Anda di halaman 1dari 9

3.

Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah pencarian,penyelidikan,pengumpulan data. 1[20]
a. Pendokumentasian Menejemen Asuhan Kebidanan
Bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
dengan menggunakan pemecahan masalah.

Asuhan kebidanan merupakan suatu pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan dari tindakan berdasarkan teori ilmiah penemuan keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 1997).

Penatalaksanaan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan fikiran dan tidakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan
yang berfokus pada klien (PUSDIKNAKES-WHO-JHPIGGU,2003:30)

b. Metode Pendokumentasian
1. Pengertian
Adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan
kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (Konsep
Kebidanan, 2003).
Proses penatalaksanaan asuhan kebidanan atau manajemen kebidanan merupakan
langkah-langkah yang berurutan dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan
evaluasi.2[21]
Proses manajemen kebidanan ini merupakan urutan langkah saling berhubungan,
berkesinambungan untuk mengevaluasinya dan membuat rencana asuhan kembali.

Pembagian Dokumen Dokumen terbagi dua kategori yaitu:

1[20] (Ns.sukmadinata.2007)dokumentasi.bandung. 97. Pt Remaja kusda karya.

2[21] Prof.dr.aa muninjaya gde.manajemen pelayanan kesehatan.2012. hal : 134


a. Dokumen sumber resmi
Merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh lembaga atau perorangan atas nama
lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber resmi normal dan sumber resmi informal.3[22]

b. Dokumen sumber tidak resmi


Merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga.
Ada dua bentuk yaitu sumber tak resmi formal dan sumber tak resmi informal.

Tujuan Pendokumentasian
1. Sebagai sarana komunikasi antar petugas kesehatan
Dokumentasi dapat dibagikan diantara petugas kesehatan, hal ini penting jika dilakukan rujukan
untuk mengetahhui sejauh mana kondisi klinis klien dan asuhan yang diberikan kepada klien,
sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
2. Sebagai aspek financial ekonomi
3. Merupakan data untuk mengganti (penggantian biaya) yang wajar dan informsdi penghematan
biaya
4. Bermanfaat bagi penelitian
5. Sumber informasi statistik untuk standarisasi dan penelitian kesehatan
6. Mempunyai aspek legal

S = Subyektif, menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien dari anamnesa.4[23]


O = Obyektif, menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium.5[24]

3[22] Hj.nurmawati.mutu pelayanan kebidanan.jakarta. trans info medika.2010. hal : 145

4[23] Endang purwoastuti,elisah siwi walyani.mutu pelayanan kebidanan.pustaka baru


press.yogyakarta.2015 hal : 135

5[24] Endang purwoastuti,elisah siwi walyani. Mutu pelayanan kebidanan.pustaka baru press.
Yogyakarta.2015. hal : 135
A = Assesment, menggambarkan hasil pendokumentasian hasil analisa dan intervensi data subyektif
dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial
P = Planing, menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan assesment.

Pendokumentasian asuhan kebidanan kasus terfokus dengan SOAP dan 7 langkah


(Varneys ):6[25]
Ibu hamil
Biodata
Subjektif
Keluhan ibu pada kehamilan.
Riwayat kehamilan sekarang.
Hasil tes kehamilan.
Pergerakan janin yang dirasakan pertama.
Keluhan yang dirasakan.
Pola makan.
Pola eliminasi.
Aktivitas sehari-hari.
Kontrasepsi yang terakhir digunakan.
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita.
Riwayat psikososial.
Riwayat kesehatan keluarga.
Objektif
a. Keadaan umum.
b. Tanda-tanda vital.
c. Tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas.
Pemeriksaan fisik :

6[25] Al-assaf.mutu pelayanan kesehatan. EGC. Jakarta.2012. hal : 154


kelopak mata, konjungtiva, sclera, mulut dan gigi, pemeriksaan kelenjar tyroid dan getah bening,
jantung, peruh, pembesaran payudara, putting susu, nyeri pinggang, posisi tulang belakang,
ekstremitas atas/bawah, odem, refleks patella, varises, abdomen (bekas luka operasi, linea, strie).

Pemeriksaan palpasi Leopold :


TFU, difundus teraba bokong, sebelah kanan/kiri teraba punggung atau ekstrimitas, bagian
terendah kepala, sejauh mana kepala masuk pintu atas panggul.
Auskultasi : bunyi jantung janin, frekuensi, puctum maximum.
Anogenital : perineum, vulva vagina, pengeluaran pervaginam normal, hemoroid tidak ada.7[26]

Pemeriksaan penunjang, pemeriksaan Hb dan urine.8[27]

Assasemen
Interpretasi data dibuat dari hasil pengkajian.

Diagnosa dibuat dengan dasar HPHT dan TFU, sudah atau belum pernah hamil, sudah atau
belum pernah melahirkan.

Diagnosa janin dibuat dengan dasar BJJ, punctum maximum, bagian terendah janin.

Planning

Memberitahukan hasil pemeriksaan.

Menjelaskan tentang nutrisi yang adekuat yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300
kalori/perhari, makanan yang mengandung protein seperti ikan, telur, tempe, dan zat besi seperti
hati, sayur-sayuran serta minuman cukup cairan.

Jelaskan tentang personal hygien, mandi dua kali sehari dan menjaga kebersihan yang lebih pada
daerah lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, dan daerah genetalia).

Beriakn obat Fe dan vitamin.

7[26] Al-assaf.mutu pelayanan kesehatan.EGC . Jakarta.2012 hal. 155

8[27] Al-assaf. Mutu pelayanan kesehatan. EGC.jakarta .2012 .hal 155


Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang luar
biasa, mata berkunang-kunang, pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri ulu hati, ketuban
pecah sebelum waktunya, janin tidak bergerak seperti biasanya dan demam yang tinggi.

Rencanakan kunjungan berikutnya sesuai kehamilan.9[28]

Dokumentasi dapat berperan sebagai pembela atau advokasi yang dapat dijadikan sebagai
bukti dalam pengusutan kasus-kasus seperti mal praktik, penganiayaan atau pemerkosaan.
Penilaian Mutu dengan Dokumen untuk melakukan penilaian mutu agar dapat menemukan
masalah mutu dalam pelayanan kebidanan dapat menggunakan cara diatas, agar dalam
pelaksananaanya berjalan dengan baik perlu dikembangkan atau disusun daftar tilik/chek list
sebelumnya. Check list adalah sebuah daftar pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu
rangkaian proses kegiatan untuk meminimalkan kesalahan dan kelalaian dalam melakukan
pekerjaan.10[29]

DAFTAR PUSTAKA

9[28] Al-assaf. Mutu pelayanan kesehatan. EGC. Jakarta. 2012 .hal 156

10[29] Al-assaf. Mutu pelayanan kesehatan. EGC. Jakarta. 2012. Hal 156
SUMBER BUKU
Al- Assaf. 2012. Mutu Pelayanan Kesehatan. EGC: Jakarta

Yulifah, dkk. 2012. .Komunikasi dan Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika

Yulifah, dkk. 2013. .konsep kebidanan . Jakarta. Salemba Medika

Hj.Nurmawati, S.Sit, M.kes. 2010. mutu pelayanan kebidanan. Jakarta. Trans info media

Prof.dr. A.A.Muninjaya gde. 2012. Manajemen mutu pelayanan kesehatan.

SUMBER INTERNET (JURNAL)


(Ns.sukmadinata.2007) wawancara.Bandung.hal: 90-1. http://a-
research.upi.edu/operator/upload/t_pd_0908073_chapter3.pdf. diakses pada tanggal : 06 maret
2015 pukul : 18.00 wib.

11[1] (Ns.sukmadinata.2007) wawancara.Bandung.90.Pt.Remaja kusda karya.


12[2] Prof.dr.AA.muninjaya gde.manajemen pelayanan kesehatan.2012
13[3] Ns.sukmadinata.2007) wawancara.Bandung.94.Pt.Remaja kusda karya.

14[4] Ns.sukmadinata.2007) wawancara.Bandung.94.Pt.Remaja kusda karya.

15[5] Endang purwoastuti,Elisabeth siwi


walyani.mutupelayanankebidanan.pustakabarupress.yogyakarta.2015
16[6] Al-assaf.mutupelayanankesehatan.EGC.jakarta.2012
17[7] (Ns.sukmandinata.2007).wawancara.bandung.92.pt remajakusdakarya
18[8] Endang purwoastuti,elisabth siwi walyani.mutu pelayanan
kebidanan.pustakabarupress.yogyakarta.2015.hal 125
19[9] (Ns.sukmadinata.2007).wawancara.bandung.95.pt remaja kusda karya.
20[10] (ns.sukmandinata.2007).wawancara.bandung.95.pt remaja kusda karya.
21[11] Ending purwoastuti,Elisabeth siwi walyani. Mutu pelayanan kebidanan.pustaka baru
press.yogyakarta.2015. hal :127
22[12] Hj.nurmawati. Mutu pelayanan kebidanan.trans info medika .2010 hal.121
23[13] Endang purwoastuti,Elisabeth siwi walyani.mutu pelayanan kebidanan. Pustaka baru
press.yogyakarta.2015. hal : 127
24[14] Endang purwoastuti,Elisabeth siwi walyani. Mutu pelayanan kebidanan.pustaka baru
press.yogyakarta.2015. hal : 127
25[15] Al-assaf. Mutu pelayanan kesehatan.EGC.jakarta : 2012. Hal:125
26[16] Hj.nurmawati.mutu pelayanan kebidanan.jakarta.trans info medika.2010. hal : 128
27[17] Hj.nurmawati.mutu pelayanan kebidanan.jakarta.trans info medika.2010. hal : 128

28[18] Hj.nurmawati.mutu pelayanan kebidanan.jakarta.trans info medika.2010. hal : 128

29[19] Hj.nurmawati.mutu pelayanan kebidanan.jakarta.trans info medika.2010. hal : 128

Diposkan oleh Titin Komalasari di 18.33


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya
Titin Komalasari
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
2015 (1)
o April (1)
mutu pelayanan kebidanan

Anda mungkin juga menyukai