Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Data yang digunakan merupakan data primer yang diambil menggunakan

metode Visual Analogue Scale (VAS) skor pada pasien di Rumah Sakit

Bhayangkara. Sampel penelitian adalah pasien yang telah menjalani operasi bedah

dan telah menyetujui untuk dijadikan penelitian. Desain penelitian yang digunakan

adalah desain analitik observasional dengan metode observasi klinik karena sampel

penelitian diobservasi sampai waktu tertentu untuk melihat efek yang timbul pada

sampel penelitian.

4.2 Ruang Lingkup Penelitian

4.2.1 Populasi

Populasi penelitian adalah pasien yang akan menjalani proses operasi atau

pembedahan di Rumah Sakit Bayangkara dengan spinal anastesi

4.2.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian : 16 minggu

Tempat penelitian : Instalasi Bedah Sentral dan Rawat inap RS

Bhayangkara

4.3 Cara Pemilihan dan Besar Sampel

18
19

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling. Quota

sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan

jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi sebagai sampel dari

populasi.

4.3.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien yang menjalani tindakan operasi elektif

2. Status fisik ASA I-II.

3. Umur pasien antara 18-65 tahun.

4. Berat badan 50-70 kg

5. Tinggi badan 150-175 cm

6. Lama operasi kurang dari 90 menit.

7. Menyetujui informed consent.

4.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Alergi terhadap obat yang dipakai dalam penelitian

2. Pasien yang putus pengobatan selama 24 jam pertama

3. Pasien dengan gangguan jiwa, sehingga tidak dapat dinilai VAS

4.3.3 Besar Sampel

Dalam menentukan besar sampel pada penelitian ini secara statistik

menggunakan rumus:
2
( +)
1 = 2 = [ ]

Keterangan:

N = Jumlah Sampel
20

Sd = Perkiraan simpang baku = 0,15

d = Selisih rerata kedua kelompok = 0,1

= Tingkat kemaknaan (tingkat kesalahan tipe I) = 5%, Z = 1,960

= Tingkat kesalahan (tingkat kesalahan tipe II) = 10%, Z = 1,282 (Power

penelitian = 90%)

Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah besar sampel ialah N= 23,65

orang yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dimana total sampel ialah 48

orang yang dibagi ke dalam 2 kelompok, masing-masing berjumlah 24 orang.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas : - Tramadol 37,5 mg + Paracetamol 325mg tab

- Ketoprofen 100 mg supp

Variablel terikat : Tingkat nyeri

4.5 Definisi Operasional

1. VAS Skor: merupakan instrumen pengukuran untuk mengukur karakteristik

atau rasa yang mempunyai rentang kesatuan nilai. Data yang akan dicatat akan

dinilai setiap 8 jam selama 24 jam pasca tindakan bedah dengan menggunakan

VAS skor, kemudian data dimasukan kedalam uji statistik. Nilai VAS skor

yang didapatkan dari masing-masing kelompok sampel akan dijumlahkan dan


21

dihitung nilai reratanya. Data yang didapat kemudian dilakukan uji statistik.

Untuk data nominal akan menggunakan uji Mann Whitney, sedangkan data

numerik akan menggunakan Independent T-test. Nilai rerata dari masing-

masing kelompok akan dibandingkan dan dilakukan uji statistik dengan

menggunakan software SPSS 20.

2. SAB (Sub-arachnoid block): Tehnik anestesi spinal untuk memberikan

analgesia, terutama untuk operasi pada daerah di bawah umbilicus.Kelebihan

utama tehnik ini adalah kemudahan dalam tindakan, peralatan yang minimal,

efek samping yang minimal pada biokimia darah, menjaga level optimaldari

analisa gas darah, pasien tetap sadar selama operasi dan menjaga jalan

nafas,serta membutuhkan penanganan post operatif dan analgesia yang

minimal.

3. PEMBEDAHAN: tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan

membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan

bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan membuka sayatan.Setelah bagian

yang ditangani ditampilkan, dilakukan tindak perbaikan yang diakhiri dengan

penutupan dan penjahitan luka. Perawatan selanjutnya akan termasuk dalam

perawatan pascabedah

4. Tramadol : Tramadol termasuk golongan opioid lemah yang dapat

memberikan efek analgetik melalui 3 (tiga) mekanisme/proses yang berbeda,

yaitu berikatan lemah dengan reseptor agonis, menghambat terjadinya

pengambilan kembali oleh neuroransmiter hidroksi triptamin (5HT), serta

mempunyai efek anestesi lokal terhadap saraf perifer. Pemberian tramadol 37,5
22

mg akan di kombinasikan dengan pracetamol 325 mg peroral pada pasien

operasi bedah rute pemberian per oral, dan akan diberikan selama 3 kali dalam

24 jam.

5. Ketoprofen : Ketoprofen adalah anggota dari asam propionat derivatif kelas

NSAID. Ketoprofen disebut sebagai 2- (3-benzoil fenil) propionat. Efek ini

dikenal adalah anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Pemberian ketoprofen

100mg secara supposutoria pada pasien operasi bedah rute pemberian melalui

rektal, dan akan diberikan selama 3 kali dalam 24 jam.

6. Paracetamol : Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non

narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di

Sistem Syaraf Pusat (SSP). Pemberian paracetamol 325 mg akan di

kombinasikan dengan tramadol 37,5 mg peroral pada pasien operasi bedah rute

pemberian per oral, dan akan diberikan selama 3 kali dalam 24 jam.

7. WHO Ladder Pain : penentuan pengambilan tindakan selanjutnya tergantung

dari tingkatan nyeri yang dapat diukur dengan skala VAS.

8. ASA: ASA merupakan kepanjangan dari American Society of Anasthesiologist

yaitu sebuah klasifikasi fisik yang digunakan sebagai acuan baik tidakan bedah,

maupun lainnya (Brampton,2010).


23

4.6 Kerangka Penelitian

Populasi

Kriteria Inklusi Seleksi Sampel Kriteria Eksklusi

Kelompok K Kelompok T

ketoprofen Tramadol + paracetamol

Nyeri berkurang

VAS Skor nyeri tiap 8 jam


selama 24 jam pasca operasi
bedah

Uji Statistik

Gambar 4.1.Kerangka Kerja Penelitian


24

4.7 Pengumpulan Data

Data yang dipakai merupakan data primer yang diambil dari data pasien

dengan menggunakan lembar pengisian data (checklist). Data yang akan dicatat

akan dinilai setiap 8 jam selama 24 jam pasca tindakan operasi bedah dengan

menggunakan VAS skor, kemudian data dimasukan kedalam uji statistik. Nilai

VAS skor yang didapatkan dari masing-masing kelompok sampel akan

dijumlahkan dan dihitung nilai reratanya. Data yang didapat kemudian

dilakukan uji statistik. Untuk data nominal akan menggunakan uji Mann

Whitney, sedangkan data numerik akan menggunakan Independent T-test.

Nilai rerata dihitung dengan menggunakan rumus :

Nilai rerata dari masing-masing kelompok akan dibandingkan dan

dilakukan uji statistik dengan menggunakan software SPSS 20. Uji statistik

yang digunakan adalah uji Independent t-test berdasarkan hasil uji normalitas.

.
25

4.8 Rencana Penelitian

Kegiatan Bulan September Oktober November Desember

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pengambilan data

Analisis data primer

Pengolahan data

Penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai