Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Radiologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang memanfaatkan

penggunaan sinar-x dimana ilmu radiologi memiliki peranan penting dalam proses

menegakkan diagnosa. Untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit yang terletak

di dalam tubuh memerlukan pemeriksaan radiodiagnostik. Dengan pemeriksaan

ini organ-organ yang berada dalam tubuh dapat diperlihatkan melalui gambaran

atau pencitraan Radiografi. Melakukan pemeriksaan, terlebih dahulu harus

mengetahui alasan-alasan yang mendorong dilakukan pemeriksaan. Salah satu

alasan pemeriksaan radiologi tersebut seperti fraktur. (Rasad, 2005).

Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Fraktur dapat

terjadi akibat peristiwa trauma tunggal, tekanan yang berulang-ulang atau

kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik). Fraktur dapat dibagi

menjadi dua yaitu fraktur tertutup (kalau kulit diatasnya masih utuh) dan fraktur

terbuka/compound (kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus) yang

cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi (Apley, 1995).

Patella adalah sebuah os sesamoidea, ukuran kira-kira 5 cm, berbentuk

segitiga, berada di dalam tendon (tumbuh di dalam tendon) musculus quadriceps

femoris. Dalam keadaan otot relaksasi, maka patella dapat digerakkan ke samping,

sedikit ke cranial dan ke caudal. Mempunyai facies anterior dari facies


articularis, facies articularis lateralis bentuknya lebih besar dari pada facies

articularis medialis. Margo superior atau basis patellae berada di bagian

proximal dan apex patellae berada di bagian distal. Margo medialis dan margo

lateralis bertemu membentuk apex patellae.

Fraktur patella cukup jarang terjadi, angka kejadiannya mencapai 1 % dari

semua fraktur yang ada. Kejadian tertinggi terutama ditemukan pada usia 20

sampai 50 tahun dimana laki-laki 2 kali lebih sering mengalami fraktur patella

dari pada perempuan. Lokasi os patella yang berada pada daerah subkutan

membuatnya rentan terhadap cedera. Fraktur dapat terjadi akibat dari gaya tekan

seperti pukulan langsung, kekuatan dari tarikan mendadak seperti yang terjadi

dengan hyperflexi lutut, atau karena keduanya. Berbagai pola fraktur yang terjadi,

tergantung pada mekanisme cederanya. Berdasarkan pola frakturnya, fraktur

patella dibagi atas fraktur transversal, apex, basal, comminuted, vertikal, dan

osteochondral. Sedangkan berdasarkan pola penyimpangan tulangnya dibagi atas

displaced dan non-displaced.

Pemeriksaan radiologi merupakan satu kesatuan yang utuh dalam

menegakkan diagnosa suatu penyakit yang sangat dibutuhkan keberadaannya,

oleh karena itu dalam upaya menigkatkan mutu pelayanan medik pada umumnya

dan pelayanan radiologi pada khususnya, maka perlu diusahakan suatu teknik

pemeriksaan sebaik mungkin.

Sesuai dengan fungsinya sebagai sarana penunjang dalam menegakkan

diagnosa, maka gambaran radiografi harus mempunyai kualitas yang tinggi

sehingga diperlukan manajemen terhadap seluruh komponen yang terkait, yang


ada dalam proses pencitraan meliputi: pasien, pengolahan, dan teknik

pemeriksaan yang digunakan.

Penatalaksaan pemeriksaan os patella umumnya menggunakaan dua

proyeksi yaitu proyeksi AP (anterior posterior) dan lateral. Sejauh ini dari kondisi

praktis di lapangan menggangap teknik pemeriksaan radografi tersebut cukup

untuk menilai berbagai kelainan patella. Namun demikian, dari teori yang ada

bahwa pemeriksaan radiografi pada kasus fraktur patella menggunakan poyeksi

tangensial metode skyline dan tangensial metode hughstoen.(Bontrager 2001)

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka

penulis tertarik untuk mengambil suatu penelitian dengan judulTeknik

Pemeriksaan dan Gambaran Radiograf Os Patella Dengan Menggunakan

Metode Skyline dan Metode Hughstoen pada Pasien Kasus Fraktur Patella di

Instalasi Radiologi BLUD Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana teknik pemeriksaan dan gambaran radiograf os patella dengan

menggunakan proyeksi tangensial metode skyline dan tangensial metode

hughstoen pada pasien kasus fraktur patella di Instalasi Radiologi BLUD dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh ?

2. Bagaimana kualitas gambaran radiografi yang baik pada pemeriksaan os

patella dengan menggunakan proyeksi tangensial metode skyline dan


tangensial metode hughstoen pada pasien kasus fraktur patella di Instalasi

Radiologi BLUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendukung

diagnosa suatu fraktur ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian didalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan dan gambaran radiograf os patella

dengan menggunakan proyeksi tangensial metode skyline dan tangensial

metode hughstoen pada pasien kasus fraktur patella di Instalasi Radiologi

BLUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

2. Untuk mengetahui kualitas gambaran radiografi yang baik pada pemeriksaan

os patella dengan menggunakan proyeksi tangensial metode skyline dan

tangensial metode hughstoen pada pasien kasus fraktur patella di Instalasi

Radiologi BLUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendukung diagnosa

suatu fraktur.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat Penelitian didalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Keluarga Pasien/pasien

Dengan pelayanan yang baik di rumah sakit dapat memberikan kepuasan

bagi masyarakat/keluarga pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan

khususnya pelayanan radiologi sehingga akurasi hasil pemeriksaan dapat

memperlancar dalam pemberian terapi oleh dokter dan dalam menegakkan

diagnosa medis.
1.4.2 Bagi Pihak Rumah Sakit

Meningkatkan citra Rumah Sakit sebagai The Leading Hospital di dalam

memberikan Quality Health Services.

1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan

a. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di rumah sakit karena

kemampuan mereka didalam menyiapkan dan memberikan layanan

kesehatan akan benar-benar diuji.

b. Meningkatkan kualitas layanan tenaga kesehatan rumah sakit dan tuntutan

untuk bisa memberikan layanan radiologi yang sifatnya Real Time.

1.4.4 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan

menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.

1.4.5 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi bagi

institusi pendidikan dalam penelitian mengenai Teknik pemeriksaan dan

gambaran radiograf Os Patella dengan menggunakan Metode Skyline dan Metode

Hughstoen pada Pasien Kasus Fraktur Patella sehingga dapat diaplikasikan oleh

mahasiswa yang melakukan penelitian.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Fraktur

dapat terjadi akibat peristiwa trauma tunggal, tekanan yang berulang-ulang atau

kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik). Fraktur dapat dibagi

menjadi dua yaitu fraktur tertutup (kalau kulit diatasnya masih utuh) dan fraktur
terbuka/compound (kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus) yang

cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi (Apley, 1995).

1.5.2 Metode Skyline

proyeksi tangensial Metode skyline merupakan pemeriksaan dengan posisi

pasien supine atau prone dimana

1.5.3

Anda mungkin juga menyukai