Anda di halaman 1dari 16

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Kode /SPO/UKP/15


No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01-02 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian Merupakan tata cara pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah


merupakan indicator untuk menulai system kasdiovaskuka bersama
dengan pemeriksaan nadi
1. Mengetahui nilai tekanan darah
2. Menilai system cardiovaskuler
Tujuan 3. Mengetahui keadaan umum pasien
4. Membantu menegakkan diagnoses
5. Memgetahui perkembangan kondisi pasien
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
Referensi Kebutuhan Dasar manusia Jkt 2012
Alat dan bahan 1. Spligmamomanometer( (tensi meter)
2. Stetostop
3. Buku catatan
4. Pulpen

Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir


Jelaskan prosedur pada klien
Jelaskan prosedur pada
Cuci tangan
klien
Letakkan lengan yang hendak diukur pada
posisi terlentang
Lengan baju dibuka
Tindakan pelaksanaan
Pasang mangset pada lengan kanan atau kiri pengukuran tekanan darah
atas sekitar 3 cm diatas fossa cubifi ( jangan
terlalu ketat maupun terlalu longgar )
Tentukan denyut nadi arteri radialis dextra Mencatat hasil
pengukuran tekanan
atau sinistra pompoa balon udara mangset
darah
sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
Pompa terus sampai manometer setinggi 20
mmhg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi Merapikan pasien
brachialis dan dengarkal Cuci tangan

Kempeskan balon udara manset secara


perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar skrup pada pompa udara berlawana
arah jarum jam
Catat tinggi air raksa manometer saat pertama
kali terdengar kambali denyut
Catat tinggi air raksa manometer
Suara korotkoff : Menunjukkan
besarnya tekanan sistolik secara
auskulfasi
Suara korotkoff IV/V :
Menunjukkan besarnya tekanan diastolic
secara auskutasi
Catat hasilnya pada catatan pasien
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku family folder
MENGHITUNG NADI
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan atau
diarteri penper, terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika
kontraksi jantung
1. Mengetahui denyut nadi (nama frekuensi dan kekuatan palpasi)
2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskulir
Tujuan 3. Mengetahui keadaan umum pasien
4. Mengetahui perkembangan kondisi pasien

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012
Alat dan bahan 1. Arloji / stop watch
2. Buku
3. pulpen
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. Menjelaskan prosedur pada klien
Menjelaskan prosedur
2. Cuci tangan pada klien / cuci tangan

3. Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh diposisi


supinasi
Melaksanakan/menhitung
4. Raba nadi dengan meletakan tiga jari (jari telunjuk, denyut nadi

jari tengah dan jari manis) diatas nadi tertentu, tekan


sedikit
Catat jumlah denyut nadi
5. Hitung denyut nadi selama satu menit
dalam buku catatan
6. Perhatikan volume keras atau lemah
7. Perhatikan irama teratur atau tidak
8. Catat jumlah denyut nadi dalam buku catatan
Merapikan pasien/
9. Cuci tangan
cuci tangan

Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku family folder
Menhitung Pernafasan
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian Menghitung jumlah pernafasan saat menarik nafas n mengeluarkan


nafas dalam satu menit

1. Mengetahui keadaan umum pasien dan kedalaman pernafasan


2. Membantu menegakkan diaknosis
Tujuan 3. Mengetahui perkembangan kondisi pasien
4. Mengetahui frekuensi irama dan kedalaman

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012
Alat dan bahan 1. Arloji / stop watch
2. Buku
3. pulpen
Prosedur/ Langkah-langkah
1. Menjelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan Menjelaskan prosedur
pada klien / cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan tangan pada dada pasien seperti
menghitung denyut nadi Melaksanakan/menhitung
5. Silangkan tangan kiri pasien keatas dada pernapasan

6. Hitung pernafasan selama satu menit dengan


melihat naik turungnya dada
Mengamati kedalaman
7. Sebaiknya pasien tidak diajak berbicara pada
irama bunyi pernafasan
saat pengukuran tekanan darah
8. Amati kedalaman irama bunyi pernafasan
9. Catat hasil
Catat hasil
10. Dokumentasikan hasil pengukuran

Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku family folder
Tes Rempelead
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01-02 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian Merupakan suatu pemeriksaan penunjang untuk pasien dengan dhf


(denguehemorge fever) dan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

1. Membantu memberikan pedoman untuk diagnosa secara


dini
2. Mengetahui tanda-tanda pendarahan yang sering terjadi
Tujuan
seperti petekkie
3. Untuk meneggakan diaknosis
4. Menentukan tindakan selanjudnya
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012

