Jovei Kurniadi
102013160
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat
Alamat Korespondensi : Joveikurniadi@gmail.com
Pendahuluan
Pubertas adalah pergantian masa dari anak- anak menjadi dewasa dan persiapan
reproduksi. Pubertas adalah pematangan, hormonal dan kataristik sel sekunder muncul. Proses
ini dibagi menjadi tiga, prepubertas, pubertas dan post pubertas. Dalam hal ini ada beberapa
perkembangan yang terjadi dari gonad hingga pembentukan testis. Selain itu ada pengaruh
mekanisme secara fisiologi maupun biologi mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada
masa pubertas pada pria. Pembentukan dan perubahan pada masa pubertas tidaklah selalu
dapat berjalan secara normal. Dalam makah ini akan dibahas bagaimana faktor yang
mempengaruhi pubertas secara normal maupun abnormal.
Rumusan Masalah
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang mengalami pubertas dini.
Pembahasan
Pertumbuhan Kumis dan Jambang
Proses PerkembanganSeksSekunder
MekanimePubertas
Organ Seks
Fungsi Strukturmakro
HormonSeks Strukturmikro
1
Hipotesis
Tumbuhnya kumis dan jambang pada laki-laki merupakan perkembangan seks
sekunder pada masa pubertas yang dipengaruhi oleh hormon seks yang dihasilkan
oleh organ seks.
Sasaran Pembelajaran
Untuk menunjang kemampuan bereproduksi, manusia diperlengkapi dengan
organ genitalia yang di dalamnya. organ-organ tersebut memiliki fungsi khusus
yang menciptakan suatu sistim organ reproduksi yang akan berkembang dalam
beberapa tahap.Berikut akan dibahas sistim genitalia pria baik secara
makroskopis, mikroskopis, maupun segi fungsionalnya.
2
Gentalia interna pria seperti yang sudah disebutkan diatas, terdiri atas penis,
dan skrotum beserta testisnya. Penis sendiri terbagi atas tiga bagian yaitu radix penis,
corpus penis, dan glans penis. Radiks penis merupakan bagian penis yang menempel
pada symphisis osis pubis, corpus penis merupakan lanjutan radiks penis ke arah
distal, dan glans penis, berada pada ujung distal korpus penis dan memiliki meatus
uretra eksterna, frenulum, preputium, dan corona glandis.2
Yang kedua adalah skrotum. Skrotum merupakan suatu kantong yang dibentuk
oleh kulit dan fascia. Kulit skrotum berkeriput dan ditutupi rambut kasar. Pada bagian
tengah skrotum dapat dijumpai suatu garis yang disebut raphescrotalis. Di dalam
skrotum, terdapan testis dan epididimis.1,2
Testis adalah organ reproduksi terpenting karena menghasilkan spermatozoa
dan hormon androgen untuk mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder. Bentuk
testis oval dan konsistensi lunak. Testis dapat dibedakan menjadi ekstremitas superior,
ekstremitas inferior, facies lateralis, facies medialis, margo anterior (convex), dan
margo posterior (datar).1,2
Di daerah dekat margo posterior testis terbentuk massa jaringan ikat fibrosa
yang memadat, yang biasa disebut mediastinum testis. Rete testis adalah anyaman
beberapa tubuli seminiferi recti yang memasuki mediastinum. Dari rete, terbentuk
saluran yang masuk ke epididimis disebut duktuli efferentes testis. 2
Testis diperdarahi oleh a. testicularis dan aliran venanya masuk ke v.
testicularis untuk selanjutnya dibawa ke v. cava inferior. Secara fisiologis, pada masa
janin testis terletak didalam cavum abdomen dan akan turun memasuki skrotum. Jika
testis tidak turun, makan disebut cryptorcismus.2
7
yang terbentuk dari sebuah spermatogonium adalah 512. Pada manusia, butuh waktu
kira-kira 74 hari untuk membentuk sebuah sperma matang dari sel germinativum.5,6
Spermatid matang menjadi spermatozoa di lipatan-lipatan sitoplasma yang
dalam pada sel sertoli. Spermatozoa matang dilepaskan dari sel sertoli dan menjadi
bebas dalam lumen tubulus. Sel-sel sertoli menghasilkan protein pengikat androgen
(ABP), inhibin, dan MIS. Sel-sel ini dapat menghasilkan estrogen. ABP berfungsi
mempertahankan pasokan androgen yang tinggi dan stabil dalam cairan tubulus.
Inhibin menghambat sekresi FSH, dan MIS menyebabkan regresi duktus Mullerian
pada pria selama masa janin. Kegunaan dari estrogen dalam spermatogenesis ini
adalah memekatkan cairan spermatozoa dan mencegah kemandulan.Spermatogenesis
membutuhkan suhu yang yang lebih rendah dari suhu bagian dalam tubuh. Oleh sebab
itu, jika testis pada janin tidak turun ke skrotum, dapat terjadi kemandulan.5,6
Pada pria, cairan yang dikeluarkan saat orgasme adalah semen. Semen
mengandung sperma, sekresi vesikula seminalis, prostat, kelenjar cowper, dan
mungkin kelenjar uretra. Semen normal mengandung 100 juta sperma dalam setiap
mililiternya.5,6
Salah satu fungsi organ penis adalah untuk menyalurkan cairan semen dari
sistim reproduksinya. Mekanisme yang berperan adalah ereksi dan ejakulasi. Ereksi
dimulai dengan dilatasi arteriol-arteriol penis. Sewaktu jaringan erektil penis terisi
darah, vena mengalami tekanan dan aliran keluar terhambat sehingga turgor organ
bertambah. Pusat-pusat integrasi di segmen lumbal medula spinalis diaktofkan oleh
impuls dalam aferen dari genitalia dan traktus desendens yang memperantarai ereksi
sebagai respon terhadap rangsang psikis erotik. Pada keadaan normal, ereksi diakhiri
oleh impuls vasokonstriktor simpatis pada arteriol. Mekanisme yang kedua adalah
ejakulasi. Ejakulasi adalah duatu reflek spinal dua tahap yang melibatkan emisi,
pergerakan semen ke dalam uretra, dan ejakulasi sebenarnya, terdorongnya semen
keluar uretra saat orgasme.5,6
Pubertas dini adalah suatu keadaan dimana puberta sanak terjadi lebih awal pada
umumnya, dimulais ekitar 8 tahun. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan
atau dikarnakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya proses inidimulai
di akhir-akhir masakanak- kanak dengan ditandai muculnya tanda- tanda kematangan
alat reproduksi lebih awal.5,6
9
- Sosial, ekonomi dan lingkungan.
Kesimpulan
Suatu situasi dimana gonad manusia secara aktif menghasilkan sel
reproduksi untuk pertama kalinya oleh sebab rangsangan hormon
gonadotropin disebut dengan pubertas. Pubertas menandakan mulainya
perkembangan sifat seks sekunder yang terutama pada pria dipengaruhi oleh
hormon testosteron yang dihasilkan sel Leydig dari testis.
DAFTAR PUSTAKA
10