruhkan untuk memberikan kepuasan
sendiri. bagi pelanggan, sependapat dengan
Richard Oliver ( James G. Barnes, Montgomery (1985), ada 2 macam yaitu;
2001), yang dinyatakan bahwa kepuasan Quality of design (mutu desain) dan Quality of
pelanggan, sebenarnya merupakan tanggapan comparmance (mutu kecocokan).
yang diberikan oleh pelanggan (customer) atas Faktor yang Menjadi Pemicu
terpenuhinya kebutuhan, sehingga Terhadap Kepuasan Pelanggan. Sependapat
memperoleh kenyamanan. Dengan pengertian dengan Barnes (2001), maka dapat
diidentifikasikan bahwa faktor yang dapat dan 2) Perangkat yang menjadi pendukung
menentukan kepuasan pelanggan adalah: 1) pada level ini, misalnya saja: sistem
Pelayanan dengan nilai tambah, 2) Tampilan pembayaran dan penghantaran, kemudahan
dari produk atau jasa, 3) Aspek bisnis, dan 4) memperoleh produk dan pelayanannya, jam
Kejutan-kejutan yang dapat memberikan pelayanan, level karyawan, pendukung teknis
rangsangan emosi (senang/tidak), untuk dan perbaikan, sistem komunikasi dan
melakukan penilaian intangible (yang tidak informasi, dan sejenisnya. Performa Teknis;
terlihat), pada saat pelayanan diberikan. 1) Level ke-3 ini, terkait dengan apakah
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat perusahaan sudah menetapkan produk inti
Kepuasan Pelanggan. Kunci utama yang maupun layanan pendukungnya itu sudah
mempengaruhi kepuasan pelanggan, adalah dilakukan secara tepat dan benar dan 2) Fokus
interaksi antara produsen/perusahaan dengan yang harus dipertimbangkan pada level ini,
pelanggan yang mempunyai kualitas adalah perusahaan dapat menampilkan produk
rangsangan terhadap perasaan nyaman, yang barang/ jasa sesuai dengan apa yang dijanjikan
dirasakan oleh pelanggan. Dengan keadaan itu, kepada pelanggan. Elemen interaksi dengan
maka faktor yang dapat mempengaruhi dapat pelanggan; 1) Pada level ke-4, sebenarnya
diidentifikasi dalam 5 level, yang di dalamnya mengacu pada prinsip interaksi penyedian jasa
akan melibatkan semakin banyak kontak antar dengan pelanggan baik melalui tatap muka,
pribadi dengan para karyawan dan penyedia atau melalui kontak yang berbasis pada
jasa. Kelima level yang dimaksudkan adalah: teknologi dan 2) Perusahaan harus dapat
1) Produk atau jasa inti, 2) Sistem dan menyediakan sistem paralel atau sistem
pelayanan pendukung, 3) Performa teknis, 4) alternatif yang memungkinkan pelanggan
Elemen interaksi dengan pelanggan, dan 5) dapat berhubungan dengan pelanggan secara
Elemen emosional Dimensi Afektif lebih pribadi. Elemen Emosional Dimensi
Pelayanan. (Barnes, 2001). Afektif Pelayanan; 1) Pada level ke-5,
manajer perusahaan penyedia jasa harus dapat
Untuk penjelasan masing-masing level mempertimbangkan kemungkinan-
tersebut, dapat diterangkan sebagai berikut: kemungkinan yang dapat memberikan pesan
Produk atau jasa inti. 1) Level ke-1, ini halus untuk disampaikan kepada pelanggan,
merupakan esensi dari penawaran yang dapat sehingga dapat menumbuhkan perasaan yang
mewakili produk/ jasa inti yang disediakan positif dalam diri pelanggan terhadap produk
oleh perusahaan (produsen), 2) Penetapan maupun perusahaannya dan 2) Banyak riset
produk/jasa inti ini merupakan hal yang paling membuktikan bahwa ketidakpuasan pelanggan
mendasar untuk ditawarkan kepada pelanggan, tidak berhubungan dengan kualitas
sekaligus menjadikan hal yang paling sulit produk/jasa inti, akan tetapi tekanannya lebih
bagi perusahaan (produsen), untuk mengarah kepada aspek dari interaksi
membuatnya lain dari yang lain, dan 3) Untuk pelanggan dengan penyedia jasa dan
market yang kompetitif, maka mau tidak mau karyawan- karyawannya.
perusahaan harus dapat menetapkan produk
intinya secara tepat, karena bila tidak Dimensi Kepuasan; Menurut Garvin (1987)
ditetapkan, maka hubungan dengan pelanggan mendefinisikan delapan dimensi yang dapat
tidak akan pernah bisa diawali. Sistem dan digunakan untuk menganalisa karakteristik
pelayanan pendukung; 1) Pada level ke-2 kualitas produk, sebagai berikut; 1)
ini, mencakup layanan pendukung yang Performansi (Performance) berkaitan dengan
dipandang dapat mendukung peningkatan aspek fungsional dari produk itu dan