Alat dan bahan 1. Tensi meter dan mansit


2. Buku
3. pulpen

Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir


1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Jelaskan prosedur yang
2. mencuci tangan akan dilakukan/cuci tangan

3. Klien posisi baring atau duduk


4. Mengukur tekanan darah
Melaksanakan tindakan
5. Mengukur batas tekanan yang akan akan
Rempelead
dipertahankan 1 sistole + 2 diastole
6. Memompa kembali mansetnya pada batas dan
Memlihat hasil tes apakah
mempertahankan Selama 5 menit
positif atau negatif
7. Perhatikan timbulnya petekie Pada kulit
dibawah bagian medial pada sepertiga
proximal
8. Membaca hasil tes apakah ( +/-) . Uji Merapikan pasien/
cuci tangan
dinyatakan positif apabila pada satu inci
persegi (2,8 x 2,8 cm) di dapat lebih 20
9. Merapikan kline
10. Merapikan alat
11. Mencuci alat
12. Perhatikan adanya petekie Setelah dilakukan
tes
13. Observasi tanda-tanda vital
14. Kaji tanda-tanda pendarahan
15. Cuci tangan
16. Catat hasil kegiatan

Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku family folder
Mengukur Suhu
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01-02 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian adalah untuk mengetahui suhu tubuh pasien dengan mengunakan


thermometer yg dilakukan pada ketiak

1. Mengetahui rentang suhu tubuh


2. Medeteksi adanya perubahan system tubuh
Tujuan 3. Menentukan tindakan keperawatan
4. Membantu menegakkan diaknosis
5. Mengetahui perkembangan pasien
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012

Alat dan bahan 1. Termometer air raksa (axilla)


2. Tissue kering
3. Kasa alkohol
4. Piala ginjal
5. Botol desinfektra
6. Buku catatan
7. pulpen

Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir


1. bawa peralatan kedekat pasien
bawa peralatan
2. cuci tangan
kedekat pasien/cuci
3. pasang handschoen tsngsn
4. bersihkan daerah kateak
5. turunkan air raksa thermometer dibawah suhu 34 C
sampai 35 C Pasang thermometer pada
katiak
6. bersihkan thermometer dengan kapas alcohol
7. pasang thermometer pada ketiak
8. pastikan reservoir tepat ditengah ketiak baca hasil
9. pastikan thermometer melengket dipermukaan kulit
10. silangkan tangan pasien diatas dada, tunggu sampai
Lepas handcoend /
lima menit keluarkan dari ketiak
cuci tangan
11. baca hasil dan catat dalam buku
12. turungkan suhu thermometer pada skla siap pakai
13. bersihkan thermometer dengan sabun desinfektan
bilas dengan air bersih kemudian keringkan dengan
tissue
14. lepas handschon
15. cuci tangan
Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku family folder
Menimbang Berat Badan
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian adalah untuk mengetahui berat badan sesorang

1. Mengetahui berat badan pasien (berat badan ideal)


2. Mengetahui keadaan umum pasien
Tujuan
3. Membantuh menegakan diaknosis
4. Mengetahui perkembangan kondisi pasien
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012

Alat dan bahan 1. Timbangan


2. Buku catatan
3. Alat tulis
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. Anjurkan pasien melepaskan sepatu / sandal
Anjurkan pasien
2. Anjurkan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal melepaskan
3. Lakukan penimbangan, baca dan lihat hasil sepatu/sandal

4. Anjurkan pasien turung dari atas timbangan


5. Rapikan alat Melakukan penimbangan
6. Dokumtasikan dan catat hasil

Baca dan lihat angka


timbangan

Catat hasil
timbangan

Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA, Program Haji
Dokumen terkait Buku family folder dan pelaporan haji
Tinggi Badan
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian adalah untuk mengetahui tindakan keperawatan yang dilakukan untuk


mengkur tinggi badan pasien

1. Mengetahui tinggi badan pasien


2. Mengetahui keadaan umum pasien
Tujuan
3. Membantu menegakan diaknosis
4. Mengetahui perkembangan kondisi pasien
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
Referensi Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 2012
1. Pengukuran tinggi badan
Alat dan bahan 2. Buku catatan
3. pulpen
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. jelaskan pada pasien mengenai tujuan dan
Menjelaskan tujuan
tindakan yang akan dilakukan pada pasien tindakan pada pasien

2. pada pasien yang dapat berdiri pengukuran yang


dilakukan dengan alat pengukuran khusus
3. menganjurkan pasien berdiri tegak secara Melakukan pengukuran tingi
badan
anatomi, kedua tumik menempel, dan tumit,
bokon serta bagian belakang kepala menempel
pada alat ukur mata memandang lurus kedepan Lihat angka dari batas kepala

4. catat tinggi badan (lihat angka dari batas kepala)


5. rapikan pasien
Catat hasil
6. catat hasil
Hal hal yang perlu Catat seluruh hasil tindakan dalam buku beri waktu pelaksanaan
diperhatikan kegiatan dan tanda tangan perawat
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA, Program Haji
Dokumen terkait Buku family folder dan pelaporan haji
PROLANIS
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
No. Revisi 01 Kepala Puskesmas Malimongan Baru

SPO Tanggal Mulai


01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
NIP. 19611112 199103 2 002
Halaman 01-02

Pengertian adalah program pengobatan penyakit kronis adalah system pelayanan kesehatan
dan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta , fasilitas kesehatandan BPJS
kesehatan dalam rangka memelihara kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal yang efektif
dan efisien adapun penyakit yang dimaksud adalah penyaki thipertensi, stroke,
asma, PPOK, PJK, Zhizoprenia dan epilepsy

Tujuan Mendorongpesertapenyondongpenyakitkronismencapaikualitashidup optimal

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


- UU No 40/2004 tentang SJSN pasal 22 ayat 1 dan 3
- peraturanpresiden no 12/2013 tentangjaminankesehatanpasal 20 ayat
Referensi 1
- SE KEMENKES NO 32 tahun 2014 tentangprolanis
Divisipromosidanevaluasipelayanankesehatan

Alat dan bahan - pulpen


- buku rujukan
blanko rujukan puskesmas
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. peserta BPJS melakukan pendaftaran pasie peserta BPJS melakukan
nmemperlihatkan kartu BPJS dan KTP pendaftaran

2. kemudian pasien di periksa oleh dokter faskestingkat


1(dokter rujukan pertama) setelah di nyatakan
Pasien biberikan rujukan RS
menderita penyakit kronis dan perlu pengobatan
untuk mendapatkan pengobatan
berlanjut. Pasien diberikan rujukanke RS yang telah di lebih lanjud

tunjuk untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut


selama 1 bulan, kemudian pasien membuat rujukan
Pasien membuat rujukan
balik kepuskesmas (dokter rujukan pertama). Dimana
balik kepuskesmas
pada pengobatan selanjutnya akan diberikan (rujukan pertama)
pengobatan selama 3 bulan, berturut-turut oleh
program prolanis. Setelah pasien 3 bulan berturut-
turut mendapat obat prolanis di puskesmas. Pasien
Pasien mendapat
akan dirujuk kembali pada dokter spesialis untuk pengobatan prolanis
selama 3 bulan berturut
mendapatkan pengobatan atau mengecek sejauh turut dipuskesmas
,mana perkembangan pengelolaan penyakit kronis
(sesuai dengan kondisi) dan mngembalikan rujukan
balik seperti yang pertama demikian seterusnya
3. pasien prolanis mendapatkan pelayanan home visit
(kunjunganrumah), pembinaan,
penyuluhankesehatan

Hal hal yang perlu 1. pasien benar-benar terdaftar sebagai BPJS pada fakses Puskesmas yang
diperhatikan di tuju
2. jangan lupa untuk rujukan balik di isi oleh dokter spesialis dari dokter
spesialis sebelum menebus obat untuk di serahkan pada dokter umum
untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan dokter spesialis tersebut,
3. jangan lupa meminta buku prolanis pada dokter umum/dokter spesialis
di kantor BPJS . hal ini bertujuan agar program pengelolaan tersebut
tercatat
Unit Terkait - Kantor BPJS
- Apotik yang ditunjuk
- RS yang di tunjuk
Puskesmas
Dokumen terkait Buku family folder dan catatan prolanis serta kartu kontrol.
Bendahara Penerimaan Pembantu
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Malimongan Baru
No. Revisi 00
SPO Tanggal Mulai
01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
Halaman 01-02 NIP. 19611112 199103 2 002

Pengertian adalah pejabat punsional yang ditunjuk untuk menerimah,


menyimpan, menyetor, menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada unit kerja SKPD

Tertib administrasi dalam pelaksanaan penata usahaan,


Tujuan
pertanggungjawaban, penyetoran administrasi

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


Referensi Modul Bendahara penerimaan 2014
Alat dan bahan 1. Blangko surat keterangan berbadan sehat
2. Blangko karcis retribusi pelayan kesehatan rawat jalan
3. Blangko karcis retribusi pelayanan kesehatan tindakan
4. Buku BKU
5. Buku Spedisi
6. Kwitansi Penyetoran KAS
7. pulpen
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. Menerima hasil penerimaan distribusi dari unit-unit Menerima hasil

pelayanan Puskesmas dan Pustu sesuai perda yang penerimaan distribusi


dari unit-unit pelayanan
sudah berlaku
2. Mencatat arus penerimaan
3. Menyimpan dana retribusi / berbadan sehat Menyimpan dana distribusi /
berbadan sehat
4. Mendistribusikan keuangan dalam kas umum
5. Mencatat dalam buku expedisi dalam bentuk
Mendokumentasikan
penyetoran
laporan penyetoran
6. Mendokumentasikan laporan penyetoran bulanan bulanan
7. Melaporkan administrasi keuangan kepada kepala
puskesmas
Menyetorkan hasil
8. Menyetorkan hasil penerima puskesmas kepada penerima puskesmas
bendahara kabupaten dinas kesehatan kota kepada bendahara
kabupaten dinas
kesehatan kota
Hal hal yang perlu 1. Menhitung dan menyimpan dana diberangkas
diperhatikan 2. Penyetoran dana selambat-lambatnya tgl 05
Unit Terkait UGD/ Tindakan,Poli Umum,Pustu, Poskesdes, KIA
Dokumen terkait Buku tanda bukti penyetoran
Pemeriksaan Fisik
No. Kode /SPO/UKP/15
No. Terbitan 01 Ditetapkan Oleh
No. Revisi 00 Kepala Puskesmas Malimongan Baru

SPO Tanggal Mulai


01 Agustus 2015
berlaku
dr. Hj. Sri Rahmayani WJ, MARS
NIP. 19611112 199103 2 002
Halaman 01-02

Pengertian adalah Melakukan pemeriksaan pada clien dengan tekhnik


cephalocaudal elalui inspeksi, palpasi perkusi dan auskultasi

1. untuk menilai status kesehatan clien


2. Mengidentifikasi 15actor resiko kesehatan dan tindakan
kesehatan
Tujuan 3. mengidentifikasi pemeriksaan penunjang yang perlu
dilakukan
4. mengepaluasi terhadap perawatan dan pengobatan
pada clien
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
- Atmit pemeriksaan fisik
Referensi - pemeriksaan fisik kesehatan, Barbara 1998
buku keterampilan dasat praktik keperawatan

Alat dan bahan - status clien atau buku family folder


- Tensimeter
- Stetoskop
- alat tulis
- thermometer
- larutan disinfektan
- tisuue
- jam tangan
- lamopu senter
- optal moskop (kalau perlu
- meteran
- replex hammer
- garpu tala (kalau perlu)
- spekulu hidung
- spatel lida
- kaca laring
- sarung tangan
- nierbekken
- timbangan berat badan
- sabun
alat tulis
Prosedur/ Langkah-langkah Bagan Alir
1. jelaskan tujuan pada clien
2. catat nama clien dan tanggal pemeriksaan jelaskan
tujuan/prosedur
3. pemeriksaan cuci tangan
pada clien
4. lakukan pemeriksaan kedaan umum atau penampilan
umum clien
5. lakuka pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu
nadi,pernapasan,tekanan darah)
6. lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan lakukan pemeriksaan
(jika perlu) kedaan umum
7. lakukan pemeriksaan
a. pemeriksaan kepala, mata,hidung,telinga,mulut
dan faring,leher,kulit
letakkan theiak atau payudara ( jika peril),
catat hasi
thoraks/dadah,
apdomen,genetalia,musculoskeletal,neorologis,refl pemeriksaan
ekspatologis.
8. catat hasi pemeriksaan
9. rapikan clien dan bersihkan alat
10. cuci tangan rapikan clien
11. catat hasi pemeriksaan dan bersihkan
alat

Hal hal yang perlu 1. pemeriksaan fisik mutlak dilakukan pada setian
klien, terutama pada pasien yang baru masuk pada
diperhatikan
tempat pelayanan kesehatan pemeriksaan fisik
sangat penting karena sangat bermanfaat dan baik
untuk menegakan diagnose keperawatan memilih
interfensi yang tepat untuk proses perawatan
maupun evaluasi hasil dari asuhan keperawatan
2. agar pemeriksaan fisik dilakukan dengan baik maka
petugas kesehatan harus memahami ilmu
pemeriksaan fisik secara berurutan dan sistematis
Unit Terkait perawat/dokter/bidan
Dokumen terkait Buku family folder

Anda mungkin juga menyukai