Anda di halaman 1dari 10

[Keperawatan Jiwa] Gangguan Konsep Diri: Harga

Diri Rendah
2 November 2011 dazspecta Tinggalkan komentar Go to comments

Rate This

Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui ttg dirinya
yg mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (stuart, sundeen 1991).
Konsep diri belum ada saat dilahirkan, tetapi dipelajari dari pengalaman unik melalui
eksplorasi diri sendiri hubungan dengan orang dekat dan berarti bagi dirinya.

Konsep diri berkembang dengan baik apabila : budaya dan pengalaman dikeluarga dapat
memberikan perasaan positif, memperoleh kemampuan yg berarti bagi
individu/lingkungan dan dapat beraktualisasi, sehingga individu menyadari potensi
dirinya
1. RENTANG RESPON

Respon individu terhadap konsep diri, berfluktuasi sepanjang rentang respon dari adaptif
sampai maladaptif

1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri ttg konsep diri yg positif dng latar belakang
nyata dan sukses dan dapat diterima
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal hal positif maupun negatif dari dirinya
3. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu menginterpretasikan aspek aspek
identitas masa kanak kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian
pada masa dewasa yang harmonis
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain

Konsep diri terdiri dari 5 komponen (stuart and sundeen 1991) yaitu :

1. Gambaran tubuh/Body image disadari atau tidak disadari. Termasuk persepsi,


perasaan masa lalu dan sekarang, tentang ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan
potensi diri.

Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan persepsi baru. Gambaran tubuh yang
diterima secara realistis akan meningkatkan keyakinan diri sehingga dapat mantap dalam
menjalani kehidupan. Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara, perubahan
suara, pertumbuhan bulu bulu dan menstruasi pada wanita adalah perubahan yg dapat
mempengaruhi tubuh yang perlu diantisipasi oleh individu

1. Ideal diri (self ideal) adalah persepsi individu ttg perilaku yg harus dilakukan
sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilau yg ditetapkan. Ideal diri
diperlukan oleh individu untuk memacu pada tingkat yang lebih tinggi
2. Harga diri(self esteem) adalah penilaian ttg nilai individu dengan menganalisa
kesesuaian perilaku dengan ideal diri, harga diri yang tinggi berakar pada
penerimaan diri sendiri tanpa syarat sebagai individu yang berarti dan penting,
walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri diperoleh dari penghargaan diri
sendiri atau orang lain. Faktor yang mempengaruhi harga diri tinggi adalah
perasaan diterima, dicintai, dihormati serta frekuensi kesuksesan.
3. Peran (role performance) adalah seperangkat perlaku yang diharapkan oleh
masyarakat tersebut. Menurut Stuart dan Sundeen 1991 ada 5 faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri dengan peran :
4. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
5. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu
6. Kesimbangan dan kesesuaian anatara peran yang dilakukan
7. Keselarasan harapan dan kebudayaan dengan peran
8. Kesesuaian situasi yang dapat mendukung pelaksanaan peran
9. Identitas (identity) adalah penilaian individu terhadap dirinya sebagai suatu
kesatuan yang utuh, berlanjut, konsisten dan unik. Ini berarti individu tersebut
otonom, berbeda dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin.
Pembentukan identitas dimulai sejak lahir dan berkembang melalui siklus
kehidupan dan terutama pada periode remaja.

Kepribadian yang sehat

Individu dengan kepribadian yang sehat mempunyai ciri ciri konsep diri sebagai berikut
:

1. Konsep diri yang positif


2. Gambaran diri yang tepat dan positif
3. Ideal diri yang realistis
4. Harga yang tinggi
5. Penampilan diri yang memuaskan
6. Identitas yang jelas

2. PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Faktor predisposisi

Faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah :

1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistis
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran yaitu peran yang sesuai dengan
jenis kelamin, peran dalam pekerjaan, dan peran yang sesuai dengan kebudayaan
3. Faktro yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak percaya pada
anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial yang berubah
4. Faktor presipitasi

Dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau dari luar individu yang dibagi dalam 7
kategori :

1. Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan
2. Konflik peran : ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan dengan yg di
inginkan
3. Peran yang tidak jelas : kurangnya pengetahuan individu ttg peran yg
dilakukannya
4. Peran berlebihan : kurang sumber yg adekuat untuk menampilkan seperangkat
peran yg kompleks
5. Perkembangan transisi : perubahan norma yg berkaitan dng nilai untuk
menyesuaikan diri
6. Situasi transisi peran : bertambahnya atau berkurangnya orang penting dlm
lehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
7. Transisi peran sehat sakit : peran yg diakibatkan oleh keadaan sehat atau sakit,
yg dpt disebabkan :
1. Kehilangan bagian tubuh
2. Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
3. Perubahan fisik yg berkaitan dng pertumbuhan dan perkembangan
4. Prosedur pengobatan dan perawatan
5. Ancaman fisik seperti pemakaian o2, kelelahan, ketidakseimbangan
biokimia, gangguan obat, alkohol dan zat.
6. Perilaku

Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang oabjektif
dan dapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah (stuart and
sundeen 1995)

1. Perilaku dengan harga diri rendah : mengkritik diri sendiri, produktivitas


menurun, destruktif pada orang lain, gangguan berhubungan, merasa diri lebih
penting, merasa tidak layak, merasa bersalah, mudah marah dan tersinggung,
perasaan negatif terhadap diri sendiri, pandangan hidup prsimistis, keluhan fisik,
pandangan hidup terpolarisasi, mengingkari kemampuan diri sendiri, mengejek
diri sendiri, mencederai diri sendiri, isolasi sosial, penyalahgunaan zat, menarik
diri dari realitas, khawatir, ketegangan peran
2. Perilaku identitas kacau : takut mengindahkan moral, mengurangi hubungan
interpersonal, perasaan kosong, perasaan yang berubah ubah, kekacauan
identitas seksual, kecemasan yang tinggi, tidak mampu berempati, kurang
keyakinan diri, mencintai diri sendiri, masalah hubungan intim, ideal diri tidak
realistis
3. Perilaku dengan depersonalisasi
1. Afek : identitas hilang, asing dengan diri sendiri, perasaan tidak aman,
rendah diri, takut dan malu : perasaan tidak realistis, merasa sangat
terisolasi
2. Persepsi : halusinasi pendengaran dan penglihatan; tidak yakin akan jenis
kelaminnya; sukar membedakan diri dengan orang lain
3. Kognitif : kacau, disorientasi waktu, penyimpangan pikiran, daya ingat
terganggu
4. Perilaku : afek tumpul ; pasif dan tidak ada respon emosi ; komunikasi
tidak selaras; tidak dapat mengontrol perasaan ; tidak ada inisiatif dan
tidak mampu mengambil keputusan; menarik diri dari lingkungan; kurang
semangat
5. Mekanisme koping

Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah fantasi, disasosiasi, isolasi,
proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain
Jangka pendek Jangka panjang
1. Kegiatan yg dilakukan untuk lari
sementara dari krisis : pemakaian obat
obatan, kerja keras, nonton TV terus
menerus
2. Menutup identitas : terlalu cepat
mengadopsi identitas yg disenangi
dari orang yg berarti, tanpa
mengindahkan hasrat, aspirasi/potensi
diri sendiri
1. Kegiatan mengganti identitas
sementara : (ikut kelompok
sosial, keagamaan, politik)
2. Identitas negatif : asumsi yang
bertentangan dng nilai dan
harapan masyarakat

1. Kegiatan yang
memberi dukungan
sementara (kompetisi
olah raga, kontes
popularitas)

1. Kegiatan mencoba menghilangkan


anti identitas sementara
(penyalahgunaan obat obatan)

3. MASALAH KEPERAWATAN

Masalah gangguan konsep diri berhubungan dengan kecemasan bermusuhan dan rasa
bersalah sering menimbulkan kekacauan dan mengakibatkan respon koping yg
maladaptif. Respon ini dapat dilihat pada berbagai individu, yang mengalami ancaman
integritas diri. Masalah keperawatan dan contoh diagnosa keperawatan yang lengkap
berkaitan dengan gangguan konsep diri.

1. Gangguan gambaran diri


2. Gangguan identitas diri
3. Gangguan penampilan peran
4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

4. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tujuan umum

Meningkatkan aktualisasi diri klien dengan membantu menumbuhkan, mengembangkan,


menyadari potensi sambil mencari kompensasi ketidakmampuan

1. Tujuan khusus

Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan konsep diri dan membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya

1. Tindakan keperawatan
2. Tahap memperluas kesadaran diri

Prinsip Rasional Tindakan


Membina hubungan Sikap perawat yang terbuka Menerima klien apa adanya
saling percaya dapat mengurangi perasaan Dengarkan klien
terancam dan membantu Dorong klien mendiskusikan
klien menerima semua pikiran dan perasaannya
Respon yg tidak mengadili

Katakan bahwa klien adl


individu berharga,
bertanggung jawab dan dpt
menolong diri sendiri
Bekerja dengan Tingkat kemampuan menilai Identifikasi kemampuan
kemampuan yg realitas dan kontrol diri klien
dimiliki klien diperlukan sbg landasan Arahkan klien sesuai dng
asuhan keperawatan kemampuan yang dimiliki
Menyakinkan identitas klien
Beri dukungan untuk
menurunkan panik
Pendekatan tanpa menuntut
Menerima dan
mengklarifikasi komunikasi
verbal dan nonverbal
Cegah klien mengisolasi diri
Ciptakan kegiatan rutin
(ADL)
Buat batasn perilaku yg tdk
pantas
Orientasikan klien ke dunia
nyata
Beri pujian pada perilkau
yang tepat

Tingkatkan kegiatan dan


tugas secara bertahap, untuk
menimbulkan pengalaman
positif
1. Menyelidiki diri

Prinsip Rasional Tindakan


Bantu klien menerima Dng menunjukan sikap Motivasi klien
perasaan dan menerima perasaan dan mengekspresikan emosi,
pikirannya pikiran klien maka klien akan keyakinan perilaku dan
melakukan hal yg sama pikirannya
Gunakan komunikasi
terapeutik dan empati

Catat pikiran yg logis dan


tdk logis
Menolong klien Keterbukaan persepsi diri adl Tumbuhkan persepsi klien
menjelaskan konsep awal untuk merubah suasana thd kekuatan dan
dirinya dan sepi dan dpt mengurangi kelemahannya
hubungannya dng ansietas Bantu klien menurunkan seif
orang lain scr terbuka idealnya

Bantu klien menjelaskan hub


dng orang lain
Menyadari dan Kesadaran diri akan Sadari perasaan sendiri baik
mengontrol perasaan membantu penampilan model perasaan negatif dan positif
perawat perilaku dan membatasi efek dlm berhubungan
negatif dlm berhubungan dng
orang lain
Empati pd klien, Rasa empati dpt menguatkan Gunakan respon empati dan
tekankan bahwa pandangan klien memahami obs apakah perasaan perawat
kekuatan untuk perasaan orang lain simpati atau empati
berubah ada pada klien Jelaskan bahwa klien
berguna dlm memecahkan
masalahnya
Libatkan keluarga dan
kelompok menyelidiki diri
klien

Bantu klien mengenal


konflik dan koping
maladaptif
1. Mengevaluasi diri

Prinsip Rasional Tindakan


Membantu klien Setelah mengetahu masalah Bersama klien identifikasi
mengidentifikasi dng jelas alternatif stressor dan bagaimana
masalahnya secara pemecahan masalah dpt penilaiannya
jelas dibuat klien
Jelaskan bahwa keyakinan
klien mempengaruhi
perasaan dan perilakunya
Kaji respon koping Dng mengetahui koping yg Bersama klien
adaptif dan maladaptif dipilih klien dpt mengidentifikasi keyakinan,
klien thd masalah yg mengevaluasi konsekwensi ilusi, tujuan yg tdk realistis
dihadapi positif dan negatif Identifikasi kekuatan klien
Tunjukan konsep sukses dan
gagal dlm persepsi yg cocok
Teliti sumber koping yg
digunakan klien
Uraikan pd klien bahwa
respon koping dpt dipilih
dng bebas dan mempunyai
dampak positif maupun
negatif
Bersama klien
mengidentifikasi respon
koping yg maladaptif
Komunikasi yg menfasilitasi
konprontasi yg mendukung

Klarifikasi peran
1. Membuat perencanaan yang realistis

Prinsip Rasional Tindakan


Bantu klien Jika semua alternatif sudah Jelaskan bahwa yg dpt
mengidentifikasi dievaluasi, perubahan merubah dirinya adalah
pemecahan masalah menjadi efektif klien bukan orang lain
Bantu keyakinan dan ide
klien ke dlm kenyataan

Gunakan lingkungan
membantu keyakinan klien
jadi konsisten
Bantu klien Dengan tujuan yg jelas dpt Bantu klien merumuskan
mengkonsep tujuan yg merubah harapan yg tujuan
realitas diinginkan Bantu klien untuk
menetapkan perubahan yg
diinginkan
Anjurkan klien
menggunakan pengalaman
baru untuk mengembangkan
potensinya

Gunakan role model, role


play, visualisasi dan
rekomendasi yg sesuai
1. Bertanggung jawab dalam bertindak

Prinsip Rasional Tindakan


Mengeksplorasi koping Sangat penting bagi klien Beri kesempatan klien untuk
adaptif dan maladaptif mengetahui koping yang memilih koping yang ingin
klien dalam digunakan dalam pemecahan digunakan dan
memecahkan masalahnya baik yg negatif konsekwensinya
masalahnya maupun yg negatif Bantu klien mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian
mekanisme koping yg dipilih
Diskusikan bila klien
memilih mekanisme koping
negatif berikut
konsekwensinya

Berikan dukungan positif


untuk mempertahankan
kemajuannya.
1. EVALUASI
1. Baik ancaman integritas atau harga diri klien sudah berkurang baik sifat,
jumlah dan waktu
2. Perilaku klien menunjukan kemajuan dlm menerima, menghargai dan
meyakini diri sendiri
3. Sumber koping klien yang adekuat sudah dimiliki dan digunakan
4. Klien dpt memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan mengevaluasi diri
5. Klien menggunakan respon koping yg adaptif
6. Klien sdh mempelajari strategi baru untuk beradaptasi dan meningkatkan
aktualisasi diri
7. Klien sdh menggunakan pemahaman yg tinggi ttg diri sendiri untuk
meningkatkan pertumbuhan kepribadian

Like this:
Suka
Be the first to like this post.
Categories: Ilmu Pengetahuan, Keperawatan Tag:Gangguan Konsep Diri, Harga Diri
Rendah, Keperawatn Jiwa, Pengkajian Keperawatan Jiwa, Proses Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai