Anda di halaman 1dari 5

Topikal kortikosteroid

Mekanisme aksi
1. Antiinflamasi
- Menghambat pelepasan enzim fospolipase A2, yaitu enzim untuk membentuk
prostaglandin, leukotrienes, asam arakidonat
- Menghambat fagostitosis dan menstabilkan membran lisosom sel fagosit
- Menurunkan pelepasan interleukin I (IL- I), sitokin proinflamatori yang penting dari
keratinosit
2. Imunosupresif
- Menekan produksi faktor humoral
- Menurunkan proliferasi sel T dan menginduksi apoptosis sel T dengan menghambat
faktor pertumbuhan IL-2
3. Antiproliferatif
- Menghambat sintesis DNA dan mitosis
- Menghambat aktivitas fibroblas dan kolagen
4. Vasokonstriksi
- Menghambat natural vasodilator (histamin, bradikinin, prostaglandin)

Farmakokinetik

Vehikulum glukokortikoid topikal dapat berupa salep, krim, lotio, gel. Salep memiliki

daya penetrasi terkuat dibandingkan bentuk lainnya. Berikut beberapa bentuk vehikulum

glukokortikoid topikal :

1. Salep : adalah bahan berlemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi seperti mentega.

Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak.

Sangat bagus untuk mengobati lesi kering. Memberi efek menjaga kelembaban meskipun

pasien banyak mengeluh terlalu licin.

2. Krim : adalah campuran air, minyak dan emulgator. Krim mengandung pengemulsi dan

pengawet yang dapat menimbulkan alergi pada beberapa pasien.

Tekstur krim tidak selicin salep; tidak melembabkan kulit sebaik salep, dapat digunakan pada

kulit berambut, dan secara kosmetik lebih nyaman digunakan.

3. Lotion : adalah campuran antara cairan dengan bedak, menyerupai krim. Lebih mudah

tersebar di kulit tubuh namun efek penetrasinya rendah.


4. Gel : vehikulum yang berbentuk setengah padat pada suhu kamar dan akan mencair pada

suhu tubuh (bila bersentuhan dengan kulit).

Pemilihan vehikulum tergantung pada :

1. Stadium/gambaran klinis penyakit

Pada stadium akut (eritem, oedem, basah) kompres dengan vehikulum cairan, beri krim,

bedak kocok, bedak pasta.

Pada stadium kronik (kering) beri salep

2. Distribusi dan lokalisasi penyakit

Salep tidak boleh digunakan untuk lesi generalisata (kecuali salep 2-4 untuk skabies) dan

kulit berambut.

3. Efek yang diinginkan

Misalnya salep untuk melembabkan dan melicinkan.

Kulit yang tipis seperti daerah muka dan lipatan akan lebih mudah menyerap glukokortikoid

dibandingkan kulit yang tebal dan kering.

Pemberian glukokortikoid secara lokal dapat diserap secara sistemik jika diberikan dalam

waktu lama dan pada area kulit yang luas sehingga dapat menimbulkan feed back negatif terhadap

sumbu hipothalamus-hipofise-adrenal.

Penetrasi Kortikosteroid topikal, bergantung pada:

Ketebalan stratum korneum. Ex :kelopak mata & skrotum 4 x dahi,36 kali telapak tangan &
telapak kaki
Kepadatan folikel rambut
Vaskularisasi ke area tersebut (meningkat pada kulit yang meradang, lembab dan terbuka)

Lokasi penetrasi tertinggi terendah:


selaput lendir
Skrotum
kelopak mata
Muka
Dada
Punggung
Lengan
tungkai atas
tungkai bawah
telapak tangan
telapak kaki
Kuku

Penggunaan Klinis

Berdasarkan potensi obat 7 kelas


Berdasarkan kepekaan penyakit 3 bentuk (tinggi, sedang & rendah).
Kepekaan tinggi biasanya akan berespon terhadap sediaan steroid rendah, kepekaan rendah
membutuhkan steroid potensi sedang, kepekaan paling rendah membutuhkan steroid
topikal dengan potensi yang tinggi.

a. Kortikosteroid berdasarkan kelas


b. penggunaan klinis berdasarkan kepekaan penyakit

Respon tinggi Respon sedang Respon lemah

Psoroasis intertriginous Psoriasis tubuh Palmoplantar psoriasis

Dermatitis atopik Dermatitis atopik Psoriasis pada kuku

(anak anak) (dewasa)

Dermatitis seborhoik intertrigo Dermatitis numular Eksema dishidrotik


Dermatitis iritan primer Lupus eritematosus

Urtikaria papular Pempigus

Parapsoriasis Likhen planus

Likhen simpleks kronikus Granuloma anular

Sarkoidosis

Dermatitis kontak alergik, fase

akut

Gigitan serangga

Efek samping:

atrophy dan striae: efek samping yang paling sering


akne steroid: Pada pemakaian yang lama.
supresi aksis pituitary-adrenal
Hipopigmentasi/hiperpimetasi.
Hipertrikosis (pertumbuhan jumlah rambut yang berlebihan)
dermatitis kontak iritan

Anda mungkin juga menyukai