Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IDENTIFIKASI BUDAYA LOKAL, PENGARUH BUDAYA


ASING DAN HUBUNGAN ANTAR BUDAYA

OLEH : EGI AHMAD R

SMK DARUL FALAH


2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Lemahneundeut, Juli 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................
Daftar isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar belakang .....................................................................................
B. Rumusan masalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
A. Pengertian Kebudayaan .......................................................................
B. Budaya Lokal ......................................................................................
C. Macam-Macam Budaya Lokal Di Indonesia .....................................
D. Dampak Masuknya Budaya Asing ......................................................
E. Hubungan Antar Budaya .....................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Makalah ini akan mengantarkan kalian untuk mengidentifikasi


berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing dan hubungan antar budaya.
Adapun ruang lingkup materi mencakup : pengertian budaya dan budaya
lokal, unsur-unsur budaya, macam-macam budaya lokal di Indonesia,
dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.

Makalah ini berkaitan dengan Makalah lainnya yaitu keberagaman


budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya
nasional.

b. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian budaya.


2. Jelaskan pengertian budaya lokal.
3. Identifikasikan macam-macam budaya lokal di Indonesia.
4. Identifikasikan dampak masuknya budaya asing.
5. Identifikasi hubungan antar budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Istilah kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta
budayah,yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal.Sehingga
kebudayaan merupakan hasil dari cipta,karsa,dan rasa manusia.
Beberapa ahli mendefinisikan pengertian kebudayaan sebagai berikut;
a.Koentjaraningrat,kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
b.F.B. Taylor,kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan seni, kesusilaan, hokum, adat istiadat serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagi anggota
masyarakat.
c.Linton, kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan
pola perilaku yang merupakan kebiasaan lainnya yang dimiliki dan diwariskan
oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
d.Kroeber dan Kluckhohn, kebudayaan merupakan pola, eksplisit, dan
implicit perilaku yang dipelajari dan diwariskan malalui symbol-simbol yang
merupakan prestasi khas manusia,termasuk dalam perwujudan benda-benda
budaya.
e.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
B. Budaya Lokal
Kebudayaan setiap suku bangsa di setiap daerah merupakan budaya lokal
yang umumnya bersifat tradisional. Kebudayaan lokal yaitu kebudayaan yang
hidup dan berkembang pada suku bangsa tertentu. Kebudayaan lokal memiliki
corak, pola, wujud, dan tradisi secara turun temurun dengan ciri khasnya masing-
masing. Kebudayaan lokal merupakan adat istiadat yang sudah berkembang atau
sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat di daerah tertentu.
Kebudayaan merupakan unsur utama dalam proses pembangunan diri
masyarakat, sehingga masalah kebudayaan menyangkut kepribadian dan sekaligus
sebagai dentitas suatu bangsa.Kebudayaan nasional sebagai akumulasidari budaya
lokal yang luhur, beradap, dan sebagai warisan leluhur.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkamn bahwa kebudayaan Indonesia
merupakan akumulasi dari budaya lokal daerah (dimana akumulasi puncak-
puncak kebudayaan lokal daerah disebut budaya inti atau core culture) Sedangkan
kebudayaan-kebudayaan lokal daerah disebut subkultur.
Poerbatjaraka menyatakan bahwa kebudayaan nasional Indonesia harus
berakar pada kebudayaan Indonesia itu sendiri, artinya harus berakar pada
kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di Nusantara.Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak-pucak
C. MACAM-MACAM BUDAYA LOKAL DI INDONESIA
1.Kebudayaan Suku Bangsa Batak di Provinsi Sumatra Utara
Suku Batak terdiri dari Batak Karo, di daerah dataran tinggi Karo, Langkat
Hulu,Deli Hulu dan sebagian Dairi, Batak Simalungun di daerah Simalungun,
Batak Toba di Danau Toba,Asahan dan Silindung,Batak Pakoak di daerah Dairi,
Batak Mandailing di Angkola, Sipirok,dan sebagian di Sibolga.Bahasa yang
digunakan yaitu bahasa Batak,dengan beberapa logat seperti logat Karo, logat
Pakpak, logat Toba, Angkola, Mandailing, dan logat Simalungun.
Sistem kepercayaan tradisional yang dianut adalah animisme,yang
memiliki beberapa konsep:
1. Tondi, yaitu jiwa atau roh yang ada pada setiap manusia.
2. Sahala, yaitu kekuatan yang ada pada jiwa atau roh.
3. Begu, yaitu roh orang yang telah meninggal.
Sistem kekerabatan yang dianut adalah patrilineal,yaitu kelompok
kekerabatan yang dihitung dari garis ayah/laki-laki dengan sistem perkawinan
eksogami,yaitu sistem perkawinan antar marga.Sistem perekonomian adalah
bertani,beternak, dan menangkap ikan.Kesenian, seni bangunan rumah yang
disebut Ruma atau Jabu..Kerajinan yang terkenal adalah Kain Ulos.Seni tari yaitu
Tari Tor-Tor,Tari Silaturahmi, dan Tari Pergaulan. Seni sastra cerita tentang Si
Bodoh, Si Jenaka Pelipur Lara, dsb.Lagu Batak, seperti Butet, Lisoi, dan Sitolu-
tolu.Alat musik tradisional suku Batak adalah Ogung Sabangunan.Sistem
kepemimpinan dibagi dalam kepemimpinan adat, agama, dan pemerintahan.
2. Kebudayaan Suku Bangsa Minagkabau di Provinsi Sumatra Barat
Suku Minangkabau disebut pula sebagai Orang Padang. Suku
Minangkabau terdiri dari beberapa klan atau marga, seperti Guci, Jambak, Piliang,
Caniago, Koto Tanjung,Panjalai, Pisang, dan Sikumbang.
Sistem kepercayaan sebagian besar masyarakat menganut agama Islam.
Sistem kekerabatan adalah matrilineal, yaitu memperhitungkan garis keturunan
ibu. Sistem perekonomian sebagian besar bertani, beternak, dan menangkap ikan.
Berdfagang merupakan keahlian orang Minanngkabau. Kesenian seni bangunnan
rumah adat yaitu Rumah Gadang.Alat musiknya yaitu Saluang, Suling, Bansi,
Gong, dan Rebab. Tarian tradisionalnya Tari piring,seni teater tradisional disebut
Randai,yaitu gerakan tari berlandaskan pencak silat,diselingi nyanyian dan pantun
kesastraan,seperti cerita Malin Kundang, dan cerita Basi Jobang yang terkenal di
daerah Pariaman.
Sistem pemerintahan secara adat dibedakan dua sistem yaitu laras Bodi
Caniago yang berhubungan dengan tokoh Datuek Para patiek dan Laras Piliang
yang dihubungkan dengan tokoh Datuk Katumenggungan.
3.Kebudayaan Suku Bangsa Sunda di Jawa Barat
Suku ini mendiami wilayah Jawa Barat sering disebut juga Tanah
Pasundan,bahasa yang digunakan adalah Bahasa Sunda.Sistem kepercayaan
sebagian besar masyarakat ditandai dengan berbagai selamatan/kaulan.
Sistem kekerabatan mengguinakan bilateral yaitu garis keturunan
diperhitungkan menurut ayah dan ibu,tidak membedakan kerabat ayah dan ibu,
tidak membedakan kerabat ayah maupun ibu yang disebut dulur urang atau
wargi(keluarga). Dikenal pula istilah Sabondoroyot,artinya tujuh keturunan, yaitu
kolot, embah, buyut, bao, jangga, wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Sistem
perekonomian adalah bertani, berladang, berdagang, berkebun, dan industri.
Kepemimpinan di desa dipimpin oleh Kuwu. Keseniannya,seni bangunan
rumah adat,bangunan Keraton Kasepuhan cirebon,beragam bentuk kesenian
seperti nyanyian jenis tembang dan kawih.Alat musiknya seperti kecapi, suling,
angklung, dan degung. Tarian Sunda diantaranya Ketuk Tilu, Tayuban, Merak
Golek.Seni sastra yang terkenal di Sunda ialah Lutung Kasarung,Ciung
Wanara,Mundinglaya Dikusumah,dan Nyi Pohaci.
4.Kebudayaan Suku Bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa menempati kawasan Provinsi Jawa Tengah,Daerah
Istimewa Yogyakarta,dan Provinsi Jawa Timur. Bahasa daerahnya yaitu bahasa
jawa.
Sistem kepercayaan sebagian besar menganut agama Islam,disamping itu
terdapat pula penganut Hindu,Budha,Kristen,dan Khatolik. Islam kejawen adalah
kepercayaan campuran antara Islam dengan kepercayaan tradisional.Sebagian
orang Jawa percaya adanya makhluk halus,sehingga mereka melakkukan sesajen
pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon.
Melakukan upacara berkenaan dengan kepercayaan tradisional seperti
upacara kehamilan, kelahiran,kematian. Disamping itu masih percaya pula pada
kekuatan sakti suatu benda,seperti keris,gamelan,batu akik,kereta istana,sehingga
ada upacara Sekatenan yang dilakukan di lingkungan kerajaan, yaitu seminggu
sebelum acara Maulid Nabi Muhammad SAW.Upacara pembersihan barang-
barang yang dianggap keramat.Di Jawa Timur tepatnya di Gunung Bromo, ada
upacara Kasada,yaitu upacara adat yang dilakukan oleh Suku Tengger.Upacara ini
diselengggarakan pada tanggal 14 atau pada saat bulan purnama.
Kekerabatan menganut sistem bilateral dan menganut sistem keluarga luas
atau kinred. Sistem perekonomiannya bertani, industri rumah tangga, berternak
menangkap ikan dan sektor jasa.
Kesenian mencakup: seni bangunan rumah adat Jawa Tengah, seperti
Istana Mangkunegara Solo dan Jawa Timur rumah Stubondo.Rumah penduduk
memiliki tiga bentuk,yaitu limasan, joglo,dan serontong.Tariannya yaitu Tari
Serimpi, Tari Gambyong, Lengger(Banyumas), Reog(Ponorogo).Alat musik
tradisional suku Jawa adalah gamelan, kendang, rebab, siter,dan
seruling.Kesustraan Jawa diantaranya cerita Panji Kembang,. Seni pertunjukkan
yang populer adalah Ludruk,Ketoprak,Wayang Kulit, Wayang Orang.Kerajinan
khas Jawa ialah batik dan ukiran.
5. Kebudayaan Suku Bangsa di Provinsi Bali
Masyarakat Bali dibedakan menjadi dua, yaitu Bali Aga/Bali asli dan Bali
Majapahit.Bahasa yang yang digunakan yaitu bahasa Bali. Sistem kekerabatannya
yaitu sistem klan (dadia) dan kasta (wangsa).Di Bali, desa dibagi atas beberapa
adat istiadat yang dikepalai Kelian Banjar.Sistem perekonomiannya bertani,
perikanan, peternakan, dan kerajinan. Seni bangunannya yaitu bangunan gapura
Candi Bentar, yang terbuat dari batu merah dihiasi ukiran dari batu padas.Tarian
seperti Tari Baris,Barong,Kecak,Rejang dan Gambuh. Alat musiknya yaitu gong
gede, angklung,gambong,seruling dan kendang.
6. Kebangsaan Suku Bangsa Sawu
Suku ini berdiam di Kepulaauan Sawu dan Raijua di Provvinsi NTT.
Sistem ekonominya berladang, melaut dan menyadap nira. Seni bangunan rumah
berbentuk segi empat. Tariannya Pedoa dan Ledohan. Seni musiknya ialah
Sasando.
7. Kebudayaan Suku Bangsa Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah
Suku ini menganut sistem kepercayaan Kaharingan. Sistem kekerabatan
menganut sistem ambileineal. Suku ini menganut monogami. Sistem
prekonomiannya yaitu berladang dan berburu,meramu hasil hutan,mendulang
emas,menangkap ikan dan sektor jasa. Tariaannya yaitu Tari Giring,Gantar(tarian
menyambut tamu),Tambu,Bungai,dan Alean Dadas. Alat musiknya yaitu
gong.Kerajinannya kulit rotan,seni ukir dan seni tato.
8. Kebudayaan Suku Bangsa Bugis dan Makassar di Provinsi
Sulawesi Selatan
Bahasa yang digunakan suku Bugis yaitu Ugi,sedang untuk orang
Makassar bahasanya Mangasara.Sistem kepercayaan yang dianut adalah agama
Islam. Sistem kekerabatan adalah bilateral.Rumah orang Bugis dan Makasar
umumnya berbentuk panggung. Tarian khasnya yaitu Tari Edentua. Sedangkan
seni dramanya Kondo Buleng. Kerajinan tenun sutera Bugis dikenal dengan nama
sarung tenun bugis.
9. Kebudayaan Suku Dani di Lembah Baliem di Pegunungan Jaya
Wijaya Papua
Sistem kepercayaan yang dianut yaitu dengan memuja roh nenek moyang
dan menghormati matahari. Sistem kekerabatannya adalah patrilieneal.
Perkawinan bersifat eksogomi. Sistem ekonominya bertani dan berternak babi.
Rumah suku disebut Honai. Kerajinannya yaitu anyaman kantong jaring penutup
kepala dan pengikat kapak.Alat keseniannya sejenis harmonika.
10. Kebudayaan Suku Asnat di Provinsi Papua
Berdiam di Pantai Flaminggo,Sungai Undir,dan Asewetsy. Sistem
kepercayan yang dianut yaitu Fumeripits. Sistem kekerabatan keluarga inti adalah
dasar pembentukan kelompok.Sistem perekonomiannya meramu sagu,menangkap
ikan dan berburu binatang.Rumah adatnya disebut Tsyem. Benda kesenian yanng
terkenal adalah mbis dan perisai.
D. DAMPAK MASUKNYA BUDAYA ASING
Pengaruh budaya asing disebabkan oleh kontak kebudayaan. Semakin
intensif hubungan {interaksi} dengan masyarakat yang berbudaya sehingga
menimbulkan dampak seperti:
1. Perubahan Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan asing melalui kontak budaya secara langsung terjadi
pengaruh timbal balik atau saling mempengaruhi sehingga menimbulkan
perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Perubahan
kebudayaan akan berjalan secara terus menerus bergantung pada dinamika
masyarakatnya.
2. Pembauran Kebudayaan
Pembauran kebudayaan antara kebudayaan masyarakat setempat {lokal}
dengan kebudayaan asing dipercepat dengan adanya suatu keadaan yang sulit
dihindari.Dunia menjadi terbuka tanpa proteksi yang dikenal dengan globalisasi.
Globalisasi adalah proses terbentuknya sebuah sistem organisasi dan sistem
komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah yang sama.
Menurut Michael Haralambos dan Marin Holbon, globalisasi adalah suatu
proses yang didalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam
kehidupan sosial.
Arus globalisasi telah membuat dunia menjadi seperti satu kesatuan tanpa
batas yang pasti. Derasnya arus komunikasi dan informasi mempercepat
masuknya unsur-unsur budaya asing yang dapat memperkaya kebudayaan
Indonesia.
3. Modernisasi
Menurut Kontjaraningrat, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai
dengan zaman dan konstelasi dunia. Modernisasi adalah proses perubahan
masyarakat dan kebudayaan dari masyarakat dan kebudayaan tradisional ke
masyarakat dan kebudayaan modern dalam seluruh aspeknya.
Modernisasi dapat bersumber pada negara-negara barat (Amerika,Eropa}.
Masuknya budaya asing menimbulkan modernisasi yang menghasilkan manusia
modern yang lebih mengacu pada pandangan hidup, sikap, dan tindakan.
4. Keguncangan Budaya (Culture Schock)
Keguncangan budaya adalah guncangan jiwa atau mental masyarakat
karena belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang datang secara
tiba-tiba. Masyarakat yang terdiri atas beberapa
ras,suku,bangsa,agama,ideology,pekerjaan,latar belakang budaya akan
memudahkan timbulnya pertentangandan guncangan-guncangan sosial. Suasana
yang demikian akan mendorong lahirnya perubahan-perubahan sosial.
5. Penetrasi Budaya
Penetrasi kebudayaan dalam penetrasi,pengaruh kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan secara besar-
besaran dalam waktu yang relatif singkat
Penetrasi kebudayaan berjalan melalui 2 cara:
a. cara damai atau bersahabat
b. cara kekerasan
6 Memperkaya Keberagaman Budaya Indonesia
Pengaruh kontak dengan budaya asing sangat jelas tampak pada agama
yang dianut bangsa Indonesia bahkan corak kesenian dan adat istiadat yang ada di
Indonesia juga diwarnai budaya asing yang masuk di Indonesia.
