Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TUGAS AKHIR PENYULUHAN KOMUNIKASI

Metode Teknik dan Alat Bantu Penyuluhan

Disusun oleh :

ELISAH FIYANIH
NPM 230110130024

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2017

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat dan kasihNya
penulis masih dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan dan tanpa
hambatan yang berarti. Makalah ini di harapkan dapat lebih membantu mahasiswa-mahasiswi
untuk lebih mengerti Metode Teknik dan Alat bantu Penyuluhan. Dalam makalah ini juga
kami menyajikan beberapa contoh kasus dalam macam-macam pendekatan dan hambatan dalam
berfikir kreatif.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Penyuluhan Komunikasi
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami menyampaikan tak ada gading yang
tak retak, sehingga setiap saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaan makalah ini,
kami terima dengan baik. Karena kami sadar bahwasanya kami juga masih dalam proses belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jatinangor, Juni 2017

Elisah Fiyanih

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ 2


Daftar Isi ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 4
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Penyuluhan ........................................................................ 5
2.2 Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan ............................................................. 5
2.3 Penggolongan Metode Penyuluhan................................................................... 6
2.4 Metode Penyuluhan Lainnya ............................................................................ 9
2.5 Gabungan Berbagai Media Dan Penggunaan Alat Bantu Audio Visual........... 11
2.6 Keuntungan Menggunakan Alat Bantu Audio Visual ...................................... 12
2.7 Penggunaan Media Rakyat ................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metoda dan teknik penyuluhan adalah kumpulan dari berbagai cara proses penyuluhan
yang dapat diterapakan sehingga penyuluhan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
Pemilihan metoda dan teknik tidaklah selalu sama menurut waktu dan tempat, tetapi tergantung
pada permasalahan, situasi dan kondisi yang ada. Suatu metoda tertentu akan lebih efektif bila
sesuai dengan permasalahan yang ada, tetapi sebaliknya sekalipun menggunakan metoda yang
canggih tidak berarti apa-apa bila kurang relevan dengan konteks yang ada. Karena penyajian
materi metoda dan teknik penyuluhan ini menjadi hal yang penting di pelajari dalam proses
penyuluhan tersebut.
1.2 Tujuan
Menjelaskan tentang metode apa saja yang digunakan dalam komunikasi penyuluhan.
Dalam makalah ini akan dibahas juga tentang studi kasus sehingga memudahkan pembaca untuk
lebih mengerti akan metode penyuluhan.
1.3 Rumusan Masalah
Melalui makalah ini kita akan membahas tentang:
a. Apa pengertian metode penyuluhan ?
b. Apa saja tujuan pemilihan metode penyuluhan ?
c. Bagaimana penggolongan metode penyuluhan ?
d. Apa saja metode penyuluhan lainnya ?
e. Bagaimana gabungan berbagai media dan penggunaan alat bantu audio visual ?
f. Apa keuntungan menggunakan alat bantu audio visual ?
g. Bagaimana penggunaan media rakyat ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penyuluhan


Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta
meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Metode penyuluhan erat kaitannya dengan metode belajar oranag dewasa (andragogy).
Penyuluh, yang menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pendorong, selalu
berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang biasanya adalah para petani, peternak, dan
nelayan dewasa. Menurut Mardikanto (1993), sebagai suatu proses pendidikan, maka
keberhasilan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami dan dilakukan
oleh sasaran penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan, pemahaman proses belajar pada
orang dewasa serta prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang penyuluh dalam
menjalankan tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat membantu penyuluh
dalam mencapai tujuan penyuluhan yang telah ditentukannya.
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen penyuluhan terhadap
satu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin
dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan
dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut
jumlah sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan metode terbagi menjadi tiga yakni metode berdasarkan pendekatan perorangan,
kelompok, dan massal.

2.2 Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan


Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajarseseorang
karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal in dinyatakan oleh Socony Vacum
Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperolehhasil sebagai berikut: 1% melalui indera
pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera
pendengar dan 83% melalui indera penglihat.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil
suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental
fisikologis sebagai berikut:
1 Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh.

5
2 Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya
atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi
yang ditawarkan oleh penyuluh.
3 Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui
informasinya secara lebih lengkap.
4 Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.
5 Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba
yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1 Agar penyuluh dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat
dan berhasil.
2 Agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasil
guna.
2.3 Penggolongan Metode Penyuluhan
Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam
pendekatannya :
A. Penggolongan dari Segi Komunikasi
Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1 Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication) dalam
hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat
peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu
demonstrasi dan lain-lain.
2 Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) dalam hal ini penyuluh tidak
langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan
pesannya melalui perantara (media)
B. Penggolongan berdasarkan indera penerima
Adapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga
golongan yaitu:
1 Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima melalui indra
penglihatan. Misalnya penempelan poster, pemutaran film dan pemutaran slide.
2 Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran pertanian melalui
radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.
3 Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara
kombinasi.

Misalnya:

6
1. Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba).
2. Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba).
3. Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach menurut
Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat
secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika
dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya
jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode
pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang
berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat
setempat.
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada
hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai
kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program
penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan.Contohnya :
1. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.
2. Surat menyurat secara perorangan.
3. Demonstrasi pilot.
4. Belajar perorangan, belajar praktek.
5. Hubungan telepon
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran
penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut
Kartasaputra (Setiana, 2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan
diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar
kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari
transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran
penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.
Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini
lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang
memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para
anggotanya.
Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran Contohya :

7
1. Pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
2. Perlombaan.
3. Demonstrtasi cara/hasil.
4. Kursus tani.
5. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
6. Karyawisata.
7. Hari lapangan petani (farm field day).
Ciri khusus metode kelompok :
a. Menjangkau lebih banyak sasaran d. Pertemuan dapat diulang
b. Penyatuan pengalaman petani e. Keterlibatan petani bisa lebih aktif
c. Memperkuat pembentukan sikap petani
c. Metode berdasarkan pendekatan massal
Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini
dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi
penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan
kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan
cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang
diampaikan mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode
pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film,
penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak
langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.
Contohya :
1. Rapat (pertemuan umum)
2. Siaran pedesaan melalui Radio/TV
3. Pemuatan film/slide
4. Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
5. Pemasangan Foster dan Spanduk
6. Pertunjukan Kesenian

8
Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana,
2005), yakni:
Metode Keuntungan Kerugian
Penyuluhan -Waktu lebih efisien -Komunikasi tersamar
perorangan -Adanya persiapan yang -Sifatnya lebih formal
mantap -Pengaruhnya relatif sukar
-Relatif lebih mudah diukur
mengorganisasikan
Penyuluhan -Relatif lebih efisien, -Masalah pengorganisasian
kelompok pertanian berkelompok -Pendekatan aktifitas pembentukan
-Komunikator tidak kelompok bersama
tersamar -Kesulitan dalam pengorganisasian
aktivitas diskusi
-Memerlukan pembinaan calon
pimpinan kelompok yang cakap dan
dinamis
Penyuluhan -Tidak terlalu resmi, -Memakan waktu lebih banyak
massal pertanian massal -Biaya lebih besar
-Penuh kepercayaan -Bersifat kurang efisien pengaruhnya
-Langsung dapat dirasakan

2.4 Metode Penyuluhan Lainnya


a. Metode Partisipatif
Metode penyuluhan pertanian partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara
interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana
tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur
melibatkan metode-metode multidisiplin , dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan
lokal. Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26 ayat 3, dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan
dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang
disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".
Hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan PRA antara lain penyuluhan pertanian,
metode, dan teknik penyuluhan seperti demplot, wawancara, anjangsana, pendekatan kelompok
dan pendekatan individu. Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah
ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri, yaitu

9
kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali
potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan
(Suwandi, 2006). Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para penyuluh
pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat
yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan
mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif
untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan (BBPP Lembang, 2009).
Tabel 3. Kelebihan dan kekurangan metode penyuluhan partisipatif
Kelebihan Kelemahan
-Melibatkan partisipasi penuh dari -Membutuhkan waktu yang relative
masyarakat lebih lama
-Pendekatan penyuluhan dari bawah ke -Pembicaraan dapat menyimpang dari
atas (bottom up) untuk memberikan arah pembelajaran yang telah
kekuasaan kepada petani agar dapat ditetapkan sebelumnya.
mandiri
-Mendorong inisiatif positif para
penyuluh maupun petani
-Memebrikan motivasi bagi penyuluh

2.5 Gabungan Berbagai Media Dan Penggunaan Alat Bantu Audio Visual
Pada umumnya dianjurkan untuk menggabungkan berbagai metode sesuai dengan
tujuan. Ada metode terbaik untuk setiap tujuan atau fungsi yang hendak dicapai. Universitas
Terbuka United Kingdom telah menggunakan multimedia dengan sangat sistematis. Pada
awalnya hanya televisi dan radio yang merupakan media utama tetapi ternyata bahwa televisi
tidak selalu yang paling tepat . Radio jauh lebih murah, dan sama efektifnya bila informasi tidak
harus disampaikan secara visual. Di samping itu, mahasiswa merasa perlu untuk membaca
kembali pelajarannya, dan buku-buku serta bahan tertulis lainnya sering digunakan. Pertemuan
juga diselenggarakan untuk memberi kesempatan kepada mhasiswa melaksanaan pekerjaan
laboratorium atau mendiskusikan berbagai isu dengan dosennya. Diskusi pribadi antara
mahaguru dan mahasiswa juga diperlukan untuk membantu mahasiswa mengatasi kesulitannya.
Pendekatan multimedia bukan hanya penting dalam pelaksanaan fungsi proses
komunikasi, tapi juga untuk penampilannya melalui media yang paling cocok dan dapat
mencapai pemirsa yang lebih besar . Dengan demikian semua jenis kelompok dapat dicapai :
Yang kurang berpendidikan dengan sarana televisi dan yang berpendidikan melalui bahan
tercetak. Penelitian iklan menunjukkan bahwa orang yang menerima pesan yang sama melalui
berbagai media akan lebih tanggap, karena isi pesan telah dikenal hanya konteks yang berlainan.
Rasanya tidak berkelebihan jika hal ini disebut sebagai suatu goncangan pengenalan. Saat
merencanakan kombikansi berbagai media, biasanya yang dipikirkan tidak hanya soal kampanye

10
yang tersusun tetapi juga penggunaan alat bantu audio visual untuk mendukung ceramah dan
diskusi kelompok, seperti papan tulis, papan flanel, flip card, proyektor, foto, gambar, grafik,
peta, slide, flimstrip, film, radio, televisi, rekaman suara dan video tape, CD-ROM dan terminal
belajar terprogram.
2.6 Keuntungan Menggunakan Alat Bantu Audio Visual
Ada kekurangannya, yang jelas alat bantu audio visual dapat menambah keefektifan
penyuluhan. Sebagai contoh, hadirin akan mengingat lebih banyak pesan isi suatu ceramah yang
menggunakan ilustrasi dari alat bantu audio visual daripada pembicara tanpa menggunakan alat
apapun. Ada beberapa penyebabnya :
- Alat bantu dapat menangkap perhatian hadirin.
- Melalui alat , bisa disarikan butir-butir penting dari pembicaraan yang jelas.
- Pesan lebih mudah ditangkap melalui beberapa panca indra dibandingkan yang hanya
melalui satu panca indra saja.
- Kemungkinan untuk mengurangi terjadinya penafsiran yang keliru.
- Beberapa alat bantu dapat membantu menyusun pesan secara sistematis
Media audio visual dapat memerankan dua fungsi yang berbeda yaitu :
a. Memperbaiki alih informasi (terutama proses kognitif).
b. Mengembangkan atau memperkuat motivasi untuk perubahan (yang pada awalnya ialah
proses emosional)
2.7 Penggunaan Media Rakyat
Media yang dimaksud adalah sandiwara teater, nyanyian, wayang, dongeng, dan bentuk
hiburan tradisional lainnya. Bertambahnya minat terhadap media rakyat tersebut karena kurang
berhasilnya media masa meningkatkan pembangunan pedesaan seperti yang diharapkan sejak 25
tahun yang lalu. Penyebab lain adalah berkurangnya tekanan pada komunikasi dari-atas-ke
bawah dengan penduduk pedesaan sehingga memungkinkan melakukan pendekatan
partisipatif. Dan media rakyat biasanya melibatkan partisipasi nyata. Pengetahuan mengenai
efek media rakyat masih berdasarkan pada kesan dan bukan atas penelitian evaluatif yang
rasional. Media ini banyak menghimbau kepada emosi pemirsa atau pendengar yang
mengidentifikasi diri mereka dengan pemain. Kemudahan mengidentifikasi tersebut karena
media ini sesuai dengan pola budaya setempat sedangkan media masa membawa informasi dari
kota bahkan dari negara asing. Dengan demikian, media rakyat serng lebih efektif
membangkitkan motivasi untuk melakukan perubahan daripada ahli pengetahuan kepada suatu
perubahan dari penduduk desa.
Media tradisional bersaing dengan media modern seperti radio, televisi, kaset, atau video
dan didalam beberapa hal media tradisional mengalami kekalahan. Media rakyat dan media
modern seharusnya tidak harus saling bersaing melainkan saling melengkapi. Dengan demikian
media rakyat dapat dipertunjukkan ditelevisi dan lagu-lagu rakyat dengan tema pembangunan

11
dapat disiarkan melalui radio. Cara demikian sering dilakukan di Indonesia, sebagian karena
pemerintah melihatnya sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesatuan nasional.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta
meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup. Tujuan pemilihan metode
penyuluhan agar penyuluh dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yang tepat dan berhasil guna serta agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakanuntuk
menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku anggota keluarganya dapat
berdayaguna dan berhasil guna.
Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam
pendekatannya :
A. Penggolongan dari Segi Komunikasi
1. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication)
2. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication)
B. Penggolongan berdasarkan indera penerima
1. Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan.
2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran.
3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara
kombinasi. Misalnya,demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba), demonstrasi cara
(dilihat, didengar, dan diraba), siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
c. Metode berdasarkan pendekatan massal

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2011. Metode Penyuluhan Peternakan (Buku Teknis Budidaya Peternakan).

Anonymousb .2011.Metode Penyuluhan.

Ban, Van Den. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius: Yogyakarta.


Ismadi.2003.Perencanaan Program Penyuluhan. Fakultas Perikanan. Universitas
Brawijaya.Malang.

Ismadi.2006.Penyuluhan Pembangunan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya.Malang.

Kementerian Pertanian Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Sekolah Tinggi


Penyuluhan Pertanian.2011.Modul Pendidikan dan Pelatihan Penyuluh Pertanian.

Nasution, Zulkarnaen, 2004. Komunikasi Pembangunan : Pengenalan Teori dan Penerapannya.


Rajawali Pers: Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan.Republik Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai