KRAKSAAN PROBOLINGGO
Dampak negatif tersebut bisa dicegah jika setiap pendidik mampu mengetahui
bagaimana cara pemanfaatan teknologi informasi dengan tepat, sehingga terciptanya
pendidikan yang berkarakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti
plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan
(action). Berikut ini akan dibahas cara-cara pemanfaatan teknologi dalam dunia
pendidikan
1.Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses perkembangan pendidikan
karakter di masa depan
Perkembangan IPTEKS yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah
satu ciri utama dari masyarakat masa depan.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut dalam masyarakat masa depan maka perlu
diupayakan agar setiap anggota masyarakat melek teknologi informasi, yakni
memiliki gagasan yang tepat serta mengetahui terminology beserta maksudnya yang
lazim digunakan tanpa harus menjadi pakar IPTEKS tersebut.
Perkembangan Iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah
satu ciri utama dari masyarakat masa depan.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut dalam masyarakat masa depan maka perlu
diupayakan agar setiap anggota masyarakat melek iptek, yakni memiliki gagasan yang
tepat serta mengetahui terminology beserta maksudnya yang lazim digunakan tanpa
harus menjadi pakar iptek tersebut.
2.Cara menanggapi kebutuhan atau tuntutan peningkatan layanan professional
dalam berbagai segi kehidupan manusia
Perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang
semakin cepat dan padat, maka anggota masyrakat masa depan semakin luas
pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.
Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa ciri masyarakat masa depan lebih banyak
membutuhan layanan professional dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Berbicara mengenai perkiraan masyarakat masa depan, secara tersirat telah pula
membicarakan tentang tantangan-tantangan yang dihadapi manusia masa depan dan
pendidikan masa depan
Perubahan fungsi guru pada era globalisasi yang kini hanya menjadi mediator,
motivator, dan fasilitator mempengaruhi perubahan proses kegiatan belajar
karena guru dituntut untuk memiliki sikap keterbukaan untuk perbaikan, bahkan perlu
inovatif.
Guru di harapkan juga lebih dewasa dalam bersikap dan berpikir agar mempunyai
daya kompetensi dan psikilogis yang stabil.