pada keuntungan ekonomis dan lingkungan yang akan didapatkan dibandingkan dengan system irigasi yang lain. Sistem sprinkler sekarang ini digunakan untuk berbagai jenis tanaman terutama komoditas yang bernilai tinggi seperti buah- buahan, sayuran dan digunakan pada berbagai jenis lahan dan topografi. Teknologi irigasi sprinkler dapat memberikan efisiensi dan efektifitas yang cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Hal ini dapat terwujud jika sistem irigasi sprinkler dapat dirancang dengan tepat, penggunaan yang teratur dan sesuai dengan jumlah kebutuhan tanaman serta waktu pemberian air (Hansen et al., 1992). Menurut Iman (2010) dalam penerapannya di lapangan, efisiensi irigasi yang tinggi hanya dapat dicapai apabila jaringan irigasi dirancang dengan benar dan dioperasikan secara tepat . Untuk dapat dioperasikan secara tepat maka perlu dilakukan uji kinerja. Kinerja sprinkler pada irigasi permukaan sangat diperlukan untuk diketahui agar efisiensi irigasi dapat dicapai semaksimal mungkin dan tidak terjadi dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral, (2) sistem pipa berlubang (perforated pipe sistem), terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasa dirancang untuk tekanan rendah antara 0,5-2,5 kg/cm2, hingga sumber tekanan cukup diperoleh dari tangkai air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu (Prastowo dan Liyantono, 2002). Umumnya komponen irigasi curah terdiri dari (a) pompa dengan tenaga penggerak sebagai sumber tekanan, (b) pipa utama, (c) pipa lateral, (d) pipa peninggi (riser) dan (e) kepala sprinkle (head sprinkle). Sumber tenaga penggerak pompa dapat berupa motor listrik atau motor bakar. Pipa utama adalah pipa yang mengalirkan air ke pipa lateral. Pipa lateral adalah pipa yang mengalirkan air dari pipa utama ke sprinkle. Kepala sprinkleadalah alat/bagian sprinkle yang menyemprotkan air ke tanah (Melvyn, 1983). Menurut Kiik et al (2011) Irigasi sprinkler adalah cara pemberian air pada tanaman yang dilakukan dari atas tanaman berupa pemencaran dimana pemencaran itu menggunakan tenaga penggerak berupa pompa air. Prinsip yang digunakan sistem ini adalah memberi tekanan pada air dalam pipa dan memancarkan ke udara sehingga menyerupai hujan selanjutnya jatuh pada permukaan tanah.Irigasi curah (sprinkler irrigation) disebut juga overhead irrigation karena pemberian air dilakukan dari bagian atas tanaman terpancar menyerupai hujan. Air disemprotkan dengan cara mengalirkan air bertekanan melalui nozzle. Tekanan biasanya diperoleh dari pemompaan (Syelvia, 2009).