PENDAHULUAN
mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam. Secara
terhadap ancaman. Sehingga orang cemas tidaklah harus abnormal dalam perilaku
berperan untuk meyiapkan orang untuk menghadapi ancaman (baik fisik maupun
psikologik) (1).
Perasaan cemas atau sedih yang berlangsung sesaat adalah normal dan
hampir semua orang pernah mengalaminya. Cemas pada umumnya terjadi sebagai
Bila cemas menjadi begitu besar atau sering seperti yang disebabkan oleh
yang berkepanjangan ini sering diberi istilah gangguan kecemasan, dan ini
pikiran yang biasa dugunakan dalam bidang psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
1
Termasuk didalam psikotropik ini salah satunya adalah antiansietas. Obat yang
digunakan untuk pengobatan ansietas ialah sedatif, atau obat-obatan yang secara
umum memiliki sifat yang sama dengan sedatif. Antiansietas yang terutama
psikoleptika. Indikasi kelompok ini antara lain untuk mengurangi ansietas yang
persepsi (3).
clobazam rnempunyai efek antikonvulsan yang lebih spesifik dengan efek sedasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
berikut (5):
Asabium
Clobazam OGB Deza
Clobium
Frisium
Proclozam
2.3. Farmakodinamik
3
percobaan binatang. Walaupun dikenal sebagai anti epilepsi, clobazam lebih
yang lebih spesifik dan memiliki efek sedasi yang minimal dibanding derivat
memiliki subtitusi 1,5 bukan subtitusi biasa yaitu 1,4-diazepine. Perubahan ini
Hampir semua efek benzodiazepin merupakan hasil kerja golongan ini pada
emosi/ansietas, relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang
merupakan kerja golongan ini pada jaringan perifer : vasodilatasi koroner setelah
(GABA). Reseptor GABA merupakan protein yang terikat pada membran dan
dibedakan dalam 2 bagian besar sub-tipe, yaitu reseptor GABAA dan reseptor
GABAB. Reseptor ionotropik GABAA terdiri dari 5 atau lebih subunit (bentuk
majemuk dari , , dan subunit) yang membentuk suatu reseptor kanal ion
4
transduksinya oleh protein-G. Benzodiazepin bekerja pada reseptor GABAA, tidak
peningkatan potensial elektrik sepanjang membran sel dan menyebabkan sel sukar
tereksitasi (9,10).
2.4. Farmakokinetik
Biovaibilitas oral 87% dengan konsentrasi maksimum didapat dalam 1-4 jam
(4).
Absorbsi tergolong lambat tapi secara keseluruhan tidak terganggu oleh intake
makanan (4).
Clobazam dapat berdistribusi secara cepat melintasi sawar darah otak (11).
Clobazam di eksresi di urin sebagai obat yang tidak berubah dan metabolit
(11).
5
Penelitian yang dilakukan pada anak-anak menunjukkan bahwa pasien muda
(11).
2.5. Indikasi
pengobatan anxietas dan atau pengobatan penunjang untuk epilepsi yang sekarang
atas. Biasanya digunakan untuk anxietas akut atau kronik. Selain itu, clobazam
juga digunakan sebagai terapi adjuvant epilepsi yang tidak bisa distabilisasi secara
2.6. Kontraindikasi
6
6. kerusakan hati serius
7. sindrom apnea tidur
8. gangguan fungsi pernafasan
Efek samping yang dapat dijumpai kurang lebih sama dengan sediaan
muncul pada awal pengobatan dan berangsur-angsur hilang bila terapi dilanjutkan.
Pada kasus-kasus tertentu dapat timbul rasa gelisah dan kelemahan otot. Obat
fungsi kognitif. Efek anxiolitiknya dapat memperbaiki kualitas hidup para pasien
(5).
Beberapa efek samping lainnya adalah disuria, retensi urin, disartria, ataksia,
Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi
dapat terjadi pada dosis tinggi. Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi
sistem saraf pusat dan koma. Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang
nafsu makan, mual, mengantuk, bingung. Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.
7
Tablet : 10 mg
parsial kompleks dengan/tanpa serangan umum sekunder, dengan dosis antara 530
Dosis clobazam harus diberikan dalam dosis terbagi dua kali sehari (dosis 5
mg dapat diberikan sebagai dosis harian tunggal). Kenaikan dosis tidak boleh
8
Dosis maksimum: Setelah titrasi awal untuk 10 sampai 20 mg oral setiap
hari, pasien dapat lebih lanjut dititrasi ke dosis maksimum (20 sampai 40
pusat (13).
9
10