Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS,


setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah
dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pembelajaran agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi
memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran
aktualisasi mata-mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar
peserta mendapatkan pemahaman tentang konsepsi habituasi
melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan
penjelasan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga
peserta akan memiliki kemampuan mensintesakan substansi
mata Pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi, pembimbingan
pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan
aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dan
menyusun laporan aktualisasi serta melakukan analisis dampak
apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam pelaksanaan
tugas jabatan, menyiapkan rencana presentasi laporan
pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi.
Kompetensi menyusun rancangan aktualisasi, dapat peroleh
peserta dengan proses pembimbingan dari coach (pembimbing
yang ditunjuk dari lembaga pelatihan) dan mentor (atasan
peserta yang ditujuk oleh pejabat pembina kepegawaian instansi
peserta) sehingga peserta mampu menyusun kertas kerja
rancangan aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan
aktualisasi, menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun
laporan aktualisasi serta analisis dampak apabila nilai-nilai dasar
PNS tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan,
mempersiapkan rencana presentasi laporan aktualisasi,
melaksanakan seminar aktualisasi, dan di penghujung
pembelajaran peserta mampu melaksanakan pekerjaan secara
profesional.
Mewujudkan proses birokrasi yang sederhana, mudah dan
cepat adalah dambaan dan keinginan setiap pengguna
pelayanan. Namun perlu diketahui bahwa dengan banyaknya
persyaratan untuk pengajuan pelayanan justru mengakibatkan
terhambatnya proses pelayanan.
Seperti yang diketahui sekarang ini banyak PNS yang akan
memasuki masa pensiun merasa susah dalam mengurus
pengajuan pensiunnya. Hal itu dikarenakan belum efektif
digunakanannya e-document untuk mempermudah proses
pengajuan pensiun tersebut. Sementara diketahui dalam e-
document telah memuat seluruh data PNS.

1.2. TUJUAN AKTUALISASI

Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN dapat


terbentuk menjadi Pelayan Masyarakat yang mempunyai
profesionalisme, dengan selalu mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai
semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya,
menjunjung tinggi Etika yang baik dalam melayani pelanggannya,
Memiliki Komitmen Mutu dalam tupoksinya, dan Anti Korupsi
dalam melaksanakan kegiatan tugasnya.

1.3. RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Pembelajaran agenda habituasi diawali dengan penjelasan


konsepsi habituasi yang disampaikan pada sesi pembelajaran
penjelasan konsepsi aktualisasi yang bertujuan memberikan bekal
pengetahuan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat
kerja untuk mensintesakan materi yang telah dipelajari pada
kurikulum pembentukan karakter PNS. Selanjutnya peserta akan
diberikan penjelasan tentang tahapan-tahapan pembelajaran
aktualisasi dengan tujuan agar memahami tuntutan pembelajaran
pada setiap kegiatan pembelajaran aktualisasi, kemudian peserta
akan dibimbing menyusun rancangan aktualisasi dengan
mensintesakan substansi mata-mata pelatihan agenda
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan nilai-nilai dasar PNS
ke dalam rancangan aktualisasi.
Mata Pelatihan aktualisasi membekali peserta dengan
konsepsi habituasi dan tahapan kegiatan pembelajaran
aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi,
melaksanakan aktualisasi dan habituasi, dan penyajian hasil
aktualisasi. Mata Pelatihan ini disajikan dengan metode penulisan
kertas kerja, dengan pendekatan pembelajaran berbasis
pengalaman langsung (experiential learning), dan presentasi
yang bersifat mandiri. Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya menyusun dan menyajikan rancangan
aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di tempat kerja, menyusun
laporan, dan menyajikan hasil aktualisasi.
BAB II

GAMBARAN BKPP KABUPATEN KULON PROGO

2.1. DESKRIPSI DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN KULON PROGO

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Kabupaten Kulon Progo adalah unsur penunjang kegiatan pemerintahan
menurut Undang Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kulon Progo dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon
Progo Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Kulon Progo memiliki kedudukan, susunan organisasi, fungsi, dan
tugas, serta tata kerja pada Bidang Sosial serta Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berasal


dari penggabungan dua OPD yaitu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi
serta Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerinatahan Desa Perempuan dan
Keluarga Berencana.

a. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmgrasi

Visi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2011-2016 adalah Terwujudnya Tenaga Kerja yang kompeten, iklim kerja
yang kondusif dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial. Pengertian Terwujudnya
kesejahteraan sosial adalah terwujudnya tata kehidupan dan penghidupan yang
memungkinkan bagi setiap orang untuk melaksanakan fungsi sosialnya dan
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, baik perorangan, keluarga, kelompok dan
komunitas masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta nilai
sosial budaya setempat. Untuk mewujudkan visi di atas, Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi menetapkan misi sebagai berikut :
1) Meningkatkan kompetensi, produktifitas dan perlindungan tenaga kerja .
2) Meningkatkan keberdayaan sosial masyarakat.
Misi meningkatkan keberdayaan sosial masyarakat diartikan sebagai upaya untuk
meningkatkan fungsi sosial masyarakat melalui upaya perlindungan, pelayanan dan
rehabilitasi serta pemberdayaan sosial bagi PMKS. Perlindungan sosial diartikan
sebagai upaya pelayanan yang diberikan atau ditujukan kepada individu atau
masyarakat dari berbagai resiko sosial yang kemungkinan akan terjadi akibat
berbagai faktor sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Hal ini diwujudkan dalam
bentuk bantuan dan jaminan sosial kepada PMKS seperti korban bencana alam,
bencana sosial, korban tindak kekerasan, lanjut usia terlantar, penyandang cacat
berat dan penderita penyakit kronis lainnya. Perlindungan sosial antara lain
diwujudkan dalam pemberian bantuan kebutuhan dasar pangan, sandang papan dan
fasilitas bantuan tanggap darurat serta bantuan rumah tidak layak huni, serta
pemberian bantuan bagi korban bencana dan lain-lain.
Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial merupakan upaya untuk
meningkatkan kemauan dan kemampuan serta ketrampilan bagi fakir miskin agar
mampu melaksanakan usaha-usaha kesejahteraan sosial secara dinamis dan
melembaga melalui pemberdayaan fakir miskin, pemberdayaan keluarga dan
pemberdayaan bagi wanita rawan sosial ekonomi. Pemberdayaan PMKS juga
dilakukan melalui upaya pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dalam
pembangunan kesejahteraan sosial dengan meningkatkan partisipasi masyarakat,
kemampuan dan kepedulian masyarakat, pilar-pilar pembangunan bidang sosial
(Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi Sosial (Orsos), Wanita
Penggerak Pembangunan Sosial (WPKS) dan kelompok peduli lainnya). Misi ini juga
bertujuan memelihara dan mengamalkan nilai-nilai kepeloporan dan kejuangan serta
menjunjung tinggi rasa kesetiakawanan sosial.

b. Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerinatahan Desa Perempuan dan


Keluarga Berencana

Berikut ini merupakan Struktur Organisasi Badan


Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kulonprogo
sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 Pasal 3
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi, dan Tugas
serta Tata Kerja pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak.

a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan; dan
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Perlindungan Sosial, terdiri dari :
1. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial;
2. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial; dan
3. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana.
d. Bidang Pemberdayaan Sosial, terdiri dari :
1. Seksi Penanganan Fakir Miskin; dan
2. Seksi Bina Kesejahteraan Sosial.
e. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan
Gender, terdiri dari :
1. Seksi Penguatan Pengarusutamaan Gender; dan
2. Seksi Pemberdayaan Perempuan.
f. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan; dan
2. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Anak.
g. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu; dan
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

2.2. TUGAS UNIT KERJA

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan Pemerintah
Daerah dan tugas pembantuan di bidang sosial serta
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai
tugas :

1. menyelenggarakan pengelolaan perlinduangan sosial;

2. menyelenggarakan pengelolaan perberdayaan sosial;

3. melaksanakan kegiatan data disiplin dan kesejahteraan; dan

4. melaksanakan kegiatan ketatausahaan.


2.3. TUGAS PEGAWAI

Kegiatan aktualisasi penulis dilaksanakan pada Sub Bidang


Penanganan Fakir Miskin. Adapun tugas pada Sub Bidang
Penanganan Fakir Miskin pada Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo yaitu
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kearsipan dinamis.
Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo No. 57 Tahun 2016
yaitu sebagai berikut :
a. mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan
petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berkaitan
dengan penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan
fakir miskin;
b. menyusun, melaksanakan dan mengendalikan program kerja
Seksi;
c. menyiapkan data dan bahan dalam rangka kegiatan
peningkatan kesejahteraan sosial fakir miskin;
d. melaksanakan penumbuhan dan pengembangan kelompok
usaha bersama (KUBE) Fakir Miskin;
e. memberikan bimbingan sosial dan pelayanan sosial bagi
Fakir Miskin dilingkungan kurang layak huni;
f. menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesekretariatan
program keluarga harapan (PKH);
g. menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesekretariatan
tim koordinasi program raskin/rastra;
h. menyelenggarakan kegiatan pendataan status keluarga dan
pengelolaaan Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan
(Sinangkis);
i. menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai
bidang tugas;
j. melaksanakan ketugasan sesuai Standar Operasional dan
Prosedur;
k. menerapkan sistem pengendalian intern;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Seksi; dan
m. menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

5.1. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kabupaten Kulon Progo
(Sub. Bidang Penanganan Fakir Miskin)
Identifikasi Isu : Minimnya akses informasi mengenai KUBE di masyarakat
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan penumbuhan KUBE di masyarakat
Gagasan : Sosialisasi tentang penumbuhan KUBE dengan berbagai media baik elektronik maupun
Pemecahan Isu non elektronik

9
Tabel 3.1. Tabel Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ hasil Substansi Mata
Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1. Identifikasi a. Melaksanakan orientasi dan Output : Data dan Akuntabilitas Dengan melaksanakan Dengan dilaksanakan
perkembangan perkenalan di tempat dokumentasi Komitmen Mutu kegiatan ini membantu kegiatan ini maka
informasi KUBE habituasi; Anti Korupsi mewujudkan visi misi Dinas tercapai pula nilai asas
b. Berkoordinasi dengan
yang ada di Terpenuhinya data Sosial Pemberdayaan Manajemen ASN.
pegawai DinSos PPPA
Kecamatan terkait perkembangan mengenai Perempuan dan
informasi KUBE; perkembangan Perlindungan Anak
c. Melaksanakan Monitoring di informasi KUBE di
Kecamatan Masyarakat
2. Membuat brosur a. Mendesain konsep brosur Output : Brosur Pelayanan Dengan melaksanakan Dengan dilaksanakan
yang berisi b. Mempersiapkan data Publik kegiatan ini membantu kegiatan ini maka
mengenai c. Mencetak brosur Diharapkan nantinya Etika Publik mewujudkan visi misi Dinas tercapai pula nilai a
d. Menyebarkan brosur dan
mekanisme terdapat Komitmen Mutu Sosial Pemberdayaan
memasangnya pada papan
pendaftaran, pengumuman di Kecamatan poster/spanduk yang Perempuan dan
syarat-syarat dan terpasang di Perlindungan Anak
kriteria dalam Kecamatan
mengajukan KUBE
3. Membuat video a. Mendesain konsep video Output : Video Pendek Whole Of Dengan melaksanakan
pendek sosialisasi pendek Government kegiatan ini membantu
mengenai KUBE b. Mempersiapkan aktor video Diharapkan nantinya Nasionalisme mewujudkan visi misi Dinas
iklan pendek
terdapat video pendek Sosial Pemberdayaan
c. Melaksanakan perekaman
dan pengeditan video mengenai KUBE Perempuan dan
Perlindungan Anak

10
4. Membuat Mading a. Menyiapkan materi mading Output : Mading Pelayanan Dengan melaksanakan
yang berisi b. Menyiapkan bahan material Publik kegiatan ini membantu
informasi dan foto dan non material Diharapkan nantinya Etika Publik mewujudkan visi misi Dinas
kegiatan KUBE pemasangan mading masyarakat yang akan Akuntabilitas Sosial Pemberdayaan
c. Mencari lokasi strategis mendaftarkan KUBE Komitmen Mutu Perempuan dan
untuk pemasangan mading akan termotivasi Perlindungan Anak
dengan melihat
Mading.
5. Sosialisasi dengan a. Menyusun konsep Output : tersedianya Akuntabilitas Dengan melaksanakan Dengan dilaksanakan
media sosial melalui b. Mempersiapkan data facebook, twitter dan Komitmen Mutu kegiatan ini membantu kegiatan ini maka
facebook, twitter dan c. Membuat facebook, twitter instagram mewujudkan visi misi Dinas tercapai pula nilai
dan instagram
instagram Sosial Pemberdayaan sinergitas
d. Menyebarkan Informasi
Diharapkan nantinya Perempuan dan
masyarakat mendapat Perlindungan Anak
kemudahanuntuk
mengakses informasi
KUBE

11
12

Anda mungkin juga menyukai