7 Lemahnya Nilai-nilai Budaya Bangsa
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Melalui kontak langsung
(unsur-unsur pariwisata) maupun tidak langsung (media cetak,elektonik dll.).Hal
ini dapat berdampak westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan
bebas,penyalahgunaan obat-obatan.
E. HUBUNGAN ANTAR BUDAYA
1.Difusi
Kebudayaan bersifat dinamis dan terjadi hubungan antar budaya melalui
berbagai proses seperti:
a. Pengertian Difusi
Dalam kamus besar Indonesia,difusi merupakan proses penyebaran atau
perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak
lain.W.A.Haviuland manyatakan bahwa difusi adalah penyebaran kebuasaan atau
adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang lain.Proses
difusi berlangsung melalui teknik meniru atau imitasi.Dalan proses difusi manusia
mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.
b. Jenis Difusi
Ada 2 jenis difusi:
1 Difusi intra masyarakat, adalah proses difusi yang terjadi dalam
masyarakat itu sendiri. Difusi intra masyarakat di pemngaruhi oleh faktor-faktor
berikut;
a.Suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai kegunaan
b.Unsur-unsur kebudayaan baru yang mempengaruhi diterima atau ditolak
c.Suatu unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur
lama,kemungkinan besar tidak akan diterima.
d.Kedudukan dan peranan sosial dari individu penemu sesuatu yang baru
mempengaruhi hasil penemuannya itu dengan mudah diterima atau tidak.
e.Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut.
2. Difusi antar masyarakat, adalah proses difusi yang terjadi antara
masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut;
1. Adanya kontak antara masyarakat masyarakat tersebut.
2.Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru
tersebut.
3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4.Ada tidaknya unsurunsur kebudayaan yang menyaingi unsur-
unsur tersebut.
5. Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru.
6. Paksaan dapat juga digunakan untuk menerima suatu penemuan
baru.
c. Bentuk Difusi
1. Symbiotic,yaitu proses masuknya unsur kebudayaan ke atau dari
masyarakat yang hidup berdampimgan.
2. Penetration Pasifique, yaitu masuknya kebudayaan asing dengan cara
damai dan tidak di sengaja serta tampa paksaan.
3. Penetration Violennnte, yaitu masuknya kebudayaan asing dengan cara
paksaan.
Proses difusi unsur-unsur kebudayaan lokal ke dalam kebudayaan nasional
disebabkan 3 hal;
aFungsinya sangat cocok dan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat,
b.Unsur-unsur kebudayaan lokal mudah diterima atau di serap,
c.Unsur-unsur budaya lokal sangat digemari karena keindahan.
2.Akulturasi
a. Pengertian Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses perubahan di mana terjadi penyatuan
kebuyaan yang berbeda sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun dapat
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kebuyaan sendiri.
Proses akulturasi berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal
itu disebabkan karena adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap
(diterima) secara selektif,dan ada insur budaya asing yang tidak diterima atau
ditolak sehingga proses perubahan kebudayaan melaului mekanisme akulturasi
masih memperlihatkan adanya unsur-unsur kepribadian yang asli. Syarat utama
terjadinya akulturasi adalah adanya kontak sosial dan komunikasi antara dua
kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan. Contoh: mengenal sistem uang
perbankan, industri, sistem pendidikan, berpakaian, tata cara pergaulan, sistem
pemerintahan, dsb.
b. Faktor yang menyebabkan unsur budaya asing dapat diterima
adalah:
a. Tidak ada hambatan geografis (isolasi geografis).
b. Kebudayaan asing memberi manfaat yang lebih besar bagi si pemakai,
contoh pemakaian sepeda motor, truk pengangkut, dsb.
c. Adanya persamaan dengan kebuyaan lama.
d. Adanya kesamaan pengetahuan dan ketrampilan sehingga mudah
disesuaikan dengan masyarakat penerima, contoh penerangan listrik
menggantikan penerangan tradisional.
e. Kebudayaan tersebut bersifat kebendaan, contoh benda-benda peralatan
rumah tangga, alat-alat pertanian, dsb.
Sedangkan unsur-unsur budaya asing yang sukar diterima karena adanya
faktor-faktor berikut ini:
1) Unsur-unsur kebudayaan bersifat abstrak.
2) Kebudayaan tersebut kecil sekali manfaat atau gunanya. Contoh: mode
pakaian.
3) Unsur-unsur kebudayaan tersebut sukar disesuaikan dengan keadaan
masyarakat penerima.
c. Bentuk-bentuk Akulturasi
1) Substitusi, yaitu unsur budaya lama diganti dengan unsur budaya baru
yang memberikan nilai lebih bagi para penggunanya, contoh: ojek sepeda dengan
sepeda motor, para petani mengganti alat bajak sawah dengan traktor.
2) Sinkretisme, yaitu unsur-unsur budaya lama yang berfungsi berpadu
dengan unsur-unsur budaya yang baru sedemekian serasinya sehingga membentuk
sistem baru.
3) Adisi, yaitu unsur budaya lama yang masih berfungsi ditambah unsur
baru sehingga memberikan nilai lebih.
4) Dekulturasi, yaitu unsur budaya lama hilang karena diganti dengan
insur baru
5) Originasi, yaitu masuknya kebudayaan baru yang sebelumnya belum
dikenal oleh masyarakat sehingga menimbulkan perubahan besar bagi kehidupan.
6) Penolakan (rejection), yaitu penolakan dari sebagian anggota
masyarakat yang tidak siap dan tidak menyutujui proses akulturasi.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses perubahan kebudayaan secara total, akibat
membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan asli tidak
tampak lagi. Sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah
menjadi unsur kebudayaan campuran. Contoh, perkawinan campuran yaitu
perkawinan antara perempuan dari golongan tertentu dengan laki-laki dari
golongan lain sehingga bercampurlah dua kebudayaan yang berbeda.
Asimilasi dapat berlangsung dipengaruhi oleh:
a. Faktor pendorong asimilasi
1) Adanya perbedaan di antara masing-masing pendukung kebudayaan
sehingga mereka saling melengkapi dan saling membutuhkan.
2) Adanya sikap saling menghargai orang asing dan kebudayaannya,
saling mengakui kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihannya akan
mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan
tersebut.
3) Adanya sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam
masyarakat juga akan mempercepat asimilasi.
4) Adanya perkawinan campuran (amalgamasi) yang merupakan faktor
yang paling menguntungkan bagi jalannya proses asimilasi.
5) Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam
masing-masing kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa
lebih dekat satu dengan lainya sehingga akan memudahkan terjadinya asimilasi.
b. Faktor penghambat asimilasi
1) Sifat takut terhadap kebudayaan lain yang umumnya terjadi di antara
masyarakat yang merasa rendah atau inferior dalam menghadapi kebudayaan luar
yang lebih tinggi (superior)
2) Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang menyebabkan sikap toleransi
dan simpati yang kurang berkembang antara suku bangsa satu dan lainya.
3) Perasaan superioritas yang besar pada individu-individu dari satu
kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat lain.
4) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
yang akan berakibat pada tidak adanya kebebasan untuk bergaul dengan
masyarakat luar.
5) Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada
kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,jika
dibandingkan dengan makhluk lainnya.Kesempurnaan tersebut karena manusia
dilengkapi oleh Sang pencipta dengan akal, nurani dan kehendak yang terdapat
pada manusia, sehingga manusia disebut sebagaimakhluk berbudaya .
Akal (ratio) merupakan daya cipta berfungsi sebagai alat berfikir dan
sumber ilmu pengetahuan dan teknologi .Dengan kecerdasan akalnya manusia
dapat menilai berbagai fakta, peristiwa atau sesuatu yang dianggap baik dan
benar, kemudian diterima oleh akal sebagai nilai kebenaran atau nilai kenyataan,
sedangkan hal yang salah akan ditolak oleh akal .
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmuwanmuda.wordpress.com/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-budaya-
asing-dan-hubungan-antar-budaya/
http://aryasowloeng.blogspot.co.id/2010/03/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-
budaya.html

Anda mungkin juga menyukai