Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
C. Sistematika Sajian .................................................................................. 3
BAB II PENILAIAN OTENTIK DAN TES ACUAN PATOKAN ................. 4
A. Hakikat Penilaian Otentik ...................................................................... 4
B. Manfaat Penilaian Otentik ..................................................................... 4
C. Bentuk Penilaian Otentik ....................................................................... 5
D. Perencanaan Tugas Otentik.................................................................... 5
E. Tes Acuan Patokan ................................................................................ 6
BAB III METODE, BENTUK PENILAIAN, PENGGUNAAN DAN
PENGEMBANGANNYA ................................................................................ 7
A. Metode, Bentuk Penilaian dan Penggunaannya ..................................... 7
B. Pengembangan Instrumen Penilaian ...................................................... 8
BAB IV DESKRIPSI PERSONALITAS PESERTA DIDIK ......................... 15
BAB V KEGIATAN PENDAMPINGAN ...................................................... 26
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 27
REFERENSI ..................................................................................................... 1
LAMPIRAN ...................................................................................................... 2

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | ii


DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Fishbone Aspek Inovasi Pembelajaran ............................................ 1


Bagan 1.2 Konteks Penilaian Otentik dalam Pembelajaran dan Uji Kompetensi
........................................................................................................................... 2

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | iii


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi Metode Penilaian, Bentuk Instrumen dan Kegunaannya 7


Tabel 3.2 Penyusunan Kisi-kisi Penilaian Berbasis Kompetensi ..................... 8
Tabel 3.3 Penilaian Portofolio ........................................................................ 10
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Sikap ............................................................. 12
Tabel 3.5 Instrumen Evaluasi Tes untuk Peserta Didik Uji-coba ............... 14
Tabel 4.1 Contoh Format Deskripsi Personalitas Peserta Didik ..................... 16
Tabel 4.2 Nilai Karakter/Kecakapan Personalitas, Deskripsi dan Indikatornya
......................................................................................................................... 17

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu bidang garap Program Revitalisasi SMK yang
diimplementasikan Direktorat Pembinaan SMK adalah optimalisasi
inovasi pembelajaran, terutama pada pembelajaran produktif. Ada empat
fokus inovasi pembelajaran produktif yang menjadi penekanan, yaitu (1)
pengembangan teaching factory dan technopark sebagai pusat kreativitas
dan inovasi siswa; (2) pengembangan sistem evaluasi dan uji kompetensi;
(3) pengembangan model dan metode pembelajaran Student Center; (4)
pengembangan project-based learning sebagai mainstream model
pembelajaran kecakapan Abad XXI (leterasi dan four cs); (5) penguatan
tatakelola praktik kerja industri; dan (6) keberhasilan lulusan di DU/DI,
sebagaimana digambarkan dalam fishbone Bagan 1.1 berikut ini.

Bagan 1.1 Fishbone Aspek Inovasi Pembelajaran

Pembelajaran program produktif (kelompok matapelajaran C1, C2,


dan C3) di SMK pada dasarnya dilaksanakan berbasis kompetensi
(competency-based training) dan berbasis produksi (production-based
training) yang bercirikan mastery learning (belajar tuntas). Ukuran
ketuntasan penguasaan kompetensi tersebut sering disebut dengan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Oleh karena itu pendekatan yang

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 1


digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi disebut criterion-
referenced score interpretation atau lazim dikenal dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP)(Sudjimat, 2014).
Istilah patokan atau kriteria dalam PAP mengacu pada standar
atau batas minimal penguasaan peserta didik terhadap suatu Kompetensi
Dasar (KD) yang telah ditetapkan, dijabarkan lebih lanjut menjadi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan dinyatakan secara eksplisit
dalam bentuk rumusan tujuan pembelajaran. Seorang peserta didik
dikatakan telah mencapai mastery learning apabila ia telah mencapai batas
minimal penguasaan materi pembelajaran yang telah ditetapkan (Sudjimat,
2014).
Di samping menggunakan pendekatan PAP, jenis penilaian yang
digunakan untuk menilai suatu kompetensi yang mencakup kecakapan
kognitif (cognitive skills), kecakapan teknikal (technical/motoric skills),
dan sikap (attitude); atau yang dalam Kurikulum 2013 disebut dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah penilaian otentik. Yakni,
penilaian perilaku peserta didik secara multi-dimensional pada situasi
nyata, di mana penilaiannya tidak hanya menggunakan paper-and-pencil
items atau tes tertulis saja tetapi juga menggunakan berbagai metode,
misalnya tes perbuatan, pemberian tugas, dan portofolio. Konteks penilaian
otentik dalam pembelajaran ditunjukkan pada Bagan 1.2.
Kompetensi Pelaksanaan
Inti (KI) & Pembelajaran:
Kompetensi Kegiatan Belajar
Dasar (KD) Perumusan Pengerjaan tugas-
Tujuan tugas Evaluasi
Pembelajaran Penilaian Otentik: Pembelajaran
Perumusan Pengembangan
Indikator Portofolio Penilaian
Materi Pemb. Penilaian Proyek Otentik:
Pencapaian & Tugas-tugas
Kompetensi Penilaian Proses Tes Tulis
Belajar Kerja/Observasi Tes Lisan
(IPK) Pengembangan Penilaian Sikap/ Tes Kinerja
Instrumen Inventory/Self
Penilaian Report
Otentik Penilaian Produk
Jurnal UJI
Wawancara KOMPETENSI

Bagan 1.2 Konteks Penilaian Otentik dalam Pembelajaran dan Uji Kompetensi

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 2


Dari gambar tersebut diketahui bahwa penilaian otentik dapat terjadi
dalam/selama proses pembelajaran berlangsung maupun pada akhir
pembelajaran yang secara keseluruhannya harus dirancang untuk
mengantarkan peserta didik sukses dalam mengikuti uji kompetensi. Di
samping itu, secara khusus penilaian otentik juga dapat diarahkan untuk
menilai jati-diri setiap peserta didik selama mengikuti pembelajaran di
SMK yang diwujudkan dalam bentuk Catatan Personalitas (Personality
Record) Peserta Didik.

B. Tujuan Penulisan
Sebagai sebuah suplemen, tujuan penulisan materi Penilaian Otentik
ini adalah untuk (1) memfasilitasi para pendamping untuk menyamakan
persepsi mereka tentang penilaian otentik dalam pembelajaran produktif di
SMK; (2) menyediakan bahan tertulis yang dapat dijadikan panduan dalam
memberikan pendampingan di SMK; (3) menginspirasi para pendamping
dalam melakuan peningkatan kualitas pelaksanaan penilian otensik di
SMK sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran produktif dalam
rangka implementasi Program Revitalisasi SMK; dan (4) memberikan
beberapa contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan para pendamping
selama berada di SMK.

C. Sistematika Sajian
Suplemen ini disusun secara ringkas dan praktis. Sistematika
sajiannya dibuat dalam bentuk bab-bab. Ada enam bab yang saling terkait,
yaitu Bab I: Pendahuluan; Bab II: Penilaian Otentik dan Tes Acuan
Patokan; Bab III: Metode, Bentuk Penilaian, Penggunaan, dan
Pengembangannya; Bab IV: Cacatan Personalitas Peserta Didik; Bab V:
Kegiatan Pendampingan; Bab VI: Penutup.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 3


BAB II
PENILAIAN OTENTIK DAN TES ACUAN PATOKAN

A. Hakikat Penilaian Otentik


Penilaian otentik adalah penilaian terhadap perilaku (hasil belajar)
peserta didik secara multi-dimensional pada situasi nyata yang
dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode, baik yang berupa tes
maupun non-tes. Dalam kaitan ini Hart (1994) menyatakan bahwa suatu
penilaian atau asesmen dinyatakan otentik bilamana asesmen tersebut
melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta
bermakna. Asesmen semacam itu terlihat sebagai aktivitas pembelajaran,
yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi
tentang pengetahuan yang luas. Oleh karena itu penilaian otentik
menantang peserta didik untuk menerapkan informasi maupun
keterampilan akademik baru pada suatu situasi riil untuk suatu maksud
yang jelas. Karena itulah penilaian otentik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya sembari
memperlihatkan apa yang telah dipelajarinya (Johnson, 2002).

B. Manfaat Penilaian Otentik


Penilaian otentik memberikan berbagai manfaat kepada para peserta
didik, yaitu (a) menunjukkan secara lengkap seberapa baik pemahaman
mereka terhadap materi pembelajaran; (b) menunjukkan dan memperkuat
kompetensi-kompetensi seperti pengumpulan informasi, pemanfaatan
sumber penanganan teknologi, dan pemikiran sistematik; (c)
menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka, dunia mereka
maupun dengan masyarakat yang lebih luas; (d) meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis, identifikasi
permasalahan, menemukan solusi, serta mengikuti hubungan sebab-akibat;
(e) menerima tanggungjawab dan membuat pilihan-pilihan; (f)
menghubungkan mereka dengan orang lain, termasuk berkolaborasi dalam
tugas; dan (g) belajar mengevaluasi tingkat kinerja (performance) mereka
sendiri (Jonhson, 2002). Dengan demikian penggunaan jenis penilaian
otentik bukan saja mampu mengukur kompetensi yang tergolong hard
skills, tetapi juga mampu mengukur kompetensi yang bersifat soft skills

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 4


bahkan juga scientific skills sebagaimana yang diharapkan dalam
implementasi K-13 saat ini.
C. Bentuk Penilaian Otentik
Penilaian otentik dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Johnson
(2002) menyatakan ada empat macam penilaian (asesmen) otentik yang
sering digunakan para pendidik, yaitu portofolio, perbuatan atau kinerja
(performance), proyek, dan respon tertulis secara luas. Bahkan ia juga
menyatakan bahwa peluang macam tugas-tugas asesmen otentik adalah
sebanyak atau seluas imaginasi seseorang. Hart (1994) menyatakan bahwa
penilaian otentik dapat mencakup aktivitas yang beragam seperti
wawancara lisan, tugas problem solving kelompok, pembuatan portofolio,
observasi, contoh-contoh perbuatan, serta tes dan prosedur serupa tes atau
pengukuran prestasi peserta didik pada suatu waktu maupun tempat
tertentu. Dalam kaitan tersebut Hart juga menyatakan bahwa tes hanyalah
salah satu dari sekian banyak cara penilaian otentik.
Kajian Corebima (2008) tentang keberagaman bentuk penilaian
otentik yang didasarkan pada pendapat para ahli seperti Custer (1994),
Lazar dan Bean (1991), Rerf (1995), Rudner dan Boston (1994), dan Frazee
dan Rudnitski (1995) mengidentifikasi ada 12 bentuk penilaian sebagai
berikut: (1) ceklist (tentang tujuan peserta didik, kemajuan menulis atau
membaca, kelancaran menulis dan membaca, sebagaimana), (2) simulasi,
(3) essei dan contoh penulisan lain, (4) demonstrasi atau perbuatan, (5)
wawancara, (6) presentasi lisan, (7) evaluasi oleh instruktur sejawat
ataupun yang lainnya baik informal maupun formal, (8) asesmen sendiri,
(9) pertanyaan-pertanyaan untuk respon segera, (10) proyek penelitian,
(11) pameran, dan (12) portofolio.

D. Perencanaan Tugas Otentik


Susilo (2003) yang mendasarkan kajiannya pada Johnson (2002), dan
Lewin & Shoemaker (1998) merumuskan prosedur perencanaan suatu
tugas untuk penilaian otentik sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan secara tepat apa yang harus diketahui siswa dan apa
yang dapat mereka demonstrasikan. Beritahukan pada mereka standar
yang harus mereka kuasai.
2. Berusaha mengaitkan kegiatan akademis secara bermakna dengan
konteks dunia sehari-hari atau mengajak untuk mensimulasi konteks
dunia nyata yang mengandung makna.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 5


3. Meminta siswa untuk menunjukkan apa yang mereka dapat lakukan
dengan apa yang mereka dapat ketahui, untuk menunjukkan
pengetahuan dan keterampilan yang mendalam, dengan memproduksi
suatu hasil, misalnya suatu produk yang nyata, presentasi, koleksi
karya.
4. Menentukan tingkat kecakapan/keahlian yang harus dikuasai.
5. Mengekspresikan tingkat kecakapan/keahlian dalam bentuk rubrik,
yaitu suatu pedoman penilaian yang memberikan kriteria untuk
menilai tugas.
6. Mengenalkan siswa dengan rubrik tersebut. Mengajak siswa untuk
terus menerus melakukan evaluasi diri sementara mereka menilai
kualitas pekerjaan mereka sendiri dalam asesmen ini.
7. Melibatkan seorang audiens/penilai lain selain pendidik untuk
merespon asesmen itu.

E. Tes Acuan Patokan


Metode tes yang digunakan dalam penilaian otentik harus
menggunakan tes acuan patokan (TAP). Sebuah tes dikatakan sebagai TAP
apabila skor yang dihasilkan dapat memberikan gambaran kemampuan apa
saja yang telah dimiliki oleh para peserta didik. Agar sebuah TAP dapat
ditafsirkan secara demikian, Osterlind (1988) mengajukan tiga persyaratan:
(1) adanya seperangkat kemampuan yang telah didefinisikan secara rinci,
(2) adanya seperangkat butir tes yang disusun berdasarkan kemampuan
yang telah didefinisikan tersebut, dan (3) adanya rentangan skor yang
penafsirannya dapat dikaitkan dengan tingkat pencapaian kemampuan
tersebut. Persyaratan tersebut mengisyaratkan bahwa TAP harus
dikembangkan dengan terlebih dahulu menyusun ranah kemampuan yang
harus dimiliki oleh peserta didik.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 6


BAB III
METODE, BENTUK PENILAIAN, PENGGUNAAN DAN
PENGEMBANGANNYA

A. Metode, Bentuk Penilaian dan Penggunaannya


Pada dasarnya ada dua metode penilaian dalam pembelajaran
berbasis kompetensi yang menggunakan penilaian otentik, yaitu metode tes
dan nontes, yang masing-masing memiliki bentuk instrumen bermacam-
macam. Secara ringkas metode penilaian, bentuk instrumen, dan
kegunaannya dalam penilaian masing-masing aspek kompetensi
ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Klasifikasi Metode Penilaian, Bentuk Instrumen dan Kegunaannya

No. Metode Bentuk Kegunaan


1 Tes (gradasi benar-
salah)
a. Tes tulis Isian, uraian, dan pilihan Pengetahuan
ganda
b. Tes lisan Daftar pertanyaan Pengetahuan
c. Tes kinerja Identifikasi, simulasi, uji petik Keterampilan
kerja
d. Penugasan Proyek, portofolio, tugas Pengetahuan
rumah dan/atau
Keterampilan
2 Nontes (positif-negatif,
setuju-tidak, suka-tidak)
a. Observasi Pedoman observasi Sikap
b. Wawancara Pedoman wawancara Sikap
c. Inventori Skala inventori Sikap
d. Self report Kuesioner Sikap

3 Jurnal Catatan pendidik Sikap

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 7


B. Pengembangan Instrumen Penilaian
Secara praktis, pengembangan instrumen penilaian dapat dilakukan
melalui lima tahapan, yaitu (1) penyusunan kisi-kisi instrumen, (2)
pengembangan butir instrumen, (3) pengembangan rubrik/pedoman
penskoran, (4) penyusunan instrumen, dan (5) pengevaluasian instrumen.

1. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen


Kisi-kisi penilaian digunakan untuk menunjukkan keterkaitan
antara penguasaan kompetensi, indikator pencapaian, dan strategi
penilaian yang direncanakan yang meliputi metode penilaian, bentuk
penilaian, dan butir isntrumen. Kisi-kisi penilaian ditunjukkan pada
Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Penyusunan Kisi-kisi Penilaian Berbasis Kompetensi

Matapelajaran : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................

Indikator Strategi Penilaian


Kompetensi Pencapaian
Dasar Kompetensi Bentuk No. Butir
Metode
Dasar Instrumen Instrumen

2. Pengembangan Butir Instrumen


Pengembangan butir instrumen harus selalu mengacu pada kisi-
kisi yang telah ditetapkan agar dihasilkan butir instrumen yang sahih.
Butir instrumen dapat berupa tes dan nontes disesuaikan dengan
kompetensi yang diases dan rumusan indikator pencapaiannya.
Instrumen tes digunakan untuk mengases kemampuan kognitif atau
keterampilan, sedangkan instrumen nontes untuk mengases sikap yang
tidak dapat dikategorikan salah dan benar.

a. Pengembangan Butir Tes Tulis


Pengembangan butir tes tulis dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: (1) mengacu pada bentuk instrumen tes

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 8


tulis yang ada, yaitu tes isian, tes uraian, atau tes pilihan ganda; (2)
menyesuaikan dengan karakteristik indikator kompetensi yang
ditargetkan; (3) memperhatikan persyaratan penyusunan instrumen,
baik dari aspek materi, konstruksi, maupun bahasa; dan (4) membuat
kunci jawaban dan pedoman penyekoran.
Selain ketentuan tersebut, ada dua hal penting yang harus
diperhatikan pendidik dalam mengembangkan/menulis butir-butir
tes tulis yang bercirikan TAP, yaitu (1) butir-butir tes harus sesuai
dengan tingkah laku dan kondisi-kondisi yang ditetapkan dalam
tujuan pembelajaran, dan (2) butir-butir tes acuan patokan adalah
butir-butir tes harus memberi kesempatan kepada para peserta didik
untuk memenuhi patokan (baca: KKM) dalam rangka
mempertunjukkan penguasaan tuntas terhadap suatu tujuan
pembelajaran (kompetensi). Hal kedua ini berkaitan dengan
pertanyaan: Berapakah jumlah butir-butir tes yang dibutuhkan
untuk menentukan penguasaan tuntas suatu tujuan pembelajaran
(kompetensi)? Tidak ada kriteria yang pasti untuk menjawab
pertanyaan tersebut, tetapi jika hal itu dikaitkan dengan domain
tujuan pembelajaran kognitif maka akan diperoleh jawaban sebagai
berikut: (1) untuk tujuan pembelajaran ranah intelektual pendidik
dapat menyediakan setidaknya tiga butir tes paralel untuk
memberikan kesempatan kepada para peserta didik
mempertunjukkan penguasaan tuntas mereka pada suatu tujuan
pembelajaran; dan (2) untuk tujuan pembelajaran ranah informasi
verbal (mengingat dan memahami) pendidik cukup menyediakan
satu butir tes saja.

b. Pengembangan Butir Tes Keterampilan


Pengembangan butir tes keterampilan dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: (1) menyesuaikan dengan jenis
keterampilan yang akan diukur; (2) tes identifikasi untuk mengukur
kinerja peserta didik atas dasar tanda-tanda atau sinyal yang
diberikan saat diberikan tes; (3) tes simulasi untuk mengukur kinerja
peserta didik dalam situasi yang mirip dengan situasi yang
sebenarnya; (4) uji petik kerja (work sampel test) untuk mengukur
kinerja dalam situasi yang sebenarnya; dan (5) tes tulis untuk
menghasilkan desain/rangkaian.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 9


Berkaitan dengan pertanyaan: Berapakah jumlah butir-butir
tes keterampilan yang dibutuhkan untuk menentukan penguasaan
tuntas peserta didik terhadap suatu tujuan pembelajaran (kompetensi)
keterampilan?, dapat ditegaskan bahwa untuk tujuan pembelajaran
ranah psikomotorik pendidik cukup menyediakan satu butir tes saja,
tetapi dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengulanginya lebih dari satu kali.

c. Pengembangan Butir Instrumen Penugasan


Pengembangan butir tes penugasan dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: (1) mengacu ranah/domain yang
dikembangkan; (2) mengacu pada jenis tugas; (3) mengidentifikasi
aspek tugas yang akan diskor dari ranah yang dikembangkan; (4)
menentukan model skala yang dipakai untuk menyekor, yakni skala
penilaian atau daftar cek; dan (5) membuat rubrik pedoman
penyekoran yang dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan tugas.
Berikut diberikan contoh butir instrumen penugasan berupa
portofolio yang diambilkan dari Direktorat Pembinaan SMK (2013).

Tabel 3.3 Penilaian Portofolio


Nama Peserta Didik : .............................
Kelas : .........................................................................
Materi Pokok : ................................
Tanggal : ................................

Kriteria
No. Kompetensi Dasar Perio-de Kese- Kualitas/ Waktu Pem- Ket.
Keaslian
suaian Kerapihan buatan
Menggambar
1. macam-macam
pondasi
Membuat analisa
2. perencanaan
bangunan gedung
3. Dst.

Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya.
Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 14 atau 0100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan.
Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan dari
bukti belajar (evidence of learning) yang dinilai.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 10


d. Pengembangan Butir Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang mencakup observasi, wawancara, inventori,
dan self report, antara lain digunakan untuk mengukur ranah afektif,
khususnya sikap peserta didik baik yang berupa sikap spiritual, sikap sosial,
maupun sikap peserta didik terhadap matapelajaran. Khusus bentuk
inventori yang digunakan untuk mengukur ranah afektif, dapat digunakan
skala Thurstone, Likert, atau deferensiasi semantik (semantic differential)
yang menghasilkan data berbentuk ordinal atau interval. Observasi dan
wawancara dapat dilaksanakan dengan pedoman observasi dan daftar
wawancara, sedangkan self report dapat dilakukan dengan menggunakan
angket.
Pengembangan instrumen nontes dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: (1) mengacu pada bentuk instrumen/inventori yang akan
dikembangkan (skala thorstone, likert, atau diferensiasi bsemantik); (2)
mengacu pada indikator yang ditentukan; (3) memilih pernyataan-
pernyataan yang menuntut respon yang tidak mengandung social
desirability yang tinggi; (3) tidak ada jawaban/pernyataan yang benar atau
salah; dan (4) menentukan gradasi skala yang dipilah dan penyekorannya.
Berikut diberikan contoh butir instrumen nontes berupa Lembar
Pengamatan Sikap yang diambil dari Direktorat Pembinaan SMK (2013).

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 11


Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Sikap
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Materi Pokok : ..
Tanggal : ..

No Aspek Pengamatan Skor Keterangan

1. Menghormati orang yang lebih tua 4 3 2 1


2. Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain
3. Menggunakan bahasa santun saat
menyampaikan pendapat
4. Menggunakan bahasa santun saat
mengkritik pendapat teman
5. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat
bertemu orang lain
Jumlah
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Pengembangan Rubrik/Pedoman Penyekoran


Rubrik atau pedoman penskoran untuk instrumen penilaian berupa
tes dapat dikembangkan setelah pengembangan tes selesai. Sedangkan
untuk nontes pengembangannya dapat dilakukan bersamaan dengan
pengembangan instrumen tersebut karena antara instrumen dan rubrik
umumnya menyatu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan rubrik/pedoman penskoran bergantung pada bentuk
instrumennya.
a. Tes identifikasi (1) menentukan jenis kemampuan kinerja yang akan
diidentifikasi, (2) menentukan banyaknya hal/aspek yang akan
diidentifikasi, dan (3) membuat rubrik untuk penyekoran yang
dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan identifikasi.
b. Uji petik kerja/simulasi (1) mengidentifikasi aspek kinerja yang
diskor, (2) menentukan model skala yang dipakai untuk menyekor,

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 12


yakni skala penilaian (rating scale) atau daftar cek (check list), dan
(3) membuat rubrik untuk penyekoran yang dilengkapi dengan
kategorisasi keberhasilan kinerja.
c. Tes uraian (1) menentukan cara penyekoran secara holistik atau
analitik, (2) menentukan aspek-aspek yang dinilai atau kata kunci,
(3) menentukan bobot skor, dan (4) menentukan klasifikasi peringkat
penilaian.

4. Penyusunan Instrumen
Pedoman umum untuk penyusunan instrumen adalah sebagai
berikut. Pertama, kelompokkan butir-butir tes atau instrumen sehingga
jenis pertanyaan yang serupa tampil bersama. Butir-butir isian singkat
dikelompokkan menjadi satu, butir-butir pilihan ganda dijadikan satu,
demikian juga dengan butir-butir esai atau uraian, dan lain-lainnya.
Dalam setiap kelompok pertanyaan, isinya dapat saling bervariasi dari
isi yang termuat dalam tujuan pembelajaran. Kedua, buatlah petunjuk-
petunjuk yang jelas dan singkat bagi peserta didik untuk mengerjakan
atau menyelesaikan tes tersebut. Dalam hal ini pendidik dapat membuat
petunjuk umum untuk seluruh tes dan petunjuk-petunjuk khusus pada
subbagian tes tertentu apabila format butir tes mengalami perubahan.

5. Pengevaluasian Instrumen
Setidaknya ada dua hal yang harus dievaluasi, yaitu petunjuk
pengerjaan dan butir-butir instrumen/tes. Dalam hal ini pendidik harus
menjamin bahwa (1) petunjuk-petunjuk yang diberikan jelas, sederhana,
dan mudah diikuti; (2) setiap butir instrumen/tes dirumuskan dengan
jelas dan dapat menyampaikan informasi atau perangsang kepada
peserta didik; (3) kondisi untuk jawaban-jawaban dibuat secara realistis;
(4) metode-metode jawaban jelas bagi peserta didik; dan (5) ruang,
waktu, dan perlengkapan yang memadai tersedia bagi peserta didik
untuk menjawab pertanyaan dengan tepat. Pendidik dapat memperoleh
informasi tentang berbagai hal tersebut dengan cara meminta tiga orang
peserta didik (yang diambil secara acak dan bukan dari kelompok yang
akan menjadi sasaran tes) untuk membaca dan memahami apa yang
dimaksud dalam petunjuk-petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan, dan
menjawab setiap pertanyaan dalam format jawaban yang telah
disediakan. Selain dengan melihat ketepatan jawaban para peserta didik

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 13


uji-coba, evaluasi tes juga dapat didasarkan pada penilaian mereka
terhadap berbagai aspek sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Instrumen Evaluasi Tes untuk Peserta Didik Uji-coba

Hasil Penilaian
No Aspek Penilaian
5 4 3 2 1
1. Kejelasan petunjuk umum cara
pengerjaan soal/tes.
2. Kejelasan petunjuk khusus cara
pengerjaan soal/tes.
3. Kejelasan bahasa yang digunakan
dalam penulisan soal/tes.
4. Kejelasan maksud yang terkandung
dalam soal/tes.
5. Tingkat kesulitan soal/tes.
6. Kesesuaian waktu untuk
mengerjakan dengan jumlah dan
kesulitas soal/tes.

Keterangan:
5 = sangat jelas/sangat sesuai/sangat sulit.
4 = jelas/sesuai/sulit.
3 = cukup jelas/cukup sesuai/cukup sulit.
2 = kurang jelas/kurang sesuai/kurang sulit.
1 = sangat kurang jelas/sangat kurang sesuai/sangat kurang sulit.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 14


BAB IV
DESKRIPSI PERSONALITAS PESERTA DIDIK

Deskripsi Personalitas Peserta Didik (DPPD) adalah penjelasan singkat


tentang berbagai kecakapan lunak (soft skills), watak, dan/atau karakter
perseorangan peserta didik yang diacukan pada lima nilai utama karakter
(Kemendikbud, 2017) yang mencakup: (1) Religius, (2) Nasionalis, (3)
Mandiri, (4) Gotong Royong, dan (5) Integritas; dan karakteristik unggul SDM
abad XXI yang diramu dari berbagai sumber oleh Sudjimat (2013) yang
mencakup tujuh kecakapan esensial, yaitu (1) Komunikasi (Communication),
(2) Kolaborasi (Collaboration), (3) Kreativitas dan Inovasi (Creativity and
Innovation), (4) Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and
Problem Solving), (5) Tanggung Jawab (Be Responsible), (6) Adaptasi (Be
Adaptable), dan (7) Belajar secara Terus-menerus (Learn Continuously).
Deskripsi tersebut merupakan sintesis dari berbagai hasil penilaian otentik baik
melalui pengamatan, penilaian sikap/inventory/self report, portofolio, maupun
catatan jurnal yang dilakukan secara longitudinal oleh para guru. Deskripsi
tesebut dibuat dan dirumuskan oleh Wali Kelas dalam kurun waktu satu
semester berdasarkan masukan-masukan dari para guru.
Di samping keduabelas kecakapan personal tersebut dalam DPPD juga
dapat ditambahkan Catatan Kasus Khusus yang bersifat urgen (sangat
penting, gawat) yang pernah terjadi pada dan/atau pernah dialami oleh peserta
didik. Contoh format DPPD ditunjukkan pada Tabel 4.1. Sedangkan deskripsi
dan indikator untuk masing-masing kecakapan esensial ditunjukkan pada Tabel
4.2.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 15


Tabel 4.1 Contoh Format Deskripsi Personalitas Peserta Didik

KOP SEKOLAH
DESKRIPSI PERSONALITAS PESERTA DIDIK
Semester .......... Tahun Pelajaran 20...../20.....

Nama/Jenis Kelamin : ............................................/...........


NIS : ........................................................
Kompetensi Keahlian : ........................................................

Nilai Karakter/
No. Deskripsi
Kecakapan Personalitas

1. Religius

2. Nasionalis

3. Mandiri

4. Gotong Royong

5. Integritas

6. Komunikasi

7. Kolaborasi

8. Kreativitas dan Inovasi

9. Berpikir Kritis dan


Pemecahan Masalah

10. Tanggung Jawab

11. Adaptasi

12. Belajar Secara Terus


Menerus

Catatan Kasus Khusus yang urgen: .....................................................................


Mengetahui: ............., ...... - ....... 20.....
Kepala Sekolah, Wali Kelas,

.......................................... .........................................

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 16


Tabel 4.2 Nilai Karakter/Kecakapan Personalitas, Deskripsi dan Indikatornya

Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
1. Religius o Beriman dan Beragama sesuai dengan
bertakwa kepada keyakinannya sendiri.
Tuhan Yang Maha Beribadah sesuai dengan ajaran
Esa agamanya.
Mengawali pekerjaan dengan
berdoa.
o Berakhlak mulia Dapat mengendalikan hawa
(mengendalikan nafsunya.
nafsu, jujur, ikhlas, Berlaku jujur dalam segala hal.
qonaah, dll)
Bersikap ikhlas dalam bekerja.
Bersikap qonaah (merasa cukup)
dengan apa yang telah diperoleh
sebagai bentuk rasa syukurnya
kepada Tuhan YME.
Memiliki rasa percaya diri yang
tinggi.
Menunjukkan integritas yang tinggi.
Menunjukkan etika personal yang
tinggi.
Teguh dalam pendirian.
Antibuli dan kekerasan.
Melindungi yang kecil dan tersisih
o Toleran terhadap dan Toleran terhadap pemeluk agama
bekerja sama dengan dan kepercayaan lain.
pemeluk agama & Toleransi terhadap ajaran agama dan
kepercayaan lain. kepercayaan lain .
Menghormati praktik peribadatan
agama dan kepercayaan lain.
Bekerja sama dengan pemeluk agama
dan kepercayaan lain.
Saling menghormati terhadap
pemeluk agama dan kepercayaan
lain.
Tidak memaksakan agama dan
kepercayaannya kepada orang lain.
2. Nasionalis o Cinta tanah air Menempatkan kepentingan bangsa
Indonesia dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 17


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
Menjunjung tinggi Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan
persatuan.
Taat hukum dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Menjaga lingkungan fisik, sosial, dan
budaya dari intervensi asing.
Rela berkorban untuk kepentingan
bangsa.
o Menghormati Menjaga kekayaan budaya bangsa.
keragaman budaya, Mengapresiasi budaya bangsa.
suku,dan agama
Mengembangkan budaya bangsa.
Hidup dalam kebhinekaan.
Menghormati keberagaman budaya,
suku, bahasa daerah, agama dan
kepercayaan yang ada.
3. Mandiri o Memiliki rasa Menunjukkan keyakinan diri besar.
percaya diri Menunjukkan disiplin tinggi.
Menunjukkan tanggung jawab.
Menunjukkan tingkat energi tinggi.
Mengembangkan potensi diri.
Tidak tergantung pada orang lain
o Menghargai usaha Menghargai semua usaha baik yang
baik diri sendiri dan dilakukan.
orang lain. Menghargai semua usaha baik yang
dilakukan orang lain.
Menunjukkan semangat untuk
berusaha sebaik mungkin dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Mempergunakan segala tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
o Menunjukkan Menunjukkan perhatian tinggi dalam
perhatian, inisitaif, belajar & melaksanakan pekerjaan.
dan usaha keras Menunjukkan inisiatif tinggi dalam
dalam belajar dan belajar & melaksanakan pekerjaan.
melaksanakan
Menunjukkan usaha keras dalam
pekerjaan.
belajar & melaksanakan pekerjaan.
o Mampu belajar & Dapat belajar/bekerja dengan baik di
bekerja dengan baik bawah pengawasan yang sangat
di bawah kondisi ketat.
ekstrim (pengawasan

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 18


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
yang ketat, tanpa Dapat belajar/bekerja dengan baik di
pengawasan, adanya bawah pengawasan yang sangat
tekanan, target longgar/tanpa pengawasan.
waktu/jumlah, dll). Dapat belajar/bekerja dengan baik
dalam waktu yang lebih lama
(lembur).
Dapat bekerja dengan baik di bawah
target jumlah produk yang harus
dihasilkan.
4. Gotong Royong o Kerja sama Dapat bekerja sama dengan semua
orang tanpa memandang perbedaan
agama, suku, bahasa, dan budaya.
Memberi bantuan/pertolongan pada
orang-orang yang membutuhkan.
Saling tolong menolong dalam
memecahkan masalah bersama.
Menunjukkan solidaritas dan empati
yang tinggi terhadap orang lain.
o Komunikasi dan Menjunjung tinggi azas musyawarah
Persahabatan dan mufakat.
Komitmen atas keputusan bersama.
Menyelesaikan permasalahan dengan
mengedepankan jalur dialog dan
kekeluargaan.
Menunjukkan sikap anti diskriminasi
dan anti kekerasan.
5. Integritas o Komitmen pada Menunjukkan etika personal yang
moral dan nilai-nilai tinggi.
Konsisten antaraperkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
Berlaku jujur dalam segala hal.
Cinta kebenaran.
Pantang berbohong.
Berlaku adil.
Bertanggung jawab atas perbuatan
sendiri.
Dapat dipercaya dalam segala hal.
Berusaha menjadi teladan.
Anti korupsi.
o Bertindak berdasar Melakukan tindakan secara konsisten
nilai-nilai dengan nilai-nilai dan keyakinan.
Aktif dalam kehidupan sosial.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 19


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
Terbuka terhadap kesalahan diri.
Melakukan pengawasan melekat
dalam setiap tindakan
o Menghargai martabat Menghargai martabat setiap individu
orang lain (terutama penyandang disabilitas).
Memperlakukan orang lain
sebagaimana dirinya sendiri.
Membuat orang lain selalu
bermartabat di hadapannya.
6. Komunikasi o Mampu membaca Memahami isi suatu teks bahasa
dan memahami Indonesia dengan benar.
berbagai informasi Memahami jobsheet sebagai bentuk
yang disajikan dalam perintah kerja dengan benar.
berbagai bentuk
Memahami berbagai
(misalnya tertulis,
grafik/diagram/tabel dengan benar.
jobsheet, gambar,
grafik, diagram, dsb.)
o Mampu Berkomunikasi lisan dengan lancar
berkomunikasi secara baik dalam komunikasi orang-per-
lisan dengan baik, orang, presentasi, maupun diskusi
yakni mampu kelompok.
mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan informasi/
berbagai
ide/pendapat dengan jelas.
informasi/ide/pendap
at dengan lancar dan Mengkomunikasi pesan secara
jelas sehingga orang efektif.
lain memahami Berkomunikasi lisan dengan
maksudnya. menggunakan bahasa Indonesia baik
dan benar.
Berkomunikasi dengan menatap
wajah lawan bicaranya.
Berkomunikasi dengan intonasi yang
tepat.
Berkomunikasi lisan disertai dengan
bahasa tubuh yang tepat.
Berkomunikasi lisan disertai dengan
berbagai alat bantu (gambar, grafik,
tabel, dll) jika perlu.
o Mampu Mengungkapkan
berkomunikasi secara informasi/ide/gagasan dengan bahasa
tertulis dengan baik, tulis yang jelas dan mudah dipahami.
yakni mampu
Mengungkapkan
menulis
informasi/ide/gagasan dengan bahasa
informasi/ide/pendap
Indonesia yang baik dan benar.
at dengan jelas
sehingga orang lain

