Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI KELAS BERBASIS KARAKTER

RANGKUMAN PENDIDIKAN KARAKTER

Disusun sebagai salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Karakter

Dosen pengampu: Dra. Sri Susilaningsih, S.pd

Disusun oleh Kelompok 12 :

1. Enie Vita Sari (1401416018)


2. Ita Wulandari (1401416056)

ROMBEL 5

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
Evaluasi Kelas Berbasis Karakter

A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian kelas berbasis karakter
2. Menjelaskan fungsi dalam penilaian karakter
3. Menjelaskan prinsip prinsip dalam penilaian karakter

B. Sub sub Pokok Bahasan


1. Pengetian dan fungsi evaluasi penialian kelas berbasis karakter
2. Prinsip prinsip penilaian kelas berbasis karakter

C. Uraian Materi

1. Pengertian Penilaian Berbasis Karakter


a. Pengertian penilaian

Sebelum mengungkapkan tentang pengertian penilaian


karakter/sikap, terlebih dahulu penulis akan mengemukakan
pengertian penilaian secara umum. Menurut Groulund penilaian
adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis,
interpretasi informasi atau data untuk menentukan sejauh mana
siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.

Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk


memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil yang diraih setelah melalui
proses waktu tertentu selama belajar yang hasilnya digunakan
sebagai dasar untuk menentukan perlakuan selanjutnya
(Depdiknas,2001:1). Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
32 tahun 2013, pasal 1, ayat 24, menyebutkan, Penilaian
pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
tersebut mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan serangkaian


kegiatan untuk memperoleh informasi tentang berhasil tidaknya
suatu proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara terus-
menerus, sehingga dapat diambil keputusan sesuai dengan tolak
ukur yang berlaku atau yang telah ditetapkan.

b. Pengertian penilaian karakter


Penilaian karakter atau sikap adalah serangkaian kegiatan
untuk memperoleh informasi tentang baik buruknya perilaku
siswa yang dituangkan dalam instrument observasi, jurnal,
penilaian diri dan penilaian sejawat.
c. Pengertian Penilaian Berbasis Karakter
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis
Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum
berbasis kompetensi. PBK itu sendiri pada dasarnya merupakan
kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan
kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan
(proyek), kinerja (performance), tes tertulis (paper and pen) dan
sebagai berikut. Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan
kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan level
pencapaian prestasi siswa.
Menurut Kartika (2013), Adapun ciri Penilaian Berbasis Kelas
yakni sebagai berikut:
1) Belajar tuntas, yakni peserta didik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan
hasil yang baik. Jika peserta didik dikelompokkan
berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata
pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka,
maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan.
2) Otentik, yakni memandang penilaian dan pembelajaran
secara terpadu, mencerminkan masalah dunia nyata bukan
dunia sekolah menggunakan berbagai cara dan kriteria
holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap)
3) Berkesinambungan, adalah memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Ulangan
Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir
Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas.
4) Berdasarkan acuan kriteria/patokan Prestasi kemampuan
peserta didik tidak dibandingkan dengan peserta kelompok,
tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan
patokan yang ditetapkan
5) Menggunakan berbagai cara & alat penilaian. Seperti
mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan serta
penilaian yang bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk,
Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek, Pengamatan, dan
Penilaian diri.
d. Pengertian penilaian karakter
Penilaian karakter atau sikap adalah serangkaian kegiatan
untuk memperoleh informasi tentang baik buruknya perilaku
siswa yang dituangkan dalam instrument observasi, jurnal,
penilaian diri dan penilaian sejawat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian kelas berbasis
karakter merupakan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh informasi tentang baik buruknya perilaku siswa yang
dituangkan dalam instrument observasi, jurnal, penilaian diri dan penilaian
sejawat.
2. Fungsi Penilaian Kelas Berbasis Karakter
a. Membantu siswa dalam menwujudkan dirinya dengan
mengubah atau mengembangkan perilakunya kearah yang
lebih baik dan maju.
b. Membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah
dikerjakan
c. Membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar
yang digunakan telah memadai
d. Membantu guru membuat pertimbangan dan keputusan
administrasi.
e. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada tujuan
tujuan intruksional.
f. Umpan balik bagi perbaikan proses belajarmengajar. Perbaikan
mungkin dapat dilakukan dalam hal tujuan intruksional ,
kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll
g. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan siswa kepada
orangtuanya.
3. Jenis Evaluasi
a. Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan tujuannya, dibedakan
atas tujuh jenis evaluasi antara lain :
1) Pre-test dan Post-test
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada
setiap akan memulai penyajian baru. Tujuannya ialah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan
yang akan disajikan.
Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test,
yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap
akhir penyajian materi.Tujuannya adalah untuk mengetahui
taraf pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.

