Anda di halaman 1dari 9

NEWCASTLE DESEASE

Pendahuluan

Newcastle Desease (ND) juga dikenal dengan sampar ayam atau Tetelo yaitu
penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Desease virus dari golongan
Paramyxovirus. Virus ini biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu (p;eomorf)
dengan diameter 100-300 nm. Genom virus ND ini adalah suatu antai tunggal yaitu
RNA. Virus ini menyerang alat pernafasan, susunan jaringan syaraf, serta alat-alat
reproduksi telur, dan menyebar dengan cepat serta menular pada banyak spesies
unggas yang bersifat akut, epidemic (mewabah) dan sangat pathogen. Virus ND
dibagi dua tipe yakni tipe Amerika dan tipe Asia. Pembagian ini berdasarkan
keganasannya dimana tipe Asia lebih ganas dan biasanya terjadi pada musim hujan
atau musim peralihan, dimana saat tersebut stamina ayam menurun sehingga penyakit
mudah masuk. Yang ganas cepat sekali menular dan sering kali menyebabkan
kematian secara mendadak. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada
tahiun 1962 di Newcastle (Inggris) dan mengidentifikasinya sebagai Paramyxovirus-1
(PMV-1). Saat ini dikenal empat strain PMV-1 yaitu, strain Viscerotropik velogenik
bersifat akut dan menginfeksi saluran pencernaan, dapat menimbulkan tingkat
kematian yang tinggi 90%, Neutropic velogenic yang dapat menyebabkan paralisis
kaki, starin mesogenik dapat menyebabkan akut pernafasan dan menimbulkan
kematian lebih dari 50% dan strain lentogenik yang kurang virulen. Penularannya
cepat dan kematian yang ditimbulkan sangat tinggi.

Newcastle Disease dapat juga menginfeksi kalkun tetapi penyakit yang


ditimbulkan lebih ringan jika dibandingkan dengan ayam. Walaupun telah disebutkan
bahwa gejala penyakit yang ditimbulkan oleh ND pada kalkun lebih ringan daripada
yang terlihat pada ayam, tetapi pemeriksaan histopatologi memperlihatkan hasil yang
sama. Hasil histopatologi menunjukkan adanya lesi pada jaringan lymphoid,
intestinal dan syaraf pusat. Sampai sekarang ini belum ditemukan obat untuk
menyembuhkan penyakit ini, tetapi bagaimanapun dapat digunakan vaksin untuk
mencegah penyakit ini, untuk itu lebih baik mencegah daripada mengobati.

Klasifikasi

Newcastle Desease Virus

Group : Group V ((-)ss RNA)


Order : Mononegavirales
Family : paramyxoviridae
Sub Family : paramyxovirinae
Genus : Rubulavirus
Serotype : Paramyxovirus type 1 (PMV-1)
Spesies : Newcastle disese virus
Morfologi

Virus Newcastle Disease biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu


(pleamorf) dengan diameter 100-300 nm. Genom dari virus ND adalah suatu rantai
tunggal RNA. Virus ND mempunyai amplop yang mengandung dua protein yaitu
protein hemaglutinin/neurominidase melaksanakan dua fungsi. Hemaglutinin megikat
selaput sel inang dan bagian neurominidase dilibatkan di dalam melepaskan
pembebasan virus dari selaput sel inang. Protein peleburan digunakan untuk
peleburan amplop virus kepada selaput sel inang. Sehingga genom dari virus dapat
masuk sel. Untuk melaksananakan fungsi ini, protein peleburan perlu dibelah oleh
suatu protease sel inang.

Gejala klinis

Gejala-gejala ini dapat dibagi dalam 5 bagian :

1. Gejala sepsis
2. Gejala pernafasan
3. Gejala pencernaan
4. Gejala susunan syaraf pusat
5. Gejala peredaran darah

Gejala sepsis

Klinis terlihat gejala-gejala umum, yakni ayam pingsan payah, ayam seakan-
akan mengantuk saja, kepala ditundukkan dan ia hanya dapat dibangunkan dengan
bunyi atau gerakan tiba-tiba. Patologik anatomik didapatkan hemoragi-hemoragi
(perdarahan-perdarahan) pada perikardium dan epikardium. Selain pada jantung
perdarahan-perdarahan juga terlihat pada pleura dan dibawah serosa usus, dibawah
peritoneum, tetapi perdarahan pada jantunglah yang terlihat jelas, juga perdarahan
dibawah selaput lendir, yakni disekitar lobang-lobang keluar kelenjar. Perdarahan-
perdarahan di bawah mukosa lambung ini dapat dianggap patoknomonik (tersifat)
untuk penyakit ini, senbaliknya bila bintik-bintik darah mukosa lambung tidak
ditemukan, maka hal ini belum berarti bahwah penyakit bukan NCD. Dalam hal ini
diagnose tepat dapat dibuat secara virologik. Isolasi virus dapat dilakukan pada
selaput alantokhorion embryo ayam, kemudian dilakukan Hirst-Test

Gejala pernafasan

Biasanya gejala-gejala ini terlihat pada permulaan penyakit. Ayam sesak nafas
dan sewaktu bernafas paruh dibuka an kepala ditegakkan ke atas, seakan-akan ayam
makan hawa. Selain itu terdengar bunyi-bunyi mencicit seakan-akan ayam tercekik,
dalam banyak kejadian suara berubah ini terjadi karena laryngitis dan tracheitis
bagian atas. Radang ini yang mempersuli pernafasan sekali-kali bersifat nekrotik,
pneumonia dan busung air paru-paru juga mempersulit pernafasan. Pneumonia pada
NCD banyak sekali ditemukan di Amerika di Indonesia pneumonia lebih jarang di
jumpai.
Gejala pernafasan

Adanya perubahan-perubahan digesti nyata karena nafsu makan unggas


terganggu. Juga terlihat tinja yang pada permulaan penyakit berwarna putih seperti
kapur dan padat, tetapi lambat laun menjadi encer dan hijau. Dalam beberapa hari
ayam itu menjadi kurus. Pada seksi ada gastritis catarallis di dalam lambung kelenjer,
tembolok, dan lambung otot kosong atau hanya berisi sedikit makanan. Di dalam usus
ada enteritis cataralis, yang sering terlihat ialah kombinasi laryngo-tracheitis
necroticans dan enteritis necroticans. Hal ini tidaklah mengherankan, sebab radang
nekrosa usus dapat berasal dari radang nekrosa larynx. Selaput lendir usus yang tidak
nekrotik biasanya menebal.

Gejala susunan syaraf pusat

Biasanya terlihat bila penyakit sudah berlangsung beberapa hari, gejala-gejala


otak ialah: ataksia, ayam hilang keseimbangan atau sering memutar-memutar
kepalany, berjalan berkeliling, berjalan kebelakang, kepala diletakan diatas
punggung, kelumpuhan dan sebagainya
Gajala peredaran darah

Gejala ini dapat dibuktikan dengan warna kebiruan pial dan balung. Sekali-
kali folikel indung telur merah hitam karena gangguan peredaran darah.

Perubahaan patologi anatomi

Perubahan patologi anatomi yang patognomonis pada penyakit ND ditandai dengan


ptechie pada proventrikulus, ventrikulus, usus, seka tonsil, trakea, dan paru-paru

Diagnosa

Untuk mengetahui unggas yang terinfeksi ND adalah dengan melacak


keberadaan antibody pada serumnya. Metode yang dgunakan adalah metode Enzim
Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Wastren Immunobiotting. Caranya
sampel darah diambil dari unggas yang tidak pernah divaksinasi dengan virus ND.
Sehingga adanya antibody ND pada sampel yang diperiksa menandakan bahwa
unggas itu perna terinfeksi virus ND bukan akibat vaksinasi. Darah diambil dari vena
brachialis (vena dibagian sayap), menggunakan dispossible syringe 2,5 cc yang
digunakan sekali pakai. Darah ditampung dalam sebuah tabung reaksi, didiamkan
semalam pada lemari pendingin, kemudian serum dipisahkan dengan cara di
centrifuge.

Diagnosa Banding

Diagnose banding terhadap Bronchitis Infectiosa, Laryngitis Infectiosa, Fowl Pest,


Penyakit Gumboro, Chronic Respiratory Disease (CRD), dan Coryza.

Penyebaran

Penyebaran penyakit ND terjadi melalui eksudat/lender dari ayam sakit, makanan


ayam, udara, air selokan, tikus besar, dan burung liar, dapat juga melalui tinja.
Penularannya cepat dan kematian yang di timbulkan sangat tinggi.

Pencegahan

Pencegahan yang paling efektif dalam enaggulangi Newcastle Disease adalah dengan
vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan, yaitu :

1. Umur ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui tetes mata
yaitu cukup tetes pada mata kiri atau mata kanan, juga dilakukan vaksinasi
inaktif yang disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan spuit atau spet
dengan dosis 0,2-0,25 cc pada waktu yang sama
2. Umur ayam antara 18-21 hari dilakukan vaksinasi (revaksinasi) dengan vaksin
aktif galur lasota/clone melalui tetes mata atau air minum
3. Setelah vaksinasi kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur
ayam tiga bulan atau empat bulan atau setiap akan memasuki musim peralihan

Memelihara ayam dalam kandang terbatas serta menjaga kebersihan kandang, jangan
memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak
membawa sumber penyakit
Pengobatan

Sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini,


bagaimanapun dapat digunakan vaksin aktif galur lasota/clone untuk mencegah
penyakit ini, tetapi untuk ayam atau unggas yang sudah terkena penyakit ini maka
injeksi ini tidak berguna lagi
DAFTAR PUSTAKA

Boyd. 1984. General Microbiology Mosby College Publishing. USA


Collier. 1998. Microbiology and Microbial Infections. Oxford Univerity Press. New
York
Mahardika. IGNK. dkk. 2012. Peneguhan Diagnosis Penyakit Newcastle Disease
Lapang Pada Ayam Buras Di Bali Menggunakan Teknik RT-PCR.
Laboratorium Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana. Denpasar
Hewajuli. DA dan Dharmayanti. 2011. Patogenitas Virus Newcastle Disease Pada
Ayam. Balai Besar Penelitian Veteriner. Bogor
Ressang, AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Bogor.
Bogor

Anda mungkin juga menyukai