Anda di halaman 1dari 12

DIVERSIFIKASI PRODUK LADA (Piper Nigrum) UNTUK

PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Risfaheri

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung


Jl. Mentok Km.4 Pangkalpinang, email risfaheribb_pascapanen@yahoo.com

ABSTRAK

Nilai tambah komoditas lada sangat berpeluang ditingkatkan, mengingat lada Indonesia masih diperdagangkan
dalam bentuk konvensional, yaitu: lada hitam dan lada putih yang diekspor dalam bentuk curah. Di negara
pengimpor, lada tersebut diproses lebih lanjut melalui proses sterilisasi, grading, milling dan packaging, menjadi
produk yang siap digunakan oleh industri makanan, rumah tangga, dan restoran. Dalam perdagangan dunia
dikenal berbagai produk diversifikasi lada, seperti: aneka produk lada hijau, oleoresin, minyak lada dan produk
turunannya. Publikasi ilmiah mutakhir menginformasikan bahwa lada juga memiliki khasiat bagi kesehatan, di
antaranya dapat mengontrol lemak dalam darah dan mempunyai efek anti kanker. Kegunaan yang beragam
tersebut, membuka peluang bagi pengembangan diversifikasi produk lada. Diversifikasi produk lada baik
vertikal maupun horisontal akan meningkatkan nilai tambah dan akan memperluas pasar lada Indonesia.
Diversifikasi produk lada sangat prospektif dan berpeluang dikembangkan, karena teknologinya sudah tersedia
dan dapat diterapkan mulai dari tingkat perdesaan sampai pada skala usaha kecil dan menengah. Diperlukan
dukungan kebijakan pemerintah yang kondusif untuk mendorong tumbuhnya agroindustri diversifikasi produk
lada di Indonesia.

Kata kunci: diversifikasi lada, lada hijau, minyak, oleoresin, Piper nigrum

ABSTRACT. Risfaheri. 2012. Diversification products for increasing value added of pepper (Piper
nigrum). The added value of commodities is very likely enhanced pepper, pepper considering Indonesia is still
trading in its conventional form, ie: black pepper and white pepper are exported in bulk form. In the importing
country, the pepper is further processed through a sterilization process, grading, milling and packaging, so that
is ready for use by the food industry, household, and restaurants. In the known world trade diversification pepper
products, such as: various products of green pepper, oleoresin, pepper oil and its derivatives. Latest scientific
publications inform that pepper also has benefits for health, including to control fats in the blood and has
anti-cancer effects. Uses a variety of these, opening opportunities for product diversification pepper. Product
diversification both vertical and horizontal pepper will increase the added value and the market will expand
Indonesian pepper. Diversification of pepper products are highly prospective and potentially developed, as the
technology is already available and can be applied starting from the village level to the small and medium scale
enterprises. Necessary support government policies are conducive to encouraging the growth of agro-industry
diversification of pepper products in Indonesia.

Keywords: pepper diversification, green pepper, oil, oleoresin, Piper nigrum

PENDAHULUAN Selatan, dan Sulawesi Tenggara yang merupakan


sentra produksi baru. Sebagian besar perkebunan
Lada (Piper nigrum) merupakan salah satu lada tersebut merupakan perkebunan rakyat yang
komoditas subsektor perkebunan yang telah melibatkan sekitar 339 ribu Kepala Keluarga (KK)
memberikan kontribusi nyata sebagai sumber atau sekitar 1,69 juta jiwa keluarga petani1.
devisa, penyedia lapangan kerja, dan sumber Dalam sejarah perdagangan rempah-
pendapatan petani. Luas areal perkebunan lada rempah, lada dikenal sebagai the King of Spices
pada tahun 2009 mencapai 191,54 ribu hektar atau rajanya rempah-rempah. Baik karena nilainya
yang tersebar di 29 provinsi dengan produksi 84,51 yang tinggi dan volume perdagangannya sangat
ribu ton. Sekitar 52% areal perkebunan terdapat besar dibandingkan rempah-rempah lainnya, juga
di Lampung dan Bangka-Belitung, sisanya di merupakan salah satu komoditas rempah-rempah
provinsi lain terutama, Kalimantan Timur, Sulawesi tertua yang diperdagangkan. Sejak masa penjajahan
Belanda, lada dari Indonesia telah dikenal di pasar sitotoksik sel pembunuh alami, yang menunjukkan
dunia dengan nama Lampung Black Pepper untuk potensinya sebagai anti kanker. Efek anti kanker
lada hitam yang berasal dari Lampung, dan Muntok tersebut karena aktivitas dari senyawa alkaloid
White Pepper untuk lada putih yang berasal dari piperin yang terdapat di dalam lada. Peran
Kepulauan Bangka Belitung. imunomodulator dan aktivitas antitumor dari
Meskipun komoditas lada telah ekstrak lada hitam tersebut, dapat dipromosikan
dikembangkan sejak lama, tetapi belum ada dalam pemanfaatan lada sebagai agen alami untuk
kemajuan dalam pemanfaatan teknologi khususnya pemeliharaan sistem kekebalan tubuh2,3,4.
di off farm. Produk lada Indonesia tidak mengalami Lada hitam juga dilaporkan dapat
perkembangan yang signifikan baik dari segi mutu membantu mengatasi masalah pencernaan. Lada
maupun pengembangan produknya. Lada tetap mampu meningkatkan cairan pencernaan karena
dipasarkan sebagai produk primer, yaitu lada hitam kandungan asam klorida yang terkandung di
dan lada putih butiran utuh yang diekspor dalam dalamnya dengan cara memecah protein dalam
bentuk curah. Di negara pengimpor, lada tersebut lambung. Selain itu, lada dikenal memiliki kandungan
diproses lebih lanjut menjadi produk yang siap antioksidan yang melimpah. Manfaat lainnya, lada
digunakan oleh industri makanan, rumah tangga, dipercaya dapat menekan pertumbuhan bakteri
dan restoran dengan nilai tambah yang tinggi. terutama pada saluran usus. Hasil percobaan pada
Sementara itu, diversifikasi produk lada belum tikus dilaporkan bahwa lada hitam dan piperin dapat
berkembang di Indonesia. merangsang enzim pencernaan, memodifikasi
Dalam perdagangan dunia telah dikenal sekresi perut, mengubah makanan gastrointestinal
berbagai produk diversifikasi lada, di antaranya: transit, dan menghambat diare. Efek akut dari lada
aneka produk lada hijau, oleoresin, minyak lada, hitam di dalam perut manusia tampaknya serupa
parfum lada, dan produk lainnya yang memanfaatkan dengan aspirin, meskipun pengaruh jangka panjang
lada sebagai flavor. Publikasi ilmiah mutakhir dari lada hitam di dalam perut belum diketahui5,6,7.
menginformasikan bahwa lada juga bermanfaat Lada dilaporkan memiliki berbagai khasiat obat di
bagi kesehatan. Eksplorasi manfaat kesehatan dari antaranya dapat mengatasi penyakit seperti asma,
lada akan membuka peluang pemanfaatan dan saluran pernafasan, memperlancar aliran darah di
pengembangan produk yang lebih luas. sekitar kepala, dan sebagai afrodiksia8.
Persaingan komoditas lada di pasar dunia Buah Lada mengandung sejumlah mineral
pada saat ini makin ketat dengan munculnya seperti kalium, kalsium, seng, mangan, besi,
beberapa negara produsen baru khususnya dan magnesium. Kalium merupakan komponen
Vietnam, sehingga terjadi peningkatan produksi yang penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu
cukup tajam, sedangkan pertumbuhan permintaan mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
menurut International Pepper Community hanya Mangan digunakan oleh tubuh sebagai faktor rekan
3,46% per tahun. Pengembangan produk untuk enzim antioksidan, superoksida dismutase.
diversifikasi lada merupakan langkah strategis yang Besi sangat penting untuk respirasi sel dan produksi
harus dilakukan dalam upaya memperluas serapan sel darah. Buah lada juga merupakan sumber
pasar, dan meningkatkan nilai ekonomi komoditas vitamin B-komplek seperti piridoksin, riboflavin,
tersebut. tiamin dan niasin. Di dalam buah lada terdapat
beberapa sumber vitamin yang berkhasiat sebagai
MANFAAT LADA BAGI KESEHATAN antioksidan seperti vitamin C dan vitamin A, dan
polifenol flavonoid antioksidan, seperti: karoten,
Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa criptoxantin, zeaxantin, dan likopen (Tabel 1)9.
mengkonsumsi lada hitam dapat membantu Senyawa tersebut membantu tubuh menghilangkan
mengontrol lemak dalam darah. Kandungan piperin radikal bebas berbahaya dan melindungi dari
dalam lada hitam dapat memblokir pembentukan sel- kanker dan penyakit5. Minyak dan oleoresin lada
sel lemak baru. Piperin berguna untuk mengganggu menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat
aktivitas gen yang mengontrol pembentukan sel dibandingkan dengan hidroksianisole butilate
lemak baru. Piperin memicu reaksi metabolisme (BHA) dan butilate hidroksitoluen (BHT). Piperin
berantai yang membantu menjaga lemak, dan sebagai komponen utama alkaloid yang terkandung
dapat dimanfaatkan untuk pengobatan obesitas2. di dalam lada, selain berperan sebagai antioksidan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak juga memiliki antivitas anti hipertensi10,11.
lada hitam secara signifikan meningkatkan aktivitas

16 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012


Tabel 1. Nilai nutrisi lada hitam per 100 gram9 akhir (end product) seperti industri makanan,
Table 1. Black peppers nutritional value per 100 gram rumah tangga, dan restoran. Diversifikasi horisontal
K o m p o n e n / Nilai Nutrien/ P e r s e n t a s e / dilakukan melalui penganekaragaman produk
Component Nutrients value Percentage lada, di antaranya: lada hijau, minyak lada, dan
RDA*) oleoresin12.
Energi 255 Kcal 13% Persyaratan umur panen buah lada
K a r b o h i d r a t / 64,81 g 49% berbeda, untuk setiap jenis produk (Tabel 2),
Carbohydrate karena setiap tingkat kematangan buah lada
Protein/ Protein 10,95 g 19,5% memiliki komposisi yang berbeda. Kadar minyak
Total lemak/Total fat 3,26 g 11% atsiri dan piperin menunjukkan peningkatan sampai
Kolesterol/ Cholesterol 0 mg 0%
menjelang matang penuh dan setelah itu menurun
selama periode pemasakan buah. Kadar pati
Dietary fiber 26,5 g 69%
menunjukkan kecenderungan meningkat selama
Vitamin
periode pematangan buah13.
Coline 11,3 mg 2%
Asam folat 10 mcg 2,5%
Tabel 2. Umur optimum panen buah lada untuk setiap
Niasin 1,142 mg 7%
jenis produk lada13
Piridoksin 0,340 mg 26% Table 2. Optimum maturity at harvest for different pepper
Riboflavin 0,240 mg 18% products
Tiamin 0,109 mg 9% Produk/Product Tingkat Kematangan/Stages of
Vitamin A 299 IU 10% maturity
Vitamin C 21 mg 35% Lada putih/whtie pepper Masak penuh (8-9 bulan)/full ripe
Vitamin E 4,56 mg 30% (8-9 months)
Vitamin K 163,7 mcg 136% Lada hitam/black pepper Matang penuh dan mendekati
Elektrolit kemasakan/ A full fledged and
Sodium 44 mg 3% approaching ripeness
Potasium 1259 mg 27% Lada hijau dalam larutan 4-5 bulan/ 4-5 month
Mineral/Minerals garam/green pepper in
Kalsium/Calcium 437 mg 44% brine
Tembaga 1,127 mg 122% Lada hijau kering/ 10-15 hari sebelum matang/ 10-
Besi 28,86 mg 360% dehydrated green pepper 15 days before ripened

Magnesium 194 mg 48,5% Oleoresin dan minyak 15-20 hari sebelum matang/ 15-

Mangan 5,625 mg 244,5% lada/ Pepper oil and 20 days before ripened
oleoresin
Fosfor 173 mg 25%
Sumber/Source: Heartwin and Korikanthimath (2003)
Seng/Zinc 1,42 mg 13%
Phyto-nutrients
A. Diversifikasi Vertikal
Karotene- 156 mcg --
Selama ini lada hanya diolah menjadi lada
Karotene- 0 mcg --
hitam dan lada putih yang diekspor dalam bentuk
Kriptoxantin- 48 mcg --
curah. Di negara pengimpor, lada tersebut diproses
Lutein-zeaxantin 205 mcg --
lebih lanjut melalui proses sterilisasi, grading,
Likopen 6 mcg -- milling dan packaging, menjadi produk yang siap
*)Recommended Daily Allowance (RDA) digunakan oleh industri makanan, rumah tangga,
Sumber/source : USDA Natonal Data Base dan restoran. Produk lada hitam umumnya dikemas
dalam bentuk butiran utuh, butiran pecah (10-
DIVERSIFIKASI PRODUK LADA 30 mesh) dan bubuk (60 mesh), sedangkan lada
putih umumnya dikemas dalam bentuk butiran
Diversifikasi produk lada dapat dilakukan secara utuh dan bubuk (60 mesh). Produk lada tersebut
vertikal maupun horisontal. Diversifikasi vertikal telah melewati tahap sterilisasi sehingga bebas
dilakukan melalui pengembangan produk lada dari kontaminasi mikroba. Sterilisasi lada dapat
hitam dan lada putih dari bentuk curah menjadi dilakukan dengan pencucian dengan air panas/uap,
bentuk produk yang siap digunakan oleh konsumen irradiasi dan microwave14.

Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012 17


Sterilisasi dengan air panas/uap, dilakukan biaya investasinya rendah. Sterilisasi dengan
melalui pencucian buah lada dengan air panas teknologi iradiasi hanya mungkin diterapkan pada
atau uap, kemudian dikeringkan dan diproses lebih industri skala menengah dan skala besar, karena
lanjut sesuai bentuk produk yang akan dihasilkan. mengandung teknologi tinggi dan biaya investasi
Sterilisasi dengan uap dapat dimodifikasi dengan yang besar.
sterilisasi uap bertekanan. Semua tahapan proses B. Diversifikasi Horizontal
setelah sterilisasi harus terjamin higienitasnya,
sehingga produk lada yang telah mengalami Lada Hijau
sterilisasi tersebut tetap terjaga mutunya. Sterilisasi Produk lada hijau diolah dari buah yang
uap tersebut dapat menurunkan 90-99% TPC, dan belum terlalu tua sehingga memiliki flavor dan
menekan patogen (E. coli, Salmonella), coliform, kepedasan yang lebih ringan dibandingkan
khamir dan kapang, sehingga memberikan produk lada hitam dan lada putih. Berdasarkan cara
yang aman tetapi kualitas aroma lada dapat pengolahannya dikenal beberapa bentuk produk
dipertahankan14,15. lada hijau, yaitu lada hijau kering beku (freeze-dried
Sterilisasi buah lada dapat dilakukan green pepper), lada hijau kering (dehydrated green
dengan microwave. Oven bekerja dengan pepper) dan lada hijau dalam larutan garam. Produk
melepaskan radiasi microwave non-ionisasi yang lada hijau banyak digunakan oleh industri saus dan
biasa digunakan pada frekuensi 2.450 MHz. pengolahan daging serta aneka masakan berbahan
Kandungan dalam bahan akan menyerap energi daging.
microwave, proses ini dikenal dengan pemanasan Dalam pengolahan lada hijau, warna hijau
dielektrik. Molekul-molekul dipolar, seperti air alami dari buah tersebut dipertahankan dengan
akan saling bergabung dengan mengubah medan menghambat aktivitas enzim polyphenol oxidase
listrik microwave. Pergerakan molekul tersebut yang berperan dalam pembentukan warna hitam.
menghasilkan energi panas. Sterilisasi dengan Aktivitas enzim tersebut dapat dihambat dengan
microwave tersebut, dapat menurunkan total pemanasan beberapa menit dalam air mendidih,
mikroba sampai 103, sehingga mampu menghasilkan penurunan pH dengan perendaman dalam larutan
produk dengan kontaminasi mikroba yang cukup asam, dan pembekuan12.
rendah14. Suhu sterilisasi lebih cepat tercapai Teknologi pengolahan lada hijau kering
dengan microwave karena energi gelombang mikro relatif sederhana dan biaya investasinya rendah
berinteraksi langsung dengan bahan, bakteri dan sehingga memungkinkan dikembangkan pada
mikroba lainnya. Sterilisasi dapat berlangsung pada agroindustri perdesaan dan industri kecil. Teknologi
suhu cukup rendah (80oC) sehingga flavor dan pengolahan lada hijau dalam larutan garam dapat
nutrisi dapat dipertahankan. Waktu proses untuk dikembangkan pada industri kecil dan menegah,
membunuh bakteri dibutuhkan 3-5 menit. Berbeda sedangkan teknologi pengolahan lada hijau kering
halnya dengan sterilisasi konvensional, aliran beku dapat dikembangkan pada industri menengah
panas dari permukaan ke bagian dalam bahan dan besar karena membutuhkan penguasaan
melalui konduksi, konveksi atau radiasi sehingga teknologi dan biaya investasi yang lebih tinggi.
diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai
suhu sterilisasi16. Lada hijau kering
Sterilisasi menggunakan iradiasi sinar Lada hijau kering (dehydrated green
gama merupakan metode yang superior untuk pepper) diperoleh melalui pengeringan terkontrol
menekan kontaminasi mikroba, tanpa berakibat dan warna hijaunya dipertahankan dengan
kehilangan aroma dan flavor. Penggunaan dosis menginaktifkan enzim polifenol oksidase12. Buah
iradiasi rendah 1 kGy efektif dalam mengontrol lada yang digunakan untuk pembuatan lada hijau
kontaminasi serangga, sedangkan dosis 10 kGy kering, dipersayaratkan yang masih dalam kondisi
diperlukan untuk mereduksi mikroba sampai pada segar, warna hijau gelap, biji sudah keras tetapi
tingkat yang bisa diterima. Penggunaan dosis buah belum matang. Setelah buah lada tersebut
iradiasi 15 kGy, dapat menurunkan total bakteri dari dipanen, harus segera diproses untuk menghindari
2,1 x 107 menjadi 1 x 103 CFU per gram14,17. buah lada menjadi hitam akibat aktivitas enzim
Sterilisasi lada dengan teknologi polifenol oksidase. Dianjurkan 3-4 jam setelah
konvensional dan microwave dapat diterapkan dipanen buah harus segera diolah, bila tidak
pada agroindustri perdesaan dan industri kecil, langsung diolah, buah lada dapat direndam dalam
karena kandungan teknologinya sederhana dan larutan garam dapur 2% selama kurang lebih 12

18 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012


jam. Selain dapat mempertahankan mutu buah cahaya. Produk tersebut dapat bertahan minimal
lada, perendaman juga berfungsi menarik kotoran 36 bulan tanpa kehilangan rasa, aroma dan warna.
yang ikut terbawa saat pemanenan18. Lada hijau kering memiliki keunggulan
Proses pembuatan lada hijau kering diawali komparatif yang tidak dimiliki lada putih dan lada
dengan pemisahan buah lada dari tangkainya hitam, yaitu warnanya hijau alami menyerupai buah
dengan cara dipipil dengan tangan atau dengan lada segar. Lada hijau kering setelah dilarutkan
mesin perontok. Buah lada dicuci sampai bersih. dalam air akan menyerupai lada hijau yang baru
Buah yang rusak dan mengapung di permukaan dipanen. Mutu lada hijau kering yang baik ditandai
air dipisahkan. Buah lada yang sudah bersih oleh warnanya yang hijau alami, bentuk relatif utuh,
diblansir dengan cara direndam dalam air panas aroma dan rasa mendekati aslinya, bebas dari
(suhu 90-100oC) selama 15 menit. Setelah proses kontaminasi kotoran dan mikroorganisme22. Lada
pemblansiran, buah lada direndam dalam larutan hijau kering digunakan dalam bentuk bubuk atau
asam organik 2% (asam sitrat, asam tatrat atau hancuran, umumnya dipakai sebagai flavor dalam
asam malat) selama 30 menit19. Kedua perlakuan sup, daging dan sosis. Spesifikasi produk lada hijau
tersebut bertujuan untuk menginaktifkan enzim kering yang sudah ada di pasaran disajikan pada
polifenol oksidase sehingga warna hijau buah lada Tabel 3.
dapat dipertahankan, dan tidak berubah menjadi
kehitaman (reaksi browning). Reaksi browning Tabel 3. Spesifikasi produk komerisal lada hijau kering
tersebut terjadi karena aktivitas enzimatis terhadap dari India 23
substrat polyphenolic yang terdapat pada kulit buah Table 3. Comercial product specification of dehydrated
lada. green pepper
Enzim polifenol oksidase dengan bantuan Karakteristik/ S p e s i f i k a s i /
oksigen akan mengubah gugus monophenol atau Characteristics Specification
diphenol menjadi O-hidroxy phenol, dan selanjutnya Intensitas warna hijau/ +2.79
diubah lagi menjadi O-quinone. Gugus O-quinone Intensity verdancy
yang sangat reaktif dan dapat mengalami Kadar minyak atsiri, min./ Minimum 3%
polimerisasi membentuk senyawa dengan berat levels of a volatile oil
molekul tinggi atau pigmen berwarna coklat atau Kadar piperin, min./ Minimum levels 7%
bereaksi dengan asam amino dan protein yang of piperine
meningkatkan warna coklat yang diproduksi. Enzim Kadar air, maks./Maximal moisture 12 %
polifenol oksidase memiliki aktivitas optimum pada content
suhu 73 - 78oC dan inaktif pada pemanasan dalam
Bulk density 250-400 g/l
air mendidih selama 10 - 15 menit, aktivitas enzim
Buah terinfeksi, maks. 0,2%
polifenol oksidase mencapai optimum pada pH 4-7,
Kandungan pasir, maks./Content of 0,5%
dan aktivitasnya sangat kecil pada pH 3 14,20,21.
sand
Buah lada yang telah mengalami
Kalsium/Mg sulfat/Mg karbonat, 0,1%
perlakuan inaktivasi enzim polifenol oksidase
maks.
tersebut, dikeringkan dengan sinar matahari
Arseni (AS), maks. 1,0 mg/kg
atau menggunakan alat pengering sampai kadar
air mencapai 8-10%. Pengeringan dengan Tembaga (Cu), maks. 15,0 mg/kg

menggunakan alat pengering lebih dianjurkan, Seng (Zn), maks./Zinc, max. 15,0 mg/kg
karena pengeringan dengan sinar matahari dapat E-coli/ E.Coli Negatif/25 g
merusak klorofil yang mengakibatkan intensitas Salmonella/Salmonella Negatif
warna hijau pada buah lada berkurang. Suhu Aflatoksin total, maks./Total aflatoxin 4 ppb
pengeringan dengan menggunakan alat pengering Aflatoksin B1, B2, G1, G2, maks. 2 ppb, 1 ppb, 1 ppb, 1
tipe rak yaitu 50-60oC. Rendemen lada hijau kering ppb
yang dihasilkan berkisar antara 18,5-19,5% 19. Khamir dan kapang/ 1000 Cfu/g
Produk dikemas dengan plastik kerapatan Yeasts and mildew
rendah (plastik polietilen atau polipropilen) pada Total Plate Count (TPC) 30.000 Cfu/g
bagian dalam, dan bagian luarnya dengan karton. Sumber/Source : Pepper India Corporation
Setiap kemasan memiliki berat 10-15 kg. Produk
harus disimpan di tempat yang sejuk (antara 15- Kadar minyak dan piperin merupakan
25oC) dan kering (RH 50%), serta terhindar dari komponen kimia yang memberikan kontribusi

Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012 19


terhadap rasa dan aroma lada hijau kering. Piperin dalam cara yang sama air mengembun. Proses
merupakan senyawa utama yang memberikan ini berlangsung kontinyu dan membutuhkan waktu
rasa pedas khas lada, sedangkan minyak atsiri cukup lama (berjam-jam), sementara materi secara
merupakan komponen volatil yang memberikan bertahap akan mengering.
kontribusi terhadap aroma. Komponen minyak Lada hijau kering beku ini memiliki sifat
atsiri lada hijau kering didominasi oleh senyawa rehydrated sehingga dapat digunakan langsung
monoterpen, antara lain limonen, mirsen, sabinen, atau dihancurkan terlebih dahulu untuk ditambahkan
- pinen, -pinen, -filandren, dan -3-karen, pada setiap resep makanan. Untuk mengembalikan
sedangkan komponen minyak atsiri lada putih tekstur buah lada mendekati tekstur alami, lada hijau
dan lada hitam lebih didominasi oleh senyawa kering beku direhidrasi dengan cara merendam
seskuiterpen, antara lain -kariofilen, -kariofilen, dalam air panas selama 20 menit. Lada hijau
dan -farnesen. Aroma lada hijau kering lebih kering beku banyak digunakan dalam produk sup
baik daripada lada putih dan lada hitam karena instan, makanan kering dan keju, karena memiliki
kandungan monoterpen yang tinggi sehingga dapat karakteristik yang khusus dan rasa yang lembut.
menghasilkan kualitas aroma lada yang optimal. India merupakan salah satu dari sedikit negara-
Kelompok monoterpen secara umum memberikan negara yang memproduksi dan memasarkan lada
aroma top-peppery note, sesquiterpen memberikan hijau kering beku, dan Eropa merupakan importir
aroma lada, sedangkan senyawa sesquiterpen utama lada hijau kering beku.
beroksigen merupakan body dari aroma lada18.
Lada hijau beku
Lada hijau kering beku Produk lada hijau beku berbeda dengan
Lada hijau kering beku (freeze-dried green lada hijau kering. Lada hijau beku penampilannya
pepper) diolah dari buah lada yang masih hijau lebih alami karena kadungan air (kesegaran) dalam
dengan kadar air sekitar 66%, melalui proses buah lada tetap dipertahankan, sedangkan pada
pembekuan pada suhu rendah (-30 C) - (-40C) lada hijau kering beku kandungan air dihilangkan.
dan tekanan vakum tinggi. Lada hijau kering beku Pembekuan adalah proses mengawetkan dengan
memiliki kadar air 2 - 4 persen dan bobot yang cara hampir seluruh kandungan air dalam produk
sangat ringan. Produk tersebut memiliki warna menjadi es. Keadaan beku menyebabkan aktivitas
yang alami (hijau terang sampai kehijauan), aroma mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga
dan teksturnya lebih unggul dibandingkan lada hijau daya simpan produk menjadi panjang. Proses
kering baik yang dikeringkan dengan penjemuran, pembekuan berlangsung pada suhu -18C atau
solar dryer atau oven24. lebih rendah.
Prinsip dasar dalam pengering beku Jenis pembekuan terbagi menjadi dua
sublimasi, dimana air dalam bentuk padat golongan yaitu pembekuan cepat (quick freezing)
(beku) langsung dirubah menjadi uap untuk dan pembekuan lambat (slow freezing). Pada
mengeluarkannya dari bahan yang akan pembekuan cepat, produk yang dibekukan
dikeringkan. Kelebihannya warna, flavor dan nutrisi mempunyai kristal es yang halus. Saat dicairkan, air
produk lebih unggul dibandingkan pengeringan yang terbentuk akan diserap kembali oleh jaringan
lainnya. Metode kerja freeze-drying, materi yang makanan dan hanya sedikit yang lolos menjadi
akan dikering bekukan ditempatkan pada ruang tetesan air. Pada proses pembekuan lambat akan
pengering. Dalam kondisi ruang pengering tertutup, menghasilkan kristal es yang besar dan tajam
kompresor bekerja untuk menurunkan suhu yang akan lolos sebagai tetesan air pada waktu
dalam ruangan. Ketika materi membeku, air akan pencairan.
terpisah dari segala sesuatu di sekitarnya pada Lada hijau beku digunakan dalam salad
tingkat molekuler. Pompa vakum akan memaksa segar dan makanan beku. Pasar produk ini
udara keluar dari ruangan, dengan menurunkan terutama diarahkan ke Eropa Barat, meskipun
tekanan dibawah atmosfer. Unit pemanas produk tersebut mulai diterima di Amerika Serikat
kemudian mengalirkan sejumlah kecil panas ke rak, dan Kanada. Lada hijau beku ini telah diproduksi di
menyebabkan es berubah fase. Karena tekanan India dan hanya ditujukan untuk ekspor.
sangat rendah, es berubah langsung menjadi uap
air. Uap air mengalir keluar dari ruang beku-kering, Lada hijau dalam larutan garam
melewati kumparan beku. Uap air mengembun Lada hijau dalam larutan garam, diolah
ke kumparan membeku dalam bentuk es padat, dari buah lada yang belum matang, berwarna

20 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012


hijau terang tetapi sudah mulai mengeras dan hijau dengan kemasan kaleng menggunakan larutan
masih dapat dilumatkan dengan tangan (umur 5-6 garam 2%, sedangkan lada hijau dengan kemasan
bulan). Buah yang terlalu muda akan menghasilkan botol menggunakan konsentrasi larutan garam 20%
lada hijau yang kisut dan tidak segar, sedangkan dan asam sitrat 0,2%. Konsentrasi larutan garam
yang terlalu tua akan menghasilkan lada hijau untuk produk lada hijau dalam kemasan kaleng
yang sangat keras untuk dikonsumsi langsung. harus rendah untuk mencegah terjadinya korosi
Buah lada dipisahkan dari tangkainya dan dicuci pada kaleng, akibat tingginya kadar garam. Lada
untuk memisahkan buah yang mengapung dan hijau dalam kemasan kaleng dipertahankan pada
cacat, kotoran, dan bahan asing lainnya, kemudian pH 4,024,28.
direndam dalam larutan kaporit 50-100 ppm selama Di India, dikembangkan juga produk lada
30 menit dan dibilas untuk menghilangkan residu hijau dalam larutan garam dengan kemasan besar.
kaporit. Buah lada yang telah dibersihkan direndam dalam
Buah lada yang telah bersih dimasukkan larutan garam sekitar 17 2% dan cuka sekitar 0,6%
ke dalam botol, kemudian ditambahkan larutan 2% selama 45 hari. Selama perendaman dilakukan
pengawet yang mengandung garam (10-16%) pencucian dan penggantian larutan sebanyak tiga
dan asam sitrat 0,2-2%, sehingga permukaan kali, kemudian dikemas dalam polietilena kerapatan
buah lada tertutupi. Penambahan asam organik tinggi (HDPE) dengan kapasitas 25 kg. Produk
pada pembuatan lada hijau dalam larutan garam dalam kemasan tertutup disimpan di bawah 25C
bertujuan untuk mencegah terjadiinya reaksi dan dihindari terkena cahaya langsung23.
browning pada buah lada, dan menambah cita rasa.
Kedalam larutan pengawet dapat ditambahkan 100 Dehydrated Salted Green Pepper
ppm SO2 atau benzoat 0,5% untuk memperpanjang Proses pembuatan produk lada hijau
daya simpannya. Konsentrasi larutan garam dapat ini seperti halnya pembuatan lada hijau dalam
diatur tergantung kepada permintaan konsumen. larutan garam, tetapi pada akhir prosesnya buah
Belum ada standar yang baku, baik menyangkut lada dikeringkan atau dipisahkan dari larutan
metode pembuatan lada hijau maupun formulasi pengawetnya. Proses difusi garam ke dalam buah
larutan pengawetnya. Lada hijau yang telah lada terjadi, karena buah lada direndam cukup lama
ditambahkan larutan pengawetnya, disterilisasi dalam larutan garam konsentrasi tinggi. Produk
dengan autoklaf pada suhu 121oC, tekanan 1 kg/cm ini dikembangkan oleh India untuk menggantikan
selama 15 menit atau dengan metode perebusan produk lada hijau dalam larutan garam. Produk
menggunakan air panas suhu 80-100oC selama 20- ini lebih mudah dalam transportasi, distribusi dan
30 menit, kemudian langsung dilakukan pendinginan penyimpanan karena tidak melibatkan larutan garam
untuk memberikan kondisi ekstrim sehingga dapat dan dapat digunakan sebagai pengganti produk
membunuh bakteri lebih maksimal26,27. lada hijau dalam air garam karena mengandung
India dan Malaysia juga mengembangkan kedua komponen yang sama yaitu lada hijau dan
lada hijau dalam kemasan botol dan kaleng. Lada garam dalam proporsi yang sama23.

(a) (b) (c)

Gambar 1. Produk lada hijau: (a) dehydrated green pepper, (b) freeze-dried green
pepper, dan (c) lada hijau dalam larutan garam
Figure 1. Green Pepper products : (a) dehydrated green pepper, (b) freeze-dried green
pepper, dan (c) green pepper in brine

Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012 21


Minyak Lada (komponen utama parfum) yang tinggi, memiliki
Aroma lada ditentukan oleh kandungan ratio sesquiterpen terhadap monoterpene yang
minyak atsiri. Komposisi utama minyak lada lebih tinggi dibandingkan minyak lada yang
sebagian besar merupakan campuran kompleks diperoleh dari destilasi air. Rendemen minyak yang
dari senyawa terpen hidrokarbon dan senyawa dihasilkan meningkat dengan kenaikan tekanan
oksigen yang memiliki titik didih 80 200oC. Variasi atau temperatur. Laju ekstraksi dan rendemen
komposisi senyawa tersebut di dalam minyak lada meningkat dengan ukuran partikel menurun karena
tergantung pada varietas, lahan tempat tumbuh resistensi difusi intra partikel lebih kecil untuk
dan kondisi agroklimat serta mutu bahan baku13. ukuran partikel yang lebih kecil karena jalur difusi
Kegunaan minyak lada terutama sebagai flavor lebih pendek30. Meskipun demikian, penerapan
pada berbagai produk makanan, bahan obat, teknologi SFE untuk ekstraksi minyak lada di
aromaterapi, dan juga digunakan pada beberapa lapangan (perdesaan) masih terkendala, baik dari
jenis parfum. nilai investasi maupun dari pengusaan teknologinya
Minyak lada diperoleh dengan cara sehingga lebih sesuai dikembangkan oleh industri
penyulingan uap langsung (steam) atau skala menengah dan skala besar.
penyulingan uap-air (dikukus). Penyulingan Minyak lada diperoleh melalui penyulingan
dengan uap langsung memungkinkan penyulingan lada hitam atau dari hasil samping (sisa sortasi)
dilakukan dalam kapasitas besar (volume ketel pengolahan lada hitam dan lada putih, berupa
2.500 l), tetapi membutuhkan dua unit peralatan lada enteng dan menir untuk meningkatkan nilai
yaitu ketel penyuling dan mesin pembangkit tambahnya. Pemanfaatan lada enteng untuk
uap, sehingga biaya investasinya cukup tinggi. menghasilkan minyak lada lebih menguntungkan
Penyulingan dengan cara dikukus dapat dikerjakan karena merupakan pemanfaatan hasil samping
pada kapasitas volume ketel 1000 liter, dan tidak dari pengolahan lada hitam. Selain itu, rendemen
memerlukan mesin pembangkit uap sehingga minyak dari lada enteng lebih tinggi (3 3,5%)
lebih berpeluang diterapkan di tingkat petani atau dibandingkan dari lada hitam (2,5 - 3%)12.
kelompok tani karena investasinya lebih murah.
Sebelum disuling buah lada harus Oleoresin Lada
dihancurkan, kemudian segera disuling. Ukuran Oleoresin lada merupakan konsentrat
partikel sekitar 0,7 mm ditemukan optimal untuk yang diperoleh melalui proses ekstraksi lada
penyulingan minyak lada29. Untuk memudahkan hitam dengan menggunakan pelarut organik
penetrasi uap air ke dalam bahan, kerapatan seperti aseton, etanol, etilen diklorida, etil asetat
bahan harus diperhatikan sehingga uap air dapat dan pelarut organik lainnya. Oleoresin lada terdiri
menembus bahan untuk membawa minyak keluar. dari campuran minyak lada, resin dan senyawa
Bila kerapatan bahan di dalam ketel terlalu padat, alkaloid yang berperan terhadap tingkat kepedasan
tekanan dari uap air tidak mampu menembus bahan oleoeresin. Sebagai konsentrat lada, satu kilogram
sehingga penetrasi uap tidak bekerja sempurna. oleoresin tersebut dapat menggantikan pemakaian
Penyulingan lada membutuhkan waktu 4 - 5 jam. 10 kilogram lada sebagai flavor dalam industri
Ekstraksi minyak atsiri menggunakan pengolahan pangan.
teknik konvensional memiliki keterbatasan, seperti Produksi oleoresin dapat dilakukan melalui
daya ekstraksi rendah dan selektivitas rendah, satu atau beberapa tahap ekstraksi. Lada hitam
terjadinya degradasi komponen tidak tahan panas. yang akan diekstraksi digiling menjadi partikel yang
Ekstraksi minyak lada dengan metode Supercritical berukuran 30-40 mesh untuk memudahkan proses
Fluid Extraxtion (SFE) dengan menggunakan ekstraksi karena bertambah luas permukaan bahan
karbon dioksida superkritis sebagai pelarut yang kontak dengan pelarut. Pada ekstraksi satu
dapat mengeliminir kelemahan pada ekstraksi tahap, bahan yang akan diekstrak ditempatkan
(penyulingan) minyak lada secara konvensional. dalam ekstraktor, kemudian pelarut organik
Suatu penelitian skala laboratorium untuk melihat ditambahkan sekaligus dengan perbandingan
pengaruh parameter proses, yaitu tekanan (7,5, bahan dan pelarut 1 : 3 (b/v). Ekstraktor tersebut
10, dan 15 MPa), suhu (303, 313, dan 323oC) dan dilengkapi dengan pengaduk sehingga kontak
ukuran partikel (0,5 mm, 0,75 mm, dan buah utuh) bahan dengan pelarut berjalan sempurna. Ekstraksi
diperoleh hasil bahwa minyak lada yang diperoleh berlangsung pada suhu 55 60oC selama 3 jam13.
mengandung kadar hidrokarbon sequiterpene Ekstraksi dapat dilakukan pada suhu kamar, tetapi
tingkat kelarutan pelarutnya lebih rendah.

22 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012


Pada ekstraksi bertahap, proses ekstraksi simpan lama, dan tidak mempengaruhi penampakan
dikerjakan 2-3 kali sehingga penggunaan pelarut dan volume produk karena pemakaiannya sangat
pada setiap ekstraksi perbandingannya lebih kecil. sedikit12.
Ekstraksi beberapa kali dengan pelarut yang lebih Kelemahan penggunaan oleoresin
sedikit akan lebih efektif dibanding ekstraksi satu tersebut antara lain sangat pekat dan kadang-
kali dengan semua pelarut sekaligus31. kadang lengket sehingga sulit ditimbang dengan
Hasil ekstraksi dipisahkan dari ampasnya tepat, sulit terdispersi pada pencampuran kering,
dengan metode penyaringan. Bahan yang stabilitas flavor kurang baik dalam penyimpanan
terekstrak dalam pelarut dipisahkan dengan metode yang lama, dan masih terkandung residu pelarut.
evaporasi karena titik didih pelarut lebih rendah dari Karakter perisa oleoresin dapat berubah selama
komponen yang terlarut. Evaporasi dilakukan pada penyimpanan atau pengolahan dan menimbulkan
suhu tidak lebih dari 80oC. Pelarut yang menguap off-flavor. Oleh karena itu, oleoresin memerlukan
dilewatkan ke dalam kondesor untuk di-recycle, dan penanganan khusus selama penyimpanannya agar
pelarut tersebut dapat digunakan kembali. Pelarut terhindar dari pengaruh panas, cahaya, oksigen
yang masih tersisa pada oleoresin, dipisahkan dan kelembaban33. Berbagai penelitian telah
dengan evaporasi vakum pada kondisi vakum mengembangkan produk oleoresin dalam bentuk
kurang dari 20 mmHg. Pada prinsipnya suhu dan mikroenkapsulasi, untuk mengeliminir kelemahan
kondisi vakum yang digunakan pada evaporasi oleoresin dalam bentuk pasta.
pelarut tidak menyebabkan terikutnya komponen Mikroenkapsulasi adalah teknik dimana
oleoresin. materi flavor yang diperangkap dalam matriks
Rendemen dan mutu oleoresin yang padat, dan dapat dirilis dengan kecepatan
dihasilkan dipengaruhi oleh kelarutan bahan dari terkontrol pada kondisi tertentu. Dalam teknik
pelarut yang digunakan (jenis pelarut), metode ini oleoresin diperangkap dalam suatu pelapis
ekstraksi, suhu, lama ekstraksi dan kehalusan polimer, membentuk mikrokapsul dengan ukuran
partikel yang diekstrak. Piperin memiliki kelarutan antara puluhan mikron sampai beberapa milimeter.
yang rendah dalam heksan, sehingga pemakaian Enkapsulasi dapat dilakukan dengan berbagai
heksan dalam pembuatan oleoresin lada tidak teknik, di antaranya: spray drying, coacervation,
direkomendasikan. Pemakaian pelarut etanol dan polimerisasi. Spray drying atau pengering
memberikan hasil rendemen oleoresin dan semprot merupakan teknik enkapsulasi yang
kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan populer digunakan.
pelarut yang lain, risiko toksik dan harga pelarutnya Keuntungan dari enkapsulasi dengan
lebih rendah, serta mudah diperoleh32. pengeringan semprot adalah kemampuannya
Rendemen oleoresin berkisar 10-13%, untuk mengeringkan banyak senyawa yang
berbentuk pasta berwarna gelap, memiliki aroma labil terhadap panas. Disamping itu produk
dan rasa yang lebih tajam karena mengandung hasil pengering semprot biasanya mempunyai
15-20% minyak atsiri dan 35-55% komponen rasa ukuran partikel yang sangat kecil (< 100 mikron)
pedas (piperin). Kualitas oleoresin ditentukan sehingga mempunyai kelarutan yang tinggi. Bila
oleh kandungan minyak dan piperin di dalamnya. produk tersebut digunakan dalam pencampuran
Bila dibandingkan dengan lada hitam, hanya kering mudah terjadi pemisahan (kejadian yang
mengandung minyak 2,5-3,5 % dan piperin 4-6 %12. tidak dikehendaki), tetapi dapat diatasi melalui
Teknologi produksi oleoresin tersebut lebih sesuai metode aglomerasi. Partikel-pertikel enkapsulasi
diterapkan pada industri skala menengah karena tersebut diberi perlakuan uap agar melekat satu
biaya investasinya cukup tinggi. sama lain sehingga menghasilkan partikel-pertikel
Oleoresin digunakan sebagai flavor pada yang lebih besar. Proses enkapsulasi oleoresin
industri pengolahan makanan seperti pengalengan memerlukan homogenisasi campuran oleoresin/
daging, saos, pembuatan minuman ringan, bahan air dengan bahan enkapsulasi. Air dihilangkan
baku obat farmasi, industri kosmetik dan parfum, dengan pengering semprot di bawah kondisi suhu
industri kembang gula dan roti. Penggunaan terkontrol13.
oleoresin lebih disukai bagi industri makanan Beberapa faktor yang dapat memengaruhi
karena memiliki rasa dan aroma seperti aslinya. mutu produk mikroenkapsulasi yang dihasilkan
Keuntungannya, oleoresin lebih efisien dalam dengan metode pengering semprot, di antaranya:
transportasi dan penyimpanan, pemakaiannya jenis bahan pengkapsul, ratio bahan aktif dengan
dapat distandarkan, bebas dari mikroba, daya bahan pengkapsul, serta suhu inlet dan outlet

Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012 23


pengeringan semprot. Bahan pengkapsul yang 13,60-5,80 US$/lb, sedangkan lada putih butiran
umum digunakan untuk pengeringan semprot, yaitu: utuh dalam kemasan 22,70 26,10 US$/kg dan
gum arab, maltodekstrin,natrium kaseinat, gelatin, dalam bentuk bubuk 20,40 US$/lb37. Situasi ini
sirup glukosa padat dan beberapa bahan turunan memberikan peluang bagi industri di dalam negeri
pati lainnya. Pemakaian gum arab memberikan untuk mengembangkan produk lada hitam dan lada
perlindungan yang lebih besar terhadap oleoresin putih dalam bentuk end product.
lada dibandingkan pati termodifikasi 33,34,35. Produk lada hijau mulai memasuki pasar
dunia pada tahun 1980-an, dan saat ini telah dikenal
di pasaran beberapa negara di Eropa, Amerika
Serikat, Australia, Jepang dan beberapa negara di
Timur Tengah. Selama ini kebutuhan lada hijau di
pasaran dunia disuplai oleh Madagaskar sebagai
produsen terbesar, kemudian diikuti Brasil dan
India. Lada hijau memiliki flavor yang khas, tidak
terlalu pedas, serta warna dan penampakan alami
(c) sehingga berfungsi juga sebagai hiasan makanan
(a) (b)
(garnishing spice). Produk ini banyak digunakan
oleh industri saus dan pengolahan daging serta
Gambar 2. Produk turunan dari lada: (a) aneka masakan berbahan daging. Kekhasan yang
minyak lada, (b) oleoresin, dan (c) dimiliki produk lada hijau tersebut, membuat lada
mikroenkapsulasi oleoresin hijau sering ditambahkan pada masakan yang siap
Figure 2. Derivative products of pepper: (a) dihidangkan sebagai flavor dan hiasan.
pepper oil, (b) oleoresin, and (c) Teknologi pengolahan lada hijau tergolong
microencapsulation oleoresin pada teknologi sederhana dan medium, sehingga
berpeluang dikembangkan di tingkat petani, industri
Percobaan enkapsulasi oleoresin lada
kecil dan industri menengah. Pengembangan
hitam dalam maltodekstrin dan natrium kaseinat
produk lada hijau di Indonesia akan meningkatkan
menggunakan peralatan pengering semprot,
nilai tambah komoditas lada, karena harga produk
diperoleh hasil bahwa konsentrasi padatan yang
lada hijau lebih tinggi dari lada hitam dan lada
lebih tinggi akan meningkatkan retensi minyak
putih. Harga lada hijau kering dan kering beku di
atsiri dan kadar piperin. Sifat mikrokapsul terbaik
pasar dunia masing-masing 40,56 US$/kg dan
diperoleh dari produk yang mengandung oleoresin
18,99 US$/120 gram, lada hijau dalam larutan
10%, ratio maltondekstrin dan natrium kaseinat
garam (canned in brine) 30,90 US$ per kemasan
75:25 dengan rendemen 68,75%, retensi minyak
(595 gram) dan 16,81 US$ per kemasan botol (638
atsiri 2,25%, kadar piperin 3,21% dan kadar air
gram)38,39, sedangkan harga lada hitam dan lada
3,75%. Dapat juga digunakan bahan pengkapsul
putih 5 - 7 US$ per kg.
kombinasi maltodekstrin dan susu skim (80:20).
Harga minyak lada di pasar dunia 322.51
Kondisi pengering semprot yang digunakan suhu
US$/kg, dan oleoresin 53.33 US$ per liter40. Minyak
inlet 160oC, dan outlet 100oC, laju alir umpan 15
lada dan oleoresin tersebut memiliki aplikasi luas
ml/menit 36,37.
dalam penyedap makanan, pengawet makanan
dan industri parfum. Minyak lada juga digunakan
NILAI TAMBAH DIVERSIFIKASI PRODUK
dalam berbagai pengobatan di antaranya sebagai
LADA
penghilang rasa sakit, rematik, menggigil, flu,
pilek, meningkatkan sirkulasi darah, kelelahan,
Nilai komoditas lada yang selama ini diekspor
nyeri otot dan tonik saraf. Teknologi produksi
dalam bentuk curah sangat fluktuatif tergantung
minyak lada dapat dikembangkan di tingkat petani,
pada pasokan dan permintaannya di pasar dunia.
sedangkan produksi oleoresin dapat dikembangkan
Disisi lain, harga produk lada hitam dan lada putih
pada industri kecil dan menengah. Semakin
kemasan dalam bentuk end product relatif stabil
luasnya pemanfaatan minyak lada dan oleoresin,
dan memiliki harga yang jauh lebih tinggi. Harga
maka sangat berpeluang dikembangkan untuk
lada hitam butiran utuh dalam kemasan berkisar
meningkatkan nilai tambah komoditas lada.
14,40-20,40 US$/lb dan dalam bentuk bubuk

24 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012


PENUTUP of piperdine from Piper nigrum and its
antiproliferative activity. Journal of Medicinal
Diversifikasi produk lada baik vertikal maupun Plants Research, 2010. 4(15): p. 1535-1546.
horisontal akan meningkatkan nilai tambah yang 5. Singletary K. Black pepper: overview of health
signifikan bagi komoditas lada. Pengembangan benefits. Nutr. Today, 2010. 45(1): p. 4347.
diversifikasi produk lada selain meningkatkan nilai 6. Srinivasan. K. Black pepper and its pungent
tambah komoditas lada, juga akan memperluas principle-piperine: a review of diverse
pasar lada Indonesia. Publikasi ilmiah mutakhir physiological effects. Crit. Rev. Food Sci.
menunjukkan bahwa komoditas lada selain sebagai Nutrition, 2007. 47(8):p. 735-48.
flavor makanan, bahan pengawet dan bahan 7. Jin MJ, Han HK. Effect of piperine, a major
parfum, juga memiliki manfaat luas untuk bidang component of black pepper, on the intestinal
kesehatan. Kegunaan yang beragam tersebut, absorption of fexofenadine and its implication on
membuka peluang bagi pengembangan diversifikasi food-drug interaction. J. Food Sci., 2010. 75(3):
produk lada. p. 93-96.
Diversifikasi produk lada sangat prospektif 8. Trivedi MN, Khemani A, Vachhani UD, Shah CP,
dan berpeluang dikembangkan di Indonesia, Santani DD. Pharmacognostic, phytochemical
karena teknologinya sudah tersedia dan dapat analysis and antimicrobial activity of twom piper
diterapkan mulai dari tingkat agroindustri species. Pharmacie Globale (IJCP), 2011. Vol.
perdesaan, industri skala kecil, menengah dan 02, Issue 07(05).
besar; sesuai tingkat teknologi dan biaya investasi 9. www. nutrition-and-you.com. Black pepper
yang diperlukan. Untuk mendorong tumbuhnya nutrition facts, medicinal properties and health
industri diversifikasi produk lada di Indonesia perlu benefits. USDA National data base:black
dilakukan strategi dan kebijakan sebagai berikut: peppers (Piper nigrum), nutritional value per 100
(1) Dukungan program pemerintah baik pusat g. Diunduh, 3 Agustus 2012.
maupun daerah bagi penumbuhan agroindutri 10. Kapoor IP, Singh B, Singh G, De Heluani CS,
khusus di perdesaan, melalui pendampingan De Lampasona MP, Catalan CA. Chemistry
teknologi dan pemberian bunga rendah untuk and in vitro antioxidant activity of volatile oil and
modal investasi, (2) Memberikan kemudahan oleoresins of black pepper (Piper nigrum). J.
investasi bagi dunia usaha yang mengembangkan Agric. Food Chem., 2009. 57(12):p. 5358-5364.
diversifikasi produk lada, (3) Memberi keringanan 11. Hlavackova L, Urbanova A, Ulicna O, Janega P,
pajak ekspor dan fasilitasi promosi bagi pelaku Cerna A, Babal P. Piperine, active substance of
usaha yang mengembangkan diversifikasi produk black pepper, alleviates hypertension induced by
lada (3). Mendorong dan meningkatkan riset-riset NO synthase inhibition. Bratisl Lek Listy, 2010.
untuk mengeksplorasi khasiat komoditas lada dan 111(8):p. 426-431.
pengembangan produknya. 12. Risfaheri. Teknologi pengolahan lada semi
mekanis dan diversifikasi produk menghadapi
DAFTAR PUSTAKA persaingan pasar dunia. Orasi Pengukuhan
Profesor Riset Bidang Teknologi Pengolahan
1. Ditjenbun. Statistik perkebunan Indonesia. Hasil (Teknologi Pascapanen). Kementerian
Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Pertanian LIPI. 43 p.
Departemen Pertanian; 2010. 13. Heartwin PAD, Korikanthimath VS. Processing
2. Park U, Jeong H, Jo E, Park T, Yoon S, Kim E, and quality of black pepper-a review. Journal
Jeong J, Um S. Piperine, a component of black Spices and Aromatic Crops, 2003. 12(1): p. 1-13.
pepper, inhibits adipogenesis by Antagonizing 14. Narayanan CS. Chemistry of black pepper. In:
PPAR activity in 3T3-L1 cells. J. Agric. Food P.N. Ravindran, editor. Medicinal and aromatic
Chem., 2012. 60 (15):p. 38533860. plants-industrial. Harwood Academic Publishers,
3. Majdalawieh AF, Carr RI. In vitro investigation 2000. p.143-162.
of the potential immuno-modulatory and anti- 15. www.rawther.co.in. Steam sterilized spices.
cancer activities of black pepper (Piper nigrum) Diunduh 31 Juli 2012.
and cardamom (Elettaria cardamomum). J. Med. 16. Mitkowska AM, Hickey D K, Alonso-Gomez M,
Food. 2010. 13(2):p. 371-81. Wilkinson MG. The microbiological quality of
4. Reshmi SK, Sathya E, Devi PS. Isolation commercial herb and spice preparations used in

Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012 25


the formulation of a chicken supreme ready meal produk lada hijau dalam larutan garam. Jurnal
and microbial survival following a simulated Pascapanen, Balai Besar Penelitian dan
industrial heating process. Food Control, 2010. Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2007.
22: p. 616-625. 4(1) : p. 44-56.
17. Rumi Y, Tomoyo S,Rie I, Hitomi O, Shojiro K, 28. Powers JJ, Shinholser. pH and buffering capacity
Kazuyo N, Susumu N. Sterilization of Black of canned green peppercorns. Journal of Food
Pepper by Electron Beam Irradiation and Science, 1979. 44 (6): p. 1788-1789. Artikel
Identification of Organic Free Radicals in published online: 25 Agustus 2006.
Irradiated Sample by Electron Spin Resonance. 29. Murty CT, Rani M, Rao SPN. Optimal grinding
J. Radioisopes, 2005. 54(09): p. 365-373. characteristics of black pepper for essential oil
18. Hidayat T. Lada hijau kering: Produk baru yield. Journal of Food Process Engineering,
bernilai ekonomi tinggi. Warta Penelitian dan 1999. 22 (2): p.161-173.
Pengembangan Pertanian, 2010. 32 (3): p.7-8. 30. Kumoro AC, Hasan M, Singh H. Extraction
19. Hidayat T, Risfaheri. Pengaruh kondisi blanching of Sarawak black pepper essential oil using
dan sulfitasi terhadap mutu lada hijau dehidrasi. supercritical carbon dioxide. The Arabian Journal
Pemberitaan Penelitian Tanaman Industri, for Science and Engineering, 2010. 35 (2B): p.
1993/1994. 19(3-4): p. 43-48. 7-16.
20. Mayer AM. Polyphenol oxidases in plants and 31. Mohamed RS, Manssori. The Use of Supercritical
fungi: Going places? A review. Phytochemistry, Fluid Extraction Technology in Food Processing.
2006. 67: p. 23182331. Featured Article - Food Technology Magazine,
21. Wageningen University. Enzymatic Browning. June 2002. The World Markets Research Centre,
Food-info.net. Diunduh 30 Juli 2012. London. 15 p.
22. Nurdjannah N, Hoerudin. Pengaruh perendaman 32. Bernasconi et al. Teknologi Kimia. Pradya
dalam asam organik dan metoda pengeringan Paramita: Jakarta, 1995.
terhadap mutu lada hijau kering. Buletin 33. Risfaheri, Nurdjannah N. Pepper processing-
Tanaman Rempah dan Obat, 2008. 19(2): p. 181 The Indonesian scenario in black pepper. In:
195. Ravindran P.N, editor. Medicinal and aromatic
23. www.pepper-india.com. Product specification plants-industrial. Harwood Academic Publishers,
dehydrated green pepper. Diunduh 29 Juli 2012. 2000. p.355-366.
24. Pruthi JS. Advances in sun/solar drying and 34. Shaikh J, Bhosale R, Singhal R.
dehydration of pepper. International Pepper Microencapsulation of black pepper oleoresin.
News Buletin IPC, 1992. 16(2): p. 6-17. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 3: p.
25. Haris T. How Freeze-Drying Works. science. 860862.
howstuffworks.com. Diunduh 1 September 2012. 35. Yuliani S, Bhandari B, Rutgers R, DArcy B.
26. Nurdjannah N, Risfaheri. Pengolahan lada Application of microencapsulated flavour to
hijau dan penyulingan minyak lada. Prosiding extrusion product. Food Reviews International,
Temu Usaha Pengembangan Hasil Penelitian 2004. 20(2): p. 163-186.
Tanaman Rempah dan Obat; 2-3 Desember 36. Yuliani S, Desmawarni, Harimurti N, Yuliani LS.
1992; Jakarta. Bogor: Balittro, 1992. (1):138- Pengaruh laju alir umpan dan suhu inlet spray
148. drying pada karkteristik mikrokapsul oleoeresin
27. Widaningrum, Marwati T. Pengaruh larutan jahe. J. Pascapanen, 2007. 4(1): p. 18-26.
pengawet dan cara sterilisasi terhadap sifat 37. Sudibyo A, Simanjuntak HP. Warta IHP (Industri
fisik, kimia, mikrobiologi serta sifat organoleptik Hasil Pertanian)/Journal of Agro-Based Industry,

26 Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1), 2012

Anda mungkin juga menyukai

  • Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Dokumen2 halaman
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    muhamad andri
    Belum ada peringkat
  • Cover Dan Daftar Isi Proposal Aya
    Cover Dan Daftar Isi Proposal Aya
    Dokumen10 halaman
    Cover Dan Daftar Isi Proposal Aya
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kerangka Konsep
    Bab Iii Kerangka Konsep
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii Kerangka Konsep
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Dokumen2 halaman
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Metode
    Bab IV Metode
    Dokumen2 halaman
    Bab IV Metode
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    Dokumen2 halaman
    Evaluasi Produk Kosmeseutical
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Proposal
    Daftar Isi Proposal
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi Proposal
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Aphrodisiac
    Aphrodisiac
    Dokumen13 halaman
    Aphrodisiac
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bagan Minyak Mawar
    Bagan Minyak Mawar
    Dokumen1 halaman
    Bagan Minyak Mawar
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Penjelasan Prensentasi
    Penjelasan Prensentasi
    Dokumen2 halaman
    Penjelasan Prensentasi
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Metode
    Bab IV Metode
    Dokumen2 halaman
    Bab IV Metode
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Pesyaratan Mendirikan Apotek
    Pesyaratan Mendirikan Apotek
    Dokumen2 halaman
    Pesyaratan Mendirikan Apotek
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Pesyaratan Mendirikan Apotek
    Pesyaratan Mendirikan Apotek
    Dokumen2 halaman
    Pesyaratan Mendirikan Apotek
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Konsep
    Kerangka Konsep
    Dokumen3 halaman
    Kerangka Konsep
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Regresi Linear
    Regresi Linear
    Dokumen1 halaman
    Regresi Linear
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen4 halaman
    Bab 3
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • New Reserch
    New Reserch
    Dokumen28 halaman
    New Reserch
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Standard Operational Procedure Spektro
    Standard Operational Procedure Spektro
    Dokumen2 halaman
    Standard Operational Procedure Spektro
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Safranal Padat Nanopartikel Lipid
    Safranal Padat Nanopartikel Lipid
    Dokumen9 halaman
    Safranal Padat Nanopartikel Lipid
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • SLN2
    SLN2
    Dokumen15 halaman
    SLN2
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Kuliah TGL 12
    Kuliah TGL 12
    Dokumen1 halaman
    Kuliah TGL 12
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Aphrodisiac
    Aphrodisiac
    Dokumen13 halaman
    Aphrodisiac
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Macam
    Macam
    Dokumen6 halaman
    Macam
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Bagan Minyak Mawar
    Bagan Minyak Mawar
    Dokumen1 halaman
    Bagan Minyak Mawar
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • SLN2
    SLN2
    Dokumen15 halaman
    SLN2
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    NuRhidayah Syarifuddin Wijaya'ode
    Belum ada peringkat