Anda di halaman 1dari 12

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI


Jawaban Soal Ujian Akhir-Semester 2012
(Jumlah 60 soal)

Pilih satu jawaban yang paling benar untuk soal nomer 1-35.

1. Infeksi yang diperoleh di rumah sakit yang dialami seorang pasien yang masuk rumah sakit
karena alasan yang bukan infeksi tersebut: C

A. Reservoir
B. Koloni
C. Nosokomial
D. Mikroba
E. Contagious

2. Plasmodium falciparum sebagai agen infeksi yang menyebabkan malaria: B

A. Jamur
B. Protozoa
C. Bakteri
D. Virus
E. Prion

3. Interval waktu sejak individu terinfeksi hingga mulai mampu menginfeksi: B

A. Masa inkubasi
B. Masa laten
C. Durasi penyakit
D. Masa infeksi
E. Masa non-infeksi

4. Dalam triad penjamu-agen-lingkungan, faktor yang terdapat pada penjamu yang


berhubungan dengan risiko transmisi penyakit infeksi E

A. Suhu udara
B. Kelembaban
C. Curah hujan
D. Asupan gizi
E. Status imunitas

5. Penyakit yang agen penyebabnya adalah mikroba: A

A. Penyakit infeksi (infectious diseases)


B. Penyakit menular (communicable diseases)
C. Transmissible diseases
D. Contagious disease
E. Non-infectious disease

1
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

6. Jumlah yang terinfeksi dibagi dengan jumlah semua yang terpapar: C

A. Inkubasi
B. Durasi
C. Infektivitas
D. Patogenesitas
E. Virulensi

7. Cara transmisi penyakit infeksi: E

A. Toxoplasmosis melalui air


B. Hepatitis A melalui droplet
C. Malaria melalui udara
D. Cacar air melalui vektor
E. HIV/ AIDS mukosa ke mukosa

8. Dengan menggunakan data Tabel 1, hitung Attack Rate Cacar Air: D

Tabel 1 Data Attack Rate

Campak Cacar air Rubella


Anak yang terpapar 251 238 218
Anak yang sakit 201 172 82
Attack rate .... ... ...

A. 201/ (201+251)
B. 172/ (172+238)
C. 201/251
D. 172/238
E. 82/218

9. Dengan menggunakan data Tabel 1, penyakit mana memiliki risiko terkecil untuk terjadi
pada populasi anak tersebut? C

A. Campak
B. Cacar air
C. Rubella
D. Risiko terjadinya campak = cacar air
E. Risiko terjadinya campak = rubella

2
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

10. Seorang tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi dapat ditunjukkan secara serologis bereaksi
dengan suatu agen infeksi: C

A. Terinfeksi (infected)
B. Secara klinis terinfeksi (clinically infected)
C. Asimtomatis (subklinis)
D. Carrier
E. Reservoir

11. Analisis data insidensi suatu penyakit menghasilkan kurva epidemi di bawah ini. Pernyataan
yang benar tentang tentang kurva itu: D

Fase B

Fase A

A. Fase B menunjukkan insidensi yang konstan dari waktu ke waktu


B. Fase A menunjukkan peningkatan jumlah kasus baru melebihi ekspektasi normal
C. Fase B menunjukkan peningkatan jumlah kasus baru dan lama
D. Fase A menunjukkan insidensi yang konstan dari waktu ke waktu
E. Fase B adalah fase endemik

12. Penyakit berikut memiliki masa inkubasi panjang, masa laten panjang, dan durasi pendek:
A, B, C, D, E

A. Varicella
B. Malaria
C. Tuberkulosis
D. HIV/AIDS
E. Kolera

13. Jumlah populasi yang bisa terinfeksi HIV pada awal 2010= 1.000.000. Jumlah kasus lama
HIV pada awal tahun 2010= 20 kasus. Jumlah kasus baru HIV Januari sampai Juni 2010=10
kasus. Jumlah kasus baru HIV Juli-Desember 2010=10 kasus. Jumlah populasi pada
pertengahan tahun 2010= 1.000.100. Jumlah populasi pada akhir tahun 2010= 1.000.200.
Cumulative incidence infensi HIV selama setahun 2010 B

A. 10/ 1.000.000
B. (10+10)/ 1.000.000
C. (20+10+10)/ 1.000.000
D. (20+10)/ 1.00.100
E. 10/ 1.000.200
3
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

14. Dengan menggunakan data soal nomer 12, hitung Period Prevalence infeksi HIV selama
periode waktu 2010. E

A. 20/ 1.000.100
B. 20/ 1.000.200
C. (20+10)/ 1.000.100
D. (20+ 10+10)/ 1.000.000
E. (20+ 10+10)/ 1.000.100

15. Tanda dan gejala klinis cocok dengan penyakit, terdapat bukti epidemiologi, tetapi tidak
terdapat bukti laboratorium definitif yang menunjukkan tengah atau telah terjadi infeksi
(bukti laboratorium negatif, tidak ada, atau belum ada) B

A. Kasus pasti (confirmed case)


B. Kasus mungkin (probable case)
C. Kasus suspek (suspected case)
D. Kasus indeks (index case)
E. Kasus primer (primary case)

16. Sebuah investigasi outbreak menghasilkan kurva epidemi di bawah ini. Jenis outbreak
berdasarkan pola penyebaran patogen yang diperagakan oleh kurva epidemi itu. D
Jumlah kasus

Tanggal onset

A. Investigasi outbreak
B. Common source outbreak
C. Point source outbreak
D. Propagation outbreak
E. Continual source outbreak

17. Faktor pada agen yang mempengaruhi transmisi penyakit infeksi: E

A. Udara
B. Perumahan
C. Genotipe
D. Status gizi
E. Virulensi

4
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

18. Suatu bentuk epidemi, di mana agen infeksi menular di dalam populasi dari penjamu ke
penjamu, sehingga menghasilkan kurva epidemi yang menunjukkan sejumlah puncak kasus
yang makin lama makin tinggi antar masa inkubasi: D

A. Investigasi outbreak
B. Point-source outbreak
C. Common source outbreak
D. Propagation outbreak
E. Continual source outbreak

19. Tentang reproductive number (Ro, R): C

A. Ukuran yang menunjukkan kemampuan untuk menyebabkan kematian


B. Ukuran yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi penyakit klinis
C. Ukuran yang menunjukkan potensi transmisi pada populasi
D. Sama dengan Attack Rate
E. Sama dengan Cumulative Incidence

20. Jumlah kasus klinis dibagi dengan jumlah semua yang terinfeksi: B

A. Infektivitas
B. Patogenesitas
C. Virulensi
D. Inkubasi
E. Durasi

21. Kasus yang pertama kali diidentifikasi di fasilitas pelayanan kesehatan formal: E

A. Kasus primer
B. Kasus sekunder
C. Kasus tersier
D. Kasus suspek
E. Kasus indeks

22. Suatu kecenderungan temporal, di mana transmisi penyakit hanya terjadi selama musim
tertentu dalam suatu tahun, misalnya penyakit diare pada musim kemarau ketika terdapat
kesulitan akses air bersih D

A. Kecenderungan sekuler
B. Outbreak
C. Variasi tahunan
D. Variasi musiman
E. Variasi sikli

5
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

23. Tentang cacar air (chicken pox, varicella): A

A. Periode laten lebih pendek daripada masa inkubasi


B. Periode laten lebih panjang daripada masa inkubasi
C. Orang anak dengan cacar air menjadi menular kepada orang lain setelah dia
menunjukkan manifestasi klinis
D. WHO telah menyatakan dunia telah bebas dari penyakit cacar air
E. Agen infeksi cacar air adalah herpes-zoster virus

24. Dalam investigasi outbreak, ternyata sumber outbreak adalah sumur yang digunakan oleh
penduduk yang terkontaminasi oleh Vibrio cholera. Jenis outbreak berdasarkan pola
penyebaran patogen yang diperagakan oleh kurva epidemi di bawah ini. B
Jumlah kasus

Tanggal

A. Investigasi outbreak
B. Common source outbreak
C. Person-to-person outbreak
D. Propagation outbreak
E. Continual source outbreak

25. Tentang reproductive number (Ro, R): A

A. Pada penyakit menular seksual, penggunaan kondom akan menurunkan Ro


B. Pada penyakit campak, makin banyak jumlah murid yang sekelas dengan seorang murid
yang terkena campak, makin menurun Ro
C. Makin panjang masa infeksi makin kecil Ro
D. Rumusnya adalah Ro = p+c+d
E. Rumusnya adalah Ro= p/(c.d)

26. Orang yang terinfeksi, tetapi tidak menunjukkan tanda dan gejala klinis, bisa menularkan
agen infeksi kepada orang lain: B

A. Reservoir
B. Carrier
C. Mikroorganisme
D. Penjamu
E. Kasus subklinis

6
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

27. Suatu kecenderungan temporal di mana penyakit terjadi kadang-kadang, kejadian penyakit
bersifat ireguler dan tidak dapat diprediksi, biasanya berupa kasus tunggal atau cluster
(kelompok kecil) kasus, misalnya keracunan makanan E

A. Endemi
B. Hiperendemi
C. Epidemi
D. Pandemi
E. Sporadis

28. Karakteristik epidemiologi penyakit infeksi yang membedakannya dengan epidemiologi


penyakit non-infeksi: C

A. Sebuah kasus tidak berperan sebagai faktor risiko


B. Infeksi tidak memberikan imunitas
C. Sering kali membutuhkan tindakan segera untuk mengatasi epidemi
D. Infeksi subklinis tidak mempengaruhi epidemiologi
E. Umumnya memiliki masa inkubasi panjang

29. Tentang reproductive number (Ro, R): E

A. Makin panjang masa infeksi makin kecil Ro


B. Makin banyak jumlah kontak, makin kecil Ro
C. Makin menurun probabilitas per kotak, makin besar Ro
D. Pada penyakit menular seksual, penggunaan kondom akan meningkatkan Ro
E. Pada penyakit HIV/AIDS, pengobatan dengan antiretrovirus, misalnya zidovudine akan
menurunkan Ro

30. Tempat agen menggandakan diri, tanpa ini agen tidak dapat melestarikan diri, merupakan
pabrik agen, bisa merupakan kasus asimtomatis, carrier, binatang, atau benda mati: B

A. Kolonisasi
B. Reservoir
C. Patogen
D. Penjamu
E. Carrier

31. Interpretasi yang benar tentang reporductive number (Ro, R): D

A. R<1 berpotensi terjadi epidemi


B. R=0 penyakit bersifat endemis
C. R>1 penyakit akan menghilang
D. R>1 berpotensi terjadi epidemi
E. R=1 penyakit akan menghilang

7
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

32. Suatu kecenderungan temporal di mana penyakit terjadi dengan frekuensi atau insidensi
melebihi ekspektasi normal: D

A. Endemi
B. Holoendemi
C. Hiperendemi
D. Epidemi
E. Cluster

33. Masa di mana penjamu bisa menginfeksi penjamu lainnya yang rentan: D

A. Masa inkubasi
B. Masa laten
C. Durasi penyakit
D. Masa infeksi
E. Masa non-infeksi

34. Imunitas kelompok: C

A. Innate immunity
B. Acquired immunity
C. Herd immunity
D. Cellualar immunity
E. Humoral immunity

35. Penyakit terjadi dengan konstan, dengan frekuensi sesuai dengan ekspektasi, biasanya
dengan frekuensi rendah hingga sedang: B

A. Pandemi
B. Endemi
C. Hiperendemi
D. Epidemi
E. Cluster

Jawablah soal-soal nomer 36-50 dengan cara sebagai berikut:


A jika pernyataan I benar, II benar, dan ada hubungan sebab-akibat
B jika pernyataan I dan II benar, tetapi tidak ada hubungan sebab-akibat
C jika pernyataan I benar, pernyataan II salah
D jika pernyataan I salah, pernyataan II benar
E jika pernyataan I salah, pernyataan II salah

36. Imunitas yang diperoleh melalui transfer maternal atau pemberian antibodi disebut imunitas
pasif

Sebab

Imunitas pasif tidak menginduksi memori imunologis untuk menghasilkan antibodi

8
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

37. Seorang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi dapat ditunjukkan secara
serologis bereaksi dengan suatu agen infeksi. A, B, C, D, E

Sebab

Seorang yang terinfeksi suatu agen infeksi (misalnya, chicken pox) tidak menunjukkan
gejala apapun bisa menularkan agen infeksi itu ke orang lain.

38. Seorang membawa staphylococcus pada kulit atau hidung, bisa menularkan ke orang lain,
tetapi dia sendiri sesungguhnya tidak terinfeksi, disebut terkolonisasi. C

Sebab

Terkolonisasi identik dengan terinfeksi

39. Vektor merupakan suatu binatang, kerap kali merupakan artropoda (misalnya, serangga),
yang mengambil patogen dari orang yang terinfeksi dan menularkannya kepada orang yang
rawan. C

Sebab

Vektor sama dengan carrier

40. Salah satu efek dari koinfeksi HCV-HIV adalah pengobatan dari masing-masing infeksi
menjadi makin sulit (komplicated), lebih mahal, dan lebih banyak efek samping (misalnya,
hepatotoksisitas) B

Sebab

Hasil penelitian di berbagai negara maju menunjukkan, angka kematian karena penyakit hati
tahap terminal pada pasien HIV lebih tinggi sebelum diterapkannya Highly Active Antri-
Retrovirus (HAART) daripada sesudah HAART

41. Koinfeksi HCV-HIV lebih tinggi pada para mengguna obat dengan jarum suntik (penasun)
daripada bukan penasun A

Sebab

Pada penasun di populasi tertentu koinfeksi HCV-HIV bisa mencapai 50-90%

42. Pada penyakit infeksi, masa inkubasi merupakan interval antara saat kontak dan/ atau
masukknya agen infeksi dan dimulainya penyakit secara klinis A

Sebab
Masa tersebut merupakan waktu yang dibutuhkan untuk penggandaan mikroorganisme di
dalam penjamu sampai pada nilai ambang di mana populasi parasit cukup banyak untuk
menghasilkan gejala-gejala klinis

9
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

43. Reproductive number merupakan ukuran yang menunjukkan potensi intrinsik agen infeksi
untuk menyebar C

Sebab

Rumus reproductive number adalah Ro= p + c + d

44. Orang yang membawa agen patogen dan bisa menularkannya, tetapi tidak menunjukkan
tanda-tanda klinis infeksi disebut reservoir E

Sebab

Penjamu yang membawa patogen tanpa dirinya sakit dan merupakan pabrik pembuatan
patogen dan sumber infeksi bagi organisme penjamu lainnya disebut carrier

45. Orang yang terkolonisasi merupakan karier A

Sebab

Seorang membawa mikroorganisme dan bisa menularkan ke orang lain, tetapi dia sendiri
tidak berarti terinfeksi

46. Pada pasien dengan infeksi akut HCV yang mengalami koinfeksi dengan HIV, sekitar 15%
akan mengalami infeksi kronis D

Sebab

Koinfeksi HIV pada pasien dengan infeksi akut akan meningkatkan progresi menjadi infeksi
kronis

47. Dalam surveilans epidemiologi, sasaran utama pengamatan adalah kasus pasti (confirmed
case), bukan kasus suspek (suspected case) E

Sebab

Kasus primer adalah kasus yang datang pertama kali pada fasilitas pelayanan kesehatan
sehingga menimbulkan perhatian pihak-pihak yang berwewenang dalam kesehatan
masyarakat

48. Prevalensi infeksi HCV di seluruh dunia diperkirakan berkisar antara 2.2-3.0% C

Sebab

Prevalensi infeksi HCV di seluruh dunia lebih tinggi daripada HBV

10
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

49. Orang dengan HCV positif tidak boleh mendonorkan darah, organ, jaringan, maupun semen
C

Sebab

Orang dengan HCV positif boleh menggunakan pencukur jenggot yang sama dengan orang
dengan HCV negatif

50. Sebagian besar (sekitar 90%) kasus poliomyelitis menunjukkan gejala klinis E

Sebab

Sebagian kecil (kurang dari 10%) kasus campak menunjukkan gejala klinis

Jawablah soal-soal nomer 51-60 dengan cara sebagai berikut:


A jika 1, 2, dan 3 benar
B jika 1 dan 3 benar
C jika 2 dan 4 benar
D jika 4 benar
E jika semua benar

51. Efek koinfeksi dengan HIV terhadap pasien dengan HCV: E

1. Meningkatkan level HCV di dalam darah


2. Waktu menuju sirosis hati lebih cepat
3. Waktu menuju kanker sel hati lebih cepat
4. Lebih banyak pasien mengalami sirosis hati dalam suatu periode waktu

52. Transmisi langsung terjadi melalui: A

1. Mukosa membran (misalnya, penyakit menular seksual);


2. Plasenta (misalnya, toxoplasmosis);
3. Transplantasi atau transfusi (misalnya, hepatitis B);
4. Air (water-borne, misalnya hepatitis A, kolera)

53. Efek koinfeksi HCV pada pasien dengan HIV: B


1. Meningkatkan risiko hepatotoksisitas pengobatan dengan antiretrovirus
2. Meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan HIV/ AIDS
3. Menghambat respons CD4 selama pengobatan dengan terapi antivirus
4. Menurunkan jumlah CD4 pada pasien dengan HIV/ AIDS

54. Cara transmisi terbanyak melalui darah atau produk darah terjadi pada infeksi virus berikut:
A
1. HIV
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatiti A

11
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

55. Berdasarkan tingkat kepastian ada tidaknya penyakit, kasus dapat dibedakan: A

1. Kasus suspek (suspected case)


2. Kasus mungkin (probable case)
3. Kasus pasti (confirmed case)
4. Kasus indeks (index case)

56. Transmisi tak langsung adalah penularan agen infeksi ke pintu masuk pada manusia atau
binatang melalui perantara: A

1. Air (water-borne, misalnya hepatitis A, kolera)


2. Batuk atau bersin (misalnya, flu, tuberkulosis)
3. Makanan (food-borne, misalnya salmonella)
4. Kulit (misalnya, herpes tipe I)

57. Reservoir merupakan tempat agen infeksi melipatgandakan diri untuk melestarikan diri.
Termasuk jenis reservoir: E

1. Kasus simtomatis
2. Carrier
3. Binatang
4. Benda mati

58. Sejenis agen infeksi yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron, memiliki materi
genetik, tetapi tidak mampu melipatgandakan diri di luar penjamu: D

1. Bakteri
2. Fungi
3. Protozoa
4. Virus

59. Risiko transmisi HCV kepada populasi umum (maupun petugas kesehatan) yang terpapar
jarum suntik terkontaminasi: A, B, C, D, E

1. HIV ~0.3%
2. HCV ~3.0%
3. HBV ~30%
4. HCV ~30%

60. Jumlah kematian karena penyakit X dibagi dengan jumlah kasus penyakit X, mencerminkan
kesudahan fatal (kematian) dari sebuah penyakit: C

1. Cause specific death rate


2. Virulensi
3. Crude death rate
4. Case fatality rate

12

Anda mungkin juga menyukai