Anda di halaman 1dari 4

TUGAS P4K

--- RESUME KULIAH DOSEN TAMU ---


Oleh: Dina Oktaviani, 1506688033

Administrasi Sektor Kesehatan di Indonesia


Menurut WHO (1946), kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari aspek fisik,
mental, dan sosial, dan tidak hanya melihat dari tidak adanya penyakit atau kecacatan. Menurut
Universal Declaration of Human Right (UNO-1948), setiap orang memiliki hak atas standar
kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya,
termasuk makanan, pakaian, perumahan dan perawatan medis dan layanan sosial yang
diperlukan, dan hak atas keamanan bahkan pada pengangguran, penyakit, kecacatan, janda,
lansia atau orang yang kurang memiliki mata pencaharian dalam keadaan di luar kendalinya.
Setiap orang memiliki hak atas lingkungan dengan risiko kesehatan yang minimum dan
akses ke layanan kesehatan yang dapat mencegah atau mengurangi penderitaan mereka,
mengobati penyakit, dan membantu memelihara dan mempromosikan kesehatan yang baik
melalui kehidupannya. Oleh karena itu, negara berkewajiban menjamin warga negaranya untuk
dapat hidup sehat. Minimal dengan memberikan peluang untuk hidup sehat.
Berdasarkan teori Gordon, faktor penyebab penyakit dikenal dengan istilah triad
epidemiologi atau keseimbangan penyakit yang terdiri dari host (manusia), agent (bibit
penyakit) dan environment (lingkungan). kemudian penentu derajat kesehatan menurut Blum
(1974) yaitu terdiri dari lingkungan, keturunan, layanan kesehatan dan gaya hidup. Sedangkan
menurut Roemer (1993), kesehatan dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan pelayanan
kesehatan. Karakteristik pribadi sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik fisik seperti iklim,
geografi dan perumahan, maupun sosial seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
Masalah kesehatan dapat dilihat melalui urutan penyebabnya mulai dari sebab
mendasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebagai contoh, masalah bayi meninggal.
Sebab mendasar dari masalah ini yaitu ibu dan keluarga bayi tidak mengetahui jika ada
dokter/bidan/yankes didaerahnya. Selain itu juga bisa diakibatkan karena jauhnya jarak menuju
yankes atau sult menjangkau yankes tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan intervensi Pemda
PU. Sebab tidak langsung bisa karena melahirkan di tempat dukun bersalin. Hal ini dapat
diatasi dengan intervensi terkait kesehatan dan pendidikan. Kemudian penyebab langsung
yang dapat menyebabkan bayi meninggal yaitu tetanus yang tidak tertangani. Hal ini dapat
diatasi dengan intervensi terkait kesehatan.
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25 TH 2004)
SPPN di latar belakangi oleh amandemen keempat UUD NKRI 1945, UU 23/2003
tentang pemilihan presiden, revisi UU 22/1999 dan reformasi pengelolaan keuangan negara
yang terdiri dari UU 17/2003 tentang keuangan negara, UU 1/2004 tentang perbendaharaan
negara dan UU 15/2004 tentang pemeriksaan dan tanggung jawab keuangan negara. SPPN
diatur dalam UU 25/2004 yang terdiri dari 10 bab dan 37 pasal. Bab 1 tentang ketentuan umum
yaitu SPPN merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Bab 2 tentang asas dan tujuan. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum
penyelenggaraan negara, yaitu kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan
umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas dan akuntabilitas. Tujuan dari SPPN
diantaranya yaitu:
Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarDaerah, antarruang,
antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan;
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
Bab 3 berisi tentang ruang lingkup perencanaan, baik nasional maupun daerah.
Perencanaan nasional meliputi RPJPN, RPJMN, RENSTRA-KL, RKP, dan RENJA-KL.
Sedangkan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RENSTRA-SKPD, RKD, dan RENJA-SKPD.
Bab 4 berisi tentang tahapan perencanaan yang terdiri dari penyusunan, penetapan,
pengendalian dan evaluasi kinerja. Bab 5 berisi tentang penyusunan dan penetapan rencana.
Penyusun rencana terdiri dari Rancangan Rencana Pembangunan Nasional/Daerah, Rancangan
Rencana Kerja Dep/Lembaga SKPD, Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan Rancangan
Akhir Rencana Pembangunan. Penetapan RPJP dengan UU/PERDA. RPJM dengan
PERPRES/kepala daerah, RK dengan PERPRES/Kepala daerah. Bab 6 tentang pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan rencana. Bab 7 tentang data dan informasi. Bab 8 berisi kelembagaan.
Bab 9 tentang ketentuan peralihan dan bab terakhir berisi ketentuan penutup.
GRAND DESIGN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
Visi dari grand design ini yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong. Adapaun misinya antara lain:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan .

Platform perubahan didasarkan pada tahun 2014, dimana merosotnya wibawa negara,
melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan intoleransi dan krisis kepribadian
Indonesia. Jalan perubahan yang diharapkan dapat memperbaiki sampai tahun 2019 yaitu
negara bekerja, kemandirian yang mensejahterakan dan revolusi mental. Oleh karena itu,
pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla merancang NAWA CITA atau sembilan agenda prioritas
jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa Indonesia
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Selain itu, sasaran RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat, meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular, meningkatnya
pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatnya perlindungan finansial,
ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumber daya kesehatan.
Arah kebijakan KEMENKES 2015-2019 yaitu penguatan pelayanan kesehatan primer
(primary health care) di Puskesmas, penerapan pendekatan keberkelanjutan pelayanan yang
mengikuti siklus hidup manusia (continuum of care) dan intervensi berbasis resiko kesehatan
(health risk). Program-program yang diusung diantaranya meliputi program generik dan
program teknis. Program generik meliputi program dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis, program penguatan JKN/KIS, program peningkatan pengawasan dan
akuntabilitas aparatur kemenkes dan program penelitian dan pengembangan kesehatan.
Sedangkan program teknis meliputi program bina gizi dan KIA, program pengendalian
penyakit dan penyehatan dan lingkungan, program pembinaan upaya kesehatan, program
kefarmasian dan alat kesehatan, serta program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan

Anda mungkin juga menyukai