keleng- kapan dari layanan atau produk inti merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan ketika ingin berbagai atribut atau dimensi relevan
membeli suatu produk, 2) Ciri-ciri atau diabndingkan dengan ekspektasi.
keistimewaan tambahan (Features) merupakan Perbandingan tersebut akan menghasilkan
karakteristik sekunder atau pelengkap yang reaksi konsumen terhadap produk/jasa dalam
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan bentuk kepuasan atau persepsi kualitas.
pilihan-pilihan dan pengembangannya. Sebagai gambaran, beberapa macam difinisi
(Performance) berkaitan dengan aspek ekspektasi konsumen yang banyak dijumpai
fungsional dari produk itu dan merupakan dalam literatur antara lain; 1) Probabilitas
karakteristik utama yang dipertimbangkan yang ditentukan pelanggan untuk terjadinya
pelanggan ketika ingin membeli suatu produk, event positif dan negative bila konsumen
3) Kehandalan (Reliability) berkaitan dengan menunjukkan perilaku tertentu (Oliver,
kemungkinan (Probability) suatu produk 1981), 2) Ekspektasi seseorang tidak hanya
melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam mencakup probabilitas terjadinya hasil
periode waktu tertentu, 4) Konformasi (outcome) tertentu, namun juga evaluasi
(Conformance) berkaitan dengan tingkat terhadap hasil bersangkutan (Oliver, 1980), 3)
kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang Keyakinan konsumen bahwa sebuah produk
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan memiliki atribut-atribut tertentu yang
keinginan pelanggan, 5) Daya tahan diinginkan (Erevelles & Leavitt, 1992), 4)
(Durability) merupakan ukuran masa pakai Ekspektasi mencakup antisipasi terhadap
suatu produk dapat terus digunakan, 6) seberapa baik sebuah produk bakal berkinerja
Kemampuan pelayanan (Serviceability) pada sejumlah atribut-atribut penting (Swan
merupakan karakteristik yang berkaitan & Trawick, 1981), dan 5) Ekspektasi
dengan kecepatan, keramahan, kompetensi, merupakan prediksi terhadap sifat/karakteristik
dan lain-lain, 7) Estetika merupakan dan tingkat kinerja yang bakal diterima
karakteristik yang bersifat subjektif sehingga pengguna produk (Woodruff, Cadotte &
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan Jenkins, 1983).
refleksi dan preferensi atau pilihan individual,
dan 8) Kualitas yang dirasakan berkaitan Pengukuran Kepuasan Pelanggan
dengan perasaan pelanggan dalam Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan
mengkonsumsi produk itu sendiri. Misalnya : setiap perusahaan untuk mengukur dan
pengguna merk terkenal. memantau kepusan pelanggannya dan
Yang lain berpendapat bahwa dimensi-dimensi pelanggan pesaing. Kotler, et al. (2004)
kualitas adalah berarti pada saat dilakukan mengidentifikasikan empat metode untuk
pada beberapa kategori produk (misalnya; mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: Sistem
barang-barang tahan lama, barang kemasan, Keluhan dan Saran. Setiap organisasi yang
dan jasa). berorientasi pada pelanggan (customer-
oriented) perlu menyediakan kesempatan dan
Dimensi Ekspektasi akses yang mudah dan nyaman bagi para
Ekspektasi pelanggan didefinisikan secara pelanggannya guna menyampaikan saran,
berbeda-beda oleh sejumlah peneliti. Kendati kritik, pendapat, dan keluhan mereka.
demikian, konsep ekspektasi yang tampaknya Informasi-informasi yang diperoleh melalui
masih mendominasi aplikasi model metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan
diskonfirmasi ekspektasi adalah predictive masukan yang berharga kepada perusahaan,
expectations. Berdasarkan model ini, sehingga memungkinkannya untuk bereaksi
ekspektasi berfungsi sebagai standar secara tanggap dan cepat untuk mengatasi
perbandingan. Kinerja produk atau jasa pada masalah-masalah yang timbul. Ghost
Shopping (Mystery Shopping) Salah satu cara jasa perusahaan dan saran-saran perbaikan.
memperoleh gambaran mengenai kepuasan Kemudia perusahaan akan melakukan analisis
pelanggan adalah dengan memperkerjakan konten (content anlysis) terhadap semua
beberapa Ghost Shopping untuk berperan atau permasalahan dan saran perbaikan untuk
berpura-pura sebagai pelanggan potensial mengidentifikasikan bidang-bidang utama
produk perusahaan dan pesaing. Mereka yang menbutuhkan perhatian dan tindak lanjut
diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa segera dan 4) Importance-Performance
dan menggunakan produk/jasa perusahaan. Analysis. Dalam teknik ini, responden diminta
Berdasarkan pengalamannya tersebut, mereka untuk menilai tingkat kepentingan berbagai
kemudian diminta melaporkan temuan- atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan
temuannya berkenaan dengan kekuatan dan (perceived performance) pada masing-masing
kelemahan produk perusahaan dan pesaing. atribut tersebut. Kemudian, nilai rata-rata
Lost Customer Analysis Sedapat mungkin tingkat kepentingan atribut dan kinerja
perusahaan seyogyanya menghubungi para perusahaan akan dianalisis di Importance-
pelanggan yang telah berhenti membeli atau Performance Matrix. Matriks ini sangat
yang telah pindah pemasok agar dapat bermanfaat sebagai pedoman dalam
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya mengalokasikan sumber daya organisasi yang
dapat mengambil kebijakan terbatas pada bidang-bidang spesifik, di mana
perbaikan/penyempurnaan selanjutnya. Hanya perbaikan kinerja berdampak besar pada
saja kesulitan penerapan metode ini adalah kepuasan pelanggan total.
pada mengidentifikasi dan mengkontak
mantan pelanggan yang bersedia memberikan METODOLOGI
masukkan dan evaluasi terhadap kinerja Metode Pengumpulan Data
perusahaan. Survey Kepuasan Pelanggan 1. Studi Kepustakaan
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh Studi kepustakaan adalah penelitian yang
tanggapan dan balikan secara langsung dari mendalami, mencermati, menelaah, dan
pelanggan dan juga memberikan kesan positif mengidentifikasi pengetahuan yang ada
bahwa perusahaan menaruh perkhatian dalam kepustakaan untuk menunjang
terhadap para pelanggannya. Pengukuran penelitiannya. Jadi dalam penelitian ini,
kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat penulis melakukan identifikasi dan
dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya; penalaran terhadap berbagai literature yang
1) Directly Reported Satisfaction.Pengukuran terkait dengan objek yang diteliti.
dilakukan dengan menggunakan item-item 2. Wawancara
spesifik yang menanyakan langsung tingkat Metode wawancara dilakukan untuk
kepuasan yang dirasakan pelanggan, 2) mendapatkan informasi pendahuluan
Derived Satisfaction. Setidaknya, pertanyaan- tentang persepsi dan ekspektasi mahasiswa
pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal mengenai kualitas MAKSI. Wawancara
utama, yaitu (a) tingkat harapan atau yang dilakukan merupakan survey
ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk pendahuluan dalam rangka pencarian
atau perusahaan pada atribut-atribut relevan, referensi pembuatan kuesioner.
dan (b) persepsi pelnggan terhadap kinerja 3. Kuesioner
ktual produk atau perusahaan bersangkutan Hasil wawancara dan telaah kepustakaan
(perceived performance), 3) Problem Analysis. selanjutnya menjadi bahan pembuatan
Dalam teknik ini, responden diminta kuesioner yang dibagikan kepada
mengungkapkan masalah-masalah yang mahasiswa. Pertanyaan kuesioner dibagi
mereka hadapi berkaitan dengan produk atau menjadi lima bagian sesuai dengan dimensi
kualitas atau dimensi kepuasan. Jenis proses belajar mengajar yang diberikan
pertanyaan dalam kuesioner adalah bersifat oleh MAKSI UGM.
tertutup artinya sudah disediakan pilihan Perlu diketahui bahwa dalam pembuatan
jawaban. Pertanyaan-pertanyaan yang kuesioner ini terdapat dua kolom pengisian
disusun dalam kuesioner ini didasarkan yaitu kolom menyangkut persepsi dan
pada fenomena permasalahan yang ada di ekspektasi mahasiswa terhadap kualitas
MAKSI UGM yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang diterima oleh
kualitas proses belajar mengajar dan mahasiswa. Pengukuran untuk kedua
disesuaikan dengan tujuan penelitian yang kolom tersebut menggunakan skala Likert
ingin dicapai, yaitu mengukur seberapa dimana skala pengukurannya sebagai
jauh kepuasan pelanggan terhadap kualitas berikut:

Tabel 1 Skala Likert untuk Pengukuran


Persepsi Ekspektasi
Pengukuran Bobot Pengukuran Bobot
Sangat Baik 5 Sangat Puas 5
Baik 4 Puas 4
Biasa Saja 3 Biasa Saja 3
Tidak Baik 2 Tidak Puas 2
Sangat 1 Sangat 1
Tidak Baik Tidak Puas

Populasi dan Sampel Metode Analisis Data


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Uji Validitas
mahasiswa Maksi program reguler yang Uji Validitas dapat dilakukan dengan
terdaftar pada trimester satu, trimester dua, menghitung korelasi antara masing-masing
trimester tiga, dan BAWASDA. Kuesioner pernyataan dengan skor total dengan
yang disebar sebanyak 90 kuesioner. menggunakan rumus teknik korelasi product
Kuesioner yang diterima kembali dan lengkap moment yaitu :
sebanyak 50 kuesioner (55%). rxy =
N XY ( X ( Y ))
2

[N X 2
]
( X ) N Y 2
Y

Dimana :
r: korelasi produst XY: jumlah X: Jumlah skor Y: jumlah kuadrat
moment perkalian skor butir butir skor total
dengan skor total Y: jumlah skor XY: jumlah
n: jumlah sampel X: jumlah kuadrat total perkalian skor butir
skor butir dengan skor total
Kriteria validitas adalah jika nilai signifikan di pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan.
atas 0,05. Selanjutnya perhitungan validitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
menggunakan bantuan software SPSS for menujukkan sejauh mana hasil pengukuran
Windows 12.0 konsisten bila di uji dua kali atau lebih dengan
gejala yang sama dan alat pengukur yang sama
Uji Reliabilitas pula. Rumus yang digunakan adalah Rumus
Uji reliabilitas adalah indeks yang Koefisien Alpha:
menunjukkan tingkat kekuatan suatu alat
k Sj
2 tersebut. Berdasarkan selisih nilai/kesenjangan
= 1
k 1
tersebut akan diperoleh faktor-faktor yang
Sx 2
mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap
Dimana: kualitas proses belajar mengajar yang mengacu
K: banyaknya belahan tes. pada dimensi kepuasan terhadap jasa. Selain
Sj: Varians belahan ; j = 1,2,..k. itu untuk memperkuat hasil analisis
Sx: Varians skor tes. kesenjangan digunakan diagram kartesius
Nilai koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach) untuk menjelaskan tingkat kepuasan dan
berkisar antara 0 hingga 1. Makin besar tingkat kepentingan kualitas menurut
koefisien ini maka makin besar keandalan alat mahasiswa Analisis Diagram Kartesius
ukur yang digunakan. Jika nilai koefisien dilakukan untuk pemetaan indikator-indikator
reliabilitas (Alpha Cronbach) 0,7 maka ini masing-masing dimensi ke dalam kuadran I, II,
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan III, atau IV. Kuadran I adalah area yang
sudah handal. dianggap sangat baik dan sangat penting oleh
Selanjutnya perhitungan reliabilitas mahasiswa.. Kuadran II adalah area yang
menggunakan bantuan software SPSS for dianggap sangat baik tapi tidak puas oleh
Windows 12.0 mahasiswa. Kuadran III adalah area yang
dianggap tidak baik dan tidak puas oleh
Pengujian Hipotesis (t-Test) mahasiswa. Kuadran IV adalah area yang
Dalam penelitian ini hipotesis yang dinyatakan dianggap tidak baik tapi sangat puas oleh
adalah: mahasiswa.
H0: = Mahasiswa tidak puas terhadap
kualitas proses belajar mengajar di MAKSI HASIL PENELITIAN DAN
UGM. PEMBAHASAN
Ha: Mahasiswa puas terhadap kualitas Analisis Demografi Responden. Demografi
proses belajar mengajar di MAKSI UGM. responden terdiri dari jenis kelamin, pekerjaan,
Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan cara memperoleh informasi mengenai Maksi,
Paired t-Test yang terdapat dalam Program jurusan S1, sumber dana, dan asal daerah.
SPSS for Windows 12,0. dengan tingkat Demografi responden dijelaskan pada Tabel 2
signifikansi () sebesar 5% atau 0,05. sebagai berikut:

Analisis Kesenjangan terhadap Persepsi


dan Ekspektasi Mahasiswa dan Diagram
Kartesius
Analisis kesenjangan dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kepuasan mahasiswa. Dengan
mengurangkan nilai rata-rata persepsi dengan Tabel 2 Demografi Responden
nilai ekspektasi mahasiswa akan diperoleh
kesenjangan (gap) antara kedua varibel
Frekuensi
Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Laki-Laki 27 54%
Wanita 23 46%
Total 50
Pekerjaan Tidak Bekerja 20 40%
Wiraswasta 1 2%
Karyawan Swasta 11 22%
Pegawai Negri 13 26%
Lainnya 5 10%
Total 50
Memperoleh Info Maksi Teman/keluarga 22 44%
Brosur 15 30%
radio 0 0%
Surat Kabar 2 4%
Lainnya 11 22%
Total 50
Jurusan S1 Management 2 4%
Akuntansi 40 80%
Lainnya 8 16%
Total 50
Sumber Dana Ortu 27 54%
Sendiri 0 0%
Perusahaan 4 8%
Beasiswa 17 34%
Lainnya 2 4%
Total 50
Asal Daerah Yogyakarta 16 32%
Luar Yogya 34 68%
Total 50

Dari table 2 di atas terlihat bahwa komposisi Yogyakarta, ini berarti bahwa MAKSI UGM
antara jenis kelamin cukup seimbang dan tidak harus terus meningkatkan kualitas proses
ada hubungan yang signifikan terhadap tingkat belajar mengajarnya untuk lebih
kepuasan terhadap kualitas proses belajar mengefektifkan promosi yang dilakukan
mengajar. Mengenai jenis pekerjaan terdapat karena jika hal ini tidak diperhatikan maka
40% responden yang belum bekerja dan ini kemungkinan calon mahasiswa semakin lama
cukup mempengaruhi persepsi responden akan semakin turun akibat dari jeleknya
dalam menilai suatu kualitas proses belajar kualitas yang diberikan.
mengajar, artinya dengan mayoritas responden
tidak bekerja maka dapat disimpulkan bahwa Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji T-
persepsi dan ekspektasinya terhadap kualitas Test
proses belajar mengajar cukup bisa diandalkan Pengujian validitas dilakukan dengan
karena mereka sudah pasti mengharapkan menggunakan program SPSS Windows 12,0
adanya kualitas yang baik sebagai bekal dan hasil nya dapat dilihat pada Lampiran 1.
mereka dalam mencari pekerjaan. Tentang Hasil uji validitas untuk persepsi (variabel x)
informasi mengenai MAKSI UGM terdapat menunjukkan nilai signifikan untuk semua
44% yang memperoleh informasi dari pertanyaan adalah 0,01 (ditandai dengan tanda
keluarga/temen yang berarti bahwa persepsi (**) pada tabel Lampiran 1) dan nilai ini
dan ekspektasi terhadap MAKSI UGM cukup berada di bawah nilai alpha 0,05. Ini berarti
baik. Untuk latar belakang S1 terdapat 80% bahwa semua pertanyaan yang diberikan
dari jurusan akuntansi yang berarti bahwa adalah valid. Sedangkan untuk pengujian
keinginan responden dari jurusan tersebut validitas variabel y menunjukkan nilai
sangat tinggi untuk mendapatkan kualitas yang sognifikan untuk semua pertanyaan adalah
baik dengan demikian MAKSI UGM harus 0,01 (ditandai dengan tanda (**) pada tabel
selalu memperhatikan peningkatan kualitas Lampiran 1) dan nilai ini berada di bawah nilai
proses belajar mengajarnya karena dengan alpha 0,05. Ini berarti bahwa semua pertanyaan
banyaknya responden yang berasal dari yang diberikan valid. Uji reliabilitas dilakukan
jurusan akuntansi maka tingkat atas variabel x (persepsi) dan variabel y
kepentingannnya terhadap kualitas yang (ekspektasi) untuk menguji kehandalan
diberikan sangat tinggi. Untuk sumber dana, pertanyaan yang diberikan. Pengujian
mayoritas responden dibiayai oleh orang tua reliabilitas menggunakan program SPSS
yang berarti bahwa tingkat kepentingannnya windows 12,0 dan hasil uji reliabilitas atas
sangat tinggi untuk mendapatkan kualitas persepsi (variabel x) menunjukkan nilai
proses belajar yang baik. Sedangkan untuk cronbachs alpha 0,954 di atas dari nilai
asal daerah terdapat 68% yang berasal dari luar standar kehandalan yaitu sebesar 0,07. Hasil
uji reliabilitas atas ekspektasi (variabel y) Nilai kesenjangan diperoleh dengan cara
menunjukkan nilai cronbachs alpha 0,954 di mengurangkan nilai rata-rata kualitas produk
atas nilai standar kehandalan yaitu sebesar dengan nilai harapan konsumen. Nilai rata-rata
0,07. Hasil pengujian hipotesis dengan bobot diperoleh dari bobot dibagi dengan
menggunakan Paired t-Test menunjukkan jumlah responden. Selisih nilai yang rendah
terdapat perbedaan antara persepsi dan menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa
ekspektasi mahasiswa Maksi UGM terhadap yang tinggi, sedangkan selisih nilai yang tinggi
kualitas proses belajar mengajar yang menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa
ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar yang rendah.
0,000 dan dimana nilai t-hitung 5,355 lebih
besar dari nilai t-Tabel 2,50 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 tidak didukung.

Analisis Kesenjangan terhadap Persepsi


dan Ekspektasi Mahasiswa

Tabel 3 Persespsi dan Ekspektasi pada untuk pengukuran fasilitas fisik ada pada
Dimensi Bukti Nyata (Tangible) indikator 2A (kenyamanan ruang diskusi)
Persepsi Ekspektasi
Indikator SB B BS TB STB
Total Rata-Rata
SP P BS TP STP
Total Rata-Rata
GAP dengan nilai 1,14 dan pengukuran
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1A 12 31 7 0 0 205 4.10 7 28 14 1 0 191 3.82 0.28 kurikulum/produk ada pada indikator 2B
2A 9 29 9 1 2 192 3.84 2 12 12 17 7 135 2.70 1.14
3A 12 27 8 1 2 196 3.92 1 18 12 14 5 146 2.92 1.00 (Kurikulum yang ditawarkan bermanfaat untuk
4A 14 25 8 2 1 199 3.98 3 18 12 15 2 155 3.10 0.88
5A
6A
8
10
35
23
6 1
13 2
0
2
200
187
4.00
3.74
6 31 8
4 14 11
5
16 5
0 188
146
3.76
2.92
0.24
0.82
kerja) dengan nilai 0,52. Hal ini menunjukkan
7A
1B
14
20
27
29
8 1
1 0
0
0
204
219
4.08
4.38
13 27 8
8 30 11
2
1
0
0
201
195
4.02
3.90
0.06
0.48
bahwa konsumen merasa tidak puas dengan
2B
3B
19
16
26
28
5 0
5 1
0
0
214
209
4.28
4.18
7 24 19
11 22 9 8
0
0
188
186
3.76
3.72
0.52
0.46
kenyamanan ruang diskusi dan kurikulum
4B
5B
10
6
31
26
9 0
14 4
0
0
201
184
4.02
3.68
4 27 17
4 18 22
1
6
1
0
182
170
3.64
3.40
0.38
0.28
yang ditawarkan bermanfaat untuk kerja,
6B
7B
9
10
31
28
8 2
10 2
0
0
197
196
3.94
3.92
4 21 18
4 20 21
7
5
0
0
172
173
3.44
3.46
0.50
0.46 dengan demikian perlu ditingkatkan.
Tabel 3 di atas menunjukkan perbandingan
persepsi dan ekspektasi mahasiswa pada Tabel 4 Persepsi dan Ekspektasi pada
dimensi bukti nyata (tangible). Dimensi bukti Dimensi Kehandalan (Reiliability)
nyata (tangible) dibagi menjadi dua kriteria, Persepsi Ekspektasi
Indikator SB B BS TB STB SP P BS TP STP GAP
indikator 1A sampai 7A mewakili pengukuran 5 4 3 2 1
Total Rata-Rata
5 4 3 2 1
Total Rata-Rata
atas fasilitas fisik sementara indikator 1B 1C 13 29 7 1 0 204 4.08 6 29 9 6 0 185 3.70 0.38
sampai 7B mewakili pengukuran atas 2C 12 29 8 1 0 202 4.04 7 26 10 6 1 182 3.64 0.40
kurikulum/produk. Berdasarkan Tabel xx Hasil perhitungan persepsi dan ekspektasi
terlihat bahwa selisih nilai terendah untuk dimensi kehandalan (reliability) ditunjukkan
pengukuran atas fasilitas fisik ada pada oleh Tabel 4. Selisih nilai terendah untuk
indikator 7A (kebersihan toilet) dan dimensi reliabilitas ada pada indikator 1C
kurikulum/produk ada pada indikator 5B (pelayanan akademik yang cermat) dengan
(komposisi kasus-kasus di dunia nyata lebih nilai 0,38. Sedangkan indikator 2C (pelayanan
banyak dari teori), secara berurutan dengan urusan administrasi yang cepat) menunjukkan
nilai 0,06 dan 0,28. Angka-angka tersebut selisih nilai yang lebih tinggi dari indikator 1C
menunjukkan bahwa kebersihan toilet dan dengan nilai 0,40. Selisih nilai persepsi dan
komposisi kasus-kasus di dunia nyata lebih ekpektasi kedua indikator dimensi kehandalan
banyak dari teori sesuai dengan harapan yang tidak begitu besar menunjukkan bahwa
mahasiswa. Sedangkan selisih nilai tertinggi tingkat kepuasaan mahasiswa atas dimensi
kehandalan hampir memenuhi persepsi Dimensi Jaminan (Assurance)
mereka. Persepsi Ekspektasi
Indikator SB B BS TB STB SP P BS TP STP GAP
Total Rata-Rata Total Rata-Rata
Tabel 5 Persepsi dan Ekspektasi pada 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1E 18 25 6 1 0 210 4.20 11 25 11 3 0 194 3.88 0.32
Dimensi Kesigapan (Responsiveness)
Persepsi Ekspektasi
2E 22 28 0 0 222 4.44 16 26 6 2 0 206 4.12 0.32
Indikator SB B BS TB STB SP P BS TP STP GAP 3E 16 28 5 1 0 209 4.18 9 28 12 1 0 195 3.90 0.28
Total Rata-Rata Total Rata-Rata
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 4E 15 29 6 0 0 209 4.18 11 29 7 3 0 198 3.96 0.22
1D 21 26 3 0 0 218 4.36 17 27 5 1 0 210 4.20 0.16
2D 12 32 5 1 0 205 4.10 5 29 15 1 0 188 3.76 0.34
5E 12 28 9 0 1 200 4.00 3 15 16 11 5 150 3.00 1.00
3D
4D
12
14
33
30
5
6
0 0 207
0 0 208
4.14
4.16
9 25 15 1 0 192
7 29 10 4 0 189
3.84
3.78
0.30
0.38
Tabel 6 menunjukkan perhitungan selisih nilai
5D 17 29 4 0 0 213 4.26 13 30 6 1 0 205 4.10 0.16 untuk dimensi jaminan (assurance). Selisih
Tabel 5 menunjukkan perhitungan nilai nilai tertinggi pada dimensi ini sebesar 1,00
persepsi dan ekspektasi mahasiswa akan terdapat pada indikator 5E (pengumuman nilai
kesigapan karyawan dan dosen selama proses ujian tepat waktu). Dengan demikian berarti
belajar mengajar/penguliahan. Hasil kinerja untuk indikator 5E perlu ditingkatkan.
menunjukkan bahwa indikator 1D (kesigapan
dosen dalam menjawab pertanyaan) dan 5D Tabel 7 Persepsi dan Ekspektasi pada
(kesigapan karyawan/OB dalam mengatur Dimensi Empati (Empathy)
ruang kelas sebelum penguliahan dimulai) Persepsi Ekspektasi
memiliki selisih nilai terendah dengan jumlah Indikator SB B BS TB STB SP P BS TP STP GAP
Total Rata-Rata Total Rata-Rata
yang sama yaitu 0,16. Hal ini menunjukkan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1F 12 25 13 0 0 199 3.98 7 22 21 0 0 186 3.72 0.26
bahwa kedua indikator tersebut sesuai dengan 2F 10 33 6 1 0 202 4.04 5 20 19 5 1 173 3.46 0.58
kebutuhan mahasiswa.

Tabel 6 Persepsi dan Ekspektasi pada


Tabel 7 menunjukkan selisih nilai tertinggi ada pada indikator 2F (pengelola program cepat tanggap
menyelesaikan keluhan mahasiswa) dengan nilai 0,58. Hal ini terjadi karena terjadi karena persepsi
mahasiswa atas indikator 2F tidak sebanding dengan ekspektasi yang ada.

Analisis Kinerja Kualitas Pelayanan dan sebagai berikut: Bukti Nyata Fasilitas:
Kepuasan Pelanggan Kenyamanan ruang kuliah, Kenyamanan
Analisis Diagram Cartesius digunakan untuk ruang diskusi, Kemudahan akses internet,
mengetahui tingkat kepuasan dan tingkat Kelengkapan literature perpustakaan,
kepentingan kualitas proses belajar mengajar Kebersihan toilet, Kemudahan parkir
yang diterima oleh mahasiswa. Dalam kendaraan, dan Keramahan Karyawan. Bukti
melakukan pengukuran kepuasan mahasiswa Nyata Kurikulum: Materi yang
dan tingkat kepentingan kualitas proses belajar diberikan berbobot, Kurikulum yang
mengajar menurut mahasiswa, langkah- ditawarkan bermanfaat untuk kerja,
langkah yang dilakukan adalah: Tersedia penjurusan yang diinginkan,
1. Menentukan dimensi-dimensi kualitas Komposisi antara teori dan kasus-kasus di
layanan terhadap suatu jasa yang dapat dunia nyata, seimbang, Komposisi kasus-
memberikan kepuasan kepada mahasiswa kasus di dunia nyata lebih banyak dari
yang terdiri dari: teori, dan Mata kuliah konsentrasi banyak
Dimensi Bukti Nyata (Tangibles). variasi. Dimensi Kehandalan
Dimensi ini terdiri dari dua bagian yakni (Reliability). Dimensi ini terdiri dari 2
fasilitas dan kurikulum dimana untuk variabel: Pelayanan Akademik yang cermat
fasilitas terdiri dari 6 variabel sedangkan dan Pelayanan urusan administrasi yang
kurikulum/produk terdiri dari 7 variabel
cepat. Dimensi Kesigapan Analisis ini dimulai dengan perhitungan
(Responsiveness). Dimensi ini terdiri dari rata-rata per dimensi kualitas, hasilnya
5 variabel: Kesigapan dosen dalam diperoleh kemudian dirata-ratakan lagi
menjawab pertanyaan mahasiswa, untuk variable X dan Y seperti yan terlihat
Kesigapan Pembimbing Thesis dalam Tabel 4.7 berikut ini:
melayani Mahasiswa, Kemudahan Tabel 8 Rata-rata Hasil Kusioner
berkomunikasi dengan dosen, Karyawan Kualitas
cepat tanggap melayani keperluan Proses Belajar Mengajar Maksi UGM
mahasiswa, dan Kesigapan karyawan (Office No. Dimensi X Y
Boy) dalam mengatur ruang kelas sebelum 1 Bukti Nyata (Tangible ) 7.15 6.19
penguliahan dimulai. Dimensi Jaminan 2 Kehandalan (Reliability) 7.25 6.55
3 Kehandalan (Responsiveness 7.51 7.03
(Assurance). Dimensi ini terdiri dari 5 4 Jaminan (Assurance ) 7.50 6.74
variabel: Dosen disiplin dalam jadwal 5 Empati (Empathy ) 7.16 6.41
penguliahan, Dosen memiliki kemampuan Rata-rata 7.31 6.58
yang baik dalam menyampaikan materi
penguliahan, Karyawan bekerja dengan Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
terampil, Karyawan memperlihatkan sikap rata-rata persepsi (X) mahasiswa sebelum
yang baik dalam memberikan pelayanan, masuk di MAKSI UGM adalah 7.31
dan Pengumuman nilai ujian tepat waktu. sedangkan ekspektasi (Y) mahasiswa
Dimensi Empati (Empathy). Dimensi ini setelah masuk ke MAKSI UGM adalah
terdiri dari 2 variabel: Dosen memberikan 6.58. Untuk mengetahui indicator apa saja
perhatian secara khusus kepada setiap yang terdapat dalam setiap dimensi yang
mahasiswa dan Pengelola Program cepat masuk dalam kategori kuadran I, II, III,
tanggap menyelesaikan keluhan dan empat, berikut ini disajikan diagram
mahasiswa. kartesius untuk memetakan persepsi dan
ekspektasi mahasiswa terhadap kualitas
2. Analisis kinerja kualitas dan kepuasan proses belajar mengajar sebagai berikut:
mahasiswa
7.10
Gambar 1 Diagram Cartesius
Sangat Puas (Y)

7.00 R es pons ivenes s


6.90
6.80
6.70 A s s uranc e
6.60
6.50 R eliability
6.40
E mpathy
6.30
6.20
Tangible
6.10
7.10 7.15 7.20 7.25 7.30 7.35 7.40 7.45 7.50 7.55

S a n g a t B a ik (X )

Dari diagram tersebut dapat dianalisis terhadap kedua dimensi tersebut sangat
sebagai berikut: Dimensi kesigapan baik dan sangat puas.
(responsiveness) dan jeminan (assurance) - Dimensi bukti nyata (tangible), kehandalan
berada pada kuadran I, ini berarti bahwa (reliability), dan empati (emphaty) berada
persepsi dan ekspektasi mahasiswa pada kuadran III, iniberarti bahwa persepsi
dan ekspektasi mahasiswa terhadap ketiga 1 epsi
dimensi tersebut kurang baik dan kurang &
puas. Eksp
Dengan demikian, penyelenggara MAKSI ektas
UGM harus lebih memperhatikan indikator i
yang terdapat pada dimensi-dimensi yang
berada pada kuadran III untuk Paired Samples Test
meningkatkan kualitas proses belajar Si
mengajar dan memberi kepuasan yang g.
maksimal kepada mahasiswa. (2
-
ta
Paired Simples t-Test il
Hasil pengujian dengan menggunakan Paired d ed
Simples t-Test melalui program SPSS terlihat Paired Differences t f )
sebagai berikut: St 95%
Paired Samples Statistics St d. Confide
M Std. d. Er nce
ea Deviatio Std. Error M De ror Interval
n N n Mean e via M of the
Pa Per 4.0 a tio ea Differe
ir sep 81 50 .47522 .06721 n n n nce
1 si 0 Lo Up
Ek we pe
3.6
spe r r
20 50 .50050 .07078
kta P Perse .4
0 5.
si a psi - 6 .60 .0 .28 .63 .0
3 4
ir Eksp 1 87 86 80 39 0
5 9
1 ektasi 0 0 08 1 9 0
5
Paired Samples Correlations 0
Correlatio
N n Sig.
Pair Pers 50 .222 .120

Analisis: H0: = Mahasiswa tidak puas terhadap


Rata-rata persepsi mahasiswa terhadap kualitas kualitas proses belajar mengajar di MAKSI
proses belajar mengajar adalah 4.0810 UGM.
sedangkan rata-rata ekspektasi mahasiswa Ha: Mahasiswa puas terhadap kualitas
terhadap kualitas proses belajar mengajar proses belajar mengajar di MAKSI UGM.
adalah 3.6200. Hasil korelasi antara kedua
variable adalah 0.222 dengan nilai signfikansi Hasil pengujian hipotesis dengan
0.120 yang berarti di atas 0.05. Hal ini menggunakan Paired t-Test menunjukkan
menyatakan bahwa korelasi antara rata-rata bahwa mahasiswa puas terhadap kualitas
persepsi dengan rata-rata ekspektasi adalah proses belajar mengajar di MAKSI UGM yang
lemah dan tidak signifikan. Berdasarkan ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar
hipotesis yang telah ditentukan yakni: 0,000 dan dimana nilai t-hitung 5,355 lebih
besar dari nilai t-Tabel 2,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 tidak didukung. Hasil
pengolahan dengan menggunakan program dari segi pengukuran statistiknya untuk
SPSS Windows 12,0. Keputusan didasarkan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
pada perbandingan antara t-Hitung dengan t-
Tabel, dimana: jika t-Hitung > t-Tabel maka
Ho Ditolak atau jika t-Hitung < t-Tabel maka DAFTAR PUSTAKA
Ho Diterima. Berdasarkan krieteria keputusan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa karena t Donald R. Cooper dan Pamela S. Schindler
hitung terletak pada daerah Ha maka dengan (terjemahan), Metode Riset Bisnis, Volume I
demikian Ho ditolak atau Ho tidak terdukung. dan II,
Edisi Sembilan, Penerbit PT Media
SIMPULAN DAN SARAN Global Edukasi, Jakarta, Tahun 2006
Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini didasarkan pada Danang Sunyoto, Statistik Bisnis, penerbit
tujuan penelitian yang ingin dicapai. Setelah Ardana Media, tahun 2007
melakukan pengolahan data maka kami
menarik simpulan sebagai berikut: 1) Pada Muhammad Okidarsyah, Program Studi
umumnya mahasiswa merasa puas terhadap Magister Teknik Industri Institut Teknologi
kualitas proses belajar mengajar di Maksi Sepuluh Nopember, Email :
UGM. Namun, terdapat beberapa kritik dan oki_darsyah@yahoo.com, PENGARUH
saran yang harus diperhatikan untuk KUALITAS PELAYANAN, CITRA
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar PERUSAHAAN, SWITCHING BARRIER
dan 2) Beberapa hal yang harus menjadi DAN KEPUASAN PELANGGAN
prioritas perbaikan untuk meningkatkan TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN,
kualitas proses belajar mengajar di Maksi Prosiding Seminar Nasional Manajemen
UGM dan kepuasan mahasiswa adalah: Teknologi VIII, Program Studi MMT-ITS,
Kualitas dan kapasitas ruang diskusi, Surabaya 2 Agustus 2008.
Kenyamanan akses internet, Penambahan
ruang kuliah, dan Pengumuman nilai ujian Hernama1, Johan2, Analisis Kepuasan
tepat waktu. Pelanggan pada Produk Tepung Ketan
Merk Rose Brand PT Sungai Budi Jakarta,
Saran Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan Jl. Margonda Raya No. 100 Depok, Fakultas
berdasarkan hasil penelitian yang telah Ekonomi, Universitas Bunda Mulia Jakarta
dilakukan adalah sebagai berikut: 1)
Penyelenggara MAKSI UGM perlu I Gusti Ayu Ketut Giantari, I Gusti Ngurah
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar Jaya Agung Widagda dan I Gusti Agung Ketut
terhadap dimensi-dimensi yang menunjukkan Sri Ardhani, dan Gede Bayu Rahanatha, Jurnal
tingkat kepuasan yang tidak signifikan dengan ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA
harapan mahasiswa, 2) Penelitian ini perlu TERHADAP PROSES BELAJAR
ditindaklanjuti karena hampir semua MENGAJAR DI PROGRAM DIPLOMA
pertanyaan terbuka yang diberikan ke III FE UNUD, ISSN 1410-4628, Jurusan
mahasiswa berisi komentar-komentar yang Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
sama terhadap dimensi-dimensi yang perlu Udayana, Denpasa, Tahun 2008.
segera diperbaiki oleh penyelenggara untuk
meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar, dan 3) Penelitian ini perlu diperbaiki
Riduwan, Drs., MBA, Variabel-variabel Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi
Penelitian (skala pengukuran), penerbit Kasus pada CV. Sarana Media Advertising
ALFABETA, Bandung, tahun 2008. Surabaya.

Trisno Musanto, Staf Pengajar Tetap Fakultas


Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, Faktor-Faktor Kepuasan

Anda mungkin juga menyukai