Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

SURVEI KONTAK KUSTA

I. PENDAHULUAN
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular di Indonesia khususnya di Makassar
yang belum sepenuhnya bisa di kendalikan. Penyakit kusta adalah suatu penyakit dengan tanda klinis
berupa lesi, mati rasa, penebalan saraftepi yang disertai dengan gangguang fungsi saraf dan adanya
bakteri tahan asam (BTA) positif yang mebutuhkan MDT.

II. LATAR BELAKANG


Meskinpun penyakit kusta sudah dapat di sembuhkan, akan tetapi di perkirakan bahwa pada
saat ini masih banyak penderita kusta dalam masyarakat yang belum terjamah oleh pihak kesehatan
terutama keluarga yang sering melakukan kontak lansung dengan penderita penyakit kusta, hal ini
yang mendorong sehingga dianggap perlu untuk melakukan kegiatan atau kunjungan ke rumah
tempat tinggal pasien untuk melakukan pemeriksaan pisik, yang bertujuan untuk menemukan
panderita baru (survei kontak serumah).

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menemukan penderita kusta yang ada dalam masyarakat.

2. Tujuan Khusus
Melakukan pengobatan terhadap penderita yang di temukan
Melakukan pengawasan terhadap pasien yang sedang dalam pengobatan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN POKOK


1. Kegiatan pokok
a) Melakukan kunjungan ke rumah penderita kusta
b) Melakukan pemeriksaan pisik terhadap keluarga penderita kusta
2. Rincian kegiatan
a) Melakukan kunjuangan rumah ke rumah penderita
b) Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
c) Melakukan pemeriksaanterhadap keluarga
d) Mencatat hasil pemeriksaan
e) Dokumentasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan koordinasi dengan unit terkait yang mebutuhkan pemeriksaan laboratorium
sesuai indikasi
2. Menyiapkan dan melaksanakan pemeriksaan sesuai indikasi atau kebutuhan di Puskesmas
Bintang Bayu
3. Melakukan koordinasi akan hasil pemerikasaan laboratorium terhadapa unit yang
membutuhkan

VI. SASARAN
Semua unit pelayanan yang membutuhkan pelayanan laboratorium

VII. JAD&AL KEGIATAN


Setiap hari sesuai kebutuhan

VIII. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Setiap hari hasil pemeriksaan dicatat di buku laboratorium dan setiap bulan di rekap untuk
kemudian dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Bonto Marannu

Anda mungkin juga menyukai