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 20


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
memahami Mengungkapkan
maksudnya. informasi/ide/gagasan secara tertulis
dengan menggunakan tata bahasa
yang benar.
Menjadi editor mandiri terhadap
tulisan yang dibuatnya.
o Mampu Mendengarkan pendapat orang lain
mendengarkan dan secara seksama.
mengapresiasi
Tidak memotong pembicaraan orang
pendapat orang lain
lain.
serta mengajukan
pertanyaan dengan Mengapresiasi pendapat orang lain.
baik jika kurang Peka terhadap bahasa tubuh orang
paham. lain.
Mengajukan pertanyaan untuk lebih
memahami pendapat orang lain.
7. Kolaborasi o Mampu belajar dan Memahami dinamika kelompoknya.
bekerja dalam Dapat belajar & bekerja sesuai
dinamika dengan dinamika kelompoknya.
kelompok/tim.
o Mampu meyakinkan Memahami maksud dan tujuan tim.
kejelasan maksud Dapat meyakinkan angota tim yang
dan tujuan tim lain tentang maksud dan tujuan tim.
kepada anggota tim
yang lain.
o Bersikap fleksibel: Menghormati pemikiran, opini, dan
menghormati, kontribusi orang lain dalam
terbuka dan kelompoknnya.
mendukung Terbuka terhadap pemikiran, opini,
pemikiran, opini, dan dan kontribusi orang lain dalam
kontribusi orang lain kelompoknnya.
dalam kelompok.
Mendukung terhadap pemikiran,
opini, dan kontribusi orang lain
dalam kelompoknnya.
o Menghargai dan Menghargai setiap perbedaan
menghormati pandangan dari orang lain.
terhadap perbedaan Menghormati setiap perbedaan
pandangan dan pandangan dari orang lain.
perbedaan individu.
Menghargai setiap perbedaan
individu dari orang lain.
Menghormati setiap perbedaan
individu dari orang lain.
o Menerima dan Menerima umpan balik dari orang
memberikan umpan lain secara konstruktif dan penuh
balik secara perhatian.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 21


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
konstruktif dan Memberikan umpan balik kepada
penuh perhatian. orang lain secara konstruktif dan
penuh perhatian.
o Berkontribusi Berkontribusi terhadap tim dengan
terhadap tim dengan berbagi informasi dalam belajar &
berbagi informasi melaksanakan tugas.
dan keahlian dalam Berkontribusi terhadap tim dengan
belajar dan berbagi keahlian dalam pelaksanaan
melaksanakan tugas. tugas.
o Mampu Menunjukkan kinerja diri yang
mendorong/memotiv tinggi.
asi kelompok untuk Memahami kinerja anggota timnya.
berkinerja tinggi.
Dapat mendorong anggota tim untuk
berkinerja yang tinggi.
o Mampu mengelola Dapat menemukenali adanya konflik
dan menyelesaikan dalam kelompoknya.
konflik yang terjadi Dapat mengelola konflik yang terjadi
dalam tim secara dalam kelompoknya.
tepat.
Dapat menyelesaikan konflik yang
terjadi dalam kelompoknya.
8. Berpikir Kritis o Mampu menganalisis Dapat menjabarkan masalah yang
dan masalah. kompleks menjadi masalah yang
Memecahkan lebih sederhana.
Masalah Dapat merumuskan submasalah-
submasalah dari masalah yang
kompleks.
Dapat menentukan hubungan antar-
submasalah.
o Mampu Dapat memahami masalah secara
mengidentifikasi akar tekstual dengan tepat.
penyebab masalah.
Dapat memahami masalah secara
kontekstual dengan tepat.
Dapat menuliskan berbagai
penyebab terjadinya masalah.
Dapat menemukan akar penyebab
terjadinya masalah.
o Mampu menyikapi Menghormati perbedaan cara
perbedaan titik pandang orang lain dengan cara
pandang dengan pandang dirinya.
orang lain dan
Menggunakan fakta-fakta yang tepat
melakukan evaluasi
untuk mengevaluasi cara pandang
berdasarkan fakta-
orang lain dan cara pandang dirinya.
fata.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 22


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
o Mampu Menggunakan teknologi, ilmu
menggunakan pengetahuan, dan matematika sebagai
teknologi, ilmu cara untuk berpikir..
pengetahuan, dan
Menggunakan teknologi, ilmu
matematika sebagai
pengetahuan, dan matematika sebagai
cara untuk berpikir,
cara untuk memecahkan masalah.
memecahkan
masalah, dan Menggunakan teknologi, ilmu
membuat keputusan. pengetahuan, dan matematika sebagai
cara untuk membuat keputusan.
9. Berpikir Kreatif o Mampu bertindak Dapat bertindak kreatif untuk
dan Inovatif kreatif dan inovatif menemukan solusi terhadap masalah
dalam menelusuri yang dihadapi.
berbagai Dapat bertindak inovatif untuk
kemungkinan solusi menemukan solusi terhadap masalah
dari masalah yang yang dihadapi.
dihadapi.
10. Bertanggung o Mampu menyusun Dapat menyusun tujuan untuk belajar
Jawab tujuan dan prioritas & pekerjanannya.
dalam belajar dan Dapat menentukan prioritas kegiatan
pelaksanaan belajar & pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan. berdasarkan rumusan tujuannya.
Dapat melaksanakan pekerjaan
berdasarkan tujuan yang telah
dibuatnya.
o Mampu Dapat merencanakan dan mengelola
merencanakan dan waktu untuk pelaksanaan belajar &
mengelola waktu, pekerjaannya.
uang, dan sumber-
Dapat merencanakan dan mengelola
sumber lain untuk
biaya/uang untuk pelaksanaan belajar
mencapai tujuan
& pekerjaannya.
dalam melaksanakan
pekerjaan. Dapat merencanakan dan mengelola
bahan untuk pelaksanaan belajar &
pekerjaannya.
Dapat merencanakan dan mengelola
peralatan untuk pelaksanaan
pekerjaannya.
o Bertanggung jawab Menunjukkan tanggung jawab atas
terhadap tindakan tindakannya dalam pelaksanaan
diri sendiri dan pekerjaan.
kelompok dalam
Menunjukkan tanggung jawab atas
pelaksanaan
tindakan kelompoknya dalam
pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan.
Menunjukkan tanggung jawab
pribadi dan kelompok secara

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 23


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
proporsional dalam pelaksanaan
pekerjaan.
11. Beradaptasi o Mampu bekerja Dapat bekerja secara
secara mandiri independen/mandiri.
dan/atau sebagai Dapat bekerja dengan orang lain
bagian dari tim. dalam suatu tim.
Dapat bekerja sesuai dengan
karakteristik kelompoknya.
o Sanggup melakukan Tidak pilih-pilih pekerjaan.
tugas yang kompleks
Berani menerima pekerjaan yang
atau tugas proyek.
kompleks/proyek.
Dapat melaksanakan pekerjaan yang
kompleks/proyek.
o Bersikap terbuka dan Bersikap terbuka terhadap masukan
merespon secara dari orang lain.
konstruktuktif
Merespon secara konstruktif berbagai
berbagai masukan
masukan dari orang lain.
untuk melakukan
perubahan yang lebih Menggunakan masukan untuk
baik. melakukan perubahan yang lebih
baik.
o Mampu belajar dari Menyadari kesalahan diri sendiri.
kesalahan dan
Dapat menarik pelajaran dari
menerima umpan
kesalahan diri sendiri.
balik atas kesalahan
tersebut. Dapat menerima umpan balik dari
orang lain atas kesalahan diri sendiri.
12. Belajar Secara o Sanggup belajar dan Memiliki semangat belajar sepanjang
Terus Menerus berkembang secara hayat.
terus menerus. Menunjukkan sikap gemar belajar.
Menunjukkan sikap rasa ingin tahu
yang tinggi.
Menunjukkan sikap untuk
mengembangkan diri secara terus-
menerus.
o Mampu menentukan Dapat menentukan bidang/hal-hal
tujuan belajar sendiri. yang harus dipelajari.
Dapat merumuskan tujuan belajar
yang akan dicapai.
o Mampu Dapat menentukan prioritas tujuan
merencanakan dan belajar yang akan dicapai.
mencapai tujuan
Dapat merencanakan cara-cara untuk
belajar sendiri.
mencapai tujuan belajar.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 24


Nilai Karakter/
No. Deskripsi Indikator
Kecakapan
Sanggup mencapai tujuan belajar
sendiri.

