Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang
sejak dulu, mulai zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, sampai datangnya
berjuang untuk mencari jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka dan mandiri.
Setelah melalui proses yang sangat panjang untuk mencari jati dirinya, bangsa
Indonesia yang didalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan karakter bangsa, yang
berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri bangsanya merumuskan dalam
suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi lima prinsip (lima
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa
reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup
kata lain, bangsa Indonesia harus memilki rasa nasionalisme kebangsaan yang kokoh,
demi tercapainya ketahanan negara dari pihak luar. Selain hal tersebut, bangsa
Indonesia harus tetap mewaspadai ketahanan negeranya dari pihak dalam, agar tidak
terpecah-belah dalam menjaga jati dirinya sebagai suatu bangsa yang memiliki aset
berharga dalam keberagaman budaya, dalam kata lain harus menciptakan dan
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita harus dapat
masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai warga Negara
yang baik seharusnya kita menjaga Bhineka Tunggal Ika dengan sebaik-baiknya agar
persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun harus sadar bahwa
menyatukan bangsa ini memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh
para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi negara
kesatuan.
Oleh karena itu, disini akan dijelaskan mengenai lunturnya bhineka tunggal
ika supaya kita sebagai warga Negara mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan
Indonesia juga merupakan negara yang mempunyai penduduk yang ramah dan
santun, serta negara yang banyak budaya serta beragaman suku. Kebergaman itulah
yang menjadikan nilai plus bagi bangsa indonesia, dan akan tetapi jika keberagaman
itu tidak ditata dengan baik maka akan menjadi hal yang negatif bagi bangsa Indonesia
itu sendiri. Maka dengan itulah dituliskan semboyan Bangsa Indonesia dalam
Ika” yang terdapat pada lambang negara Indonesia yaitu grauda Pancasila, diharapkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akhirnya akan sesuai dengan cita –
Rumusan Masalah
atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Satu Itu. Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah,
semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap
untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang akan hanya
bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.
didalamnya terdapat seloka Bhinneka Tunggal Ika telah diatur dalam Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dalam Pasal 36A disebutkan
bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
pengakuan dan penegasan secara yuridis formal dan resmi oleh Negara tentang
pengakuan simbol – simbol tersebut sebagai jati diri bangsa dan dari identitas Negara
negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki
dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika
pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dimana setiap oarng akan hanya mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri
tanpa perduli kepentngan bersama.Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini
akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebai-
baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun
haruslah sadar bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan perjuangan yang panjang
yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah republik
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antar
geografis, ekonomis, sosial dan kultural Bangsa Indonesia. Selain ini faktor historis
dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada
didalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses
pembentukan masyarakat, bangsa dan negara, beserta identitasnya yang muncul tatkala
muka bahwa berdirinya Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan lama yang
merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa
bangsa Indonesia terbentuk melalui fase yang cukup panjang serta dalam suatu proses
historis, sehingga membentuk suatu ikatan batin dalam memilih suatu kehidupan dan
cara untuk mencapai tujuan hidup bersama dalam suatu persekutuan hidup yang
disebut bangsa dan Negara Indonesia. Dalam hubungan ini bangsa Indonesia pada
1. Perilaku inklusif.
Di depan telah dikemukakan bahwa salah satu prinsip yang terkandung dalam
Bhinneka Tunggal Ika adalah sikap inklusif. Dalam kehidupan bersama yang
menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memandang bahwa dirinya, baik itu
Bangsa Indonesia sangat pluralistik ditinjau dari keragaman agama yang dipeluk
oleh masyarakat, aneka adat budaya yang berkembang di daerah, suku bangsa
dengan bahasanya masing-masing, dan menempati ribuan pulau yang tiada jarang
terpisah demikian jauh pulau yang satu dari pulau yang lain.
pendapatnya sendiri yang paling benar, dirinya atau kelompoknya yang paling hebat
perlu diatur dalam menerapkan Bhinneka Tunggal Ika. Dapat menerima dan
memberi pendapat merupakan hal yang harus berkembang dalam kehidupan yang
beragam. Perbedaan ini tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu. Bukan
kesamaan yang dipilih sebagai kesepakatan bersama. Hal ini hanya akan tercapai
dengan proses musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan cara ini segala
gagasan yang timbul diakomodasi dalam kesepa-katan. Tidak ada yang menang
tidak ada yang kalah. Inilah yang biasa disebut sebagai win win solution.
bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih sayang. Saling curiga mencurigai harus
Selain dari lima implementasi di atas yang telah dikaitkan dengan prinsip-
prinsip Bhinneka tunggal Ika, terdapat juga beberapa implementasi yang lain,
seperti :
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan
Standarisasi Kompetensi Guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan bagi seorang
salah satu jabatan fungsional Guru, sesuai bidang tugas dan jenjang
1. Kompetensi Pedagogik.
2. Kompetensi Kepribadian.
3. Kompetensi Sosial.
4. Kompetensi Profesional.
Menurut Standar Kompetensi Guru Lulusan Program Studi PKn Jenjang S1, Standar
pendidikan kewarganegaraan.
Jumlah guru di Indonesia banyak apalagi bila ditambah guru swasta dan guru
bangsa yang maju, beradab dan berbudaya? Nah, pertanyaan ini dijawab:
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa: “Guru
mengrahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
Selalu Memiliki Energi untuk Siswanya, Memiliki Tujuan Jelas untuk Pelajaran,
dengan Orangtua siswa, Menaruh Harapan Tinggi pada Siswa, Mengetahui Kurikulum
Sekolah, Menguasai Materi yang Diajarkan, Selalu Memberikan yang Terbaik bagi
Guru berdedikasi dan profesional sebagaimana di atas harus tetap dapat menjawab
tantangan jaman dan globalisasi, karena ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
pesat. Sebagaimana dimuat dalam website ISPI (ispi.or.id), menurut Makagiansar (1996)
GURU PPKn
pembelajaran, salah satunya materi tentang Bhinneka Tunggal Ika. Materi Bhinneka
mengacu kepada keberagaman, suku, gender dan budaya dalam Bhinneka Tunggal
Ika. Penguasaan terhadap materi tersebut harus diberikan pada mahasiswa PPKn
sebagai calon guru PPKn. Dengan demikian mereka akan menjadi calon guru yang
profesional.
dan profesional (UU No.14 Tahun 2005). Jika keempat potensi tersebut sudah dimiliki
seorang Guru, maka guru tersebut dapat dikatakan guru berkompeten dan profesional.
yang harus dimiliki, dihayati dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas
profesionalan.
tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa baik pada masa kini maupun masa yang
dokumen standar isi dan pelaksanaanya serta pengembangan kurikulum PPKn di masa
depan. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran PPKn di
SMA/MA/SMK :
Indonesia
tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa baik pasa masa kini maupun masa yang
dokumen standar isi dan pelaksanaannnya serta pengembangan kurikulum PKn di masa
depan. Naskah akademik kurikulum tersusun berdasarkan hasil sintesis dari rangkaian
kegiatan yang meliputi penyusunan desain untuk menetapkan fokus kajian, kajian
dokumen Standar Isi, kajian pelaksanaan standar isi, diskusi hasil kajian dokumen
standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, studi dokumentasi standar isi,
analisis data hasil kajian, penyusunan hasil kajian, presentasi hasil kajian, dan
penyusunan laporan.
Tunggal Ika sebagai semboyan negara dalam kehidupan pendidikan sebagai mana
kurikulum adalah untuk menilai apakah tujuan kurikulum telah tercapai, serta hasil dari
evaluasi kurikulum adalah berupa umpan baik apakah kurikulum ini akan direvisi atau
tidak untuk itu bagi calon Guru PPKn perlu usaha yang sungguh-sungguh.
E. KESIMPULAN
tentang pegertian, makna dan konsep Bhinneka Tunggal Ika, karena hal tersebut
salah satu materi yang harus disajikan dalam proses pembelajaran yang akan
dipenuhi sebegai calon guru PPKn, agar terwujudnya sistem pembelajaran yang
bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi
Tunggal Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia
nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu dengan mengadakan proses
pendidikan sejak dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan
in-formal tentang Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) karena individu
kelompoknya, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada bangsa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-3/bab-3-memelihara-semengat-
persatuan/a-bhinneka-tunggal-ika/ ( Di akses tanggal 28 Desember 2015 pukul 14.20)
Kompetensi Guru PKn dan Standar Isi, Standar Proses Pembelajaran PKn
http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/06/kompetensi-guru-pkn-dan-standar-
isi.html#ixzz3uUTnXlAT ( Di akses tanggal 28 Desember 2015 pukul 14.42)
http://www.academia.edu/5594914/
Bhinneka_Tunggal_Ika_sebagai_Wujud_Integrasi_Nasional ( Di akses tanggal 28
Desember 2015 pukul 15.06)