1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang
Permendiknas No. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 54 tahun
2013 tentang Standar Kelulusan, Permendiknas No. 65 tahun 2013 tentang Standar
tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMP dan Permendiknas No. 71 tahun 2013
tentang Buku Teks Pelajaran Layak, PP No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas
88 mulai tahun pelajaran 2013-2014 untuk kelas VII dan VIII menggunakan
kurikulum 2013 yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan situasi, kondisi dan
2
potensi SMPN 88 Jakarta. Sedangkan untuk kelas IX masih menggunakan KTSP
peserta didik dan orang tua peserta didik memahami arah dan target yang akan dicapai
oleh SMP N 88. Dan guru secara langsung mempunyai pedoman operasional dalam
pembelajaran.
B. Landasan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum
dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
3
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
demikian, tugas mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
4
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun masa kini dan masa depan yang lebih
kreatifitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori Pendidikan Berdasarkan Standar
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
5
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
Nasional.
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
keterampilan.
7) Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Standar
SMP.
6
Sedangkan untuk landasan untuk KTSP 2006 adalah :
standar yang jelas, target yang terukur, dan budaya yang akan dicapai, memberi
kesempatan peserta didik belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
7
Maha Esa, memahami dan menghayati, mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, hidup bersama dan berguna bagi orang lain, membangun dan menemukan jati
diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Selain itu peserta didik harus memiliki Kompetensi Masa Depan, yaitu
negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja,
memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat / minatnya dan memiliki rasa tanggung
berikut :
1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan
daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana
adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh
pendidikan tertentu.
2. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di
satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang
peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 Tahun. Selain itu
sesuai dengan fungsi dan tujuan jeenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada
Kompetensli yang termasuk sikap dan keterampilan dikemas dalam setiap mata
dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik ( Mastery Learning ) sesuai
Oleh karena itu berbagai program dan ppengalaman belajar disediakan sesuai
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
9. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu
10
saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan
Indonesia.
13. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek
BAB II
Tujuan
A. Visi SMPN 88 :
Berprestasi dan Terampil dalam Iptek berdasarkan Imtaq
11
B. Misi SMPN 88
1. Meningkatkan disiplin diri dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
2. Menghantarkan warga sekolah menuju prestasi tertinggi
3. Menumbuhkan sikap tangggung jawab dan percaya diri
4. Meningkatkan pelayanan serta mengoptimalkan sarana dan prasarana
5. Memberikan keterampilan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut
12
Berfikir dan memecahkan permasalahan diri sendiri dan sosial secara
ilmiah, kritis, rasional dan kreatif dalam hidup bermasyarakat sesuai
dengan norma agama dan norma sosial.
3. Menghasilkan siswa yang mampu :
a. Berkomunikasi lisan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar serta berkomunikasi lisan dalam Bahasa Ingris secara
singkat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menerapkan konsep Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat
membuat alat sederhana yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menggunakan IT sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
4. Memiliki team : Pencak Silat, Futsal, Bola Volli, Tenis Meja, Tari
Saman, Rohis, Pramuka, PMR, KIR, Marawis, Morotal, MYQ yang
mampu dan handal.
5. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang kondusif 7 K. ( Kebersihan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kenyamanan, Ketentraman, dan
Kerindangan )
BAB III
MUATAN KURIKULER
A. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum 2013 meliputi :
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 ( KI-1 ) untuk kompetensi sikap spiritual,
13
2. Kompetensi Inti-2 ( KI-2 ) untuk kompetensi sikap sosial,
3. Kompetensi Inti-3 ( KI-3 ) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 ( KI-4 ) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Negeri 88 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut :
14
menyaji dalam ranah konkret menyaji, dan menalar dan menalar dalam ranah
(menggunakan, mengurai, dalam ranah konkret konkret (menggunakan,
merangkai, memodifikasi, dan (menggunakan, mengurai, merangkai,
membuat) dan ranah abstrak mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
(menulis, membaca, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
menghitung, menggambar, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
dan mengarang) sesuai dengan abstrak (menulis, membaca, menghitung,
yang dipelajari di sekolah dan membaca, menghitung, menggambar, dan
sumber lain yang sama dalam menggambar, dan mengarang) sesuai
sudut pandang/teori mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
dengan yang dipelajari sekolah dan sumber lain
di sekolah dan sumber yang sama dalam sudut
lain yang sama dalam pandang/teori
sudut pandang/teori
2. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata apelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi
waktu untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 88 Jakarta sebagaimana tabel
berikut :
Keterangan :
Mata pelajaran seni budaya dapat memuat Bahasa Daerah
15
Selain kegiatan intrakulikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakulikuler Sekolah Menengah
Pertama Negeri 88 Jakarta antara lain Pramuka ( Wajib ), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja
Kegiatan ekstrakulikuler seperti Pramuka ( terutama ), unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya
adalah sikap peduli. Disamping itu juga dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstrakulikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung
kegiatan kulikuler.
Mata pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B yang
terdiriatas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pembelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
1. Struktur Kurikulum
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
16
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
17
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan
dan mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran Jasman,i Olahraga
Kesehatan dan Kesehatan pada SMP dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportifitas dan kesadaran
hidup sehat.
18
dan Kesehatan
10 Teknologi Informasi dan - - 2
Komunikasi (TIK)
B Muatan Lokal
1 Pendidikan Lingkungan - - 2
Kehidupan Jakarta
2 English Conversation - - 2
Jumlah - - 36
C Pengembangan Diri
1 Layanan Bimbingan Konseling
2 Ekstrakurikuler
3 Pembiasaan
3. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpada dan IPS
Terpadu
B. MUATAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 :
Muatan Kurikulum SMP N 88 tahun 2013 meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik SMP Negeri
88 Jakarta.
1. Mata Pelajaran Kelompok A :
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ilmu Pengetahuan Alam
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Mata Pelajaran Kelompok B :
1) Seni Budaya
2) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3) Prakarya
3. Kegiatan Pengembangan Diri
1) Bimbingan dan Konseling, terlampir.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler, terlampir.
3) Pembiasaan, terlampir.
Kegiatan pengembangan diri dibimbing oleh Guru, Konselor dan pelatih yang
menguasai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
21
5. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
SMP Negeri 88 merupakan sekolah yang terletak di wilayah yang strategis di
tengah tengah lingkungan perkantoran, pusat bisnis dan pusat kegiatan olahraga
serta lingkungan agamis. Oleh sebab itu siswa dituntut untuk dapat menghafal Al-
Quran ( Juz Amma, pandai berbahasa inggris dan menguasai cabang-cabang
olahraga tertentu. Keunggulan lokal tersebut merupakan inspirasi untuk belajar
dalam mata pelajaran Pendidikan Agam Islam, Bahasa Inggris sederhana yang
dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari dan cabang cabang olah raga
seperti pencak silat, bulu tangkis dan lain-lain.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) adalah
sebagai berikut :
Nilai Deskripsi
25
menghargai keberagaman, santun, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial.
26
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
A. PENDAHULUAN
Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, guru memiliki perananan yang
sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat menguasai informasi
tentang keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama
konselor dengan personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang tidak boleh
ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan
konseling yang komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik.
Kerja sama antar seluruh personel sekolah memang sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dengan tercipta kerja sama yang baik
antar seluruh personel sekolah maka program-program bimbingan konseling akan
27
berjalan dengan lancar dan seluruh fungsi dari bimbingan konseling di sekolah dapat
berjalan dengan baik.
B. PEMBAHASAN
Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (Prayitno, 2009:100) konseling merupakan
suatu proses di mana konselor membantu konseli membuat intrepretasi-intrepretasi
tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, dan penyesuaian-
penyesuaian yang perlu dibuatnya. Sedangkan menurut Walgito (2004:7), konseling
adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah
kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang
dihadapi oleh individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
28
2. Fungsi Bimbingan Konseling
Suherman dalam menyatakan bahwa secara umum, fungsi bimbingan dan konseling
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Fungsi pemahaman
b. Fungsi preventif
Fungsi preventif yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.
c. Fungsi pengembangan
Fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif. konselor berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan
kondusif. Konselor dan guru atau staf sekolah bekerja sama membentuk tim kerja
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara berkesinambungan
membantu konseli mencapai tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat
digunakan di sini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah
pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
d. Fungsi penyembuhan
29
yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar
maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
e. Fungsi penyaluran
Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
f. Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/
madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan konseli. Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor
dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi sekolah/madrasah, memilih metode dan proses
pembelajaran maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan konseli.
g. Fungsi penyesuaian
h. Fungsi perbaikan
30
i. Fungsi fasilitas
j. Fungsi pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu supaya
dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseli.
31
6) Dala memberikan suatu bimbingan harus diingat bahwa semua orang
meskipun sama dalam kebanyakan sifat-sifatnya namun tetap mempunyai
perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan-perbedaan individual inilah yang
harus kita perhatikan.
10) Fungsi dari bimbingan adalah menolong orang supaya berani dan dapat
memikul tanggung jawab sendirin dalam mengatasi kesuakaran yang dialaminya.
11) Usaha bimbingan harus bersifat lincah sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat serta kebutuhan individual.
12) Kesuksesan pada bimbingan itu tergantung pada kesediaan dan kesanggupan
serta proses-proses yang terjai dalam diri orang itu sendiri.
Arah bimbingan dan konseling di sekolah adalah memungkinkan siswa mengenal dan
menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan
dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri
sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya dimasa
depan.
33
c. Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi para guru dan
personil lainnya, yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan
6. FUNGSI KONSELING
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami
diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mencegah
atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu
peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi
dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya kurang mendapat perhatian.
34
a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan
dan pelaksanaan pelayanan.
b. Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.
C. PENUTUP
1. SIMPULAN
35
a. Layanan BK sangat penting di sekolah karena layanan BK dapat
membantu siswa-siswa membantu memecahkan masalah0masalah yang
dihadapi oleh siswa.
2. SARAN
D. EKSTRAKURIKULER
1. Ekstrakurikuler Wajib : Pramuka
2. Ekstrakurikuler Pilihan :
a. Seni : Seni Tari dan Teater
b. Keagamaan : Rohani Islam
c. Olahraga : Bulutangkis, Pencak Silat, Karate, Basket, Volley,
Sepakbola, Futsal.
d. PMR, Paskibra.
36
E. Beban Belajar Peserta Didik
1. Kurikulum 2013 (permendikbud no 81 A)
Beban belajar yang digunakan adalah beban belajar sistem paket, yaitu sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya wajib mengikuti
seluruh program pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dalam bentuk satuan
jam pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka selama 40 menit per jam pelajaran.
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 38 jam pembelajaran
untuk kelas VII dan VIII dengan menggunakan Kurikulum 2013 dan 36 jam
pembelajaran untuk kelas IX .
Banyaknya beban belajar tatap muka sebagai berikut :
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah
penugasan berstruktur, dan kegiatan mandiri tidak berstruktur yang waktunya
maksimal 50% dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur diantaranya
Pekerjaan Rumah (PR).
2. Kurikulum 2006
F. Beban Kerja Pendidik (Pembagian tugas)
G. Ketuntasan Belajar
1. Kurikulum 2013
Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar adalah target minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang harus dicapai peserta didik dalam setiap mata pelajaran. KKM
ditentukan atas analisis kompleksitas kompetensi dasar, daya dukung dan rata-rata
kemampuan peserta didik
37
Berdasarkan analisis tersebut, pada tahun pelajaran 2014-2015 untuk kelas VII
dan VIII KKM SMP N 88 Jakarta sebagai berikut :
2. Kurikulum 2006
Ketuntasan belajar untuk kelas IX tahun pelajaran 2014-2015 yang menggunakan
KTSP 2006 adalah sebagai berikut :
38
Kehidupan Jakarta
2 English Conversation - - 79
Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan didalam / atau diluar jam pelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau non tes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya bisa
diperhitungkan.
39
e. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 10% dari jumlah hari
efektif.
f. Berdasarkan hasil rapat Pleno dewan guru.
Kriteria Kelulusan :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran yang terdiri atas kelompok mata pelajaran :
a. Agama dan Akhlak Mulia
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian
c. Estetika
d. Jasmani, Olharaga dan Kesehatan
3. Lulus Ujian Sekolah
4. Lulus Ujian Nasional
Lulus Ujian Sekolah (US) :
a. Peserta didik dinyatakan lulus US apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan nilai S (Sekolah).
b. Penetapan nilai standar kelulusan US ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Sekolah Penyelenggara setelah mendapat pertimbangan Komite
Sekolah dan dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan selambat-lambatnya 1
bulan sebelum US dilaksanakan.
c. Nilai Standar Kelulusan serendah-rendahnya 6,0 untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dengan rata-rata 6,0 untuk
seluruh mata pelajaran.
d. Nilai Sekolah diperoleh dari gabungan antara nilai US dan nilai rata-
rata rapor semester 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan pembobotan 60% untuk nilai
US dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
Minggu ke-4 :
Tanggal 21-27 Juli 2014 menjelang Idul
Fitri
41
Minggu ke-5:
Tanggal 28-29 Juli 2014 Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 30-31 Juli 2- 5 Agustus 2014
Libur setelah Idul Fitri
Minggu ke-1:
Tanggal 6 8 Agustus 2014 Kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-2:
Tanggal 11 15 Agustus 2014 Kegiatan
Belajar Mengajar
Agustu
2 4 4 1, 2, 3,4 Minggu k-3:
s 2014
Tanggal 18 22 Agustus 2014 Kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-4:
Tanggal 25 29 Agustus 2014 Pekan
Ulangan Harian I
Minggu ke-1:
Tanggal 1 5 September 2014, Kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-2:
Tanggal 8 12 September 2014, Kegiatan
Belajar Mengajar
Septem
3 ber 4 4 1,2,3,4
Minggu ke-3:
2014
Tanggal 15 19 September 2014 Kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-4:
Tanggal 22- 26 September 2014 Pekan
Ulangan Harian II
Minggu ke-2:
Tanggal 5 Oktober 2014 Hari Raya Idul
Adha,
42
Tanggal 6 10 Oktober 2014 Kegiatan
Belajar Mengajar.
Minggu ke-3:
Tanggal 13 17 Oktober 2014, Ulangan
Tengah Semester (UTS).
Minggu ke-4:
Tanggal 20 24 Oktober 2014, Kegiatan
Belajar Mengajar.
Minggu ke-5:
Tanggal 27 Oktober 31 Oktober 2014,
Kegiatan Belajar Mengajar.
Minggu ke-1:
Tanggal 3 7 Nopember 2014, Kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-2:
Tanggal 10 14 Nopember 2014, Kegiatan
Nopem Belajar Mengajar.
5 ber 4 4 1,2,3,4,
2014 Minggu ke-3:
Tanggal 17 21 Nopember 2014,
Pekan Ulangan Harian III
Minggu ke-4:
Tanggal 24 28 Nopember 2014,
Kegiatan Belajar Mengajar.
6 Desem 5 3 1,2,3 Minggu ke-1:
ber Tanggal 1 5 Desember 2014, Kegiatan
2014 Belajar Mengajar
Minggu ke-2:
Tanggal 8 12 Desember 2014, Perkiraan
Ulangan Akhir Semester Ganjil.
Minggu ke-3:
Tanggal 15 - 18 Desember 2014
Pengolahan nilai raport/Program
perbaikan nilai/Class meeting.
Drs. Yurianto, MM
NIP. 195904011979031003
44
MINGGU
MINGGU KE
EFEKTIF
Minggu ke-1:
Tanggal 5 Januari 2015 hari pertama
masuk sekolah.
Tanggal 6 9 Januari 2015, kegiatan
belajar mengajar.
Minggu ke-2:
Tanggal 12 16 Januari 2015 Kegiatan
Belajar Mengajar.
1 Januari 2015 4 4 1,2,3,4
Minggu ke-3:
Tanggal 19 23 Januari 2015, kegiatan
Belajar Mengajar
Minggu ke-4:
Tanggal 26 30 Januari 2015, Pekan
Ulangan Harian I
Minggu ke-1:
Tanggal 2 6 Februari 2015, kegiatan
belajar mengajar.
Minggu ke-2:
Tanggal 9 13 Februari 2015, kegiatan
belajar mengajar
Februari
2 4 4 1,2,3,4
2015 Minggu ke-3:
Tanggal 16 20 Februari, kegiatan belajar
mengajar
Minggu ke-4:
Tanggal 23 27 Februari 2015, Pekan
Ulangan Harian II
Minggu ke-2:
Tanggal 9 13 Maret 2015, kegiatan
belajar mengajar
45
Minggu ke-3:
Tanggal 16 20 Maret, kegiatan belajar
mengajar
Minggu ke-4:
Tanggal 23 27 Maret 2015 Ulangan
Tengah Semester (UTS)
Minggu ke-1:
Tanggal 30,31 Maret 2April 2015,
kegiatan belajar mengajar.
Minggu ke-2:
Tanggal 6 10 April 2015, kegiatan belajar
mengajar
Minggu ke-3:
Tanggal 13 17 April 2015, kegiatan
belajar mengajar
4 April 2015 5 5 1,2,3,4,5
Minggu ke-4:
Tanggal 20 24 April 2015, Perkiraan
Ujian Nasional, Ujian Sekolah, Ujian
Praktik
Minggu Ke-5:
Tanggal 27 30 April 2015, Perkiraan
Ujian Nasional, Ujian Sekolah, Ujian
Praktik
Minggu Ke-2:
Tanggal 8 12 Juni 2015, Kegiatan Belajar
Mengajar
Minggu Ke-3:
Tanggal 15 19 Juni 2015, Ulangan Akhir
Semester (UAS)
46
Minggu Ke-4:
Tanggal 22 25 Juni 2015, Pengolahan
nilai raport semester genap / Class
Meeting
Minggu ke-1:
Tanggal 4- 8 Mei 2015, Perkiraan Ujian
Nasional, Ujian Sekolah, Ujian Praktik
Minggu ke-2:
Tanggal 11 15 Mei 2015, pekan Ulangan
Harian III (untuk Kelas 7 dan 8)
Minggu ke-4:
Tanggal 25 29 Mei 2015, Kegiatan
Belajar Mengajar.
Jumlah 21 Minggu
Drs. Yurianto, MM
NIP. 195904011979031003
47
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum SMP Negeri 88 Jakarta ini disusun sebagai panduan penyelenggaraan
pendidikan di SMP Negeri 88 selama tahun pelajaran 2014-2015. Kegiatan penyusunan
kurikulum SMP Negeri 88 merupakan kegiatan Team Work yang melibatkan seluruh
kompunen di SMP Negeri 88.
B. Saran
Dengan selesainya pembuatan kurikulum SMP Negeri 88 Jakarta, diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 88 Jakarta. Kami
sadar bahwa pembuatan kurikulum ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan,
sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, untuk
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
48
I.
Lampiran-lampiran :
49