Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KEKERUHAN

PADA LENSA (KATARAK)


Oleh : MARLISA,S.Kep,Ns

Defenisi :

Adalah suatu opasifikasi (kekeruhan) dari lensa yang normalnya transparent

seprti kristal, jernih.

Etiologi :

Akibat penuaan namun dapat saja terjadi saat lahir

Katarak dapat juga berkaitan dengan trauma benda tumpul

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang

Penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus, Hipotiroidisme

Pemajanan terhadap radiasi

Pemajanan terhadap cahaya yang terang atau cahaya matahari yang lama

(cahaya ultraviolet)

Manifestasi Klinis :

1. Penurunan ketajaman penglihatan, ketidakmampuan untuk membelalak,

penglihatan menjadi redup atau kabur dengan penyimpangan gambar,

penglihatan malam hari memburuk

2. Pupil mata dapat terlihat kekuningan , abu-abu atau putih;hal ini terjadi

secara bertahap selama periode tahunan, dan sejalan dengan memburuknya

katarak, maka kaca mata yang paling kuat sekalipun tidak akan dapat

menolong lagi

Patofisiologi :

Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya

keseimbangan antara protein yang dapat larut dan protein yang tidak dapat

larut dalam membran seemi permiabel.

Apabila terjadi peningkatan jumlah protein yang tidak dapat diserap dapat

mengakibatkan penurunan sistesa protein, perubahan biokimia dan fisik dari

protein tersebut yang akan mengakibatkan jumlah protein dalam lensa

melebihi jumlah protein pada bagian lain sehingga membentuk massa yang

transparan atau bintik kecil disekitar lensa sehingga membentuk kapsul

(katarak)>
Terjadinya penumpukan, degenerasi dan disintegrasi pada serabut tersebut

menyebabkan jalannya cahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan

penglihatan.

Peningkatan jumlah protein

Penurunan sintesa protein

Perubahan biokimia dan fisik protein

Jumlah protein dalam lensa melebihi bagian lain

Membentuk massa yang transparan oleh bintik kecil (katarak)

Terjadi penumpukan cairan, degenerasi dan disintegrasi

Jalan cahaya terhambat

Gangguan penglihatan

PEMBAGIAN KATARAK MENURUT MAYS

A. KATARAK DEVELOPMENTAL

Kelainan congenital dimana dalam masa perkembangan serabut dari sel

epital mengalami gangguan dan lensa belum mencapai keadaan normal.

Timbul akibat adanya kelainan herediter, adanya peradangan, lahir dari ibu

yang menderita rubella (campak jerman), DM, dll

Macam-macam katarak congenital :

Katarak polaris anterior

Katarak polaris posterior

Katarak Zomular atau lamellar

Katarak sentral

Katarak pungkata
Katarak stelata

Katarak kongenital membranosa

Katarak congenital dari juvenil totalis

B. KATARAK DEGENERATIF

Terjadi karena adanya degenerasi dari serabut lensa. Pada katarak jenis ini

sebelum terjadi degenerasi pertumbuhan lensa sudah mencapai keadaan

normal.

Penyebab degenerasi belum jelas, banyak faktor yang mempengaruhi a.l :

Faktor fisik sebagai akibat akan terjadinya gangguan keseimbangan cairan

dan elektrolit didalam lensa sehingga terjadi kekeruhan.

Yang termasuk katarak degeneratif :

Katarak Senilis

Katarak senilis kortikal

Tipe katarak kortikal akan mengalami 4 stadium :

1. Stadium insipien

2. Stadium immatur

3. Stadium Matuo

4. Stadium hipermatur

Katarak senilis Nuklear

Katarak komplikata

Katarak yang berhubungan dengan penyakit sistemik

1. Katarak Diabetika

2. Galaktosmia

3. Paratiroid tetani

Katarak karena radiasi

Katarak karena listrik

Katarak traumatika

C. AFTER KATARAK

Kekurangan yang terjadi setelah dilakukan operasi katarak ekstra kapular

sehingga terjadi sisa-sisa korteks, proliferasi epitel subkapuler.


ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pada pre operasi biasanya pasien akan mengeluh dengan penglihatannya,

misalnya : kabur secara total, hanya melihat baik ditempat teduh, hanya

dapat menerima cahaya langsung saja

Kaji terhadap pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya

Pada post operasi dikaji luka insisi,observasi tanda-tanda komplikasi yaitu :

Pada hari I V post operasi

- Iris prolaps

- Hematom

- Kekeruhan sementara pada kornea

- Peningkatan TIO

- Tekanan pada daerah jahitan

Pada hari VI dan seterusnya

- Glaucoma

- Ablasio retina

- Distropi kornea

Diagnosa Keperawatan

Pre Operasi

1. Gangguan persepsi sensoris penglihatan b/d penurunan ketajaman

penglihatan, penglihatan ganda

2. Resiko tinggi cedera b/d penurunan ketajaman penglihatan

3. Gangguan konsep diri :bodi image b/d ketidakmampuan memenuhi kebutuhan

aktifitas

4. Resiko terjadi komplikasi b/d tidak efektifnya dilatasi pupil

Post Operasi

1. Resiko terjadi cedera b/d belum efektif ketajaman penglihatan,

peningkatan TIO, perdarahan intraokuler,

2. Resiko tinggi infeksi b/d luka insisi didaerah operasi

3. Gangguan persepsi sensoris penglihatan b/d penurunan ketajaman

penglihatan, keterbatasan lingkungan terapeutik

4. Gangguan rasa aman:cemas b/d kurang informasi

Anda mungkin juga menyukai