(Sumber: Diolah dari Sudjimat, 2013, Pengembangan Kecakapan Kemampukerjaan untuk


Meningkatkan Kualitas SDM Abad XXI, Malang: UM Press, hal. 9096; dan
Kemendikbud, 2017, Konsep Dasar dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter
Tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta: Kemendikbud, hal.
810).

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 25


BAB V
KEGIATAN PENDAMPINGAN

Agar revitalisasi pembelajaran kejuruan di SMK melalui penguatan


implementasi penilaian otentik mampu memberikan dampak yang signifikan,
maka berbagai kegiatan berikut ini seyogyanya dilakukan oleh para
pendamping selama berada di SMK.
1. Memastikan bahwa penilaian otentik benar-benar telah dilaksanakan di
SMK yang didampingi;
2. Melakukan penguatan terhadap berbagai aspek implementasi penilaian
otentik yang belum secara optimal dilaksanakan para guru, baik yang
berkaitan dengan macam-macam metodenya, konstruk instrumennya,
rubrik penilaiannya, dan lain sebagainya;
3. Memastikan bahwa penilaian otentik benar-benar mampu memfasilitasi
keberhasilan peserta didik dalam mengikuti Uji Kompetensi Keahlian
(KUK) yang akan diikutinya;
4. Menginisiasi, menginspirasi, dan memotivasi para guru dan pimpinan
SMK untuk menerbitkan DPPD (Deskripsi Personalitas Peserta Didik) atau
nama lain yang disepakatinya, sebagai salah satu bentuk catatan
kepribadian (personality record) masing-masing peserta didik yang
diacukan pada lima nilai karakter utama dan berbagai kecakapan esensial
SDM abad XXI serta kasus-kasus khusus yang bersifat urgen dan penting
diketahui publik; dan
5. Memberikan layanan profesional kepada para guru dalam rangka
meningkatkan kualitas implementasi sistem penilaian di SMK.
Di samping kelima hal tersebut para pendamping dipersilakan mengem-
bangkannya lebih lanjut sesuai dengan kasus-kasus unik yang dijumpai di
lapangan dengan tetap mengedepankan pripsip-prinsip profesionalitas dan azas
kemanfaatan.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 26


BAB VI
PENUTUP

Karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran yang dipelajari peserta


didik di SMK sangat variatif sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada
dalam Spektrum SMK. Oleh karena itu tidak mungkin suplemen ini dapat
menjangkau semuanya dalam bentuk contoh-contoh instrumen penilaiannya.
Di sinilah peran utama para pendamping dituntut untuk mengembangkannya
sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Salah satu komponen sistem penilaian yang sering kali menjadi kendala
di lapangan adalah pengembangan rubrik penilaian baik untuk penilaian aspek
pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun proses kerja. Oleh karena itu para
pendamping juga diharapkan mampu membimbing para guru SMK untuk
mengembangkan rubrik penilaian, khususnya untuk penilaian pembelajaran
produktif, sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan.
Untuk lebih menginspirasi para pendamping dalam melakukan
pendampingan di sekolah terkait dengan implementasi penilaian otentik,
terlampir disampaikan ringkasan dan contoh-contoh instrumen penilaian
otentik yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi lapangan.

Suplemen Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017 PENILAIAN OTENTIK | 27


REFERENSI

Corebima, A.D. 2008. Asesmen Autentik. Naskah disiapkan untuk materi acuan
pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di PSG Rayon 15
Universitas Negeri Malang.

Frazee, B. M., dan Rose A. Rudnitski. 1995. Integrated Teaching Method:


Theory, Classroom Amplications, and Fields-Based Connections.
Albany: Delmar Publishers.

Hart, D. 1994. Authentic Assesment: A Handbook for Educators. Addison-


Wesley Publishing Company.

Johnsons, Elaine, B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California:


CorwinPress Inc.

Kemendikbud. 2017. Konsep Dasar dan Pedoman Penguatan Pendidikan


Karakter Tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Kemendikbud.

Sudjimat, D.A. 2014. Perencanaan Pembelajaran Kejuruan: Dari Kajian


Empirik Dikembangkan sesuai Inovasi Kurikulum 2013 untuk
Pembelajaran Abad XXI. Malang: UM Press.

Sudjimat, D.A. 2013. Pengembangan Kecakapan Kemampukerjaan untuk


Meningkatkan Kualitas SDM Abad XXI, Malang: UM Press.

Susilo, H. 2003. Asesmen Autentik pada Pembelajaran IPA Biologi. Makalah


dipresentasikan dalam rangka Pertemuan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran Biologi di Malang pada tanggal 30 Agustus 2003.
LAMPIRAN

TEKNIK PENILAIAN
OTENTIK
penilaian tertulis,
penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap,
penilaian produk,
penilaian proyek,
penggunaan portofolio,
penilaian diri, dan
Penilaian antar teman.

PENILAIAN TERTULIS

Digunakan untuk menilai pemahaman


konsep siswa secara komprehensif.
Dilaksanakan setelah satu siklus belajar
siswa, baik untuk satu KD maupun
lebih.
Instrumen/alat tes berupa tes uraian.
Rentangan nilai: 0100.
Nilai setiap butir tes ditentukan
berdasarkan bobot butir tes tersebut.
LEMBAR OBSERVASI PROSES KERJA
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Ya Tidak


1. Memilih peralatan dengan tepat
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya
3. Menggunakan peralatan dengan benar
4. Bekerja sesuai dengan SOP/urutan kerja
5. Menjaga kebersihan
6. Mengg. kelengkapan keselamatan kerja
r
7. Menjaga ketertiban
Skor yang dicapai
Skor maksimum 7

LEMBAR OBSERVASI PROSES KERJA


(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Memilih peralatan dengan tepat
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya
3. Menggunakan peralatan dengan benar
4. Mengg. kelengkapan keselamatan kerja
5. Bekerja sesuai dengan SOP/urutan kerja
6. Menjaga kebersihan
7. Menjaga ketertiban
Jumlah
Skor Maksimum 28
Kriteria Penskoran nomor 1 dan 2:
1 = bila tidak pernah melakukan
2 = bila jarang melakukan
3 = bila kadang-kadang melakukan
4 = bila selalu melakukan
Kriteria penskoran nomor 3 dan 7, semakin baik penampilan siswa semakin tinggi skor yang diperoleh.
PENILAIAN PRODUK
Penilaian Produk dilakukan melalui
pengamatan, pengukuran, dan uji
kinerja benda kerja yang dihasilkan
siswa.
Instrumen/alat penilian berupa lembar
pengamatan dengan skala rentang.

SKALA RENTANG
Format Penilaian Produk
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Ketepatan penggunaan bahan
2. Kesesuaian ukuran
3. Keberfungsian sistem benda kerja
4. Performansi benda kerja
5. Kekuatan benda kerja
6.
7.
Jumlah
Skor Maksimum 28
Kriteria Penskoran:
1 = bila tidak tepat/sesuai/berfungsi/baik/kuat
2 = bila kurang tepat/sesuai/berfungsi/baik/kuat
3 = bila tepat/sesuai/berfungsi/baik/kuat
4 = bila sangat tepat/sesuai/berfungsi/baik/kuat
PENILAIAN SIKAP
Penilaian sikap diacukan pada
komponen konatif (kecenderungan
berbuat) yang tercermin dalam
keseluruhan proses kerja siswa. Oleh
karena itu penilaian sikap merupakan
bagian dari penilaian unjuk kerja.
Instrumen penilaian sikap sudah
menjadi satu (include) dalam
instrumen penilaian unjuk kerja.

LAPORAN PRIBADI
Peserta didik diminta membuat ulasan yang
berisi pandangan atau tanggapannya tentang
suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi
objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta
menulis pandangannya tentang "Kerusuhan
Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di
Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta
didik tersebut dapat dibaca dan dipahami
kecenderungan sikap yang dimilikinya.
PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek dilakukan terhadap
aktivitas belajar siswa dalam
mengerjakan proyek/pengembang-
an/penelitian.
Instrumen/alat penilaian berupa
lembar observasi dengan skala rentang
(rating scale) terhadap persiapan,
proses kerja, hasil akhir, dan laporan
proyek siswa.

LEMBAR OBSERVASI UNTUK


PENILAIAN PROYEK
Nama Proyek :
Kelas :
Tim Guru: :

No. Nama Siswa Persi- Proses Hasil Pela- Jumlah Ket.


apan poran
1.
2.
3.
4.
dst
.

Catatan: masing-masing aspek penilaian tersebut


didukung dengan lembar observasi yang lebih
operasional lagi.
LEMBAR OBSERVASI PERSIAPAN
PROYEK
Nama Proyek :
Kelas :
Tim Guru: :

Persiapan
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

Keterangan: Aspek persiapan:


5 = apabila 5 aspek terpenuhi 1. Laporan hasil survei
4 = apabila 4 aspek terpenuhi 2. Proposal Rancangan Bisnis
3 = apabila 3 aspek terpenuhi 3. Rancangan poster promosi
2 = apabila 2 aspek terpenuhi 4. Rancangan Display
1 = apabila 1 aspek terpenuhi 5. Presentasi persiapan proyek
Penilaian juga mempertimbangkan aspek keterlibatan siswa dalam kelompok.

LEMBAR OBSERVASI PROSES


PENGERJAAN PROYEK
Nama Proyek :
Kelas :
Tim Guru: :

Proses Pengerjaan
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

Keterangan: Aspek proses pengerjaan proyek:


5 = apabila 5 aspek terpenuhi 1. Pemilihan bahan
4 = apabila 4 aspek terpenuhi 2. Pemilihan dan penggunaan alat
3 = apabila 3 aspek terpenuhi 3. Keefektifan dan efisiensi prosedur kerja
2 = apabila 2 aspek terpenuhi 4. Ketepatan waktu penyelesaian
1 = apabila 1 aspek terpenuhi 5. Kerjasama
Penilaian juga mempertimbangkan aspek keterlibatan siswa dalam kelompok.
LEMBAR OBSERVASI
HASIL/PRODUK PROYEK
Nama Proyek :
Kelas :
Tim Guru: :

Hasil/Produk
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

Keterangan: Aspek proses pengerjaan proyek::


5 = apabila 5 aspek terpenuhi 1. Performansi produk
4 = apabila 4 aspek terpenuhi 2. Penyajian/pengemasan produk
3 = apabila 3 aspek terpenuhi 3. Strategi promosi produk
2 = apabila 2 aspek terpenuhi 4. Strategi pemasaran produk
1 = apabila 1 aspek terpenuhi 5. Hasil penjualan (laba/rugi)
Penilaian juga mempertimbangkan aspek keterlibatan siswa dalam kelompok.

LEMBAR OBSERVASI PELAPORAN


PROYEK
Nama Proyek :
Kelas :
Tim Guru: :

Pelaporan
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

Keterangan: Aspek proses pengerjaan proyek::


5 = apabila 5 aspek terpenuhi 1. Penyajian laporan tertulis
4 = apabila 4 aspek terpenuhi 2. Penyajian laporan secara lisan/presentasi
3 = apabila 3 aspek terpenuhi 3. Pertanggungjawaban atas isi laporan
2 = apabila 2 aspek terpenuhi 4. Ketepatan waktu pelaporan
1 = apabila 1 aspek terpenuhi 5. Penggunaan media presentasi
Penilaian juga mempertimbangkan aspek keterlibatan siswa dalam kelompok.
PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio dilaksanakan terhadap sekumpulan
bukti belajar (evidence of learning) siswa dalam bentuk
buku kerja siswa untuk setiap proyek atau setiap
kompetensi.
Setiap buku kerja siswa diberi bobot penilaian yang
sama.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk menilai buku
kerjanya masing-masing.
Jika nilai buku kerja siswa belum mencapai NKBM maka
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.

PENILAIAN DIRI
Teknik penilaian diri digunakan untuk menilai
kompetensi kognitif, afektif dan atau
psikomotorik siswa oleh siswa sendiri.
Penilaian diri dilaksanakan pada setiap akhir
kegiatan belajar suatu kompetensi dan atau
proyek.
Instrumen/alat penilaian diri berupa lembar
penilaian diri dalam bentuk pernyataan-
pernyataan dengan skala rentang.
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN DIRI

Nama Siswa :
Kelas/No. Presensi :
Kompetensi/Proyek:

Skor
No. Pernyataan *) Rek.
1 2 3 4 5
1.

2.

3.

Dst
.

Isi pernyataan dibuat sesuai dengan kompetensi/proyek yang dipelajari siswa yang
mencakup aspek pemahaman konsep, keterlibatan dalam kelompok, ide/gagasan
kreatif/inovatif.

CONTOH PENILAIAN DIRI


PARTISIPASI DALAM DISKUSI KELOMPOK
Nama : -----------------------------------------------------
Nama-nama anggota kelompok : -----------------------------------------------------
Kegiatan kelompok : -----------------------------------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 5, tulislah huruf A,B,C atau D di depan
tiap pernyataan:
A : selalu C : kadang-kadang
B : sering D : tidak pernah

1. -------- Selama diskusi saya mengusulkan ide kpd klp utk didiskusikan
2. -------- Ketika kami berdiskusi, tiap org diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3. -------- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu/tugas selama kegiatan
4. -------- Tiap orang sibuk dengan yang apa dilakukannya dalam kelompok saya
5. --------- Selama kerja kelompok, saya.
--------- mendengarkan orang lain
--------- mengajukan pertanyaan
--------- mengorganisasi ide-ide saya
-------- mengorganisasi kelompok
-------- mengacaukan kegiatan
-------- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan berlangsung?
-------------------------------------------------------------------------------------------
SUMBER: Forster & Masters.1996.

Anda mungkin juga menyukai