Anda di halaman 1dari 1

Menurut Hansen et.

Al (1992) menyebutkan ada tiga jenis penyiraman yang


umum digunakan yaitu nozel tetap yang dipasang pada pipa, pipa yang dilubangi
(perforated sprinkle) dan penyiraman berputar. Sesuai dengan kapasitas dan luas
lahan yang diairi serta kondisi topografi, tata letak sistem irigasi curah dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu
1. Farm system, sistem dirancang untuk suatu luas lahan dan merupakan satu-
satunya fasilitas pemberian air irigasi,
2. Field system, sistem dirancang untuk dipasang di beberapa laha pertanian
dan biasanya dipergunakan untuk pemberian air pendahuluan pada letak
persemaian,
3. Incomplete farm system, sistem dirancang untuk dapat diubah dari farm
system menjadi field system atau sebaliknya.
Berapa kelebihan sistem irigasi curah disbanding desain konvensional atau
irigasi gravitasi antara lain ;
1. Sesuai untuk daerah-daerah dengan keadaan topografi yang kurang teratur
dan profil tanah yang relatif dangkal,
2. Tidak memerlukan jaringan saluran sehingga secara tidak langsung akan
menambah luas lahan produktif serta terhindar dari gulma air,
3. Sesuai Berdasarkan penyusunan alat penyemprot, irigasi curah dapat
dibedakan ; (1) sistem berputar (rotaring hed sistem) terdiri dari satu atau
dua buah nozzle miring yang berputar dengan sumbu vertical akibat adanya
gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkle ini umumnya
disambung dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang
disambungkan dengan pipa lateral, (2) sistem pipa berlubang (perforated
pipe sistem), terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasa dirancang untuk
tekanan rendah antara 0,5-2,5 kg/cm2, hingga sumber tekanan cukup
diperoleh dari tangkai air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu
(Prastowo dan Liyantono, 2002).

Anda mungkin juga menyukai