Anda di halaman 1dari 6

i

Nama : Noviani Dalemeng


NIM : 15140051
Tingkat : II/B
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Angka kematian bayi (AKB) dalam dasawarsa terakhir ini
menunjukkan penurunan yang bermakna, yaitu apabila pada tahun 1971
masih sebesar 142 dan menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
1980, pada tahun 1985 ke tahun 1990 dari 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran
hidup (Ranuh, 2005)
Indonesia masih mengalami banyak masalah kesehatan yang cukup
serius terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Menurut Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 Angka Kematian Bayi (AKB)
yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita (AKABA) 46
per 1000 kelahiran hidup . Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) adalah
dengan program imunisasi. Banyak penyakit menular yang dapat
menyebabkan kematian seperti dipteri, tetanus, hepatitis B dan masih
banyak penyakit lainnya .
Berdasarkan Depkes RI (2001) insidensi penyakit menular pada tahun
2000 yang dapat mematikan anak yaitu dipteri sebanyak 23 kasus, pertusis
sebanyak 142 kasus, tetanus neonaturum sebanyak 466 kasus, polio
sebanyak 48 kasus dan campak sebanyak 56 kasus. Beberapa penyakit
menular yang dapat menyebabkan kematian seperti tuberkulosis, hepatitis
B, dipteri, tetanus, pertusis, polio, dan campak sebagaian dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi. Cakupan imunisasi meliputi seluruh propinsi
di Indonesia hampir 97% dari 302 kabupaten telah mencapai target
Universal Child Immunization (UCI). Hal ini berarti bahwa cakupan
imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B, mencapai 80%
baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa,
sedangkan jumlah sasaran bayi di Indonesia per tahun 4,6 juta (Anonim,
2008).
Berdasarkan Depkes RI (2007), Kabupaten Temangggung termasuk
salah satu dari 12 kabupaten yang merupakan Priority Districts Jawa Tengah
dengan jumlah penduduk yang besar dan cakupan imunisasi yang rendah.
Dari laporan imunisasi Puskesmas Pare kabupaten Temanggung
didapatkan data sebagai berikut :
Salah satu faktor yang menunjang program imunisasi di desa Badran
maupun Puskesmas Pare adalah adanya partisipasi dari ibu yang memiliki
bayi yang menjadi sasaran imunisasi Puskesmas Pare dimana untuk itu
dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang cukup memadai tentang
pentingnya imunisasi bagi bayi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan di desa
Wonokerto wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo pada Tahun 2007 didapatkan
hasil bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di desa Wonokerto
cukup baik (64,64%).
Dari hal-hal tersebut diatas penulis tertarik untuk menggali sejauh
mana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar bagi bayi di desa
Badran, Kecamatan Kranggan,Kabupaten Temanggung.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakng di atas maka perumusan masalah yang
muncul adalah: Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
pada bayi di puskesmas Ranomuut Perkamil Manado

C. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Untuk mendapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
pada bayi di puskesmas Ranomuut
b. Tujuan khusus
Untuk menggambarkan ibu (Responden) berdasarkan tingkat
pendidikan, umur, dan pengalaman (dari pengalaman anak
sebelumnya
1) Untuk menggabarkan tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian
imunisasi
2) Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang tujuan
imunisasi
3) Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang jenis-jenis
imunisasi dasar pada bayi
4) Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kontra
indikasi pemberian imunisasi dasar bagi bayi
5) Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang jadwal
pemberian imunisasi dasar pada bayi
6) Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang cara
pemberian imunisasi dasar pada bayi
7) Untuk menggabrakan tingkat pengetahuan ibu tentang efek
samping pasca pemberian imunisasi dasar pada bayi

D. Manfaat penulisan
1. Bagi institusi
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi
institusi pendidikan
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tingkat pengetahuan
masyarakat tentang imunisasi dasar pada bayi
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi tenaga kesehatan khususnya
bidan dalam memberikan konseling atau penyuluhan tentang imunisasi
sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu yang didapat dari hasil penelitian
4. Bagi Mahasiswa Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan
mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
dasar bagi bayi
5. Manfaaat bagi penenulis
Bagi penulis sendiri merupakan pengalaman berharga guna memperluas
wawasan dan pengetahuan melalui penelitian

Anda mungkin juga menyukai