Ground penetrating radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata
yaitu geo yang berate bumi dan radar yang merupakan singkatan radio datectio and
ranging. Secara harfiah, artinya metode yang digunakan untuk melacak atau mencari
suatu benda dibawah permukaan bumi dengan menggunakan gelomban radio. Geo
radar merupakan salah satu metode geofisika aktif karena menggunakan gelombang
radio yang diinjeksikan kebawah permukaan bumi untuk mengetahui informasi
tertentu. GPR merupakan metode geofisika yang menggunakan pulsa radar untuk
citra bawah permukaan. Metode yang tidak menimbulkan kerusakan ini
menggunakan radiasi elektromagnetik dalam band microwave (daerah gelombang
rendah) dengan frekuensi kecil dari spectrum radio, dan mendeteksi sinyal tercermin
dari struktur bawah permukaan. GPR dapat digunakan dalam berbagai media,
termasuk batuan, tanah, es, air bersih, trotoar dan struktur. Hal ini dapat mendeteksi
objek, perubahan materi, rongga maupun retakan. GPR merupakan bagian dari
metode geofisika elektromagnetik (EM). GPR merupakan sistem radar yang
digunakan dalam pendeteksian objek yang terkubur di dalam tanah dengan
kedalaman tertentu tanpa harus menggali tanah. GPR juga dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi dan karakteristik permukaan bawah tanah.
Ground Penetrating radar sangat banyak digunakan dalam berbagai pekerjaan
dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Adapun aplikasi penggunaan GPR yang
umum digunakan yaitu:
1. Pengawasan jalan raya
2. Geologi
3. Arkeologi
4. Pengawasan jembatan
5. Militer dan pengamanan
6. Penafsiran masalah lingkungan
7. Pertambangan
Dalam kegiatan pertambangan sendiri yang memiliki begitu banyak kegiatan
mulai dari eksplorasi hingga eksploitasi serta pemasaran, Metode Ground Penetrating
Radar begitu banyak diaplikasikan, antara lain:
1. Eksplorasi mineral
2. Eksplorasi air tanah
3. menentukan kedalaman batuan dasar (badrock)
4. Memastikan kualitas batuan
5. Menentukan keselamatan penambangan
2. Antena Transmitter
3. Receiver
Table resolusi dan daya tembus gelombang radar (Jan C. Franke, 2000)