Anda di halaman 1dari 8

Peralatan Dasar dan Penunjang Penelitian

No Alat/bahan Kegunaan
1 aquades Untuk melarutkan binahong
2 Kertas label Untuk memberikan label pada sampel
3 Silica gel Untuk pengawet ferning
4 Larutan hayem Untuk melarutkan sel darah merah
5 Larutan turk Untuk melarutkan sel darah putih
6 Antikoagulan EDTA Untuk bahan campuran agar tidak menggumpal
7 Timbangan digital Untuk menimbang berat binahong
8 Penumbuk mortal Untuk melembutkan binahong
9 Tabung glass Untuk mengukur aquades
10 spuit Untuk mengambil lendir
11 botol ependorf Untuk tempat sampel darah
12 Kamar hitung Untuk menghitung jumlah sel darah
13 mikroskop elektrik Untuk melihat sel
14 pipet eritrosit Untuk mengukur volume kecil yaitu sedikit
eritrosit
15 mikrosentrifuse Untuk menghomogenkan larutan
16 Cawan petri Untuk menempatkan lochea
17 object glass Untuk tempat dioleskannya lendir serviks dan
saliva
18 cotton bud Untuk mengambil lendir

Manajemen proses dan SDM untuk Menjamin Aspek Biosekuritas


MATERI DAN METODE

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2015. Pengamatan


lochea, profil darah dan gambaran ferning dilakukan di Balai Besar Pembibitan
Ternak Unggul, Baturraden.Pengamatan preparat gambaran lochea, profil darah dan
ferning dilakukan di Laboratorium Genetika, Pemuliaan dan Reproduksi, Fakultas
Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
Materi Penelitian
Materi yang digunakan adalah sebanyak 12 ekor kambing PE betina pasca
melahirkandan binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis). Bahan yang digunakan
adalah lochea, sel darah, lendir serviks, saliva, aquades, kertas label, dan silica gel,
larutan hayem, larutan turk, HCI 0,1 N, antikoagulan EDTA. Alat yang digunakan
adalah timbangan digital untuk menimbang berat binahong, penumbuk mortal, gelas
tabung, dan spuit. Pengambilan sampel darah menggunakan anti koagulan
Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA), pengencer Hayem, HCl 0,1 N. Sementara
alat-alat yang digunakan adalah spoit (disposible syringe) ukuran 5 ml, botol
ependorf sebagai tempat sampel darah, kamar hitung, mikroskop elektrik, pipet
eritrosit, mikrokapiler, cresta-seal, mikrosentrifuse, microcapillary hema-tocrit
reader. Untuk membuat preparat gambaran lochea, sel darah dan ferning yaitu object
glass, kotak penyimpanan lendir serviks dan saliva, cotton bud, mikroskop untuk
mengamati preparat serta kamera digital.
Metoda Penelitian
Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu sebagai berikut:
T0: Tanpa pemberian binahong.
T1 :Pemberian daun binahong 0,5 gm/kg BB Kambing PE
T2 : Pemberian daun binahong 1,5 gm/kg BB Kambing PE
T3 :Pemberian daun binahong 3,0 gm/kg BBKambing PE
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap
perlakuan.
Tahap persiapan.Tahap persiapan antara lain meliputi persiapan bahan dan
materi, pembuatan larutan binahong yaitu dengan memilih dan menimbang binahong
yang akan digunakan 7 lembar = 26,93 g untuk perbandingan manusia dengan bobot
50 kg (jadi setiap 1 kg bobot badan manusia diberikan 0,5 g daun larutan
binahong).Larutan binahong dibuat perbandingan binahong dan aquades yaitu 1:3.
Binahong yang digunakan berasal dari Desa Pudak payung, Kecamatan Pudak
payung, Kabupaten Semarang
Tahap perlakuan.Pemberian binahong pada masing-masing kelompok perlakuan
dengan cara diminumkan.

Parameter Penelitian
Parameter yang diamati adalah proses involusi uterus melalui pengamatan
lochea, profil darah dan gambaranferning (lendir serviks dan saliva).
Pengambilan Data
a. Lochea
Pengamatan lochea dilakukan satu hari pasca melahirkan sampai hari ke-4
pasca pemberian daun binahong.Pengambilan lochea menggunakan cawan petri
untuk dilihat kondisi gambaran sel nya dibawah mikroskop.
b. Pengambilan Sampel Darah
Pengambilan darah dilakukan tiga kali yaitu darah diambil dari vena jugularis
kambing pasca melahirkan sebelum pemberian perlakuan, setelah diberi perlakuan
dan saat terjadinya setelah selesainnya involusi uterus.Sebelumnya daerah jugularis
tepatnya 1/3 atas leher didesinfeksi dengan alkohol.Selanjutnya dilakukan
pembendungan dan pengambilan darah. Darah diambil sebanyak 2 ml dengan syringe
berukuran 5 ml dan langsung dimasukkan ke dalam botol yang telah diberi
antikoagulan EDTA. Kemudian botol tersebut dimasukkan ke dalam termos yang
berisi es untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dianalisa.Selanjutnya
kambing yang telah diambil darahnya diberi makan.Sampel darah kemudian
dianalisis hematologic (eritrosit, hemoglobin, hema-tokrit, leukosit dan trombosit)
(Astuti et al., 2011).
c. Gambaran Ferning
Pengambilan ferning dilakukan pada saat ternak sudah melewati involusi uterus
dan diyatakan estrus postpartum.Pada ferning dilakukan dengan metode yang
dilakukan oleh Noonan et al. (1975) mengoleskan lendir serviks pada object glass
lalu dikering-udarakan, setelah preparat mengering, kemudian diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 (jangan diulas dengan kasar di atas cover
glass, karena akan merusak gambaran daun pakis). Metode yang sama juga dilakukan
dalam ferning saliva. Pengukuran ferning dilakukan dengan scoring tertentu dengan
metode yang dilakukan Mardiati (2003) termodifikasi yaitu:
1 = tidak ada gambaran ferning (tidak ada kristalisasi, merupakan
struktur berdinding tebal berupa gelembung udara).
2 = ada gambaran ferning kecil dan tersebar (terdapat kristalisasi
dengan pembentukan daun pakis yang hanya mempunyai badan
primer saja).
3 = gambaranferning jelas dan menutup > 0,5 luas bidang pandang
(pembentukan ferning dengan mayoritas hanya batang primer
dan sekender, kadang terdapat sdikit cabang tersier).
4 = gambaranferning jelas dan menutup < 0,5 luas bidang pandang
(pembentukan ferning dengan mayoritas hanya batang primer
dan sekender, kadang terdapat sdikit cabang tersier).
5 = gambaranferning jelas dan menutup semua bidang pandang tetapi
ada yang pendek dan panjang (pembentukan ferning dengan
mayoritas batang primer, sekender, terdapat sedikit cabang
tersier).
6 = gambaranferning jelas dan menutup semua bidang dan hanya ada
yang panjang (pembentukan ferning batang primer, sekender,
tersier, dan kuarter).
Gambaran ferning dengan nilai 6 adalah yang paling baik dan terjadi pada saat
tepat menjelang ovulasi.
Analisis Data
Model Statistik
Model matematik yang digunakan untuk analysis of variance (ANOVA) yaitu:
Yij = + i + ij ..
............(1)
I = (1,2,3,4) dan j = (1,2,3,)
Keterangan:
Yij = Nilai pengamatan perlakuan pengaruh pemberian binahong
= Nilai rata-rata umum
i = Pengaruh aditif pemberian binahong ke-I dan ulangan ke-j
ij = Galat percobaan yang timbul pada perlakuan pemberian binahong ke-I dan
ulangan ke-j

Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik analysis of variance (ANOVA) adalah sebagai berikut :
a. H0: 1 = 2 = 3 = 0
(artinya tidak ada pengaruh pemberian binahong terhadap lochea, profil darah
dan gambaran ferning kambing PE).
b. H1: paling sedikit ada satu i 0
(Ada ada pengaruh pemberian binahong terhadap lochea, profil darah dan
gambaran ferning kambing PE).
Kriteria pengambilan keputusan :
Kriteria pengambilan keputusan :
F hitung > F tabel, pada taraf signifikasi 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima.
F hitung F tabel, pada taraf signifikasi 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Analisis Statistik
Analisis statistik diawali dengan uji normalitas dan homogenitas, apabila data
normal dan homogen dilanjutkan dengan analysis of variance (ANOVA) dan Uji
Wilayah Duncan. Apabila dihasilkan data yang tidak normal dan homogen maka akan
dianalisis dengan statistik non-parametrik yaitu Kruskal-Wallis H-Test menggunakan
software SPSS versi 17.0.

Materials and Methods


The material :
Materials used are 12 of goats breeding postpartum ,binahong, lochea, blood
cells, cervical mucus, saliva, distilled, paper labels, and silica gel, the solution hayem,
turk solution, 0.1 N HCI, EDTA anticoagulant.
The tools used are digital scales to weigh binahong, mortal pestle, glass tubes,
and syringe. Blood samples using the anti coagulant Ethylenediamine tetraacetic acid
(EDTA), diluent Hayem, HCl 0.1 N. While the tools used are spoit (disposable
syringe) sizes 5 ml, Eppendorf bottle as a blood sample, room count, electric
microscope, pipette erythrocytes, mikrokapiler, cresta - seal, mikrosentrifuse, hema -
tocrit microcapillary reader. To make preparations lochea picture, blood cells and
ferning ie glass object, the storage box cervical mucus and saliva, cotton bud,
microscopes to observe the preparations as well as digital cameras .

Research method

Plan design

The design used in this research is completely randomized design ( CRD) with 4
kinds of treatments and 3 repetitions are as follows :

T0 : Without giving binahong .


T1 : Giving binahong leaves 0.5 mg / kg of Goat breeding
T2 : Giving binahong leaves 1.5 mg / kg of Goat breeding
T3 : Giving binahong leaves 3.0 mg / kg goat breeding

procedure Research

preparation phase

Among other preparatory phase includes the preparation of ingredients and


materials, manufacture binahong solution by selecting and weighing binahong be
used 7 pieces = 26.93 g for the comparison of man with a weight of 50 kg (so every 1
kg of human body weight given 0.5 g leaves binahong solution). Binahong solution
made comparisons binahong and distilled water is 1 : 3. Binahong used comes from
the Pudak Payung village, Semarang regency.

stage treatment

Giving binahong in each treatment group by means drunk.

Parameter Research

Parameters measured were uterine involution process through observation lochea,


blood profile and picture ferning (cervical mucus and saliva)

Data Retrieval

a. lochea. Lochea observations conducted one day after parturition until day 4
post administration binahong.take a lochea using petri dishes to see the condition of
his cell picture under the microscope.

b. Blood Sampling

Blood sampling was performed three times that of blood drawn from the
jugular vein post- parturition goats before giving treatment, after being treated and
when incurred after the completion of uterine involution. section area above the neck
jugular exactly 1/3 disinfected with alcohol, do damming and blood sampling. 2 ml of
blood drawn with size 5 ml syringe and inserted directly into the bottle that has been
given anticoagulant EDTA . Then the bottles are put into a flask containing ice to be
brought to the laboratory for analyzed.Goat who have given their blood drawn and
analyzed hematologic. Blood sampling (erythrocytes, hemoglobin, hema - tokrit,
leukocytes and platelets) ( Astuti et al . , 2011).

Scoring for the Assessment of Ferning


Ferning decision made at the time the cattle had passed the uterine involution
and postpartum estrus to be stated. At ferning done with the method performed by
Noonan et al. ( 1975) cervical mucus smeared on glass object and then dried aired,
after the preparation dries out, and then observed under a microscope with a
magnification of 10 x 10 (not reviewed by the rough at the top of the cover glass , as
it will damage the fern leaf picture). The same method was also carried out in saliva
ferning.

1. No ferning (no crystallisation in the form of a thick -walled air bubbles)


2. There ferning, small and dispersed (formed frond with only a majority of
primary and secondary trunk , sometimes there is a bit of tertiary branches)
3. Ferning clear , and closed less than 0.5 wide field of view (Formed frond with
only a majority of primary and secondary trunk, sometimes there is a bit of
tertiary branches)
4. Ferning obviously close more than 0.5 wide field of view (Formed fern leaves
with only a majority of primary and secondary trunk , sometimes there is a bit
of tertiary branches)
5. Ferning cover the entire field of view, but there are short and long (Formed
fern leaves with only a majority of primary and secondary trunk, sometimes
there is a bit of tertiary branches)
6. Ferning cover the entire field of view and there are only long (the formation
of a fern leaf with the stem of primary, secondary, tertiary and quarter) .
Typology ferning with a score of 6 is the most excellent and occurs at the time
just before ovulation .

Data Analysis Statistical Models the mathematical


model used for analysis of variance ( ANOVA ), namely :
Yij = + i + ij ...................................................... .. .. ( 1 )
I = ( 1,2,3,4 ) and j = ( 1,2,3 , )
Yij = The effect of treatment observation binahong
= average value of common
i = Effect of additives granting binahong to -I and replicates all j
ij = experimental error arising in the provision of treatment binahong to
-I and replicates all j

Hypothesis Statistics

Statistical hypothesis analysis of variance ( ANOVA ) was as follows :

a. H0 : 1 = 2 = 3 = 0 (meaning there is no effect of binahong against lochea ,


blood profile and picture ferning goats ) .
b. b . H1 : at least one i 0 ( There is no effect of binahong against lochea ,
blood profile and picture ferning goats ) .
Decision-making criteria :

F count> F table , the level of significance of 5% then H0 rejected and H1 accepted .


F arithmetic F table , the level of significance of 5% then H0 is accepted and H1
rejected.

Statistical Analysis
Statistical Analysis begins with normality and homogeneity test, when normal
data and homogenous followed by analysis of variance (ANOVA) and Duncan
Regional Test. If the resulting data is not normal and homogenous it will be analyzed
by non - parametric statistics Kruskal - Wallis H - Test using SPSS software version
17.0 .

Anda mungkin juga menyukai