2) Evaluasi Diagnostic
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian
sebuah satuan pelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
3) Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan
untuk memilih siswa yang paling tepat atau sesuai dengan
kriteria program kegiatan tertentu.
4) Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang
digunakan untuk menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
5) Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai
ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian
satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan
mengajar.
6) Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai
ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja
akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode
pelaksanaan program pengajaran, atau disebut juga dengan
evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil
dan kemajuan belajar siswa.Evaluasi ini lazim dilakukan
pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya
dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik
siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas
yang lebih tinggi.

7) Ujian Nasional (UN)


Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif, yaitu sebagai alat penentu kenaikan status
siswa.
b. Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran antara lain sebagai berikut :
1) Evaluasi konteks adalah evaluasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan,
latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan
2) Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3) Evaluasi proses adalah evaluasi yang di tujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran
proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung
dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4) Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan
untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5) Evaluasi outcom atau lulusan adalah evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,
yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.\
c. Jenis Evaluasi Berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran
1) Evaluasi program pembelajaran adalah evaluasi yang
mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek
program pembelajaran yang lain.
2) Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi yang
mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan
garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3) Evaluasi hasil pembelajaran adalah evaluasi hasil belajar
mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus,
ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
d. Jenis Evaluasi berdasarkan Objek
1) Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2) Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran anatara lain materi,
media, metode dan lain-lain.
3) Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang
mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
e. Jenis Evaluasi berdasarkan Subjek
1) Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang
dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2) Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua,
masyarakat.
4. Prinsip prinsip Penilaian Kelas Berbasis Karakter
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasa pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan criteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan criteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya
dukung, dan karakteristik peserta didik.
D. Rangkuman
Penilaian Kelas Berbasis Karakter merupakan penilaian yang
dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dengan serangkaian kegiatan untuk memperoleh informasi
tentang baik buruknya perilaku siswa yang dituangkan dalam instrument
observasi, jurnal, penilaian diri dan penilaian sejawat.
Hal ini sangat berfungsi bagi pendidik agar mengetahui sifat dan
karakter setiap peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat sesuai
dengan karakter peserta didik dan efektif dalam pemilkihan metode dalam
proses penyampaian materi.
E. Bahan Diskusi
A. Meurut pendapat anda, apakah nilai atau penilaian diberikan oleh guru
kepada siswa itu merupakan hal yang sangat penting, padahal kita
tahu bahwa bersekolah itu untuk mendapatkan ilmu bukan untuk
mendapatkan nilai ?
B. Bagaimana pendapat anda tentang pekerjaan rumah yang diberikan
oleh guru kepada siswanya untuk dikerjakan sendiri, tetapi pada
keyatanya siswa tersebut tidak mengerjakan tugasnya malah yang
mengerjakannya adalah kakak ataupun ibu, sebagai pendidik
bagaimana cara kita mengetahui bahwa tugas tersebut dikerjakan
sendiri oleh peserta didik atau keluarganya?
F. Daftar Pustaka
Mulyasa,2012, Menejenen Pendidikan Karakter, jakara, Bumi Aksara
Agus Wibowo,2012, Pendidikan Karakter,Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai